"Lupakan Aku, Raymon !" Ucap Via getir.
Gadis cantik yang lahir dari keluarga biasa dan sederhana itu, merasa sakit hati di hina orang tua pacar nya yang kaya raya.
Apalagi saat kesucian nya direnggut paksa pacar nya, Via makin kecewa dan membenci Raymon.
Via pun nekat kabur sebelum hari pernikahan yang telah di atur oleh kedua orang tua Via dan Raymon.
Dalam pelariannya, Via menjalin hubungan cinta dengan Axel seorang pria tampan pemilik cafe.
Raymon yang terus mengejar cinta Via tiba-tiba mengalami kecelakaan mobil dan menderita amnesia.
Axel yang menjadi dewa penolong Raymon saat kecelakaan mengajak Raymon yang lupa ingatan tinggal bersama nya dan menjadi sahabat.
Apakah Ingatan Raymon bisa kembali seperti semula ?
Bagaimanakah hubungan Via dan Axel setelah ia mengetahui Via dan Raymon pernah mempunyai hubungan khusus ?
Yuk pantau cerita nya 🤗 Jgn lupa intip karya lain ku yg juga menarik utk di bac
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecopetan
Awal nya pertemuan pertama Via dan Axel tidak terlalu berkesan di hati Via. Setelah beberapa lama, ia sudah melupakan Axel yang ia anggap cuma angin lalu.
Hingga suatu hari. Via yang merasa bosan dan mulai tak enak hati pada kebaikan Tante Naya dan Loly sahabat nya mulai berpikiran untuk kos dan mencari pekerjaan.
"Kamu mau gak, kerja di salon teman Tante?" Ujar Tante Naya menyarankan.
"Mau Tante." Mata Via berbinar gembira.
Ia mengangguk menerima saran Tante Naya dengan cepat.
"Kalau begitu, besok Tante akan antar kamu kesana untuk melamar pekerjaan." Ucap Tante Naya ikut senang.
Via mengangguk patuh.
Keesokan hari nya.
Via dipertemukan Tante Naya dengan sahabat nya yang memiliki sebuah salon yang cukup terkenal di kota Bandung.
Tante Eva si pemilik salon adalah orang yang baik dan ramah. Beliau langsung mempekerjakan Via karena rekomendasi Tante Naya.
Mulai hari itu, Via bekerja sebagai kasir sesuai dengan keahlian nya yang cuma bisa bikin pembukuan.
Ternyata bekerja di salon Tante Eva cukup rumit. Para stylist salon yang berjumlah tiga orang adalah orang yang licik. Mereka suka sekali memilih para konsumen yang datang untuk di layani.
Jika ada konsumen langganan yang suka memberi tips besar, mereka akan mengabaikan konsumen yang lain. Sehingga Via terpaksa turun tangan melayani konsumen yang bisa ia bantu.
Via cuma bisa bantu creambath, luluran ataupun facial. Dan honor nya, di ambil oleh para stylish yang merasa itu jatah mereka namun dikerjakan oleh Via. Mau tak mau, Via terpaksa merelakan.
Merasa selalu ditindas oleh para senior nya, Via jadi sering menahan hati. Ia ingin melapor kan hal itu pada Tante Eva, tapi ia ragu, karna status nya yang masih baru bekerja disana. Tante Eva tak mungkin mempercayai nya begitu saja.
"Via, kamu bantuin creambath dong. Aku mau melayani Buk Ratna cat rambut dulu." Jerit Opet salah satu stylish yang udah senior disana.
Via tertegun. Jujur, ia sangat jengkel disuruh mengerjakan pekerjaan yang bukan tugas dan kewajiban nya. Apalagi, honor nya bukan untuk diri nya.
"Eh, Via. Lu dengar nggak?" Teriak nya lagi dengan nada cukup keras.
Via makin dongkol. Andai saja ia bukan anak baru, sudah ia robek-robek mulut nyinyir si Opet.
Dengan hati kesal, ia pun bangkit dari tempat duduk nya di meja kasir. Mata nya berpendar menatap konsumen yang hendak creambath.
"Maaf buk, yang mau creambath siapa?" Via bertanya pada seorang salah satu konsumen yang masih duduk di kursi tunggu.
"Oh, itu yang mau creambath anak gadis saya." Ia pun menunjuk pada seorang anak perempuan yang telah duduk di depan kaca besar.
"Oh, oke buk." Via pun bergegas mengambil peralatan yang ia perlukan.
Setelah setengah jam, pekerjaan nya hampir selesai. Teriakan dari Kak Nina salah satu senior nya malah menganggu nya.
"Via...! Bantu selesaikan luluran yang di kamar khusus dong, aku mau smoothies rambut konsumen!" Jeritan Kak Nina membuat darah Via mulai mendidih.
Pekerjaan yang satu belum selesai, ia harus mengerjakan pekerjaan lain lagi. Padahal, Nina bisa saja menyelesaikan pekerjaan nya satu persatu. Tapi keserakahan membuat mereka selalu keteteran gak jelas. Dan aneh nya, Via seolah di manfaat kan oleh mereka untuk meraup keuntungan pribadi.
