Rayner Morrigan , mantan dosen universitas XX sekaligus CEO perusahaan MORRIGAN GRUP dan ia juga seorang pimpinan mafia yang terkenal dingin dan kejam ,tapi sayang dirinya harus menelan pil pahit lantaran Dokter menyatakan jika dirinya 'Mandul' .
Mariska sang istri pun langsung meminta cerai darinya ,pasalnya ia terus didesak oleh orang tuanya untuk segera memiliki momongan , sedangkan Rayner jelas tak mungkin bisa memberikannya keturunan .
Sakit hati juga kecewa membuat Rayner kalut sampai melampiaskannya dengan pergi keclub dan minum hingga mabuk berat bahkan tanpa sadar dirinya meniduri wanita yang tak lain adalah mantan mahasiswi nya sendiri .
"Bapak harus tanggungjawab , saya gak mau sampai hamil anak bapak ". - Agatha Prameswari
"Kau tak akan hamil , karena aku mandul "- Rayner Morrigan
Bagaimana kisah kedua nya berlanjut ? Simak cerita selanjutnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 18 .
"Berhenti!" teriak Agatha pada Asisten Jery .
"Ada apa nona ?" ujar Asisten Jery kebingungan
"Aku bilang berhenti !" ucap Agatha lagi seraya memutar kepala nya menghadap kebelakang dengan raut wajah cemas
"Maaf nona , saya sudah berjanji pada tuan Rayner untuk membawa anda ketempat yang aman dan memastikan anda juga bayi anda baik-baik saja ". Sahut Asisten Jery dengan tegas kemudian ia segera mempercepat laju mobilnya keluar dari komplek mansion Rayner .
....
Bughh
Bughh
Rayner dengan sigap menangkis pukulan-pukulan dari para anak buah Rakhes .
"Sial , mereka cukup kuat ", umpat Rayner lirih seraya mengangkat tangannya menghantam langsung bagian vital lawannya . Hingga setengah dari anak buah Rakhes sudah jatuh terkapar .
Rakhes yang melihat perkelahian itu dari dalam mobilnya hanya bisa menatap datar . Jujur saja sebenarnya Rakhes tak ingin melakukan penyerangan pada saudara kandungnya itu , tapi karena obsesinya terhadap Agatha jauh lebih besar dari rasa persaudaraan nya pada Rayner . Rakhes rela merusak hubungan darah diantara kedua nya .
Tak berselang lama anak buah Asisten Jery berdatangan dan segera membantu Rayner melumpuhkan para anak buah Rakhes yang tersisa .
Rayner langsung mengeluarkan belati kecil dari balik jas nya dan mengarahkannya pada dada salah satu anak buah Rakhes .
Jlebb ..
"Aargghh ..." teriak anak buah Rakhes seraya memegang dadanya dan seketika itu ia ambruk tak bernyawa dihadapan Rayner .
Rayner segera mencabut belati itu yang sudah berlumur darah , lalu ia bergegas melangkahkan kakinya mendekati mobil Rakhes .
Pyaarrr ...
Rayner menghantam sisi kaca mobil Rakhes hingga pecah , punggung tangannya sampai terkena pecahan kaca itu dan mengeluarkan darah .
"Keluar !" bentak Rayner pada Rakhes yang masih setia duduk dikursi kemudi seraya menatapnya dingin .
"Keluar atau ku bakar mobil ini !". Ancam nya tak main-main .
Rakhes segera keluar dari mobil dan seketika itu Rayner langsung melompat menginjak kap depan mobil lalu melayangkan pukulan tepat dirahang Rakhes .
"Bajing*n ! Pengkhianat !" teriak Rayner memukul Rakhes membabi buta .
Rakhes dengan sigap menangkis pukulan Rayner lalu membalas nya tak kalah bengis .
"Kau yang bajing*n kak , kau pria pengecut " desis Rakhes disela-sela perkelahiannya dengan Rayner .
"tutup mulut mu Rakhes ! Kau tak tau apa-apa tentang ku dan Agatha !", bentak Rayner , lalu melayangkan pukulan terakhirnya dengan kuat dan mengenai dada Rakhes .
Seketika Rakhes jatuh terpelanting diaspal dan terbatuk-batuk seraya memegang dadanya yang terasa sakit akibat pukulan itu. Rakhes akui jika kemampuan bela dirinya masih berada jauh dibawah Rayner , sebab dulunya Rayner adalah seorang atlet bela diri jadi tak bisa diragukan lagi jika kemampuannya dalam berkelahi begitu hebat .
Rayner segera berjalan mendekati Rakhes lalu duduk diatas tubuh pria itu dan mencengkeram erat kemeja yang Rakhes kenakan .
"Dengar ! Aku tak akan membunuh mu karena kau keluarga yang ku miliki satu-satunya . Tapi perlu ingat jika kau berani berkhianat dan menusuk ku dari belakang aku tak akan segan-segan melenyapkan mu !" Ancam Rayner
"Ah satu lagi , kuperingatkan dengan mu Rakhes jika kau tak akan pernah bisa mendapatkan Agatha selama aku masih hidup , camkan itu !" imbuhnya dengan nada dingin , sorot mata elangnya menatap Rakhes tajam seolah mengisyaratkan permusuhan . Kemudian Rayner berdiri dari tubuh adiknya itu .
