" menikahlah nak, ini mungkin tak adil untuk kamu tapi hanya dengan ini kita bisa membalas Budi baik pak Handoyo " ucap bapaknya
" tapi Mel masih sekolah pak, dan Mel juga ga kenal sama anak nya majikan bapak itu, kalau dia jahat sama Mel gimana " ucap Melisa sambil menangis
" maafkan bapak nak, kalau kamu ga mau ya sudah bapak akan bilang pada majikan bapak " kata bapaknya
Melisa melihat raut kecewa di wajah sang ayah, Melisa merasa sangat bersalah, tapi haruskah ia mengorbankan masa muda nya dengan hidup bersama pria yang sama sekali tidak ia kenal?
akan kan Melisa menerima perjodohan itu????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
Ruangan demi ruangan mereka kunjungi dan semuanya tertata apik dan sangat pas
" selera papah boleh juga " kata Zayn
" iya... Bagus banget " kata Melisa
" kamu suka? " tanya Zayn
" suka mas, suka banget " kata Melisa
Zayn tersenyum, melihat Melisa begitu menyukai rumah baru nya
Setelah puas berkeliling Melisa duduk di tepi kolam renang
" kapan mau pindah kesini? " tanya Zayn
" Secepatnya " ucap Melisa
Zayn mengangguk " besok? " tanya Zayn
" oke " jawab Melisa
Mel memasukan kaki nya ke dalam air kolam dan Zayn ikut duduk di samping nya
" Mel... Aku ga sengaja dengar obrolan kamu di grup tadi, di luar sana banyak pria yang mengagumi kamu, bahkan mereka bersedia menunggu jandamu, kenapa kamu masih bertahan dengan pria plin-plan seperti aku? " tanya Zayn serius
Melisa tersenyum dan menjawab
" bagi aku, hidup hanya sekali, dan menikah pun inginnya sekali dalam hidupku, aku udah terlanjur memberikan hatiku buat kamu, aku harus bisa menunggumu menerima pemberian ku itu,meskipun sekarang hati itu masih mengambang dan belum mendapat tempat yang pasti di hati kamu " kata Melisa
" terimakasih telah mencintaiku dengan tulus Mel, aku merasa sangat marah ketika kamu di ganggu pria lain, aku merasa kesal saat temanmu berkata menunggu jandamu meskipun aku tau itu hanya bercanda, dan aku juga merasa sangat nyaman setiap ada kamu di sisiku, apa itu cinta Mel? " tanya Zayn
" tanyakan pada hatimu sendiri mas, Karen jawabannya cuma kamu yang tau " kata Melisa dan pergi meninggalkan Zayn di tepi kolam
Melisa masuk ke dalam kamar utama yang nantinya akan mereka tempati
Melisa melihat foto pengantin dirinya dan Zayn berukuran besar terpampang di dinding kamar
Melisa menatap foto itu, air matanya menetes, keindahan foto tersebut tak seindah kehidupan pernikahannya sekarang, suami yang ia cintai tak kunjung bisa mencintainya, haruskah ia menyerah???
