NovelToon NovelToon
Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Menikah dengan Kerabat Mantan / Tamat
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: selvi serman

"Pergi dari sini...aku tidak ingin melihat wajahmu di rumah ini!!! aku tidak sudi hidup bersama penipu sepertimu." Bentakan yang menggema hingga ke langit-langit kamar mampu membuat hati serta tubuh Thalia bergetar. sekuat tenaga gadis itu menahan air mata yang sudah tergenang di pelupuk mata.

Jika suami pada umumnya akan bahagia saat mendapati istrinya masih suci, berbeda dengan Rasya Putra Sanjaya, pria itu justru merasa tertipu. Ya, pernikahan mereka terjadi akibat kepergok tidur bersama dikamar hotel dan saat itu situasi dan kondisi seakan menggiring siapapun akan berpikir jika telah terjadi sesuatu pada Thalia hingga mau tak mau Rasya harus bersedia menikahi mantan kekasih dari abangnya tersebut, namun setelah beberapa bulan menikah dan mereka melakukan hubungan suami-istri saat itu Rasya mengetahui bahwa ternyata sang istri masih suci. Rasya yang paling benci dengan kebohongan tentu saja tidak terima, dan mengusir istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kangen.

Dinner romantis yang berlanjut dengan adegan haru tersebut pun masih tetap berlangsung hingga selesai. setelahnya, Rasya mengajak Thalia kembali ke dalam, mengingat malam semakin larut dan angin malam pun terasa semakin dingin.

Di ruang tengah teryata sudah ada asisten Fadi menunggu sejak setengah jam yang lalu.

"Selamat malam pak...maaf mengganggu waktu istirahat anda" asisten Fadi berdiri dari duduknya menyadari kehadiran Rasya dan Thalia.

"Malam."

"Kita bicara di ruang kerja saya!!." titah Rasya pada asisten pribadinya itu.

"Sayang kamu duluan saja ke kamar, mas mau bicara sebentar dengan asisten Fadi!!!."

"Baik, mas." Thalia menurut, ia pun berlalu ke kamar.

"Apa kau sudah mendapatkan informasi terbaru tentang ibu mertua saya????." tanya Rasya setelah mereka berada di ruang kerjanya.

Asisten Fadi mengangguk. "Ternyata puluhan tahun silam ibu mertua bapak pernah terlibat kasus penculikan bayi di sebuah rumah sakit di kota ini."

"Penculikan bayi???." cicit Rasya dengan dahi berkerut, seakan tak percaya jika ibu angkat Thalia tega melakukan hal sekejam itu.

"Benar pak, tapi sampai sekarang kasus penculikan tersebut tidak menemukan titik terang, itulah mengapa sampai detik ini ibu mertua anda masih berlenggang bebas tanpa mendapat hukuman atas perbuatannya."

Rasya menegakkan posisi duduknya, sementara pandangannya masih tertuju pada asisten Fadi. "Apa kau juga mendapatkan informasi tentang bayi itu???." tanya Rasya

Asisten Fadi kembali mengangguk. "Menurut informasi dari sumber terpercaya, bayi itu tak lain adalah istri pak Rasya sendiri, ibu Thalia."

"Istri saya???." cicit Rasya.

"Benar, pak. dan satu lagi pak, informasi ini mungkin akan lebih mengejutkan bagi bapak."

"Ternyata orang tua kandung dari bayi yang diculik oleh ibu Ike tak lain adalah dokter Arfan."

Duar.

Tiada angin tiada hujan, namun Rasya merasa tubuhnya seperti tersambar petir. Cukup lama Rasya terdiam, mencoba memahami situasi yang ada.

"Sepertinya dokter Arfan sudah tahu tentang istri saya." teringat akan beberapa sikap aneh dokter Arfan selama satu bulan terakhir, Rasya menaruh curiga, sepertinya pria itu telah mengetahui kebenaran tentang putri kandungnya.

Setelah mengetahui kebenaran tentang hubungan dokter Arfan dan istrinya, Rasya sedikit lega, setidaknya pria paruh baya itu tidak berniat buruk terhadap istrinya. pria itu mungkin hanya ingin memastikan kondisi dan keadaan Thalia. Namun begitu, satu pertanyaan yang ada di benak Rasya kini, jika sudah tahu kebenarannya lalu mengapa dokter Arfan masih merahasiakannya hingga detik ini??? Mengapa pria itu tidak mengungkapkan kebenarannya dihadapan putrinya???