Rakhes yang mendengar itu , hanya tersenyum mengejek .
"Kenapa ? Kenapa aku tak bisa mendapatkan Agatha ? Apa kau sudah menyesal karena sudah menyia-nyiakan Agatha dan juga calon anak mu kak Rayner ?" Sindir Rakhes seraya menaikkan sebelah alisnya .
Rayner hanya diam menahan amarahnya agar tak terpancing dengan ucapan Rakhes .
"Apa kau sudah sadar dari kebodohan mu ?" ujar Rakhes sarkas
"Kau pria paling pengecut dan bodoh Rayner Morrigan , kau sudah menelantarkan calon pewaris kekayaan MORRIGAN GRUP dan juga ibu nya . Aku yakin , meskipun kau menculiknya Agatha pasti akan semakin membenci mu !" desis nya sembari tersenyum miring
"Tutup mulutmu Rakhes ", bentak Rayner lalu mengacungkan belatinya tepat dihadapan wajah Rakhes ."Aku masih menahan diri agar belati ku tak merobek mulut mu itu !"
Rakhes berdecih , kemudian tangannya terangkat mencengkeram erat belati tajam milik Rayner hingga darah mengucur keluar dari telapak tangannya dan mengalir sampai mengotori ujung kemeja nya yang berwarna putih . Rakhes tak memperdulikannya , mata nya menatap bengis netra tajam Rayner .
"Kita bersaing secara jantan kak Rayner , siapa yang bisa mendapatkan hati Agatha duluan dialah pemenang nya dan yang kalah harus menghilang dari kehidupan Agatha untuk selamanya ..." ucap Rakhes serius
Rayner tersenyum miring mendengar nya .
"Tak perlu bersaing , karena akulah yang akan menjadi pemenang nya ..." ujar Rayner dengan percaya dirinya
"Simpan dulu sombong mu itu kak Rayner , Kita akan lihat siapa pemenangnya setelah Agatha melahirkan " , Rakhes mengucapkannya dengan nada dingin dan seolah mulai mengibarkan bendera perang pada saudara nya itu . Setelah itu Rakhes memutar tubuhnya dan bergegas masuk kedalam mobil .
Rayner hanya diam menatap kepergian adik laki-laki nya itu dengan tatapan yang sulit diartikan . Mereka berdua adalah kakak-beradik , sudah tentu kedua nya mengalir darah yang sama tapi kenapa hanya karena satu wanita hubungan kedua nya berubah menjadi permusuhan . Bahkan kedua nya pun sama-sama memiliki watak dan sifat yang sama , yaitu keras kepala dan penuh ambisi . Apapun yang mereka inginkan harus mereka dapatkan.
...----------------...
Satu jam yang lalu Agatha sudah sampai diapartemen milik Rayner , tentu nya Asisten Jery yang mengantar juga dikawal dengan ketat oleh beberapa anak buah nya .
Agatha duduk disofa seraya menghidupkan televisi demi mengusir kejenuhannya . Pikirannya sedari tadi terus tertuju pada Rayner .
Apakah pria itu baik-baik saja ? Kenapa tak kunjung menyusul nya kemari ?
Agatha menarik nafas panjang ketika memikirkan Rayner , tadi setelah Asisten Jery mengantarkan keapartemen pria itu buru-buru pergi meninggalkannya saat mereka sudah sampai dilobi apartemen . Agatha ingin sekali menghubungi Niki , tapi dia baru ingat jika ponsel nya saja tertinggal diklinik pria itu .
"Astaga Niki ? Bagaimana keadaan nya ? Aku hampir saja melupakannya ". Pekik Agatha seraya memukul pelan kening nya . Ia baru teringat jika Niki juga tak sadarkan diri ketika ada perkelahian dikliniknya tempo hari .
"Semoga dia baik-baik saja ..." gumam Agatha
Tak berselang lama terdengar suara ketukan pintu .
Tok ..
Tok ..
Tok ...
Agatha terperanjat terkejut dan bergegas melangkahkan kaki menuju pintu . Dilihatnya sebuah layar monitor disamping pintu apartemen Rayner , bisa Agatha lihat jika ada seorang wanita paruh baya tengah mengetuk pintu apartemen itu seraya mendorong troli makanan .
Ceklekk ..
Meskpun dengan ragu-ragu , Agatha tetap membuka nya . Agatha berharap jika mereka bukan komplotan maling.
Saat pintu apartemen itu terbuka ,sontak wanita paruh baya itu segera menundukkan kepala nya sebagai tanda menghormati
"Nona , saya diperintah tuan Jery untuk mengantarkan makanan ini untuk anda ". Ucap wanita itu
Tak ada rasa curiga sedikit pun diwajah Agatha . Ia langsung meminta wanita paruh baya itu masuk kedalam apartemen nya dan menaruh makanan itu diatas meja makan .
"Saya pamit undur diri nona , jika ada yang dibutuhkan silahkan panggil saya ". kata Wanita itu dan segera bergegas keluar dari apartemen Rayner .
"Hmm... Terimakasih ". Ucap Agatha tulus
"Sama-sama nona ". Sahutnya
Sesampainya didalam lift , wanita paruh baya itu segera melepas topeng yang ia kenakan .
"Aahh panas nya ".
.
.
.
Haiii , Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih ♥️🌹