Plakk
suara tamparan terdengar menggema di ruangan tersebut.
"Amelia"
"Diamm"
Teriak wanita dengan nama Amelia itu ketika melihat suaminya ingin membela adiknya.
"Ini urusan antara kakak dan adiknya, dan kau tidak berhak untuk ikut campur"
Amelia menunjuk wajah pria itu, menatapnya dengan dingin, tidak ada lagi tatapan cinta untuk suaminya seperti dulu, kini tatapan itu hanya memancarkan sakit, kecewa, dan benci yang menjadi satu.
"Kakak"
"Jangan panggil aku Kakk"
Amelia kembali berteriak dengan keras, wanita itu seolah kehilangan kendalinya.
"Kau ingat? dengan tangan ini aku membesarkanmu, membesarkan adikku dengan penuh cinta dan air mata"
Amelia menatap kedua tangannya dengan berkaca kaca.
"Tapi siapa sangka jika selama ini yang ku anggap adik ternyata seekor landak yang menusuk orang yang memeluknya"
Pandangannya kembali jatuh pada Liliana adiknya.
"Kau adik yang ku besarkan dengan segala perjuanganku, ternyata menusukku tanpa ampun"
"Kau bermain dengan suamiku"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ungkapan perasaan
Di dalam mobil suasana terasa begitu hening, baik Noah dan Reyhan tidak ada yang membuka mulutnya.
Mood Noah rasanya memburuk, baru saja dia ingin meminta gadis pujaannya mengobati lukanya tapi malah berakhir di mobil yang sama dengan pria kaku seperti di sampingnya saat ini.
"Kau ingin ke rumah sakit yang mana?"
Reyhan bertanya dengan datar pada Noah tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalan.
"Ke rumah sakit yang ada di ujung sana"
Noah pun menjawab dengan nada yang sama.
Reyhan tidak lagi menimpali ucapannya, tepat saat mereka telah tiba di rumah sakit yang di katakan Noah tadi, Reyhan membantu pria itu turun, mengantarnya ke UGD lalu meninggalkan pria itu tanpa mengatakan apapun.
Noah mengumpat dalam ruangan ketika menyadari dirinya di tinggal begitu saja.
"Dasar pria kaku"
Umpatnya
Pria itu lantas merogoh ponsel miliknya untuk menelfon seseorang
"Aku ada di rumah sakit, cepat kemari, aku akan mengirimkan lokasinya"
Hanya sebaris yang di ucapkan Noah yang kemudian segera memutuskan panggilannya.
Pria itu lantas memutuskan berbaring sampai menunggu orangnya menjemput dirinya.
****************
Malam harinya Amelia tampak membereskan beberapa perlengkapan memasak, menyusunnya ke tempat semula.
Namun saat gadis itu membalikkan badannya dia terkejut melihat Reyhan yang kini sudah berdiri tepat di hadapannya.
"Aisss kau mengagetkanku Reyhan"
Gurutu gadis itu yang mengembungkan pipinya dengan kesal.
Reyhan terkekeh gemas di buatnya.
"Sudah selesai?"
Tanyanya pada Amelia.
"Sudah"
"Kalau begitu ayo ikut aku"
Pria itu menarik tangan Amelia tanpa menunggu gadis itu memberi reaksi.
"Kita akan kemana?"
"Kau akan melihatnya nanti"
Jawab Reyhan yang membuat Amelia semakin penasaran.
"Lihatlah"
Amelia kemudian berjalan ke arah depan, alangkah terkejutnya gadis itu saat menyadari sebuah sepeda baru bewarna pink berada di depan cafe.
"Itu milikmu, hadiah ulang tahunmu dari aku"
Ucap Reyhan yang membuat Amelia berbalik menatapnya.
"Reyhan tapi ini terlalu berlebihan, ini pasti sangat mahal"
Ucapnya dengan tidak enak, meski dia yakin harga sepeda itu terasa murah bagi Reyhan tapi tidak dengannya.
"Kau menolak ku? Rasanya kau tidak menghargai pemberianku"
Timpal Reyhan yang membuat wajahnya terlihat sedih.
"Tidak tidak, jangan memasang wajah seperti itu, kau akan terlihat jelek"
"Terima kasih aku menyukainya"
Amelia berkata dengan senyum bahagia di bibirnya dia kemudian bergerak memeluk Reyhan dengan erat.
Reyhan terkejut beberapa waktu, ini pertama kalinya mereka saling berpelukan setelah beberapa tahun berteman. Reyhan tersenyum di balik detak jantungnya yang kini memburu, tangannya bergerak mengelus rambut Amelia dengan gerakan lembut.
"Sama sama, aku senang kamu menyukainya"
Ucapnya dengan tulus.
Amelia mendongakkan kepalanya, menatap Reyhan beberapa waktu, tatapan mereka saling bertubrukan hingga Meilan lebih dulu memutuskan pandangannya.
"Pergi lihat hadiahmu"
Ucap Reyhan kemudian yang berusaha tidak membuat suasana mereka menjadi canggung.