Via jadi tak bersemangat. Setelah menyelesaikan creambath. Ia pun masuk ke kamar khusus yang disediakan untuk konsumen yang mau luluran.
Ia pun menarik nafas berat. Seorang ibu paruh baya dengan bobot lebih dari 80 kg terlihat terbaring menunggu layanan untuk luluran. Via mendengus kesal. Pantas saja, Nina menolak untuk mengerjakan nya.
Tanpa banyak komentar dan dengan keterpaksaan, Via pun memakai kan lulur ke seluruh tubuh si ibu.
Hingga satu jam pun berlalu. Via pun mandi keringat, setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Via bingung, pekerjaan nya sebagai kasir seperti nya tak berharga sama sekali di salon itu. Apa kah seorang kasir itu merangkap melakukan banyak pekerjaan ? Seperti nya itu tidak etis sama sekali.
Via mengeluh, bekerja di salon tidak seperti yang ia bayangkan. Itu bukan keahlian nya. Jika ia selalu bertahan di tempat itu, mungkin ia akan selamanya menjadi kacung.
"Maaf Tante, seperti nya Via tidak bisa terus bekerja di salon nya Tante Eva." Ujar Via di suatu malam pada Tante Naya.
Tante Naya menatap bingung.
"Lho, kenapa? apa kamu punya masalah di salon itu?" Tanya nya heran.
Dengan berat hati, Via pun menceritakan permasalahan nya pada Tante Naya. Mama Loly itu pun manggut-manggut. Ia mendengar keluh kesah Via dengan seksama.
"Ya udah, biar Tante jelaskan sama Eva kenapa kamu ingin berhenti kerja. Terus, kamu mau ngapain lagi habis ini?" Tanya nya lagi.
Via menunduk seakan memikirkan sesuatu.
"Mungkin, Via cari kerja sendiri saja Tante. Dulu Via kerja jadi barista. Biar Via melamar kerja ke cafe-cafe saja." Ucap Via.
Tante Naya tersenyum.
"O, gitu. Kerja di cafe juga bagus. Tapi kamu harus lihat dulu cafe nya, jangan cafe sembarangan. Tante Naya memberi saran.
"Iya Tante." Via mengangguk patuh.
Beberapa hari kemudian.
Via terlihat keluar masuk cafe demi cafe di sepanjang jalan besar di Kota Bandung. Sudah banyak cafe yang singgahi, tapi tak ada satu pun yang menerima karyawan atau pun Barista baru.
Rasa kecewa dan putus asa mulai menghiasi wajah cantik nya yang mulai lusuh dan kusam terkena debu jalanan. Lelah dan letih pun terasa menyiksa tubuh nya yang belum beristirahat sedari tadi.
Dengan lunglai, Via pun duduk bersandar di sebuah halte seraya mereguk minuman yang ia beli dari sebuah warung pinggir jalan.
Saking lelah nya, Via tak menyadari ada seorang remaja ABG yang memperhatikan nya sedari tadi dan ikut duduk di samping nya.
"Maaf mbak, Kalau mau ke kota tegal itu, Bus nya nomor berapa ya mbak?"
Remaja ABG itu mendadak bertanya pada nya.
Via menautkan alis mata nya.
"Eum, kurang tau dek, mbak juga baru tinggal di sini. Jadi kurang tau bus nya yang mana. Coba deh, adek tanya ibuk yang di sana." Via menjawab sambil menunjuk ke arah seorang ibu yang ikut duduk di halte dan berada tak jauh dari sana.
"Oh, gitu ya kak. Makasih kak." Ucap remaja ABG itu seraya ngeloyor pergi meninggalkan Via yang menganggu lemah karena saking capek nya.
Heran nya, remaja itu tak jadi bertanya pada ibuk tadi. Ia justru malah terus pergi hingga menghilang di balik sebuah tikungan jalan.
Awal nya Via merasa tak curiga sama sekali. Ia pun mengabaikan remaja yang sudah tak kelihatan batang hidung nya itu. Ia pun menarik tali tas nya yang ternyata, tas itu sudah terbuka.
Via baru sadar, jika tas itu sedari tadi berada di belakang punggung nya.
Perasaan tak enak pun langsung hinggap di hati nya. Via buru-buru memeriksa isi tas nya.
"DOMPET KU !"
Mata Via membelalak membesar. Ia memandang ke sekeliling nya. Melihat ke arah kanan dan kiri. Ingatan nya segera terbentur pada sosok remaja ABG yang tadi duduk di dekat nya. Via pun menepuk jidat nya keras.
"Mampus aku." Gumam Via keras.
Sungguh ia tak menduga, jika remaja tadi telah mencuri dompet nya.
Ia pun terduduk lemas kembali duduk di halte bus. Via berpikir panjang, bagaimana cara nya agar ia bisa kembali pulang ke rumah Loly.
.
.
.BERSAMBUNG
sambil baca juga biar retensi gak turun.🤭
kek nya ini juga pertama kali aku mampir ya🙈.. salam kenal yaa.. satu Gc kita✌️✌️✌️✌️
Cuan atau Cuma???😏😏😏
lu pikir nikah semenit kelar.. macam beli mie instan aja/Facepalm//Facepalm/