Melisa menangis tersedu dan Zayn masuk kekamar, ia melihat Melisa menangis sambil menatap foto pernikahan mereka
" Mel.. " panggil zayn
Melisa menoleh ringan
" kenapa??? " tanya Zayn
" aku takut mas " ucap Melisa
" takut apa? " tanya Zayn
" aku takut hatiku menyerah sebelum kamu bisa mencintaiku, aku lelah mas, sampai kapan kamu akan bisa mencintaiku dan menjalani pernikahan ini seperti sewajarnya pernikahan dan rumah tangga yang sebenarnya rumah tangga " kata Melisa
" aku lelah mas... Aku hampir putus asa... Apa sebaiknya kita bercerai mas? " tanya Melisa
" ga Mel... Aku ga mau kehilangan kamu " kata Zayn
" kamu egois mas, kamu ga mencintaiku tapi kamu juga ga mau melepaskan aku " kata Melisa dengan nada tinggi
" tolong tetap di sisiku Mel " kata Zayn
" untuk apa? kamu tau mencintai tanpa di cintai itu sangat menyakitkan mas " ucap Melisa dengan deraian air mata
" setiap hari aku berharap kamu akan menyatakan cinta padaku tapi hingga saat ini kamu hanya memintaku bersabar " kata Melisa
" lihat foto itu mas, begitu indah tapi sayangnya itu hanya foto, bukan kenyataan nya " ujar Melisa
Melisa hendak pergi namun Zayn menahannya, Zayn memeluk Melisa dari belakang
" jangan pergi Mel, aku mencintaimu " ucap Zayn
Melisa terdiam berusaha mencerna ucapan suaminya
Zayn memutar tubuh sang istri hingga berhadapan dengan nya
Melisa menggeleng
" ga Mel, aku serius, aku mencintaimu, aku takut kehilangan kamu " kata Zayn
" apa buktinya? " tanya Melisa
tanpa banyak kata Zayn mencium bibir Melisa dan Melisa merasakan ciuman itu lain dari biasanya, kali ini Zayn melakukannya dengan sangat lembut dan menghayati membuat Melisa terbuai
" i love you Mel " ucap Zayn
melisa mengalungkan tangan nya ke leher Zayn, Zayn menggendong sang istri dan menjatuhkan nya di tempat tidur
Zayn terus mencumbu Melisa tanpa ragu, rasa cinta itu seperti mendidih setelah lama tertahan oleh rasa ragu
Setelah ragu itu menguap muncul lah rasa cinta yang menggebu di hati Zayn untuk Melisa
" mas... " panggil Melisa
" kamu yakin? " tanya Melisa
" aku yakin sayang, aku mencintaimu " ucap Zayn
Zayn terus menyerang Melisa, dan Melisa menikmati setiap sentuhan sang suami dengan penuh cinta
Desah dan lenguhan terus terucap dari bibir Melisa karena ulah sang suami, hingga sampai pada puncaknya Zayn menumpahkan benihnya di dalam rahim sang istri
" aku mencintaimu mel " ucap Zayn mencium kening sang istri dan menjatuhkan diri di samping tubuh istrinya yang terlihat lunglai setelah mendapat gempuran hebat sang suami
siang panjang mereka lewati dengan penuh cinta, rumah baru yang belum sempat mereka tempati sudah menjadi saksi penyatuan cinta mereka
" kamu jadi kuliah siang ini? " tanya Zayn pada Melisa yang masih berada di pelukan nya di dalam selimut
" harus mas, kalau ga masuk aku ga tau materi apa aja yang nantinya akan di bahas kedepannya " kata Melisa
" aku antar aja ya " kata Zayn
" aku kan mau di jemput Rayan " kata Melisa
" ga boleh, pokoknya aku yang antar " kata Zayn sambil menciumi tangan sang istri
" posesif... " kata Melisa
" aku mencintaimu dan aku ga mau orang lain merebut mu dari aku " ucap Zayn
" apaan sih, orang cuma jemput doang " protes Melisa
" terserah pokoknya ga boleh pergi sama orang lain " kata Zayn
Melisa tersenyum sambil menggelengkan kepala nya
Zayn turun dari kasur dan masuk ke dalam walk in closet untuk mengecek apa ada baju ganti untuk mereka di rumah ini
Dan ternyata semua nya sudah lengkap, Zayn bisa menebak jika ini semua mamah ya yang siapkan
" lemarinya sudah terisi penuh sayang, kaya nya mamah yang siapin semuanya buat kita " kata Zayn
Melisa turun dari kasur dengan sedikit tertatih, rasa perih masih terasa akibat ulah suaminya, dengan berbalut selimut Melisa berjalan ke arah Zayn dan melihat isi walk in closet nya
" iya... Semua kebutuhan kita sudah ada disini mas " kata Melisa
Zayn memeluk Melisa dari belakang
" sekarang kita mandi yuk " ajak Zayn di telinga Melisa
Melisa membulatkan katanya, sudah bisa menebak apa yang akan terjadi
" mas... "
" hmmm... Aku ga terima penolakan " kata Zayn
lalu mengangkat tubuh Melisa ala bridal style
Dan kegiatan di kasur terulang kembali di dalam kamar mandi