NovelToon NovelToon
Cinta Dewa Buat Emily

Cinta Dewa Buat Emily

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar
Popularitas:75.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

PLAK

Dewa menatap kaget campur kesal pada perempuan aneh yang tiba tiba menampar keras pipinya saat keluar dari ruang meeting.

Dia yang buru buru keluar duluan malah dihadiahi tamparan keras dan tatapan garang dari perempuan itu.

"Dasar laki laki genit! Mata keranjang!" makinya sebelum pergi.

Dewa sempat melongo mendengar makian itu. Beberapa staf dan rekan meetingnyaa pun terpaku melihatnya.

Kecuali Seam dan Deva.

"Ngapain dia ada di sini?" tanya Deva sambil melihat ke arah Sean.

"Harusnya kamu, kan, yang dia tampar," tukas Sran tanpa menjawab pertanyaan Deva.

Semoga suka ya... ini lanjutan my angel♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih dibahas

Sean dan Ziyan tertawa terpingkal pingkal setelah mendengar apa yang sudah terjadi pada acara makan malam orang tua Dewa Deva dengan relasinya.

Pagi ini mereka sengaja mampir ke ruangan Dewa dan Deva juga ada di sini.

Deva menceritakan dengan lancar makna pertemuan orang tua mereka tadi malam.

"Harusnya gadis club itu dijodohkan denganmu, Va," ejek Sean dalam tawanya.

"Ya, mau sama Dewa atau Deva ngga masalah. Siapin aja pipi lo, Va," kekeh Ziyan. Sean sudah menceritakan tragedi di club dengannya.

"Kalian memang jodoh," sambung Ziyan lagi.

Deva meringis mendengarnya. Sedangkan Dewa hanya tersenyum miring.

"Kamu belum lihat, sih, penampilannya waktu di club. Seksi abis," decak Sean.

"Makanya aku tergoda untuk menciumnya," jujur Deva mengaku.

Jadi aku dapat bekas Deva? decih Dewa dalam hati ngga terima.

"Hanya cium pipi, Wa, nggak lebih. Itu juga cuma sekilas aja," sambung Deva seakan mengerti apa yang ada di dalam pikiran Dewa.

"Atau kamu sama Nagita aja, Wa. Biar Deva lebih mudah digampar gadis club itu," usul Ziyan masih dalam derai tawanya. Sean pun tambah keras memperdengarkan suara tawanya. Membayangkan nasib buruk Deva nantinya.

"Sembarangan," kecam Deva dan dengan reflek men gelus pipinya.

"Boleh juga," sambut Dewa.

"APA?! Kamu, kan, sudah setuju dengan mami dan daddy," kesal Deva melihat sikap plin plan Dewa.

"Yaa...., setidaknya sampai kamu digampar Emily." Dewa memberikan seringai mengejeknya.

"Asem," maki Deva jengkel.

Sean dan Ziyan makin sulit menghentikan deraian tawanya.

Beberapa saat kemudian.

"Kamu beneran ngga suka dengan Nagita? Cantik, lembut, cocok dengan kamu yang bar bar," tanya Sean sambil menatap Deva.

"Menurutku kamu memang yang lebih cocok dengan Nagita, Va. Dia bisa meredam tingkah kamu," sambung Ziyan.

"Kalo sama Emily kamu bakalan berantem terus," ucap Ziyan lagi, seolah bisa meramal masa depan sepupunya.

Deva terdiam sambil mengingat Nagita.

Memang, sih......, tapi.....

Satu wajah galak lagi muncul sekilas.

Ini juga cantik.

Tanpa sadar kedua sudut bibir Dewa ketarik sedikit.

"Mulai pikiran jo rok, tuh," ejek Sean yang melihat kedutan di bibir Deva.

"Sia-lan.....! Nuduh sembarangan aja," ketus Deva ngga terima. Sedikitpun ngga bayangan 2 1 + dalam kepalanya saat ini

Tadi dia tiba tiba saja teringat Vina. Chatnya yang tadi malam sampai sekarang belum dibalas juga. Hanya dibaca saja.

Padahal.Deva ingin tau sudah sanpai dimana progres skripsi anak sahabat mamanya itu.

