Seorang wanita Jawa yang tangguh walaupun berasal dari keluarga biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diah wresti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lega
Hari berlalu dengan cepat tanpa terasa 3 hari lagi usai sudah magangku di perusahaan ini....dimana aku ditempa dengan berbagai program yang biasa aku terima secara teori... sekarang aku menerima dan menyelesaikan problem dalam pekerjaan.Aku banyak bersyukur terutama mbak Maya yang jadi mentorku selama aku disini. Sore nanti aku dipanggil personalia mungkin diingatkan waktu magang sudah habis.....uuufff selesai sudah ....satu langkah lagi aku akan menyandang gelar yang diimpikan emak...tiba-tiba mataku berair kangen emak... perempuan yang memberikan segalanya untukku....Di desa...Ani Sumarni sedang mencuci singkong yang dipanen karena sejak 4 bulan yang lalu dia mendapat ide mengolah singkong menjadi makanan ringan... walau tahu banyak pesaingnya tapi dia tak pantang menyerah.Dan ada 2 orang tetangga yang membantunya kebetulan juga ada yang ikut memasarkan jadi hasil panen yang tidak sia- sia karena melimpah sedikit-sedikit mulai menerima hasil panen singkong tetangga selain itu yang terpenting ada yang menemani setiap hari . "Maturnwun Gusti... njenengan sampun Maringi rejeki ingkang katah" selalu terselip doa bersyukur ku panjatkan karena menurutku hidupku lancar rejeki walau tidak banyak seperti orang lain yng terpenting aku bisa menyekolahkan Anakku tanpa kesulitan. Hidupku kadang sepi disaat tertentu karena tidak ada yang aku layani ...tapi kuterima dengan lapang hati...kadang ada juga yang menggoda walau sudah punya istri contohnya kang Parman tetangga tengah kampung yang biasa memanen hasil kebun dan sawah peninggalan orangtuaku saat dia mengangkut hasil panen aku menyediakan kopi dan makan siang sebagai ucapan terimakasih diluar ongkos tenaga yang dia keluarkan.
" An..." panggil kang Parman...biasa aku panggil kang Maman
" nggih kang" sambil kami berdua menurunkan padi yang habis di panennya.
" Kowe Ra pingin rabi ta?"
aku diam
" Jane lek pingin aku Yo gelem kok" ucapnya sambil tersenyum
" terus yu Ningsih mbok arep Soko ngendi kang?" jawabku sambil tersenyum
" Yo pancet no...Ning no siji Kowe no 2"
" opo yu Ning gelem to di wayoh...dimadu?"
" gampang Kuwi ...lek awal- awal Yo awak e dewe Sirih wae...seng penting halal...mengko Ning kan Ra ISO opo- opo Mergo awak e dewe wes kebacut rabi" jawabnya enteng....aku tertawa dalam hati cuma entah mengapa aku hari ini lagi kepingin iseng menggodanya karena aku tahu kang Maman ini paling takut sama istrinya.
" aku gelem kang"..jawabku
wiiii dia menoleh dengan wajahnya yang berbinar...dan senyuman yang menandakan hatinya sedang gembira membuat orang akan merasa tertarik karena kang Maman juga termasuk orang yang cukup manis walaupun kulitnya terpapar sinar matahari menjadikan dia kelihatan kuat sebagai lelaki.
