"Syifa saya bilang turun sekarang"
"nggak mau Gus gue belum puas makan mangganya, kan kata Gus nggak boleh buang-buang makanan ntar mubazir "ucapnya tak peduli dengan tatapan seorang pria di bawah sana .
"mau turun atau saya cium "
para santri mendengar itu langsung kaget mereka tak menyangka gusnya ternyata sangat so sweet ini terhadap istrinya.
"hah" mata gadis itu melotot tajam
"bugh"
"auwsshhh "ringis gadis itu saat melompat dari pohon akibat mendengar ancaman gusnya syifa syeena queenza Abimanagadis cantik dan super duper bar-bar Dia terpaksa harus menikah dengan seorang gus tampan
akankah suaminya dapat merubah sifat keberbaran istrinya dan dapat meluluhkan hatinya
kalau mau lanjutannya yuk! langsung join 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALFI MARTIS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
"Syifa duduk sekarang, jaga sopan santun mu."
Syifa langsung tersadar dan berdehem
"Ehm.. Maaf ya semuanya, saya suka gitu" ucapnya malah jujur dengan sifat minusnya."
Dan malah mengambil toples kue secara diam-diam yang di sediakan untuk tamu, dan melahapnya sampae mulutnya full.
"Maaf ya Kiyai Rahen beserta keluarga." Ucap pak Syakir tulus sekaligus malu dengan kelakuan anaknya.
"Tidak apa-apa kok Pak kami maklumi."
"Ayo Nak, Lanjutin."
"Iyah Bi, Bismillah hirrahmanirrahim dengan Ridhonya Allah, saya Khalwi Yusuf Assagaf datang dengan niat yang baik lillahi ta'ala
Saya berniat Melamar Putri Bapak S_
"Gue terima."
Hah
Hah
Lagi -mereka di buat terkejut sekaligus senang. gus Alwi pun tersenyum kecil.
11 Sayang kan belum selesai, kamu sabar dulu ya, jangan sukamemotong perkataan orang." ucap Syakir yang lagi - lagi merasa Malu.
"Cih, kelakuan minus Pd dikira dia yang di lamar. "batik Elsa.
"Tapi Pa aku Yakin Sekar akan langsung terima."
Mereka pun kembali kecewa.
" makanya sayang dengar dulu sampe selesai."
"I_yah Pa." ucapnya sedikit takut melihat mata ayahnya yang sudah menahan amarah.
"Sekalih lagi maaf ya, ." ucap Pak Syakir di anggukin keluarganya gua Alwi.
"Dengan Bismillahhirrahmanirrahim Saya Khalwi Yusuf Assagaf berniat Melamar anak bapak Syifa syeena Queenza Abimana untuk menjadi pendamping saya dan bersama - bersama menjalani mahligai pernikahan yang di ridho'i Allah." Ucap Yusuf 1 tarikan Nafas.
Deg
Deg
Byuuur byuur dia menyemprotkan makananya tepat ke wajah Risa yang berada di samping kursi dekatnya.
"Issh, Syifa." kesal Risa
Mereka menahan tawa, dan Risa pun ke kamar untuk membersihkan wajahnya.
Sedangkan Syifa membeku di tempat masih mencerna kalimat tadi. Elsa pun terkejut dia mengira anaknya lah yang akan di lamar, sedangkan Sekar langsung merasa kecewa, dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Nggak, gue menolak. gue nggak mau nikah muda lagian gus gas harus tau gue ini begajulan tidak tau di atur, masa seorang gus Istrinya kaya gue." ucapnya menjelek-jelekkan dirinya sendiri.
Mereka langsung kecewa bahkan Gus Alwi sudah menunduk kecewa.
"Syifa."
"Maaf Pa, tapi Syifa tidak mau,Syifa udah punya Pacar."
"Syifa, kamu melanggar perintah Papa, untuk tidak Pacaran." geramnya pelan Pak Syakir.
"Maaf Pa."
"Gus Maaf gue menolak, Gus orang baik jadi harus punya Istri yang baik juga, nih gue rekomendasikan adik gue sekar."
"Syifa tapi saya maunya kamu, saya juga manusia biasa saya juga tidak sesempurnah yang kamu pikirkan karena kesempurnaan hanyalah Milik Allah.
Saya mencari pasangan bukan yang sempurnah. tetapi, pasangan yang bersama-sama salingmendukung dan menyempurnakan untuk meraih jannahnya Allah."
"Tap_ucapan Syifa terhenti
"Syifa, lihat papa kamu maukan bahagiakan Umi di atas sana."
"Iyah Pa."
"Jadi kamu harus terima, karena ini adalah wasiat Umimu."
"Wasiat Umi." bingungnya
"Iyah Nak, okey saya akan jujur, kepada kita semua yang ada di sini, jadi alasan saya langsung menerima kedatangan Pak kyai sekeluarga, itu karena saya sudah tau kalau ibu Ayana ini adalah
Sahabat dari mendiang Istri Saya Azzahra Fahrani Abimana dan ini termasuk Wasiatnya untuk mencari ibu Ayana. Katanya Ibu Ayana dan Istri Saya sudah berjanji sejak dulu, untuk menjodohkan anak-anak kalian."
"Hah, jadi Zahra sudah meninggal? Allah allah."
Kyai Rahen mengusap bahu Istrinya. Yang sudah mengeluarkan cairan bening. Pak syakir mengangguk membenarkan.
"Sayang." Umi Aya langsung memeluk Syifa yang wajahnya sangat mirip dengan sahabatnya. Dia mencium keningnya lembut.