Malah dicuekin.

Dasar...

"Besok luangkan waktu kalian. Tim voli putra akan tanding dengan tim voli kampus Nagita dan Emiliy," ucap Ziyan mengingatkan

"Kalian akan bertanding juga?" tanya Deva.

Sean menggeleng

"Sejak kalian kuliah ke luar negeri, aku dan Ziyan malas ikut kompetisi. Tau sendiri, Quin nitipin Ziza dan Ruby," ucapnya.

"Harusnya seperti dulu saat kita SMA, ya," sahut Deva. Dulu segala piala yang mengukuhkan kehebatan SMA mereka dalam olah raga, sulit dilengserkan.

"Waktu Malik masih mending. Dia masih bisa mengontrol teman temannya. Tapi setelah generasi Ezra, jadi hancur. Banyak piala yang sudah berpindah," cerita Ziyan. ( Malik anaknya Fazza dan Vanda, Ezra adiknya Ziza-anaknya Kaysar&Gista 😊 )

"Iya," ucap Deva. Dia dan Dewa juga tau hal itu.

Ezra terlalu santai, beda dengan Malik yang serius dan jiwa kepemimpinannya kental sekali.

"Yah, namanya siklus. Bumi saja selalu berotasi," sahut Dewa kalem.

"Jangan apa apa.dihubungkan dengan pelajaran, Wa. Malas aku dengarnya," cela Sean yang masih saja ngakak.

Dewa hanya tersenyum simpul.

"Oke, besok kita pasti datang," ucap Dewa sambil tersenyum penuh arti pada Deva.

"Ya, ya, besok aku siap siap ngasih pipiku buat digampar," cebik Deva kesal.

Tawa keras pun meledak lagi.

Siap siap ketemu lagi nona salah sasaran, batin Dewa dengan senyum smirknya.

"Kita balik ke kantor dulu. Nanti siang makan bareng, ya," usul Sean masih dengan derai tawanya.

"Oke," sahut Dewa, masih dengan senyum smirknya.

*

*

*

"Kenapa cemberut aja," ejek Carmen saat melihat wajah sahabatnya yang menekuk saja sejak dua jam yang lalu.

Emily ngga menjawab, dia menyimpan buku dan pulpennya ke dalam tasnya. Pikirannya masih ngga menentu.

Pesan dari orang yang mengirim foto foto perempuan itu mengganggu konsentrasinya.

Pikirannya ngga tenang

"Kita makan dulu, yuk. Masih ada dua jam lagi buat break," ajak Nanni sambil menyampirkan tasnya.

"Oke. Sudah, jangan mikir yang berat berat," tukas Carmen sambil menggandeng tangan Emily.

"Ohya, kamu sudah tau siapa yang menjahili ban mobil Nagita?" tanya Nanni saat mereka berjalan di lorong kampus yang cukup rame.

"Anak jalanan," jawab Emiliy, seperti yang dia ketahui dari Om Wira

"Aneh, kan. Kok, bisa, anak jalanan masuk area parkiran kampus kalo ngga ada orang dalam yang bawa," tanggap Carmen cepat.

"Empat ban lagi. Niat banget," sambung Carmen.

"Jadi khawatir juga kalo pulang kesorean," tukas Nanni.

"Pihak kampus katanya masih mencari lewat kamera cctv. Karena yang bisa dilihat hanya dua orang anak jalanan itu aja," tambah Nanni geram.

'Lagi pula aneh aja mereka berani banget. Kan, langsung ketahuan. Cepat banget lagi," gemas Carmen.

"Pengawal papa Emiliy sama Nagita, kan, banyak," lanjut Nanni lagi.

"Iya," balas Carmen.

Emily juga heran, selama dia dibully pun, belum pernah sefrontal Nagita.

Memangnya dia buat kesalahan apa?

Seingatnya, saudara satu ayahnya itu terlalu kalem dan ngga suka ikut campur dengan urusan orang lain.

"Satpam kampus sampai harus dimutasi. Kasian juga. Tapi kita, kan, butuh jaminan keamanan," ujar Nanni lagi.

