NovelToon NovelToon
Kekasih Masa Kecil

Kekasih Masa Kecil

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Poligami / Balas Dendam / Selingkuh / Harem / Romansa
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Rainer Prayogo, Seorang anak dari Petinggi di Institusi Kepolisian..
Rainer tak menyangka, wanita yang di cintainya, Bellona Carla, yang telah merajut kasih dengan nya selama 3 tahun pada akhirnya mengkhianati Rainer...

Namun Peristiwa itu mengingatnya pada 15 tahun silam, seorang gadis kecil yang bernama Renata Dwi Anggita
Mereka membuat janji ikatan cinta untuk kembali bertemu 15 tahun kemudian..

Akan kah mereka memenuhi janji tersebut?
Yok, ikuti kisah nya...😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa Lalu Keluarga Rainer

Terlihat pedagang tersebut mengangguk sambil menatap Rainer dengan seksama, sambil mengolah martabak pedagang lalu bertanya

"Den, Keliatannya saya kenal aden, Kalo dak salah Ini den Rainer yah yang dulu tinggal di rumah itu..?" Ucap pedagang martabak sambil menunjuk rumah depan kios martabak

"Hehe. Abang kok masih inget aja.. Sekarang abang usahanya makin maju makin rame aja martabaknya.."

"Yak pasti atuh kan, aden kan dari dulu jadi langganan mamang, Trus lagian bapak aden yang bantu mamang sampe bisa sekarang ini.. Dari mamang merantau ke Medan yang masih pengangguran, trus diajari jualan martabak sama bapak aden.. !!"

"Iya bang..!!" Kembali Rainer menatap rumah diseberang jalan, Kembali pikirannya melayang ke masa lalu masa kecil yang dulu bahagia dan sirna hanya karena perpisahan orang tuanya.

Rainer kecil bersama ayahnya Surya terlihat riang sesudah pulang berekreasi ke pulau Bali disela waktu tugas dia membawa Rainer ke Bali karena pas masa libur sekolah.

"Pah.. Kok mamah gak dikasih kabar kalo kita mau pulang.. "

"Gak usah, papah mau kasih kejutan sama mamah.. Kan sekarang mamah lagi ultah, trus katanya mamah mu mau punya dede lagi buat Rainer.. Nih papah beliin kado spesial buat mamah.. " ujar Surya

"Ooo iya pah.. Mamah ultah nanti Rainer yang kasih kadonya yah.. "

“Iya.”.

Sesampai dirumah , terlihat depan rumah sebuah mobil dan rumah benderang seakan ada tamu.

"Yah ada siapa yah..temen papah atau temen mamah.. "

"Gak tau Ner." Surya mengernyitkan alis tanda ada sesuatu yang dipikirkan.

"Kita pelan-pelan aja jalannya, kan mau kasih kejutan yah Ner"

"Iyaa pah.."

Di dekat jendela terlihat dua orang insan sedang bergumul sambil berbicara

"Fiie, suami mu kapan pulang? gila, punya mu masih mantep aja.. Sstt..." lelaki tersebut mendesah sambil terus menggenj°t dengan kencang

"Gak usah di pikirin, masih lama dia pulangnya janjinya minggu depan.." Soffie mamahnya Rainer sambil mengerang kenikmatan.

"Trus suami mu tau.. Kalo kamu hamil? "

"Hihi tau dong.. "

"Bilang gak itu hamil sama aku..?" sambil membalikan tubuh Soffie lalu mengenj°t Soffie dengan posisi doggy style.

".Akhh... Enak.. Teruss... Yang kencenng... Ya gak dong masa bilang, mati kamu di tembak dia.. Sssttt .."

Panas telinga Surya mendengar sang istri berselingkuh dibelakang dia, apalagi anaknya Rainer ikut mendengar.

Ditendangnya pintu ruang depan..

Brakkk... !!

Kedua insan itu kaget..

"Sooofiie apa-apaan kamu.. Brengsek kamu.. "

Rainer terkaget melihat ibunya telanjang bulat yang ditindih seorang lelaki yang tak dikenalnya, apalagi melihat sang papah yang menggigil menahan marah.

Tak terlihat sedikitpun rasa ketakutan Soffie ibunya Rainer dalam kondisi sedang bersenggama dengan selingkuhannya.

"Hai mas.. baru pulang? Maaf gak nyambut kamu.." Sambil melenggang jalan mengambil pakaian dan memakainya tanpa malu-malu meskipun didepan anaknya. Dan selingkuhannya pun terlihat santai berpakaian , tak terlihat rasa malu ataupun takut

"Say tunggu di depan yah. aku mau bicara sama suamiku dulu."

"Mah..” Rainer hanya bisa memanggil pelan

"Soffie apa yang kau lakukan? kenapa kamu lakukan semua ini. Trus anak siapa yang ada dalam kandungan mu? Anaknya dia.?.." Ucap Surya sambil menunjuk lelaki diluar.

"Ya.. Ini anaknya dia.. Bukan anak kamu puas?Maaf mas.. Sofiie butuh kepuasan. Hanya dengan dia, Soffie merasa puas, mas masih jauh dengannya. Mas hanya mikir pekerjaan" dengan wajah tanpa merasa bersalah tetapi terlihat sorot matanya yang kosong

"Tapi Sofie, itu semua demi kamu, demi keluarga kita.. "

"Maaf mas, aku gak mau berkepanjangan ribut. Kita bercerai saja, Aku mau bersama dia.." Sambil beranjak ke kamar. Tak lama keluar sambil membawa koper.

Surya hanya bisa terdiam dan meneteskan air mata.

"Say yuk kita ke rumah kamu..” Sahut Soffie ke selingkuhannya, tanpa basa-basi melewati suaminya menaiki mobil selingkuhannya.