Amelia menganggukkan kepalanya dengan semangat, dia berlari ke arah depan melihat sepeda bewarna pink itu dengan jarak dekat.
"Dari mana kau tau jika aku menyukai warna pink?"
Amelia tertawa sejenak.
"Apa yang tidak ku ketahui tentang dirimu"
Reyhan berkata dengan sombong membuat Amelia merotasi malas
"Yahhh kau memang sahabatku yang paling pengertian"
Seru Amelia
Reyhan tidak menimpali ucapan gadis itu, dia hanya diam sembari matanya menatap ke arah Amelia yang tampak sibuk membuka pembungkus dari sepeda baru miliknya.
Sedangkan dalam tempat yang sama namun sudut yang berbeda, tampak sepasang mata memperhatikan interaksi kedua orang itu sejak tadi.
Tes
Lelehan bening tampak mengalir membasahi pipi mulusnya, Lantas gadis itu kemudian pergi dari sana tanpa di ketahui oleh keduanya.
Kring
Kring
Kring
Amelia membunyikan bel sepeda miliknya yang membuat Reyhan tertawa, tingkah gadis itu benar benar selalu membuatnya bahagia.
Tidak seperti gadis lainnya yang menyukai hal yang mahal dan neko neko, Amelia gadis yang tidak pernah menuntut apapun, dia bahkan beberapa kali menolak hadiah yang Reyhan berikan untuknya.
Dan hal tersebut yang membuat Reyhan semakin kagum dengan gadis cantik itu
****************
Seperti biasa setelah menyelesaikan pekerjaannya Amelia kembali ke kontrakannya bersama adiknya, yang berbeda hanya saat ini menggunakan sepeda barunya.
Amelia mengembang senyumnya dia tentu saja merasa bahagia saat ini. Namun berbeda dengan Liliana gadis itu tampak mengunci mulutnya, dia diam sedari tadi bahkan saat mereka tiba di kontrakan.
Setelah sampai di kontrakan mereka, Amelia memutuskan membersihkan diri, sedangkan Liliana tampak duduk termenung di pinggiran tempat tidur.
"Apa ada masalah hmm?"
Amelia bertanya pada adiknya, saat ini dia baru saja menyelesaikan mandinya.
Dahi Amelia berkerut, dia menebak jika Liliana memiliki masalah, biasanya gadis itu selalu cerewet menceritakan kesehariannya, tapi kali ini gadis itu hanya diam sedari tadi.
Liliana menatap kakaknya itu dalam beberapa waktu.
"Kakak"
Dia memanggil kakaknya dengan pelan
"Ya"
Jawab Amelia tanpa mengalihkan perhatiannya, saat ini gadis itu tengah menyisir rambut panjang miliknya.
Namun karna merasa tidak ada yang di ucapkan adiknya membuat gadis itu berbalik menatap Liliana.
"Ada ap"
"Aku menyukai kakak Reyhan, Apa kakak menyukainya?"
Potong Liliana yang saat ini menatap kakaknya dengan serius.
Amelia jelas saja terkejut mendengarnya, tidak menyangka jika adiknya memiliki perasaan lebih pada sahabatnya itu.
Selama ini saat dia melihat kedekatan antara Liliana dan Reyhan, dia pikir jika adiknya hanya menganggap Reyhan sebagai kakak seperti dirinya, siapa sangka jika adiknya memiliki perasaan lebih
"Tapi Liliana kau masih sekolah"
Ucap Amelia dengan pelan.
"Aku tau, dan aku akan memantaskan diriku di beberapa tahun kedepan agar bisa dan pantas bersanding dengan kak Reyhan"
Jawab gadis itu dengan cepat.
Amelia kembali terdiam tidak tau harus merespon seperti apa.
"Apa kakak menyukai kak Reyhan juga? Jika tidak, bisa bantu agar aku lebih dekat dengannya"
Ucap Liliana kembali dengan memperhatikan raut wajah Amelia dengan serius. Gadis itu sangat penasaran apa kakaknya menyukai pria yang dia juga sukai atau tidak.
"Kakak akan membantumu"
Timpal Amelia dengan senyum yang menggantung di bibirnya.
Liliana jelas saja tersenyum bahagia, dia segera berlari memeluk kakaknya dengan erat.
"Kakak terima kasih, aku bahagia, dan aku mencintaimu kakak"
Ucap gadis kecil itu yang merasa senang dengan jawaban dari kakaknya, dia pikir selama ini kakaknya menyimpan rasa pada Reyhan, namun mendengar jawaban dari kakaknya membuat dia bisa menepis pemikiran itu.
Amelia menyambut pelukan hangat itu, Dia mengecup rambut adiknya.
"Kakak juga bahagia jika kau bahagia"
Amelia berkata dengan suara pelan.
"Sekarang tidurlah, kau harus ke sekolah besok"
Lanjut Amelia kemudian
Liliana menganggukkan kepalanya, gadis itu kemudian segera naik ke atas ranjang dan mencoba memejamkan matanya.
Amelia menatap adiknya beberapa waktu, tidak ada yang tau apa yang ada dalam pikiran gadis itu saat ini