"Kosongkan jadwal saya besok !!! Saya ingin menemui dokter Arfan." titah Rasya.

"Baik, pak." patuh asisten Fadi.

Tanpa sepengetahuan Thalia, selama satu bulan terakhir Rasya memerintahkan asisten Fadi untuk mencari informasi terkait ibu angkat Thalia. Rasya melakukan semua itu setelah mengetahui bahwa ternyata wanita itulah penyebab istrinya sampai mengalami pendarahan hebat hingga terpaksa harus melahirkan bayinya lebih awal.

"Terima kasih untuk kerja kerasmu, saya akan memberikan bonus untukmu. Sekarang kau boleh pulang!!!." lanjut Rasya.

"Terima kasih pak. Kalau begitu saya pamit." pamit asisten Fadi dan Rasya pun mengiyakannya.

Rasya menangkup wajahnya, pikirannya melayang jauh. Akankah istrinya bisa menerima kehadiran orang tua kandungnya??? Dan, akankah sang istri tega melihat ibu angkatnya berurusan dengan pihak berwajib jika kasus penculikan di masa lalu tersebut sampai terungkap???. seburuk apapun wanita itu, namun dialah yang merawat dan membesarkan Thalia. Cukup lama Rasya merenung di ruang kerjanya sampai ia teringat akan sang istri yang menunggunya di kamar.

"Astaga... Thalia pasti menungguku."

Rasya pun segera beranjak meninggalkan ruang kerjanya dan kembali ke kamar.

ceklek.

Kedatangan Rasya di sambut oleh tatapan Thalia yang sejak tadi menunggunya, di sofa. "Ada apa, mas??? Apa ada masalah di kantor??." tanya Thalia, sebab tak biasanya asisten Fadi datang ke rumah malam-malam begini.

"Bukan apa-apa, sayang. urusan kantor juga baik-baik saja. mas dan Fadi hanya membicarakan tentang proyek di pulau Kalimantan yang rencananya akan mulai dikerjakan minggu depan." dengan berat hati Rasya berdusta.

"Syukurlah kalau begitu, mas." Thalia mengangguk paham. percaya begitu saja pada ucapan Rasya.

Rasya mengikuti langkah Thalia naik ke ranjang. Ia menyandarkan tubuhnya pada bahu ranjang.

"Bagaimana sikap mama padamu selama ini???." tanya Rasya setelah cukup lama terdiam.

Thalia menoleh pada Rasya. dari gurat wajah suaminya itu, Thalia yakin bahwa Rasya sudah tahu banyak tentang ibu angkatnya, mengingat ia tahu betul tentang latar belakang suaminya. tidak sulit bagi seorang Rasya Putra Sanjaya untuk mencari informasi yang diinginkannya. "Aku ikhlas menjalani kehidupan ini, apapun yang terjadi di dalam hidupku sudah sepatutnya aku syukuri, termasuk memiliki seorang ibu seperti mama. jika saja waktu itu mama tidak berbesar hati merawat dan membesarkan aku, belum tentu aku masih bisa bernapas sampai dengan hari ini. beliau lah yang rela bersusah payah merawat dan membesarkan bayi mungil yang ditelantarkan oleh orang tua kandungnya sendiri. Apapun yang pernah mama lakukan padaku, beliau tetap wanita luar biasa bagiku. Mungkin cara mama yang sedikit salah, tapi aku percaya bahwa mama melakukan semua itu karena ingin yang terbaik untukku." sekalipun perbuatan ibu angkatnya itu sudah banyak mengantarkannya pada perjalanan hidup yang begitu rumit dan juga sulit, tetapi Thalia tidak pernah menaruh dendam pada wanita yang sudah merelakan waktu dan tenaganya demi membesarkan dirinya tersebut.

"Bagaimana jika seandainya apa yang kamu pikirkan selama ini justru berbanding terbalik??? Maksud mas, bagaimana jika seandainya orang tua kandung kamu tidak pernah menelantarkan anak mereka, tapi justru ada seseorang yang telah merebut mu dari mereka???."

"Apa maksud kamu, mas???." Thalia menatap Rasya dengan tatapan menyelidik.

"Bukan apa-apa, sayang. mas kan cuma bilang seandainya...." jawab Rasya, tak ingin memancing kecurigaan sang istri.

