follow Ig mom_tree_17, tik tok Mommytree17 💕
Kaylin Meyer sosok wanita yang semaunya, manja, ceroboh, dan memiliki segalanya karena terlahir sebagai keturunan anak perempuan satu-satunya dari keluarga Meyer.
Dia selalu mendapatkan apapun yang diinginkannya, namun tidak dengan dunia percintaannya. Cinta pertamanya berpaling pada sosok wanita yang lebih cantik,lebih dewasa, yang kini menjadi kakak iparnya. Dan saat dia mencintai seorang pria untuk ke-dua kalinya, perasaan itu harus layu sebelum berkembang setelah mengetahui Alexander, pria yang berprofesi sebagai pengawal pribadi keluarga Arbeto itu sudah memiliki kekasih.
Namun apa jadinya saat mereka kembali dipertemukan dan terjebak dalam one night stand in Dubai? Akankah keduanya bersama? Ataukah berpisah untuk yang kedua kalinya? Yuk saksikan kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Bagaimana? Apa kau mau jadi kekasihku?" Mario mengulangi pertanyaannya saat melihat Kaylin yang diam saja.
"Hanya jadi kekasih?" tanya Kaylin dengan bercanda. Itu ia lakukan untuk mengurangi euforia yang dirasakannya kini, agar tidak bertindak bodoh dengan berteriak ya aku mau.
"Sebenarnya bukan hanya itu," Mario mengeluarkan kotak cincin yang sudah dipersiapkannya sejak mereka masih berada di Jakarta, lalu membukanya tepat di depan Kaylin. "Will you marry me?"
"What?" Kaylin yang tak menyangka akan dilamar secara tiba-tiba, hanya bisa menelan salivanya dengan susah payah. "Aku kan hanya bercanda, tapi kenapa dia menganggapnya serius?" gumamnya dalam hati sembari merutuki cara bercandanya yang kelewat batas. "Mario sebenarnya aku hanya ..."
"Aku tahu ini mungkin terlalu mendadak, tapi aku serius ingin menjadikanmu sebagai istriku." Mario mengambil cincin bertahtakan berlian milik keluarganya secara turun-temurun itu, lalu membawa jari manis Kaylin untuk dipasangkan. "Maukah kau menikah denganku?"
Kaylin yang masih terkejut sampai tidak berkata-kata. Dia bingung harus menjawab apa karena semuanya terasa begitu cepat. Memang keinginan dirinya untuk segera menikah, tapi saat keinginan itu terkabul kenapa hatinya jadi meragu.
"Bagaimana Kaylin Meyer?" tanya Mario dengan penuh harap.
"Tapi Mario, apa kau yakin ingin menjadikan aku istrimu? Asal kau tahu, yang kau lihat selama ini bukanlah aku yang sebenarnya. Maksudku.." Kaylin jadi bingung sendiri untuk menjelaskan semua kekurangan yang ada di dirinya. "Aku yang sebenarnya adalah wanita yang sangat keras kepala, manja, selalu bertindak semaunya, ceroboh, dan banyak kekurangan lainnya," ucap Kaylin panjang lebar.
Ya, dia memutuskan untuk memberitahu semua kekurangannya agar Mario tidak menyesali keputusan untuk menikahinya. Kaylin ingin memulai hubungan mereka dengan terbuka tanpa ada yang disembunyikan, walaupun dengan resiko pria nya itu akan mundur setelah mengetahui semua keburukannya.
Tapi itu lebih baik bukan, dari pada memulai sebuah hubungan dengan kepalsuan. Kaylin tidak ingin mengulangi kebodohannya dulu saat menjalin hubungan dengan Alexander, mempertahankan pria itu disisinya meskipun tahu Alex tidak pernah mencintainya.
"Aku tahu, Kenan sudah menceritakan semuanya tentangmu."
"What?" lagi-lagi Kaylin terkejut. "Apa saja yang kak Kenan ceritakan?" tanya nya dengan panik.
"Semua tentangmu. Kau yang selalu bangun tidur kesiangan, kau yang selalu membuat pulau di batal tidurmu, dan kau yang selalu jatuh saat berjalan karena ceroboh, dan kau yang..."
"Cukup!" Kaylin tidak ingin mendengar lagi semua keburukannya. Ia benar-benar tidak menyangka kakak tersayangnya itu justru memberitahu semua aibnya dengan begitu detail pada calon kekasihnya. "Kak Kenan awas kau!" umpatnya dalam hati.
Membuat seorang pria tampan yang berada di Jakarta, lebih tepatnya yang tengah berada di ruang kerjanya mendadak bersin-bersin.
"Jadi bagaimana, apa kau mau menikah denganku?" untuk kesekian kalinya Mario melamar wanitanya.
Tanpa keraguan Kaylin pun menganggukkan kepalanya, sebagai tanda diterimanya lamaran pria itu. Ia yakin seratus persen menerima lamaran tersebut, karena Mario sudah mengetahui semua kekurangannya.
Melihat Kaylin yang menganggukkan kepalanya, tentu saja membuat Mario tersenyum bahagia. Semua yang sudah disiapkan sedemikian rupa ternyata membuahkan hasil yang begitu indah. Tidak mau membuang waktu, Mario pun menyempatkan cincin miliknya di jari manis Kaylin Meyer.
"Terima kasih sayang," ia mengecup punggung tangan wanitanya. "Acara pertunangan resmi kita nanti, akan aku buat semewah mungkin."
Kaylin lagi-lagi hanya menganggukkan kepalanya, menatap cincin yang kini tersemat di jari manisnya dengan perasaan tak menentu. Entah mengapa hatinya tidak merasa bahagia sedikitpun, padahal keinginannya untuk memiliki seorang suami sebentar lagi akan terwujud.
iyaaaaaaaaa (alex)
kita🤣🤣🤣🤣