"Mamah.. Mamah jangan pergi.." Teriak Rainer sambil berlari mengejar.

Jangankan berucap, melirik sedikitpun ke arah Rainer anaknya tidak peduli, Ternyata sifat keibuan Sofie telah terkukung dengan nafsu syahwatnya..

"Haha seorang perwira polisi hanya bisa terdiam istrinya ketahuan berselingkuh. Pantas istrinya mau di ewe orang lain. Polisi payah.. " Ledek selingkuhan kepada Surya.

Begitu mendengar ayahnya dihina, Rainer berlari lalu langsung menendang selangkangan lelaki itu hingga menunduk kesakitan.

"Rainer jangan.." teriak Surya menahan Rainer agar jangan memukuli lelaki tersebut.

"Say kamu gak papa.?." Ujar Soffie berlari ke arah lelaki selingkuhannya dan berusaha memapah membangunkannya kemudian.

"Dasar anak brengsek.. Kamu jangan ikut.. Campur.." teriak Soffie memarahi Rainer Sambil mendorong Rainer hingga terduduk dihalaman rumah

"Mamah.. Mamah kok gitu ke Rainer..” isak Rainer sambil menangis terduduk

"Hey anak setan, nih rasakan balasan ku..", teriak selingkuhan Soffie akan menendang ke kepala Rainer

Dengan sigap Surya menangkis laju tendangan, lalu memukul balik ke rahang dan hidungnya hingga patah tulang hidungnya, darah segar mengalir menutupi seluruh wajahnya. Sofie Segera memeluk selingkuhan dan berkat

"Hey ajarin anak kamu yang sopan bukan ngebela dia..", teriak Soffie berdiri mendekati Surya

"Mah.. Mamah kok jahat ke Rainer.." ujar Rainer

"Diam kamu, emang kamu anak siapa juga.." Sambil mengusap selingkuhannya,

Surya menghampiri istrinya kemudian menampar keras istrinya.

"..Bangsaaat.. " Plaaak.. Hingga Soffie terjungkal, dibibir terlihat darah mengalir

"Hey Soffie. Kamu mau hina aku.. Kamu mau selingkuhi aku.. Aku akan diam.. Tapi kalo kamu hina darah daging kamu.. Darah daging aku.. Maaf aku tak akan diam.. Dan kamu segera pergi dari rumah ini. Ambil, bawa istriku pergi.., .Dan kamu Sofie.. Saya ceraikan kamu sekarang juga dan Jangan pernah menginjak rumah ini dan memanggil Rainer sebagai anakmu.. Pergi sana sebelum saya bunuh kalian berdua.. "

Soffie kaget tidak menyangka bahwa suaminya yang selama ini terkesan mengalah. Terlihat murka hingga menamparnya.

Dia berkata .."Yak aku pergi.. Aku gak butuh kamu.."

"Mamah.." Isak Rainer

Soffie serta selingkuhannya pergi meninggalkan suami serta anaknya. Mereka langsung menaiki mobil, sebelum menaiki terlihat Soffie berbalik lalu menatap Surya dan Rainer. Terlihat bibirnya mengucapkan sesuatu pelan dan terlihat juga disudut mata yang mulai sembab menahan air mata. Dan mereka meninggalkan Surya dan Rainer

Hanya Rainer yang terus menangis dan terus memanggil mamahnya..

Sesaat Rainer melihat ayahnya, ternyata Surya pun menangis Rainer kemudian berlari memeluk Surya.

"Pah.. Kenapa papah membiarkan mamah pergi pah.?. "

"Maaf Ner.. Papa telah gagal jadi pemimpin di keluarga ini..maaf.."

Tanpa disadari kejadian itu disaksikan sepasang mata cilik dibalik rerimbunan pagar tanaman.

...----------------...

"Ciing hey. lo kok melamun saja.." ujar Sakti menyadarkan lamunan Rainer

"Ehh lo.. dah lama Net.."

"Haha liat bang dia, Gue dah dari tadi kali, Tuh martabak juga dah dibungkus, Makanya jangan melamun aja cepet bayar tuh martabak.."

"..Eh iya bang berapa..?"

"Gak usah den.. Ambil aja.." jawab pedagang martabak

"Eh kok gitu.." Ujar Sakti..

"Gak bang nih uangnya.." Rainer menyosorkan 2 lembar uang merah

"Gak usah den, kayak ke siapa aja, Besok den Rainer mo kesini lagi kan? Besok mamang mau ngobrol bentaran kalo aden gak sibuk.." Ujar penjual martabak

"Ya udah, besok aja bang kesini lagi.. Kesian temen nanti pada kelaparan.. Makasih bang.."

Lalu mereka berlalu sambil mencari taksi atau angkutan yang lewat, disela menunggu angkutan sakti bertanya

"Cing.. Lo kenal tuh pedagang martabak.?." Ujar Sakti

"Kenal Net, dia orang sukabumi. Dulu dia merantau gak jelas ke Medan trus jadi pengangguran kemudian ketemu papah gue, dia dibantu papah gue dari pertama diajari cara mengolah martabak hingga dia bisa jualan ditempat itu, karena rasanya lain dengan martabak yang lain, maka usahanya makin maju, dan dia juga langganan keluarga gue.. Gue suka martabak buatannya dari kecil..Makanya aku kesini kangen martabaknya.."

"Hm.. Trus lo tadi ngapain natap rumah depan tukang martabak sambil melamun...?" Sambung sakti

Rainer hanya menghela nafas, lalu melambaikan tangannya menyetop taksi yang kebetulan lewat

1
Si Penjahat
jalan cerita membagongkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!