sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"mas jadi antar aku ke mall kan ? apalagi hari ini mas gajian. Pokoknya aku ingin belanja sepuasnya". Ujar Aruna dengan nada manja.
"belanja saja seperlunya sayang, kamu tahu kan kita itu harus berhemat untuk sementara waktu". Jawab Dirga mengelus rambut sang istri.
"kok gitu sih mas, sudah lama loh aku tidak belanja lagi. Lihat baju dan juga tas ku semuanya itu-itu saja yang aku pakai. Aku malu mas kalau bertemu dengan teman-teman ku terus pakaian aku itu-itu saja". Aruna memanyunkan bibir nya yang sudah terpoles dengan lipstik warna merah maron.
Dirga menyugar rambutnya kasar, Aruna tidak bisa di beritahu, sungguh berbeda dengan Ayumi mantan istrinya. Ah dia jadi teringat kembali dengan mantan istrinya itu yang selalu cukup ketika diberi nafkah walaupun hanya sedikit padahal dulu dia adalah CEO tentu gajinya sangat tinggi, tapi dulu dia sering memberikan pada Aruna dan melupakan kewajibannya pada Ayumi.
"terserah kamu, percuma aku melarang juga tapi kamu selalu tidak ingin mendengarkan suami mu ini". Kata Dirga beranjak dari sisi Aruna, dia ingin menenangkan diri dulu.
"dih aneh, tanya mau bahagiakan aku. Ehh ini malah tambah susah aku tuh". Gerutu nya sendiri.
dengan terpaksa Aruna menyusul sang suami, jika tidak gagal dia belanja hari ini. Dia harus pandai-pandai merayu suaminya agar bisa belanja sepuasnya.
"mas...". panggil Aruna dengan lembut. Saat masuk kamar dia dapat melihat jika Dirga tengah duduk termenung dibalkon kamar nya.
wanita itu langsung memeluknya dari belakang mencoba meredakan kekesalan suaminya.
"aku minta maaf mas, tolong jangan marah pada ku. Rasanya aku tidak sanggup melihat kamu seperti ini". bujuk Aruna mengecup punggung Dirga.
sebagai pria normal tentu Dirga langsung bereaksi, tapi dia mencoba menahannya karena tidak akan mudah luluh pada Aruna.
"mas...". panggil Aruna kembali dengan mend*s*h pelan bahkan tangan nya sudah masuk kedalam celana suaminya memegang milik Dirga yang tengah berdiri tegak.
Erangan kecil keluar dari mulut Dirga ketika miliknya di r*m*s dengan keras.
"apa mas tidak ingin ?". Tanya Aruna menarik Dirga agar tubuh pria itu segera berbalik.
Dirga langsung menyambar bibir merah merona itu dengan bruntal, bahkan lipstiknya sudah hilang menyisakan bibir kehitaman.
Setelah melakukan pemanasan yang cukup lama akhirnya mereka melakukan hubungan suami-istri juga dengan beberapa kali ronde mereka habiskan.
***
"ayo mas, aku sudah selesai". Ajak Aruna yang terlihat nampak seksi dengan dandanan seperti biasa, tapi entah kenapa Dirga sangat suka melihat istrinya itu karena Dimata nya dia sangat cantik.
"kamu cantik sekali sayang, tidak sia-sia aku memilih kamu karena begitu tahu dengan fashion dan tidak malu-maluin ketika dibawa keluar". Balas Dirga merangkul pinggang ramping Aruna.
wanita itu tersenyum malu dengan menutup mulutnya menggunakan tangan. "tentu dong, aku ini Aruna bukan mantan istri mu yang terlihat norak itu".
"tentu sayang".
Akhirnya mereka berangkat juga menuju ke mall untuk berbelanja. Kali ini Dirga tidak melarangnya karena Aruna mengatakan jika sekali ini saja dan tidak akan mengulang lagi.
Mobil melaju menuju ke mall yang ditunjukkan oleh Aruna, wanita itu sangat senang Seba. Bisa juga membujuk Dirga untuk mengajaknya belanja.
"terimakasih yah mas, kamu baik banget deh". ucapnya bergelayut manja dilengan kekar suami nya.
"sama-sama sayang, tapi nanti pulang ronde nya di tambah yah. soalnya mas begitu candu dengan tubuh mu ini". Goda Dirga mencubit manja pipi Aruna membuat wanita itu kembali tersipu malu.
