Eca Permatasari janda ditinggal mati yang harus berjuang untuk meneruskan hidup tanpa suami tercinta.
Dikenalkan dengan Eldhin, pria muda yang mengalami nasib serupa ditinggal pasangan nya.
Namun Eldhin ditinggal karena kekasih nya menikah, membuat sifatnya menjadi dingin karena frustasi yang dia rasakan.
Disaat Eca sudah mencintai Eldhin, ada sebuah kejutan besar yang terjadi di kehidupan pernikahan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08. Perkara Sampah.
Eldhin dengan wajah tenang seakan tidak ada beban memacu kendaraan mobil menuju rumah Eca, walau Eldhin pas waktu pergi sedikit berdebat kecil dengan Nafa.
Eldhin tidak peduli, justru dia dengan polos meninggalkan Nafa yang sedang menangis di garasi mobil rumah nya Eldhin.
Tepat di lampu merah, Eldhin melihat notifikasi dari Eca berupa penolakan untuk kencan.
Eldhin mengerut kening, mengambil ponsel itu, lalu membalas pesan Eca.
"Saya traktir nasi padang!" Begitu pesan dari Eldhin sebelum akhirnya Eldhin memacu kendaraan nya setelah lampu sudah hijau.
Di rumah, Eca yang masih berpakaian tanktop dan celana pendek, dia sedang menghampiri Ayunda yang sedang mengotak-ngatik laptop nya.
"Kerjaan kamu dibawa pulang Yun?" Tanya Eca sambil duduk disamping Ayunda.
"Enggak, aku lagi berkomunikasi sama polisi siber Ca" Jawab Ayunda.
"Emang sudah pasti yang retas itu orangnya yun? Kalau salah orang kita yang rugi nanti." Kata Eca.
"Iya pasti kok ini orangnya Ca, umurnya masih muda sih ini 26 tahun, jenis kelamin laki-laki tapi gak nampak orangnya duh" Kata Ayunda.
"kamu liat dimana sih??" Kata Eca yang sudah memberi aba-aba ingin melihat lebih dekat di depan layar laptop.
Tok...Tok..
tiba-tiba suara pintu rumah diketuk oleh seseorang yang datang.
Eca awalnya gak ngerespon, tapi orang satu itu terus mengetuk pintu berkali-kali, sampai membuat Bu idah dan Bu Lusi keluar dari kamar tidurnya.
"Itu siapa yang ngetuk kok kalian dibiarin aja sih?" Omel Bu Lusi.
"Ah mah, ini kata Eca..." Kata Ayunda yang tiba-tiba menggantung kata, karena Eca membekap mulutnya agar yunda tidak membocorkan kalau Eca menyuruhnya untuk tidak membuka kan pintu.
"Biar nenek aja yang buka" Kata Bu Idah.
Eca langsung bangkit dari tempat duduk, menyuruh neneknya untuk kembali ke kamar nya.
Eca berjalan ke arah pintu, Ia melihat kenop pintu yang bergerak ke kiri dan ke kanan "Ini orang ya Allah"
Pintu telah terbuka lebar, Eldhin yang kini sebagai pelaku buat kisruh seisi rumah hanya menatap datar tanpa ada rasa bersalah sama sekali. "Ayo" Kata Eldhin singkat.
Eca menurunkan kedua alis "Gak tau apa saya sudah pakai baju tidur tanktop begini?"
"Yaudah ganti, saya tunggu" Kata Eldhin sambil balik badan dan duduk di kursi depan rumah.
"Anjir ni orang, ibunya ngidam apa sih?" Keluh Eca dengan nada pelan. dan Eldhin langsung menoleh tajam, membuat Eca menggaruk kepala sambil berjalan masuk ke dalam rumah.
"Siapa ca yang datang?" Tanya Bu Idah yang melihat Eca sedang menggigit bibir bawah.
"Eldhin nek" Jawab Eca.
Ayunda memutar bola mata menatap Eca yang masih menggaruk kepala "Eldhin?... youtuber bukan sih?" Tanya Ayunda.
Eca mengangguk kepala "Iya, kok tau" Jawab Eca.
Sekedar memastikan, Ayunda langsung keluar rumah dan netranya benar saja melihat orang yang dia kagumi.
"Argh..." Kata Ayunda menjerit kecil sambil menutup rahang, Eldhin menoleh menatap wajah Ayunda, Saat itu juga Ayunda kembali masuk ke dalam rumah karena mulai salah tingkah.
Eca melihat wajah Ayunda yang tiba-tiba memerah di kedua pipinya. "Kenapa kamu?" Tanya Eca.