"Papaku sampai ngutus pengawal buat jagain mobilku. Lihat, di parkiran ada banyak pengawal, kan," tukas Carmen sambil mengarahkan tatapannya pada jejeran pengawal yang ada di parkiran. Karena di sana berjejer mobil mobil mewah.

Emily hanya mengangguk. Papanya juga menambah pengawal buatnya selain buat Nagita.

"Hanya yang pake sepeda aja yang ngga butuh pengawal," kikik Nanni sambil menunjuk sepeda gunung yang terparkir pede tanpa dikunci.

Carmen pun terkikik.

"Pernah hilang, nggak, ya, itu sepeda," sela Nanni.

"Emang siapa yang mau ngambil. Dijual paling lakunya ngga nyampe setengah juta," sambung Carmen lagi. Dia dan Nanni pun semakin mengeraskan kikikannya

Emily hanya tersenyum. Kekesalannya bisa dengan mudah lenyap saat bersama dua orang temannya.

"Minimal Aaron naek kawasaki. Pasti keren banget," timpal Nani dalam kekehannya.

"Kalian reseh banget. Siapa tau dia punya mobil sport limited edition di rumahnya," sela Emily. Menurutnya ngga boleh ngejudge seseorang karena penampilan luarnya.

"Dalam mimpi," tawa Carmen yang ditimpali Nanni tambah berderai.

Dasar matre abis, batin Emily sambil tersenyum.

Tapi menurutnya Aaron sangat tinggi tingkat kepercayaan dirinya. Sama sekali dia ngga terintimidasi dengan kemewahan di sekitarnya. Dia pun aktif di organisasi. Dan anehnya dia ngga pernah dibully secara terang terangan

1
Bunda Keisha
udah kangen Emily sama Dewa.. 😍😍
Ayu Larastika
semangat updatenya kaaakkk🤗🤗🤗 aku suka banget sama ceritanya🌸
Ayu Larastika
kapan update lagi kaaakkk,,, ditunggu looohhh
memei
kok belum up kak
Ina's
tambah asyik nih ceritanya....ayo thor upnya yg banyak juga doooong
Jossy Jeanette
nagita dan aaron trcydukkk..
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya Baron kena batunya karena ulahnya sendiri, dikira kejahatannya akan selalu mulus2 aja jalan nya tak tahunya sekarang kena akibatnya, nggak tahu sih Baron siapa orang2 disekelilingnya juhandono, ibaratnya Baron ngegali tanah buat kuburan nya sendiri, sudah terima Baron akibat dari kejahatan mu.
ernahafa
nuhun Thor dah up makin penasaran...kek br baca dah abis aja
Bunda Keisha
akhirnya....


rasakan kau Baron.. sekarang rasakan akibatnya mengusik calon istrinya Dewa... 😫😫
memei
mampuuuussss ,Baron
sudah tahu bakal besan juhan orang berkuasa mlh cari masalah muluk baron
Yuli a
nirma menolak Aron... sedangkan Agni pingin menolak cewek yang dijodohkan sama Aaron.
kalau mereka ketemu gimana ya...
Yuli a
h h h h h.... salah cari musuh sih.... mungkin dulu kamu masih bisa menjebak juhandono... tapi sekarang sudah ada orang-orang hebat disekelilingnya. jangankan mau menjebak, nyentuh sedikit anak-anak juhandono kamu bakal menyesal...
Sleepyhead
Seperti nya ini Kejutan yang Alan dinerikan kepada Nathan dll... Baron did I told you yet, don't ever mess with the bull, or you'll get the horn 🍺🤪
🔵🌻⃟MENTARY🌞⃠
Aaron ama Nagita seperti ke Geb nih
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
Zea Rahmat
emangg enakkkk.... Nathan cs di lawannnnn.....
Elizabeth Zulfa
rasain tuuuuuuhhhh... kamu main2 dan salah cari lawan... sekarang tnggung akibatnya 😏😏
Elizabeth Zulfa
jangan ditolak mooooomm... mreka gadis zg sama 😁😁
memei
menunggumu thor
Sri Siyamsih
menarik ,seru romantis .
Vajar Tri
wadidau ke gep ibunda ratu gak yah 🫣🫣🫣🫣🤭🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!