Dia terlahir dengan dantian cacat. Meski demikian tekadnya kuat untuk menjadi yang terkuat. Sayangnya, ia diremehkan oleh anggota Klan-nya sendiri.
Dengan latihan fisik dan tehnik pernafasan Alam yang diajarkan oleh kakeknya, ia tumbuh menjadi Naga yang ditakuti langit dan bumi, membuat para tetua ingin menyingkirkannya.
Kemudian para tetua memutuskan mengirimnya ke Benua Qingyun untuk menjalani kontrak pernikahan.
Di sinilah kisah legenda dimulai ....
***Season Dua***
Xiao Yue secara tidak sengaja mencapai Ranah Tidak Diketahui, sehingga ia naik ke Domain Dewa meninggalkan Fang Yuan dan Putrinya.
Apa yang akan dilakukan oleh Fang Yuan? Akankah ia akan menuju Domain Dewa juga untuk membawa Xiao Yue kembali ke Dunia atau membawa Putrinya ke Domain Dewa dan hidup bersama dengan Xiao Yue di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fang Yuan Unjuk Gigi
Xiao Xue mengalirkan Ki pada pedangnya dan langsung melesat ke arah Guan Lu yang langsung menangkisnya dengan tombaknya.
“Kau terlalu agresif Xue‘er!” Guan Lu mundur beberapa langkah.
Xiao Yue tidak menggubris ocehan Guan Lu, dia melayang di udara dan mengontrol pedangnya dengan benang Ki—kemudian menyerang Guan Lu.
“Apa kamu meremehkan Aku?” Guan Lu memicingkan mata. Dia memasang kuda-kuda beladiri dan Ki Api mengalir dari Dantian-nya, sehingga kobaran api menyelimuti tombaknya. “Rasakan ini!” Guan Lu melempar tombaknya itu kearah Pedang terbang Xiao Xue.
Boommm!
Ledakan energi spiritual tercipta saat kedua senjata bertemu. Namun, Guan Lu terlalu meremehkan kekuatan Xiao Xue—padahal Klan Xiao memiliki jurus rahasia yang hanya diajarkan pada anggota Keluarga Xiao saja, yaitu jurus Benang Ki yang dapat mengontrol senjata.
Saat melempar Pedangnya tadi, Xiao Xue juga melempar Jarum disaat bersamaan. Namun, Jarum itu tidak dilempar kehadapan Guan Lu, tetapi ia mengitari panggung lebih dulu dan menyerang Guan Lu dari belakang.
Walikota Guan Ceng segera melesat ke belakang Guan Lu dan berkata, “Xiao Xue memenangkan pertandingan ini!”
Guan Lu terkejut mendengarnya, kenapa Patriarki-nya malah mengatakan ia kalah, padahal pertandingan belum selesai.
“Kau harus belajar mengendalikan emosimu dan jangan meremehkan lawan. Kalau saat ini adalah duel maut, maka kau telah mati sejak tadi,” kata Walikota Guan Ceng—tahu Guan Lu ingin mempertanyakan kenapa ia bisa kalah. Dia kemudian menatap Xiao Xue, “Kontrol Benang Ki yang sempurna, aku hampir tidak merasakan keberadaan Jarum ini.”
Walikota Guan Ceng menunjukkan Jarum kecil di tangannya, sehingga Guan Lu baru menyadari, kalau ia telah masuk dalam jebakan Xiao Xue sejak awal.
“Sekte Lembah Berangin menerima Xiao Xue!” kata tetua Sekte itu dengan senyum lebar, ia sangat puas melihat kemampuan Xiao Xue tadi.
“Sekte Gunung Persik juga menerima Xiao Xue!”
“Lebih baik bergabung dengan Sekte Giok Timur saja Xiao Xue. Sekte kami adalah yang terkuat di sini,” kata tetua Wanita dari Sekte Giok Timur dengan sombong, karena Sektenya itu masuk kategori Sekte Menengah, sedang dua Sekte lainnya cuma Sekte kecil saja.
Xiao Xue sangat senang mendengarnya, ternyata ia diperebutkan oleh ketiga tetua Sekte yang hadir di tribun utama itu.
“Selamat Patriark Yan, murid Klan Xiao Anda diperebutkan oleh ketiga tetua!” Patriark Jing memuji penampilan Xiao Xue.
“Hahaha ... itu berkat kerja keras Penatua kami yang ingin membuat perubahan besar pada generasi muda keluarga Xiao—agar mereka tidak seperti kita-kita yang sudah tua ini,” sahut Patriark Xiao Yan dengan senyum sombong.
Xiao Xue segera menentukan pilihannya. Semua orang pasti tahu, ia pasti akan memilih Sekte Giok Timur dan tetua wanita itu sudah senyum-senyum duluan saat Xiao Xue menatapnya.
“Akademi Kekaisaran menerimamu sebagai Murid Luar!” seru Su Bimbing acuh tak acuh.
Tetua wanita itu menatap sinis pada Su Bimbing, ia ingin marah. Namun, status Akademi Kekaisaran terlalu kuat untuk disinggung, bisa-bisa tujuh generasi keturunannya dijadikan sebagai budak bila menyinggung mereka.
“Terimakasih Diaken Su Bimbing!” sahut Xiao Xue menangkupkan tinjunya dan menundukkan wajahnya untuk menunjukkan rasa hormat.