" Kowe pingin opo gawe mas kawin ?" tantangnya
aku masih diam tapi dalam hati sudah ingin tertawa melihat kang Maman memasang muka percaya diri dan berharap
" aku pingin yu Ning yang melamar ku untuk smean kang"
Dia menoleh sambil wajahnya melongo dan ada bulir bulir padi yang menempel di rambutnya kayak orang orang an sawah.....aku melihat sampai tertawa terpingkal pingkal....kang Maman diam dan kembali bekerja
" piye kang sanggup ora?" tanyaku sambil tersenyum
" oaaalaaa arep ngrabi wong ayu wae kok abot syaratnya " katanya
" Yo jelas no....pokok lek smean sanggup Yo ayo" ujarku sambil pergi masuk ke rumah....dalam hati aku tertawa di dunia ini mana ada perempuan yang sehat bisa melayani suami dengan baik mau dimadu....hehehehe...ini salah satu trik ku untuk menolak ajakan mereka untuk menikahiku. Tetap mempergunakan kecerdasan sebab aku juga tak mau putus silaturahmi dan rekan kerja hanya masalah yang nggak mungkin aku lakukan.merebut suami orang.Setelah selesai dengan pekerjaannya serta makan dan minum kang Maman masih berusaha " Ra Ono syarat liyane ta An....penak Lo duwe bojo...Ono seng ngeloni...Ono seng mblanjani...Ono seng mbok ladeni" rayunya....aku hanya tersenyum..." aku hanya minta syarat itu saja kok kang....yu Ning glamar aku kanggo smean...yen blonjo ...buktine aku Yo bisa sendiri...sampai anakku wedok Yo kuliah wes arep rampung... selesai mau jadi sarjana"....balasku
" Yo ...wes yen ngono aku pamit...tapi Tulung pikir lagi permintaan ku"...katanya sambil berlalu dan memakai topinya berjalan keluar halaman.
Aku hanya tersenyum saja...dalam hati....aku nyaman seperti ini...tidak menikah saja sudah menjadi buah bibir di kampung apalagi menikah dari hasil merebut suami orang....amit-amit...aku mengusap dadaku...mumpung hari ini matahari bersinar terang...aku akan mengajak orang yang membantuku secepatnya bekerja dan menjemur singkong supaya cepat kering dan segera bisa di produksi. Akhirnya semua aktivitas hari ini selesai sudah...karena hari ini akhir Minggu maka aku membagikan gaji untuk yang membantuku...mereka senang karena aku sedikit memberi lebih dari yang mereka bayangkan...di tambah ada beras dan buah yang bisa mereka bawa pulang.
" Ya Allah yu Ani...kok akeh men Lo Yo seng tak Gowo muleh...." mbak Tina yang membantuku berkata dengan wajah berbinar
" Alhamdulillah.... maturnuwun yu Ani" mbak Erni yang pendiam berujar
Mereka berdua punya suami tetapi suami mereka bekerja dikota sebagai kuli bangunan kadang 1 bulan sekali pulangnya dan untuk mencukupi serta menunggu hasil dari suaminya mereka membantuku...sambil momong anak....aku senang karena rumah menjadi lebih hidup sejak ada mereka.Karena aku juga kenal orang tua mereka sama-sama asli orang desa seperti aku.
" Alhamdulillah... disyukuri ya...kalau kita lebih giat lagi mungkin aku bisa tambahkan lagi uangnya...begini....kita mau tambah tenaga satu lagi kira kira siapa ya yang bisa?" aku tanya ke mereka
" yang paling penting dia nggak banyak omong...nggak suka menyebarkan keadaan dirumah ini...setidaknya seperti kalian" kataku
" yu Umi wae..."...kata mbak Erni
" Umi sopo...yang mana?"
" rumahnya dekat Mbah No...sudah lama suaminya ke Kalimantan katanya ikut diperkebunan sawit tapi nggak pernah ada kabar" Jabar mbak Erni...." pokok orangnya sesuai yang aku minta ...nggak papa" jawabku
" tak jamin ...yu Umi jooos " kata mbak Erni sambil mengacungkan kedua jempolnya ke arahku
" Yo wes....aku percoyo smean...sesuk Senin suruh kesini...bareng smean wae Yo mbak....sebab aku rung tau weruh ...belum tahu orang nya"
" nggih yu"
Setelah itu mereka pulang dan kulihat wajah mereka gembira..aku tersenyum bahagia....lega rasanya...bisa membahagiakan walau hanya sedikit....kutengadahkan tanganku ke atas...ketatap langit hitam sambil berkata lirih" matur nuwun Gusti"