"siap mas, pokoknya kapan pun mas mau aku selalu siap kok".
setelah perjalanan yang sedikit memakan waktu akhirnya mereka sudah sampai tepat diparkiran mall. Aruna langsung berbinar melihat mall yang sudah didepan matanya.
Wanita itu langsung menarik suaminya untuk masuk kedalam dengan terburu-buru karena sudah tidak sabar lagi untuk berbelanja sepuasnya.
Akhirnya Aruna bisa puas berbelanja bahkan belanjaan nya sudah sangat banyak, Dirga sampai kewalahan membawanya.
"sudah sayang, aku sudah tidak bisa membawanya lagi". Ujar Dirga dengan memelas, bagaimana tidak Dirga sudah memegang dua puluh lebih paper bag ditangannya, kali ini tabungan Dirga sangat terkuras karena ulah istrinya.
"ya sudah deh mas, kita main dulu yah. Soalnya aku sudah sangat lapar". Ajak Aruna langsung berjalan duluan keluar dari mall tanpa menghiraukan Dirga yang sudah kesusahan membawa barang-barang nya.
Setelah sampai di mobil akhirnya pria itu bisa bernafas lega karena sudah tidak membawa barang belanjaan lagi.
"kita makan di restoran xx saja yah makanan disitu enak-enak dan juga terjangkau". Ajak Dirga yang langsung diangguki oleh Aruna. Kali ini wanita itu tidak ingin protes lagi karena dia sudah puas untuk berbelanja.
Mobil keluar dari parkiran mall menuju ke restoran yang disebutkan oleh Dirga tadi, hanya beberapa menit saja mereka sudah sampai karena memang tempatnya tidak jauh dari mall.
"ayo sayang kita turun, mas juga sangat lapar sekali". Dirga menggandeng tangan istrinya masuk kedalam restoran itu.
saat masuk Aruna mengedarkan pandangannya, tapi saat pandangan nya kursi dekat jendela dia dapat melihat jika Ayumi dan juga dia sedang berada disana juga. wanita itu tersenyum, ide gila langsung muncul dikepalanya
"ayo mas kita duduk disana". Ajak Aruna menarik tangan Dirga.
"wow... Apa kami boleh bergabung ?". Ucap Aruna dengan bergelayut manja pada lengan Dirga. Dia sengaja melakukan itu agar Ayumi cemburu.
Ayumi dan Dania langsung menoleh bersamaan saat mendengar suara Aruna. Ayumi menatap tajam pada Dirga karena ada Dania Disan juga. Dia tidak ingin anak nya melihat pengkhianatan papa nya.
sedangkan Dirga langsung pis ketika melihat anaknya yang tengah menatapnya juga dengan tatapan sedih.
"bawa istri mu itu Dirga, janga menampakkan batang hidung kalian didepan anak ku". Usir Aruna dengan tajam.
"kamu kenapa sih Ayumi, aku tuh hanya mau dekat dengan anak sambung ku. Kamu iri yah melihat kemesraan aku dengan mas Dirga yah". Kekehnya dengan nada mengejek.
"mama aku sudah kenyang. aku mau pulang sekarang". ujar Dania melihat Ayumi dengan mata memerah.
Ayumi menghela nafasnya kasar, tatapan nya masih tajam pada Aruna dan Dirga.
"sayang, kenapa mau cepat pulang. papa kangen sama kamu nak". Bujuk Dirga pada Dania.
"Dania tidak mau, papa tidak pernah sayang sama Dania. Buktinya papa tidak pernah menjenguk Dania selama ini". Jawab dia membuat relung hati Dirga terasa sakit.
"heee Dania kamu kok kurang ajar sih sama papa kamu. Ini pasti ajaran mama kamu yah. Begitulah didikan wanita m*r*han sangat tida baik". ucap Aruna sinis.
"jangan salahkan mamaku, mama ku adalah wanita terbaik. Dia selalu mengajarkan Dania yang baik, tidak seperti Tante yang jahat telah merebut papa dari ku".
Aruna menatap Dania dengan tajam. "dasar anak sialan!!!. ternyata didikan mama mu sangat rendahan lihatlah dia sangat kurang ajar pada orang dewasa". Dania langsung mencubit lengan Dania dengan keras hingga anak itu menangis.
Brakkkk
Bersambung...
typo bergelimpangan, detail yang tidak jelas (usia, jarak misalnya), tanda baca. hal2 yang ga masuk di akal dan terlalu bertele2.
tolonglah teliti sebelum posting.
typo bergelimpangan dimana manaaaa
alurnya lumayan bagus sayang typonya merajalela. maaf ya. teliti sebelum posting /Pray/