Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ada yang memanggil Rara dengan sebutan Mommy.
Rara yang baru pulang bekerja tiba-tiba saja di kagetkan oleh gadis kecil yang begitu cantik nan imut namun yang membuat Rara kaget adalah panggilan gadis kecil itu kepadanya.
" Mommy " Dengan kedua mata yang berbinar dan senyum yang mengambang di bibirnya membuat gadis cantik itu semakin menggemaskan.
Rara yang terkejut ia langsung melihat kearah belakang dan melihat kesekitar namun Rara tidak melihat siapapun disana.
Bagaimana kelanjutannya? yuk simak cerita selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17. ULAR
Jam istirahat telah tiba Rara langsung pergi ke warung nasi padang bersama ita dan juga yang lainnya.
‘’ Gila ya pria tadi tampan banget ‘’ Puji Ita.
‘’ Pria yang mana? ‘’ Tanya Rara sambil memakan makanannya.
‘’ Itu loh yang ngambil yang banyak, astaga aku hampir pingsan mencium aroma wangi tubuhnya. Rasanya aku ingin jatuh kedalam pelukannya ‘’ Seru Ita dengan wajah yang mendamba.
Rara langsung meminum minuman miliknya, rara tidak suka ketika Ita memuji calon imam nya.
‘’ Sudah ganteng, kaya lagi ‘’ Bukan Rara yang menjawab melainkan Dewi. Dewi ikut nimbrung di meja Rara dan Ita
‘’ Ibu benar, andai saja dia menjadi kekasihku ‘’ Seru itu.
‘’ jangan mimpi. mana ada pria tampan dan ganteng mau sama pegawai rendangan seperti kalian ‘’ Sindir Bu Dewi sambil tersenyum sinis.
Rara menyempitkan kedua matanya, ternyata profesi dirinya begitu rendah di mata Dewi.
‘’ Tidak semua Pria memandang pisik dan pekerjaan, hanya orang-orang munafik yang punya pikiran sepicik itu ‘’ Ucap Rara yang mauk dengan Dewi ‘’ Bu ita, saya duluan ya ‘’ Pamit Rara yang langsung meninggalkan warung nasi padang itu dan memilih balik ke kantor.
Dewi mengepalkan kedua tangannya di bawah Meja, Dewi tidak terima dengan ucapan Rara ‘’ Awas kamu ‘’ Hardik Dewi.
Di kantor Rara langsung mengerjakan kerjaan yang ada ‘’ Apa dia tidak punya kaca, suami dia aja numpang idup kepadanya. Terus sekarang dengan manisnya merendahkan profesi seseorang ‘’ Keluh Rara sebal.
Iyah ternyata Riki menikah dengan Dewi karena Riki memiliki sejumlah hutang kepada Dewi, karena tidak bisa melunasinya Riki pun mengajak Dewi untuk menikah, dengan begitu hutang Riki akan lunas.
Rara tau soal Riki dari temannya Riki yang sampai saat ini masih kontekan dengan Rara. Untung Rara segera sadar dari pria seperti riki coba kalo tidak bisa-bisa Rara akan menjadi kamping perasnya.
Brak..
‘’ Astagfirullah.. Ibu kenapa? ‘’ Keluh Dewi yang menggebrak meja kerja Rara.
‘’ Dengar ya, lo itu bawahan gue jadi jangan so pintar deh loh dan satu lagi Riki itu hanya milik gue jadi lo tidak perlu kecantikan ingin merebut Riki dari gue ‘’ Kata Dewi sambil menunjuk.
Karena tidak terima di tunjuk-tunjuk oleh Dewi, Rara pun menepis tangan Dewi dengan kasar ‘’ Dengar ya, saya paling tidak suka ada orang yang menunjuk-nunjuk saya, dan satu lagi. Saya sudah tidak pernah tertarik lagi dengan pria pengecut itu ‘’ Ucap Rara kesal.
‘’ Alah munafik lo, emang nya gue tidak tau kalo selama ini lo masih suka dengan laki gue hah!!! ‘’
‘’ Jaga ya ucapan anda ‘’
‘’ STOP!! Ada apa ini? ‘’ Kata Pak manager.
‘’ Dia yang duluan, saya sedang duduk tiba-tiba di tuduh yang tidak-tidak ‘’ Adu Rara.
‘’ Kalo lo tidak menggoda suami gue, gue juga tidak akan melabrak lo’’
‘’ Stop, kalian. Ikut keruangan saya sekarang juga!!! ‘’ Bentak Pak Manager itu.
Orang-orang yang ada di sana ikut kepo dengan keributan Rara dan juga Dewi.
Setelah di panggil oleh Pak Manager akhirnya Rara dan Dewi kena Skorsing selama satu minggu.
‘’ Ini semua gara-gara lo, andai saja lo tidak masuk kedalam kehidupan gue ini semua tidak akan perna terjadi ‘’ Tuduh Dewi.
Rara merasa lucu ketika dirinya di anggap pengganggu ‘’ Hahaha.. apa tidak salah? Tanya kepada suamimu siapa saya? Dan tanya kepadanya siapa yang jadi pengganggu ‘’ Bentak Rara yang langsung mengambil tas nya dengan kasar lalu pergi.