Masa depan bisa berubah, itulah yang di alami seorang pemuda yang masih duduk di kelas 12 sma, karena menolong seorang siswi dari sekolah lain yang dia lihat di dalam mimpinya tertabrak mobil di persimpangan, dia harus di keluarkan dari sekolah dan di paksa menikahi siswi itu karena terlibat skandal.
Tapi ketika dia hidup bersama istrinya dan berada di dalam bahaya, dia mengetahui kalau kemampuan melihat masa depannya adalah sebuah sistem yang sudah menyertai dirinya sejak dia lahir. Berkat sistem itu, dia berhasil membawa istrinya melarikan diri ke ibukota.
Di sanalah dia baru mengerti asal usul dirinya juga istrinya. Dia memulai hidupnya di ibukota setelah mengetahui siapa dirinya, dia juga berniat menuntut balas kepada orang yang membuat dirinya sendirian tanpa keluarga dan yang mencelakai orang orang terdekat nya termasuk teman masa kecil nya. Ikuti terus kisahnya.
Genre : fiksi, fantasi, drama, sistem, komedi, tragedy.
Mohon like dan komen ya. khusus dewasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19
Keesokan paginya, Adam sudah siap berangkat untuk wawancara, dia memakai kemeja putih satu satunya dan celana bahan di sertai sepatu pantofel yang baru dia beli kemarin. Aulia membantu merapihkan kemejanya sambil terus mendoakan suami nya. Setelah siap,
“Aku pergi ya,” ujar Adam.
“Iya, sukses ya,” balas Aulia.
“Cup,” keduanya berciuman sebentar, kemudian Adam melangkah keluar kamar dengan yakin dan siap tempur menghadapi apa saja yang akan di tanyakan padanya ketika wawancara. Setelah keluar dari kos kosan, Adam sempat berhenti sebentar dan melirik layar yang berada di kanan nya,
******************************************
Level : 55 (1200 / 5500)
Money gained : 11.689.000,-
New Six sense : none.
******************************************
“Hmm seharian kemarin ga jalan sih ya (mengingat pertempuran dengan Aulia yang memakan waktu hampir seharian) hehehe....ah, fokus fokus, kerja Dam,” ujar Adam menepuk kedua pipi nya.
[Tuan.]
“Aduh...ada apa ? aku telat nih ?” tanya Adam.
[Sebaiknya tuan menonton tayangan ini dulu.]
“Bwuuuung,” sebuah layar hologram terbuka di depan wajah Adam yang menampilkan kejadian di masa depan dan berada di dekatnya. “Bruaaaak,” sebuah mobil sedan mewah yang baru belok masuk ke dalam gang tempat kos kosannya berada, menabrak sebuah sepeda motor yang melawan arah dengan kencang.
Ketika tertabrak, motor itu naik ke atas kap mobil dan terbalik menghantam kaca depan mobil. Pengemudi mobil yang merupakan pria paruh baya, terluka parah dan istrinya meninggal terkena pecahan kaca. Sementara itu pengendara motor sempat melompat ke samping dan terluka ringan, namun malang bagi seorang ibu dalam kondisi hamil besar yang sedang di boncengnya, dia terpental dan langsung menghantam trotoar meregang nyawa bersama kandungan di dalam perutnya.
Adam melihat dengan jelas karena tayangan lambat yang dia lihat di layar. Langsung saja mata Adam mengamati sekitarnya.
“Oh di depan sini....sebentar lagi,” ujar Adam.
“Brrrm,” terdengar suara motor kencang dari kejauhan, tanpa pikir panjang, Adam langsung berlari menuju ujung gang agar motor tidak lebih dulu sampai daripada dirinya. Ketika sampai, dia melihat sebuah mobil sedang berbelok, tanpa pikir panjang, dia melompat ke depan mobil dan merentangkan tangannya agar mobil berhenti, Adam memejamkan mata karena dia siap siap di tabrak dengan pasrah. Namun mobil sempat mengerem dan “teeeet,” membunyikan klakson tepat di depan Adam,
“Oi minggir, kamu mau mati ya ?” teriak seorang pria paruh baya yang membuka jendela dan menjulurkan kepalanya ke depan.
“Sebentar om, ada motor kencang mengarah ke mobil om,” teriak Adam.
Kemudian dia menoleh, sebuah motor melaju kencang melewati dirinya membawa seorang ibu hamil yang sepertinya sudah ingin melahirkan. Pengemudi mobil yang melihat ada motor lewat melawan arah dengan kencang, menarik nafas lega karena dia tahu kalau dia berbelok motor itu akan kaget dan menabrak mobil nya, “klek,” dia turun dari mobil dan menghampiri Adam yang masih berdiri di depan mobilnya sambil merentangkan tangan.
“Kamu menghentikan kami karena ada motor tadi ?” tanya sang pria kepada Adam.
“I..iya om, maaf ya om,” jawab Adam terbata.
“Ga apa apa, kalau ga ada kamu, motor itu pasti menabrak kita, terima kasih ya,” ujar sang pria paruh baya sambil menepuk pundak Adam.
“I..iya om, sama sama, saya permisi dulu om,” ujar Adam.
“Eh kamu mau kemana ?” tanya sang bapak.
“Sa..saya ada wawancara om, saya permisi dulu, sudah sedikit terlambat,” jawab Adam.
“Hmm...wawancara di mana ?” tanya sang bapak.
“Di ruko seberang om, maaf om, tapi saya sudah telat nih,” jawab Adam.
“Hmm...ya sudah, nama kamu siapa ?” tanya sang bapak.
“Adam om,” jawab Adam.