"Orang itu, aku fans banget sama dia dari dulu, ganteng banget kalau liat langsung" Jawab Ayunda dengan nada lebay.
Eca menghela nafas dalam-dalam, lalu dia pergi ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian secantik mungkin.
Masih style yang sama, pakaian tanpa lengan namun berbeda corak, bawahnya dengan celana jeans biru yang melekat.
Eca pun langsung berpamitan kepada nenek dan yang lainnya.
"Ayo" Kata Eca, Eldhin yang sedang santai menghisap rokok langsung menoleh dan terpesona dengan postur tubuh nya Eca yang ramping.
"....." Kata Eldhin dengan tatapan datar.
"Dih malah diem, oh iya kenapa enggak malam mingguan aja sama pacar kamu yang kemarin, kalau dia marah sama aku gimana nanti? tanggung jawab kamu" Kata Eca.
"Gak penting" Kata Eldhin dengan dingin.
"Hmmm, yaudah ayo cepat, nanti keburu malam, aku mau cepat-cepat Istirahat" Kata Eca dengan gerakan frustasi menuju mobil Eldhin.
"Oh iya saya sudah terbebas dari sampah itu" Kata Eldhin sambil membuang puntung rokok, dan berjalan melewati Eca yang mendadak terdiam.
"Siapa sampah?" Kata Eca menatap dan mengerut kening.
Eldhin tidak menjawab, dia sekarang sudah berada di dalam mobil, tatapan wajah nya pun lagi nunduk nyari kunci mobil yang terjatuh.
Eca menggeleng kepala lemah, berjalan, lalu membuka pintu mobil belakang dan duduk dengan tenang sambil menatap spion dalam yang lagi di tatap oleh Eldhin.
"Kenapa?" Tanya Eca.
"Duduk depan" Jawab Eldhin dengan pandangan dingin.
"Gak" Kata Eca sambil menyenderkan tubuhnya di kursi mobil.
Eldhin menghela nafas singkat, lalu berbicara lagi dengan perkataan yang sama, dan Eca menjawab dengan kata yang sama juga.
Eca ingin membuka pintu karena sudah kesal, Eldhin langsung sabotase pintu dari depan.
"Jawab dulu pertanyaan saya, baru saya duduk di samping anda" Kata Eca dengan menyilangkan kedua tangan di dada.
"Yang sampah pacar saya, sudah puas?" Kata Eldhin dengan tatapan dingin.
"Why? Kok mulut anda kotor sekali bilang sampah, itu manusia bukan sampah" Protes Eca.
Eldhin hanya menatapnya dari spion dalam mobil, tatapan nya pun dingin, Eldhin tidak lagi menjawab perkataan wanita yang ada di belakang mobil.
"Apa sih gak jelas" Kata Eca dengan wajah cemberut.
Eldhin yang paling anti dengan curcol, terpaksa harus bilang ke Eca tentang putus nya dia dengan Nafara.
"Loh kenapa bisa putus?" Tanya Eca semakin penasaran, Eldhin menghela nafas sabar sambil menjalankan mesin mobil dan Eca langsung beralih tempat duduk ke depan.
"Pakai seatbelt" Titah Eldhin, kesal sekali rasanya dia kalau ada di dekat Eca kalau keadaan nya lagi ngambek.
"Iya" Jawab Eca.
Di perjalanan menuju rumah makan Padang, Eldhin terus ditanya Eca yang orang nya penasaran.
Tapi Eldhin terus menjawab dengan bertele-tele, sambil membawa wajah datar yang khas tanpa melihat wajah Eca.
Sampai Eldhin mengaku kalau diselingkuhin, jatuh sudah harga diri Eldhin di hadapan Eca.
"Sabar ya" Kata Eca dengan senyuman, nada bicara nya seakan ikut merasakan kepedihan Eldhin, tapi Eca tidak tau Eldhin biasa saja menanggapi perselingkuhan pacar nya.
Eldhin mengangguk "Iya makasih" Jawabnya singkat. Eca pun tersenyum, sampai akhirnya mereka menghening sepanjang perjalanan menuju ke restoran.
Sampai di restoran, mereka makan dengan tenang, sering kali mereka berbicara saling tatap wajah, dan saat itu juga Eldhin murah senyum saat melihat wajah Eca yang menurutnya sangat cantik malam ini.
"Kamu itu mirip Aulia dari sifat, wajah dan postur tubuh, itu alasan mengapa aku sekarang gugup saat ada di dekatmu" Batin Eldhin tak henti-henti nya menatap wajah Eca yang sedang menunduk, karena Eca sendiri sekarang lagi kesulitan memotong daging rendang.