Bagaimana sih seru nya menjadi princes Jihaen Mayleen yang sangat di sayangi oleh empat kakak laki-laki nya yang semua nya adalah pangeran super tampan?
Bagaimana pula kalau pangeran Richard Erling sang pria masalalu Jihaen yang belum selesai malah muncul lagi namun sebagai tunangan Mheyrina sepupu nya Jihaen?
Jihaen cantik,pintar seorang puteri raja pada kenyataan nya kisah cinta nya tak seberuntung kehidupan nya..
Santai dulu gak sih sama novel satu ini
Sebelum merilis novel selanjut nya, kayak nya autor mau santai dulu sama novel yang ringan ini
yuk mampir di novel yang ke-16
Royal Princes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ♡ LIA Lestari ♡, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Royal Princess Chap 20
Setelah suasana hening beberapa saat, dua orang gadis penggemar Richard tiba-tiba muncul di sana. Seperti nya gadis-gadis ini tak gentar mencari setelah merasa Richard menghilang di antara mereka.
"Kak Richard rupa nya kau di sini" ujar gadis yang lebih muda
"Richard kami mencari mu" kata gadis yang satu nya yang tampak jelas seusia mereka.
Setelah kemunculan dua orang, kelihatan sekali Jihaen tambah kesal karena dua gadis itu langsung mepet ke Richard.
Sebetul nya Richard sudah menghindar tapi salah satu nya malah dengan lancang menge-cup pipi Richard. Jihaen makin kesal dan meninggalkan mereka begitu saja..
Richard kaget juga tau-tau di ci-um begitu, gadis itu mencuri pipi nya, jadi saat spontan Jihaen pergi, kejadian nya terjadi begitu cepat. Richard langsung memarahi gadis yang mencuri ciu-man pipi nya dan melerai pegangan gadis satu nya dari lengan nya
"Lancang kalian ya, lain kali maka aku tak akan segan.." Kata Richard kasar, ia sebetul nya tak ingin kasar pada kedua nona muda tersebut tapi mereka memang sudah sangat keterlaluan..!!
Bukan satu kali ini saja, di waktu sebelum nya ia pernah di ci-um oleh nona muda yang kegatelan juga, di ci-um tiba-tiba..saat itu ia shock hingga mundur beberapa langkah dan akhir nya menabrak Reinara.
Inti nya saat itu Reinara melihat nya. entah Reinara bilang atau tidak pada Jihaen namun yang jelas saat itu Reinara sangat marah seperti layak nya seseorang yang sedang memergoki suami teman nya yang ketahuan berselingkuh.
Setelah pergi dari sana Richard segera mencari Jihaen namun seperti nya Jihaen sudah pergi, dan bahkan Reinara juga sudah tidak ada lagi di tempat. Richard hanya bisa pasrah
Lalu selama beberapa waktu mereka tak bertemu. Saat itu Jihaen menemani Reinara yang memiliki keperluan dengan Amran anak seni juga waktu itu. karena tidak bisa bertemu Amran jadi Reinara mencari Chiko di salah satu cofee shop yang biasa para pemuda itu nangkring di malam minggu.
Amran sering bersama Chiko jadi malam itu Reinara dan Jihaen melihat mereka di cofee shop, mereka meminta tolong seseorang teman mereka yang berada di depan. Saat itu Amran dan Chiko terlibat dengan Reinara dalam satu pengerjaan pementasan kelas dua.
"Hai bisa tolong panggilkan Chiko dan Amran?" tanya Reinara
"baiklah" kata pemuda yang tampak ramah itu
Tak lama Chiko keluar bersama Amran, saat sebelum mereka pergi dari sana..Jihaen sempat melihat sosok Richard tampak belakang. Ia tengah duduk di salah satu kursi yang meja menghadap ke dalam. hingga jika dari luar cofee shop itu Jihaen hanya melihat punggung Richard dan kepala nya yang ia ikat dengan tali pengikat untuk anak basket yang trend pada masa nya.
Bisa di pastikan pasti sebelum kemari Richard habis bermain bakset dengan teman-teman nya. Ia memang hebat dalam segala bidang olahraga jadi tidak mengherankan lagi
Pada saat itu sebetul nya Richard juga mendengarkan dari teman nya yang baru masuk kalau di luar ada Reinara dan Jihaen yang memanggil Chiko dan Amran. namun Richard tak begitu peduli..ia fikir saat itu mereka hanya ada keperluan menyangkut kelas.
