NovelToon NovelToon
Bukan Penentu Takdirmu

Bukan Penentu Takdirmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:511
Nilai: 5
Nama Author: Efelin

Kayla selalu gagal dalam membina hubungan dengan pria. Ia selalu saja di tinggal menikah.

Sebenarnya Kayla menerima takdir jika ia di tinggalkan kekasihnya menikah dengan orang lain, tapi ia tidak terima jika di tuduhkan menjadi penghalang mantan kekasihnya memiliki keturunan dengan istrinya.

Mampukah Kayla melawan tudingan itu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Efelin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Mendengar ada suara berdehem, Kayla mengalihkan pandangannya pada laki-laki itu. Sontak Kayla terkejut, ternyata Alvin lah yang kini di hadapannya, laki-laki yang hampir merusak masa depannya.

" Lama kita tidak bertemu, ternyata kau baik-baik saja. " ucap Alvin sambil duduk di depan Kayla.

Kayla hanya diam. Sejenak terlintas dalam pikirannya ketika Alvin hendak memaksanya saat itu.

" Dengan kebahagiaanmu sekarang, kau harus bertanggungjawab akan masa depanku yang hancur saat ini. " ucap Alvin membuat Kayla bingung.

" Apa maksud pak Alvin? " tanya Kayla.

" Kau sudah merusak karirku hingga tidak ada yang mau menerimaku bekerja sampai saat ini. " ucap Alvin dengan suara ancaman.

"Aku tidak pernah melakukan apapun pada bapak, mengapa menuntut tanggung jawabku? " tanya Kayla.

" Kau sudah menolakku saat itu. " jawab Alvin.

" Seandainya aku tidak menolak saat itu, bukankah memang reputasi bapak sudah kurang baik seperti yang paman bapak ucapkan. "

" Itu urusanku. "

" Baik, bapak bilang aku perusak masa depan bapak. Jika aku tidak melawan saat itu, apa bapak bisa menjamin kebahagiaan masa depanku? Istri bapak saja memilih pergi dan berpisah. "

" Diam kau, jangan pernah campuri urusan pribadiku. "

" Pak Alvin yang tadi mengusikku dengan minta pertanggung jawabanku, sekarang malah bapak yang melarangnya. "

Sejenak mereka terdiam. Alvin yang tadinya marah menjadi diam saat Kayla menyinggung soal istrinya.

" Maaf bukan untuk menggurui, tapi lebih baik pak Alvin mengoreksi diri, perbaiki apa yang salah dan jangan diulangi lagi. " ucap Kayla memecah kesunyian mereka.

" Apa yang harus ku perbaiki? "

" Kok malah tanya saya, bapak sendiri yang intropeksi, mengapa bapak hidupnya jadi seperti sekarang. Apa bapak yakin jika saya tidak melawan waktu itu, hidup bapak akan baik-baik saja sekarang. "

Alvin hanya terdiam. Melihat itu, Kayla akhirnya pamit meninggalkan Alvin yang sedang termenung.

" Dia benar, aku yang selama ini telah salah langkah. Sebaiknya aku memperbaiki diri dan bukan menyalahkan orang lain. " ucap Alvin dalam hati setelah menyadari bahwa Kayla sudah pergi.

Sepulang dari kafe, Kayla berjalan kaki hendak pulang. Sepanjang jalan ia menggerutu.

" Mereka itu apa-apaan sih, kok semua malah menuduh aku pembuat masalah dalam hidup mereka sekarang. Adit dan Alex bilang aku tidak ikhlas di tinggal nikah jadi mereka belum punya anak. Kenan bilang kena karma dari aku karna sudah mempermainkanku. Sekarang Alvin minta pertanggung jawabanku karna karirnya rusak. Memangnya aku Tuhan yang menentukan takdir hidup mereka. "

Kayla terus berjalan mengikuti arah langkahnya. Tiba-tiba ia melihat seorang ibu yang hendak menyebrang dan dari arah berlawanan, ada motor yang melaju kencang.

Tanpa berpikir panjang, Kayla berlari ke arah ibu itu, memeluknya dan berusaha menghindari motor itu.

Akhirnya ibu itu selamat dari kecelakaan, tapi tubuh bagian kiri Kayla yang terkena senggol motor.

Setelah di rasa aman, Kayla melepas pelukannya dari sang ibu. Motor yang melaju kencang tadi sudah tak terlihat.

" Terima kasih nak, kamu sudah menyelamatkan saya. " ucap sang ibu.

" Sama-sama tante. Kebetulan saya melihat motor tadi, jadi saya buru-buru. Maaf jika ada perbuatan saya yang kurang berkenan. "

" Saya yang minta maaf karna sudah merepotkanmu. Boleh tahu namamu? "

" Saya Kayla, tante. "

" Saya Belva, panggil saja tante Belva. Apa ada yang terluka? "

" Tidak ada tante, semua baik-baik saja. "

Ketika Kayla hendak bergerak dan menggerakkan tangan kirinya, tiba-tiba ia meringis menahan nyeri yang baru terasa

" Kamu kenapa, nak? " tanya ibu Belva.