Patriark Xiao Yan tertawa terkekeh-kekeh, sehingga Patriark lain menatap kesal padanya. Dia terlalu senang, karena sudah dua murid Klan Xiao yang diterima di Akademi Kekaisaran, belum termasuk Fang Yuan yang memegang tiket emas. Padahal tahun sebelumnya cuma ada satu murid saja yang berhasil lolos dari Klan Xiao, itupun anaknya Xiao Long.
Walikota Guan Ceng melanjutkan acara seleksi tahap kedua itu dan berbagai murid menunjukkan kemampuan mereka. Beberapa murid langsung diterima oleh salah satu Sekte, karena memiliki kemampuan unik, walaupun yang menjuarai kompetisi ini belum terlihat siapa yang akan memenangkannya.
Giliran Fang Yuan yang naik ke panggung dan lawannya adalah murid dari Klan Wu.
“Wu Jingmi adalah salah satu wanita tercantik di Kota Houshan dan juga murid paling berbakat dari Klan Wu!”
“Aku padamu Jingmi‘er!”
“Woi, dia itu calon istriku!”
Murid-murid laki-laki langsung semangat saat melihat gadis cantik dengan rambut merah itu naik keatas panggung.
Wu Jingmi menangkupkan tinjunya serta menundukkan wajahnya untuk menunjukkan rasa hormat pada para utusan dan juga pada Fang Yuan.
Fang Yuan melakukan gerakan serupa dan memasang kuda-kuda beladiri, ia tidak menggunakan senjata. Karena Wu Jingmi adalah petarung tangan kosong.
“Mulai!” seru Walikota Guan Ceng.
Fang Yuan langsung mengambil inisiatif menyerang lebih dulu dan tiba-tiba muncul di hadapan Wu Jingmi sehingga gadis berambut merah itu terkejut.
“Gawat!”
Terlambat bagi Wu Jingmi untuk mundur, bahkan untuk sekedar menyilang kan tangan untuk memblokir serangan Fang Yuan saja ia tak sempat.
Patriark Klan Wu hanya bisa menghela nafas panjang saat melihat kejadian itu. Dia tak menyangka Fang Yuan memiliki gerakan yang sangat cepat—Padahal Wu Jingmi adalah harapan satu-satunya Klan Wu untuk menempatkan murid Klan-nya ke Akademi Kekaisaran, sedangkan murid lainnya tidak sehebat Wu Jingmi, sehingga ia khawatir tahun ini tak ada murid dari Keluarganya yang memasuki Akademi Kekaisaran.
“Tapak Iblis Pertama; Api Magma!” Tapak tangan kanan Fang Yuan menempel di dada Wu Jingmi.
Semua penonton menjadi tegang, mereka tahu Fang Yuan memiliki Roh beladiri Phoenix. Entah apa yang akan terjadi pada Wu Jingmi—Apakah ia akan hangus terbakar, bahkan Walikota Guan Ceng sampai panik dan berusaha menghentikan pertandingan, karena ia tak ingin ada yang terluka dalam acara kompetisi ini.
Wu Jingmi bahkan sampai menutup matanya saking takutnya dengan serangan ganas dari Fang Yuan. Namun, ia heran tak terjadi apa-apa, kecuali telapak tangan Fang Yuan yang menempel di sebelah kiri gunung kembarnya.
“Ah, mungkin gara-gara aku sudah dua kali menggunakan jurus ini sejak tadi pagi, sehingga Ki dalam Dantian-ku telah habis," kata Fang Yuan cengar-cengir.
Patriark Xiao Yan sampai menepuk kepalanya saat mendengar perkataan Fang Yuan, ia sangat malu sekali, begitu juga dengan para Penatua Klan Xiao yang berpura-pura tidak mendengarnya.
Patriark Klan Wu yang paling kesal dengan kejadian itu, karena telapak tangan Fang Yuan masih menempel di sesuatu yang sangat berharga milik murid keluarga Wu-nya.
Wu Jingmi menoleh ke arah telapak tangan Fang Yuan dan wajahnya memerah.
“Dasar mesum! Terkutuk kau!” umpat Wu Jingmi langsung menggunakan tinju Matahari, sehingga kobaran api yang sangat besar menghantam wajah Fang Yuan hingga terpental keluar panggung. “Itu belum cukup, dia masih hidup! Aku harus membunuhnya!” maki Wu Jingmi segera melesat kearah Fang Yuan yang terkapar di tanah.
“Jangan Wu Jingmi!” Walikota Guan Ceng mencegahnya dan berkata, “Pemenangnya adalah Wu Jingmi dari Klan Wu!”
Xiao Yue langsung menghampiri Fang Yuan yang memegang wajahnya yang berdenyut-denyut karena ia tidak menggunakan pernafasan alam untuk bertahan saat diserang oleh Wu Jingmi.
“Yuan gege!” Xiao Yue memapahnya untuk berdiri kembali. “Apa gege tidak apa-apa?” tanyanya—khawatir.
“Ya, tidak apa-apa,” sahut Fang Yuan. “Gadis itu kejam sekali, dia hampir membuatku menjadi sate bakar!” keluh Fang Yuan sambil merapikan rambutnya.
masak bacol kali