Namun siapa sangka di malam itu saat Chiko kembali.. Chiko malah membawa kabar yang melukai hati nya...
"Gila..Richard kau tau apa yang terjadi? Jihaen baru saja menembak ku...!!" kata Chiko mengejutkan nya
Bagaimana mungkin Richard tidak terkejut, ia sebelum nya telah menembak Jihaen tapi gadis itu seperti tak ambil pusing. Namun saat ini Jihaen malah menembak Chiko, sepupu nya Richard sendiri..!
Ini tentu saja bukan hanya menyakitkan untuk Richard tapi juga mempermalukan Richard.., apalagi Chiko mengatakan di hadapan banyak teman-teman nya. Di mana teman-teman nya tau kalau selama ini Richard suka Jihaen..! Ini sama saja seperti harga diri Richard di injak-injak..
Richard seperti merasa di sukai namun tenyata Jihaen sama sekali tidak menyukai nya. Yang di sukai Jihaen adalah Chiko. memang nya siapa yang akan mengira apakah Chiko berbohong atau tidak? terlebih Chiko membawa bukti Amran dan juga salah satu teman yang ikut kesana saat bertemu di jalan tadi
"Chiko..benar kah Jihaen menembak mu?" tanya salah satu teman kepada Chiko dengan takjub
"tentu saja.., tanya pada Lodi" Chiko melirik teman yang kebetulan ikut itu bernama Lodi..
Lodi saat itu tak begitu menyimak tapi seingat nya ia sempat mendengar ada kalimat yang Jihaen bilang ia menembak Chiko.
"ya seperti nya begitu" jawab Lodi asal
Saat itu Amran juga tertawa dan langsung menuju tempat minuman setelah nya, ia berkata
"Reinara juga bilang ia mau menembak ku apakah itu termasuk" tawa Amran kemudian menuju tempat minuman ia tidak berbincang lagi dengan orang-orang
Amran fikir Chiko hanya membahas tentang guyonan mereka tadi, jadi ia pun berkata dengan apa ada nya.
Ya harus nya ini memang guyonan tadi, namun entah kenapa Chiko sengaja menyebarkan nya sebagai fakta di depan Richard dan teman-teman lain nya. Ia seperti ingin Richard mundur agar ia punya kesempatan mendekati Jihaen.
Richard yang saat itu merasa kan harga diri nya hancur memendam emosi di hati karena kecewa dan patah hati. Jadi ia tak ada minat mencari kebenaran, ia hanya mempercayai apa yang ia dengar sekarang...dan langsung memvonis nya sebagai fakta.
Jihaen kembali kepada Amei setelah larut dalam masa lalu, ia memilih menikmati makanan lezat yang di bawakan oleh Amei saat ini.
Saat di masa kini, Jihaen yang teringat pada kejadian tersebut secara tidak di sangka Richard juga mengingat nya di waktu yang sama.
Entah apa yang terjadi hingga kedua orang ini bisa mengingat masa lalu di waktu yang bersamaan pula.
Lamunan Richard akhir nya buyar karena ia bertemu mama nya Chiko di pintu depan..
"Bibi apa kabar..?" tanya Richard ramah
"anak ku, lama bibi tidak melihat mu. Chiko sudah menunggu mu dari tadi" senyum istri pejabat Xender itu.
Richard langsung berbincang-bincang ringan dengan sang bibi. Chiko yang menyadari kedatangan Richard menatap nya dari kejauhan di atap balkon.
Sebetul nya di dalam hati kecil Chiko ia juga tidak bisa memungkiri kalau ia memiliki rasa bersalah kepada Richard..namun bagaimana? kenapa ia juga harus menyukai gadis yang sama dengan Richard?
Namun seumur hidup baru kali ini ia mencurangi Richard di belakang nya. Semua hanya tentang Jihaen. Ini memang sulit mengingat seumur hidup nya ia tak pernah mencurangi saudara sepupu nya itu.
Chiko sangat ingat saat hari di mana perkelahian yang terjadi antara Richard dan Jihaen yang memang sengaja ia ciptakan di masa lalu..
Princes Jihaen Mayleen