“Ok Adam, sebelum kamu pergi, ini ada sedikit uang untuk kamu, saya berterima kasih sama kamu karena sudah menghentikan kami,” ujar sang bapak mengambil dompetnya.
“Aduh, maaf ya om, ga usah om, saya pergi ya om,”
Adam berbalik dan langsung berlari melesat pergi, “trek,” sesuatu jatuh dari kantung Adam, sang pria memungutnya dan ternyata yang jatuh adalah kunci kamar kos nya. “Klek,” pintu penumpang di buka, seorang ibu paruh baya turun menghampiri pria paruh baya yang mengambil kunci kos kosannya.
“Dia kemana pah ?” tanya sang ibu.
“Mau wawancara kerja katanya, semangat juga ya,” jawab sang bapak tersenyum.
“Oh di ruko ruko kita yang ada di sebrang ya ?” tanya sang ibu.
“Iya katanya, nanti coba ku cari tahu,” jawab bapak yang menggenggam kunci nya.
“Kuncinya kita balikin aja, dia di salah satu kos punya kita juga kan ?” tanya sang ibu.
“Iya, kita mutar lewat belakang saja, yuk mah,” jawab sang bapak.
Keduanya kembali naik ke dalam mobil sedan mewah mereka, kemudian mobil berjalan dan masuk ke dalam gang kos kosan. Sementara itu, Adam yang berlari, “bwuuung,” sebuah layar hologram muncul kembali di depan wajah Adam.
********************************************************************
Mission :
- Cegah tabrakan terjadi (1/1) clear
Reward :
- Uang 300.000.000,-
- Tiket liburan di pantai x2.
********************************************************************
“Aduh....ntar aja kale,” ujar Adam.
[Maaf, tadi saya sudah tampilkan tapi sepertinya tuan sibuk, jadi sekarang saya tampilkan hasilnya.]
“Status,”
***************************************************
Host Status :
Name : Adam Satrio.
Age : 18.
Health condition : Good.
Level : 55 (1800 / 5500)
Six sense : Danger sense, clairvoyance, strong memory, detect presence.
Total reward : 850.676.000,-
***************************************************
“Ok udah masuk,” ujar Adam sambil berlari.
[Benar, semoga sukses di wawancara nya.]
“Telat ini,” ujar Adam berlari.
Setelah beberapa saat dan menyeberang jalan raya, Adam akhirnya sampai, “hooh...hooh,” dia terengah engah dan jantungnya berdegup kencang, “huuuuf,” Adam menarik nafasnya kemudian menghembuskannya untuk menenangkan dirinya. Dia melangkah masuk ke dalam, namun ketika melihat pantulan dirinya di pintu kaca tepat ketika dia mau membuka pintu, dia melihat kemejanya basah karena berkeringat.
“Aduh...gimana ini, ga mungkin pulang buat ganti baju dulu,” ujar Adam dalam hati.
“Klek,” seseorang keluar dari dalam, Adam langsung menyingkir ke samping memberi jalan pada orang itu. Kemudian dia memberanikan diri melangkah masuk ke dalam, dia langsung menghampiri meja resepsionis yang berada di dalam.
“Permisi mba, saya datang untuk wawancara,” ujar Adam sambil memperlihatkan pesan yang di terima nya.
Sang resepsionis menatap Adam di depannya, dia langsung terkesiap dan tersenyum sangat manis di depan Adam, kemudian dia menatap smartphone Adam,
“Oh mas Adam ya, yang melamar jadi office boy, silahkan tunggu dulu ya mas, saya beritahu bagian personalia nya dulu,” ujar sang resepsionis.
“Baik mba, terima kasih,” balas Adam.
Adam langsung duduk di sofa, matanya mulai menjelajah memeriksa sekeliling, “trek,” resepsionis menutup teleponnya, kemudian dia berjalan keluar dari meja dan duduk di sebelah Adam.
“Mas Adam dari mana ? udah punya pacar belum ? umur berapa ?” tanya sang resepsionis sambil mendekatkan wajah cantik nya ke wajah Adam dan tersenyum lebar.
“Eh...um....dari luar kota mba, umur saya 18 tahun, saya sudah punya istri,” jawab Adam mundur.
“Aduh sudah beristri ya, beruntung banget istri nya,” ujar sang resepsionis yang menatap Adam.
Adam terlihat risih karena sang resepsionis malah menempel pada dirinya yang berkeringat, dia bergeser sedikit untuk menjauh namun tetap sang resepsionis mengikuti dirinya bergeser.
“Aduh dia kenapa sih ?” tanya Adam.
[Maaf tuan, coba tolong periksa kemeja tuan.]
Adam menoleh ke bawah, dia melihat kemejanya sedikit terbuka sehingga tubuh nya yang kekar dan berkeringat terlihat jelas di tambah wajahnya yang tampan.
“Oi Resti, kamu ngapain ?” tanya seorang pria.
“Oh pak Teguh, maaf pak, saya wawancara duluan hehe,” ujar Resti sang resepsionis sambil berdiri.
Teguh menoleh melihat Adam yang duduk mematung di sofa, kemudian dia tersenyum dan menghampiri Adam,
“Mas Adam ya, yuk masuk, kita ngobrol di dalam saja,” ajak Teguh ramah.
“I..iya pak,” balas Adam berdiri.
Keduanya masuk ke dalam, sementara mata Resti terus menatap Adam yang berjalan masuk sampai dia berbalik dan menjulurkan kepalanya keluar konter.
“Wah kalau dia jadi ob sih ok banget nih, sayang ya udah punya istri, tapi bodo amat lah, semoga aja istrinya jelek hehehe,” ujar Resti dalam hati.