" Enggak apa-apa tante, mungkin kesenggol dikit tadi. " jawab Kayla.

" Ayo kita ke rumah sakit untuk periksa. "

" Tidak perlu tante, nanti di kompres juga hilang nyerinya. Tante tadi menyebrang mau ke mana, biar Kayla antar. "

" Tante tadi mau ke toko kue itu. Kalo begitu ayo antarkan tante. "

Akhirnya ibu Belva dan Kayla pergi ke toko kue yang ada di sebrang jalan. Ibu Belva mengambil kue pesanannya dan membelikan Kayla sekotak kue.

" Ini tanda ucapan terima kasih tante karna kamu sudah menyelamatkan tante. Tolong jangan di tolak. " ucap ibu Belva.

" Tante terlalu berlebihan, tadi saya hanya menolong, tidak lebih. Baik tante dan terima kasih atas kuenya. " ujar Kayla.

Mereka pun keluar dari toko kue itu dan ternyata sopir ibu Belva sudah berada di depan toko.

" Maafkan saya nyonya, seharusnya saya tidak membiarkan nyonya menyebrang sendirian tadi. " ujar sopir merasa bersalah.

" Tidak apa-apa pak Ujang. Saya yang tidak hati-hati tadi. " ucap ibu Belva.

" Kita berpisah di sini ya nak. Semoga lain waktu kita bisa ketemu lagi. " ucap ibu Belva sambil memeluk Kayla.

Kayla yang tiba-tiba di peluk merasa kaget, tapi langsung membalas pelukan ibu Belva.

Setelah ibu Belva pergi, Kayla pun melanjutkan langkahnya menuju kost nya.

Sampai di kamarnya, ia membersihkan diri dan mengoleskan obat pereda nyeri yang ia beli tadi di tangan dan pinggangnya .

" Nyerinya datang terlambat, untung tidak terlalu sakit. Ternyata yang kena tidak cuma di tangan saja. " ucap Kayla sambil mengobati bagian yang sakit.

Kayla pun beristirahat agar nyerinya berangsur pulih.

Ibu Belva tiba di kediamannya. Telah menunggu Gerrard dengan wajah tak bersahabat di teras rumah. Ibu Belva sudah mengira berita masalah tadi pasti sudah diketahui putranya.

" Mama, apa ada yang sakit? Apa perlu kita check saja ke rumah sakit? " tanya Gerrard yang khawatir.

" Mama tidak apa-apa. Kau pasti sudah tahu ceritanya. Lebih baik kamu cari pasangan sana karna mama mau istirahat dulu. "

" Mama ini, malah mengalihkan topik. Aku pasti mencarinya, mama, tapi sampai saat ini belum ada yang pas di hatiku. "

" Baiklah, mama permisi mau istirahat dulu. " ucap ibu Belva meninggalkan Gerrard yang pusing di tagih pendamping hidup.

" Memangnya cari jodoh seperti beli kucing dalam karung. " gerutu Gerrard seraya masuk ke kamarnya.

Gerrard adalah pria mapan yang menjabat sebagai CEO di perusahaan yang ia rintis sendiri sejak kuliah. Banyak wanita yang ingin menjalin hubungan dengannya. Tapi kebanyakan karna ingin meningkatkan popularitas atau memanfaatkan kekayaan Gerrard saja. Maka dari itu, ia enggan dekat dengan wanita.

Keesokan harinya, ketika bangun, Kayla masih merasa nyeri. Segera ia mandi dan sarapan agar dapat mengobati nyerinya. Sepanjang hari hanya ia gunakan untuk beristirahat agar besok dapat masuk kerja.

Senin pagi tiba. Walau masih ada nyeri sedikit, tapi Kayla paksakan karna hari ini ia harus menemani atasannya untuk rapat dengan rekan bisnisnya.

Saat ini Kayla dan atasannya sedang mengunggu karna rekan bisnis mereka terkena macet.

" Apa saya boleh memperkenalkan kamu nanti atau tetap diam saja seperti biasa? " tanya pak Varel, atasan Kayla.

" Sebaiknya seperti biasa pak. "

" Sampai kapan kau menutup hatimu untuk laki-laki, Kayla? Tidak semua seperti para mantanmu. " tanya pak Varel karna menganggap Kayla putrinya.

1
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat🙏
LISA
Kesannya Kayla sombong bgt sih g mau nerima tlpn dr Alex
LISA
Aq mampir Kak
santhylidia: terima kasih selalu support atas karyaku.
sukses selalu untukmu /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!