"Mari kita bercerai, Kakak kembar mu sudah kembali." Elmer berucap dengan nada dingin.
Wanita itu meremas tespack yang ia pegang, sebuah kado yang ingin berikan, ternyata dirinyalah yang mendapatkan kado terindah dari suami tercintanya.
Dibenci oleh kedua orang tuanya dan suaminya.
Gerarda Lewis di hidupkan kembali setelah menerima kenyataan pahit, dimana suaminya Elmer Richards menyatakan akan menikahi saudara kembarnya Geraldine Lewis, sang kekasih yang telah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takut Semuanya Benar.
Daddy Arthur menatap hidangan di depannya, berbagai hidangan telah tersaji. Hidangan yang semuanya kesukaan Rara. Ia tau hidangan ini di olah oleh tangan Gege, putrinya.
"Ini semua kesukaan Rara," ucap Mommy Becca." Dia duduk di samping suaminya dan menyuruh menantunya juga ikut duduk.
Daddy Arthur mengunyah paksa makanan di mulutnya, sangat enak dan pas di lidahnya. Kedua matanya mengabur, ia menahan tangisnya agar tidak pecah.
Begitupun Momny Becca, ia menatap dua kursi di depannya. Biasanya Gege dan Rara akan makan bersama dan saling bercanda. Kini ia tak melihatnya lagi, masakan di mulutnya mengingatkannya pada Gege.
Elmer menahan kunyahan di mulutnya, rasanya sangat nikmat dan pas di mulutnya, masakan ini ia kenal betul, masakan Gege. Setiap datang ke mansion ini, Gege pasti memasakkan sesuatu untuknya.
"Dimana dia? Panggil dia," titah Daddy Arthur sambil menoleh pada Hana.
"Apa Gege kesini?" tanya Mommy Becca. Melihat wajah suaminya, berarti Gege memang datang kesini.
"Baik Tuan, saya akan memanggil Nona." Hana mengetuk kamar nonanya, namun beberapa kali ketukan tidak ada jawaban. Merasa aneh, dia pun masuk, memanggil Gege. Ia memeriksa kamar mandi, namun tak melihat apa pun. Tanpa sadar dia menoleh ke atas nakas dan melihat tulisan tangan Gege.
"Aku pulang Hana."
Hana bergegas kembali ke ruang makan. "Maaf nona Gege sudah pergi. Dia hanya meninggalkan sebuah surat."
Elmer menaruh sendok dan garpunya, hatinya resah dan khawatir pada Gege yang pulang sendiri.
"Apa? Hah, dimana makanan tadi yang di masak Gege."
Hana membungkuk hormat meminta maaf. "Tuan, tadi yang di masak oleh Nona di berikan pada semua pelayan dan hanya menyisakan beberapa saja."
Brak
"Siapa yang menyuruh kalian memakannya?" bentak Daddy Arthur.
"Ma-maaf tuan," Hana berkali-kali membungkuk.
"Apa? jadi tadi Gege memasak?" tanya Mommy Becca yang membuat Hana semakin bergetar ketakutan.
"Maaf Nyonya," ucap Hana. Padahal tadi sang tuanlah yang menyuruhnya mengganti semua hidangan yang di masak Gege.
"Pecat semua pelayan dan kamu Hana, tiga bulan aku potong gaji mu," ucap Mommy Becca. "Ambilkan makanan yang di masak oleh Gege," ucapnya dengan tajam.
Elmer beranjak berdiri, hatinya berperang dengan pikirannya. "Mommy, Daddy aku mencari Gege dulu," ia begitu khawatir pada Gege, wanita itu semenjak kapan keluar sendiri dan pulang seperti ini, sekalipun Gege sudah dewasa, tetapi wanita itu tak pernah keluar sendiri. Semenjak kecil harus ada sopir atau pengawal yang mengikutinya dan menemaninya.
"Iya, kalau ada sesuatu katakan pada kami," ucap Mommy Becca. Gege tidak pernah keluar sendiri, kemana pun dia di antar oleh sopir. Ia sangat menjaga putri keduanya itu.
"Hujan? Dimana Gege?" Elmer berlari menghampiri mobilnya dan membuka pintu mobilnya. Di kala hujan seperti ia sangat takut terjadi sesuatu pada Gege.
Ia pun menancapkan gasnya dan menghubungi nomor ponsel Gege, namun sama sekali tak mengangkatnya. "Gege angkat," gumam Elmer. Kedua netaranya melihat pinggir jalan, bahkan hujan deras di depannya membuat kaca mobilnya mengembun dan tak bisa melihat jelas pinggir jalan.
Elmer menghubungi Bibi Ang untuk mengabarinya jika Gege sudah pulang dan menyuruh beberapa pemgawalnya untuk mencari Gege.
"Kemana sebenarnya Gege?" Elmer mencoba mengingat tempat kesukaan Gege dan ia teringat sesuatu, sebuah taman di belakang Mansion.
Ia kembali memutar arah menuju mansion kedua mertuanya dan melewati sebuah jalan yang bisa di lalui mobilnya. Ia berlari menembus derasnya hujan dan melihat seorang wanita duduk di atas rumput, menekuk kedua lututnya.
"Gege!"
Wanita yang menunduk itu menoleh dan mengangkat wajahnya.
"Pulang." tegas Elmer. Wanita di depannya membuat kacau pikirannya. "Kau ingin mati, kalau kau ingin mati kembalikan Rara pada ku,"
Elmer menarik lengan Gege dan menyeretnya dengan kasar, ia membuka pintu mobilnya dan menutupnya dengan kasar. Wajahnya semakin gelap gulita mengingat semua foto kemesraan Gege. Katanya Gege mencintainya, tapi kenapa dia malah bermesraan dengan orang lain. Bahkan seranjang tanpa busana. Ia takut menanyakannya, kalau semua itu benar.