NovelToon NovelToon
I'M Sorry, I Love You

I'M Sorry, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Teen School/College / Masalah Pertumbuhan / Romansa / Teman lama bertemu kembali / Trauma masa lalu
Popularitas:142.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Kaiya Agata_ Sosok gadis pendiam dan misterius

Rahasia yang ia simpan dalam-dalam dan menghilangnya selama tiga tahun ini membuat persahabatannya renggang.

Belum lagi ia harus menghadapi Ginran, pria yang dulu mencintainya namun sekarang berubah dingin karena salah paham. Ginran selalu menuntut penjelasan yang tidak bisa dikatakan oleh Kaiya.

Apa sebenarnya alasan dibalik menghilangnya Kaiya selama tiga tahun ini dan akankah kesalapahaman di antara mereka berakhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Dalam perjalanan, Kaiya masih bersikeras ingin pulang sendiri. Tapi walaupun ia sudah berkali-kali menolak Ginran mengantarnya sampai ke tempat tinggalnya, pada akhirnya Kaiya yang kalah. Ginran tetap bersikeras. Tatapan pria itu begitu mengintimidasi hingga akhirnya Kaiya lagi-lagi tidak dapat menolak.

Bahkan ketika turun dari mobil, Ginran tanpa ijin mengikutinya masuk ke dalam gedung apartemen tempat dia tinggal. Kaiya menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Ia mengernyitkan mata menatap Ginran yang tengah berjalan santai di belakangnya.

Kedua tangan pria itu setia berada dalam saku celananya. Pria itu ikut berhenti karena Kaiya berhenti. Mereka saling berpandangan lama. Ginran tahu apa arti tatapan gadis itu, tapi ia tidak peduli.

"Aku haus. Buatkan aku teh. Di tempat kamu pasti ada bukan?" katanya santai. Sebenarnya itu hanya alasan Ginran agar bisa masuk di apartemen Kaiya. Hati nuraninya bilang dia masih ingin melihat gadis itu, Ginran akan mengikuti hati nuraninya sekarang. Dari pada dia yang tersiksa sendiri. Dan salah satu caranya agar bisa masuk sekalian melihat-lihat tempat tinggal baru Kaiya adalah dengan alasan itu. Dia juga penasaran dan ingin bertemu dengan keluarga Kaiya. Sudah lama sekali mereka tidak berjumpa. Seperti Kaiya yang dekat dengan keluarganya, Ginran juga dekat dengan keluarga gadis itu.

"Aku nggak punya teh." balas Kaiya menolak halus. Memang benar di apartemennya tidak ada teh. Ginran mencibir. Baginya, gadis itu pasti hanya beralasan agar dia pergi. Jangan harap. Dia akan pergi setelah berhasil minum minuman apa saja dari rumah gadis itu. Dan kalau sudah berhasil masuk, jangan harap dia akan pulang cepat. Dirinya pasti akan berlama-lama.

"Ganti dengan kopi saja kalau begitu." kata Ginran.

"Kopi juga nggak ada." kali ini Ginran memicingkan matanya menatap Kaiya. Ia maju beberapa langkah hingga mereka berdiri berhadapan dengan saling tatap-tatapan.

Ginran terus maju sampai Kaiya kelabakan sendiri. Gadis itu hanya bisa mundur sampai punggungnya menabrak tembok dekat pintu lift. Kedua tangan Ginran langsung mengunci tubuhnya ketika gadis itu ingin berusaha menghindar dengan kabur. Kaiya gugup sekali, apa lagi tatapan Ginran menusuk sampai ke dalam matanya. Gadis itu menelan saliva.

"Kalau begitu air putih saja." gumam Ginran pelan namun tersirat makna bahwa lelaki itu tidak mau dengar alasan lain lagi dari mulut Kaiya. Coba saja kalau gadis itu sampai bilang air putih juga nggak ada.

Kaiya menarik napas. Dengan terpaksa ia pun menganggukkan kepala.

"Em, tangan kamu ..." gumam Kaiya. Tangan Ginran masih setia mengungkungnya di tembok, membuatnya jadi kesulitan bergerak. Setelah Ginran menjauh ia cepat-cepat masuk lift. Ginran tentu saja mengikutinya.

Ginran berdiri dibelakang gadis itu sambil terus mengamatinya dari belakang. Sesekali pria itu tersenyum. Ia bahkan tidak peduli pada dua orang lainnya yang berada dalam lift tersebut menatapnya dengan raut wajah yang aneh. Ketika lift terbuka, mereka berhenti di depan ruang apartemen Kaiya. Di depannya tertulis nomor apartemen.

Pikiran pertama yang muncul dalam benak Ginran ketika masuk ke dalam apartemen tersebut adalah, aura tempat itu berbeda jauh dengan rumah Kaiya yang dulu. Kesannya sangat berbeda. Kalau rumah Kaiya yang dulu rasanya begitu hangat, sedang apartemen ini malah kebalikannya. Terasa begitu dingin.

"Tunggu sebentar di sini." gumam Kaiya pelan kemudian melangkah ke arah pantry. Ginran menganggukkan kepala dan menunggu dengan sabar sambil melihat-lihat.

1
Andi
sangat bagus
Andariya 💖
memang ginran dan kaiya.. masih sama² suka
Andariya 💖
oh, jadi kaiya dari keluarga selebriti😅🤗
Roza Ozaa
lbih bnyk lgi yp nya thor
na Nina
yah... belum up
RN_94
kenapa belum up kak
Venni Venni
hr ini ga update thor?
ucyy
thor ko lambat up nya?
ucyy
menarik
Eny Sugiarti
yah ga update ditungguin pagi2
na Nina
klo bisa double yaa
na Nina
up tor
Silvie Dpurple
kok blm up thor
Mamah Kekey
bagus ginran jangan benci kaiya
Fittar
nah,gitu dong ginran. lebih berdamai dengan kaiya
Tri Handayani
semoga tmen"kaiya cepat mengetahui masa lalu kaiya yg membuat dia jdi trauma,terutama ginran biar bsa membantu mengobati trauma kaiya.
CantikaLovely 🌺💖💞
11 12
Seperti kisah Airin ni...Yaya...
Nisa Ramadani
luar biasa
Venni Venni
jd makin penasaran sm novel ini.
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!