"Kalaupun itu benar, bukankah seharusnya saat itu mereka berusaha mencari tahu tentang keberadaan ku. berusaha mencari tahu apakah anak kandung mereka masih hidup atau justru sudah mati. bukankah seharusnya seperti itu????."

Kesedihan terpancar jelas dari sorot mata Thalia kala bercerita, dan itu membuat Rasya tak tega melihatnya. Rasya membawa tubuh sang istri ke dalam pelukannya. "Mas kangen, sayang." bisik Rasya tepat di samping telinga Thalia. selain begitu merindukan sang istri, Rasya juga tidak ingin sampai Thalia kepikiran dengan ucapannya barusan.

"Kangen???." cicit Thalia. "Bukannya setiap hari kita ketemu, kenapa masih bilang kangen sih, mas??." dengan polosnya Thalia bertanya demikian.

"Maksudnya, mas kangen _."

"Dasar me-sum." potong Thalia. wanita itu sontak menjaga jarak dan menyilangkan kedua tangannya di depan da_da kala pandangan Rasya menuju ke arah gunung kembar miliknya.

"Memangnya apa salahnya me-sum sama istri sendiri???. Lagian selama satu tahun usia pernikahan kita, baru sekali loh kita melakukannya, sayang." kata Rasya dengan wajah memelas. Sedangkan tangannya sudah merengkuh tubuh sang istri.

"Cup." kecupan hangat Rasya mendarat di puncak kepala Thalia. "Mas memang sangat merindukanmu sayang, tetapi mas tidak akan memaksamu. Mas akan menunggu sampai kamu siap." ungkap Rasya dengan tulus, kemudian mengajak Thalia untuk segera tidur.

1
Sri Supeni
knp nama kok disingkat knp disebutkan saja
Febby fadila
pemikiranmu salah thalia itu penculikan bukan mm Ike menemukanmu dijalan atau ditempat sampah ataupun di panti asuhan, klw dia nggak culik kamu ibu kandungmu pun sanggup membesarkan mu,, salah ini mah
Febby fadila
waduuuuu mantannya pak dokter ini mama ike, penasaran sama masalalu mereka juga 🤣🤣🤣
Febby fadila
apapun kesimpulannya mama ike tetap bersalah,,,
Febby fadila
semangat Rasya luluhkan kembali hati thalia
Febby fadila
harusnya jujur aja pada Rasya dokter biar cari solusi bersama
𝐏𝐞𝐧𝐚𝐩𝐢𝐚𝐧𝐨𝐡📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya, trmksh🙏
total 1 replies
Febby fadila
jangan lama dokter Arfan jangan sampai wanita iblis mama angkatx thalia dtang lagi ganggu thalia
Febby fadila
masih bingun sama kelakuan rasya
Febby fadila
perjalanan dan perjuanganmu masih panjang Rasya, semangat untuk menggaet kembali hati sang istri
Febby fadila
wajar thalia bersikap bgtu untuk Rasya, aku pun klw diposisi thalia, aku juga akan melakukan hal yg sama bila perlu nggak mau balik lagi sama laki² egois seperti rasya
Febby fadila
kok aku nggak merasa tersentuh ya sama sikap lembutx Rasya pada thalia,,
Febby fadila
makax Rasya sebelum bertindak tu cari tau dulu gimana yg harus dilakukan, semoga saja setelah thalia sadar dia nggak benci kamu
Febby fadila
itu mama angkatx thalia main kabur bgt aja, wanita iblis emang tu
Febby fadila
semoga thalia dan anakx selamat, sekarang giliran kamu Rasya tunjukan tanggung jawabmu sebagai suami dan ayah,,,
Febby fadila
sungguh miris nasibmu thalia klw kamu nggak mengandung anakx Rasya maka kamu akan sellu dibenci olehx, tp setelah tau anak dlm kandungan kamu adalah anakx sok bersikap manis,
Febby fadila
ckk... gengsi digedein
Febby fadila
ngapain berharap Rasya kamu aja nggak peduli dengan isteimu
Febby fadila
knp harus bertanya tanya sendiri Rasya knp nggak cari tau tentang thalia seperti apa sekarang
Febby fadila
suami macam apa yg brensek biarkan istrinya bekerja disaat hamil besar,,, ya kamulah suaminya brensek
Febby fadila
hmmm jangan tuduh sembarangan Rasya sebelum kamu cari tau dulu buktix
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!