NovelToon NovelToon
Pesona Pria Seratus Juta

Pesona Pria Seratus Juta

Status: tamat
Genre:Tamat / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Harem
Popularitas:5M
Nilai: 4.8
Nama Author: DF_14

Farrel adalah seorang playboy kelas kakap, sudah banyak wanita yang dia kencani dari berbagai macam profesi. Baginya wanita hanya mainan saja, yang akan dia tinggalkan setelah merasa bosan. Tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya jatuh cinta.

Dia adalah seorang pria dengan sejuta pesona. Siapapun wanita yang melihatnya akan terpesona dengan ketampanannya, apalagi dia adalah seorang pengusaha yang kaya raya.

Namun, malam itu dia salah masuk ke dalam kamar hotel membuat dia melakukan kesalahan fatal dengan seorang wanita yang tidak dia kenali. Wanita itu meletakkan sebuah cek senilai seratus juta di atas meja, agar Farrel tutup mulut.

Farrel sangat terkejut ketika mengetahui kenyataan bahwa wanita itu ternyata adalah istri dari saudara sepupunya. Apakah dia harus bertanggung jawab karena telah merenggut kesuciannya ataukah mencari wanita lain sebagai tambatan hati? Padahal ada banyak wanita yang mengharapkan cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"Seberapa banyak yang kamu ingat, Renata?" tanya Farrel dengan tatapan menggoda, dia memeluk pinggang wanita yang sedang terduduk di pangkuannya itu.

Renata menelan saliva, jantungnya berdebar-debar. Mungkin karena saat ini Renata terduduk di pangkuan Farrel, sehingga dia bisa melihat dengan jarak yang sangat dekat betapa tampannya saudara sepupu suaminya itu.

Renata pun mencubit pinggang Farrel, agar Farrel tidak bersikap kurang ajar padanya.

"A-aaarrghhh... sakit, Renata!" Farrel refleks melepaskan Renata. Dia lupa bahwa Renata adalah seorang macan betina, yang akan memberikan hukuman jika dia berani berbuat macam-macam kepada wanita itu.

Renata pun segera berdiri, dia memandangi Farrel dengan tatapan galaknya, "Itu adalah hukuman untukmu karena sudah berani bersikap kurang ajar padaku. Sudah ku katakan aku hanya akan menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan pekerjaan."

Farrel pun tertawa kecil, dia malah menggoda wanita itu. "Tapi nyatanya kamu masih mengingatnya kan? Bahkan malam itu kamu sangat menikmatinya."

Renata memutuskan untuk segera pergi ke dapur, dia telah dibuat tidak bisa bernafas oleh Farrel karena terus saja membahas tentang kejadian malam itu.

Renata tidak bisa berkonsentrasi memasak nasi goreng untuk Farrel, wajahnya nampak memerah, mungkin karena perlakuan pria itu sungguh membuatnya tidak karuan.

"Kamu harus kuat, Renata. Jangan pernah tergoda olehnya. Ingat, dia adalah seorang playboy yang memiliki trik banyak untuk bisa meluluhkan wanita yang diincarnya." Renata mencoba memperingatkan dirinya sendiri sambil memasukkan garam ke dalam nasi goreng tersebut.

"Jangan hanya karena dia adalah anak dari bosmu. Dia bisa memperlakukan kamu dengan sesuka hatinya." Renata tidak sadar bahwa dia memasukkan kembali garam ke dalam nasi goreng yang sedang dia masak.

...****************...

"Bagaimana masakanku?" tanya Renata kepada Farrel yang baru saja memasukkan satu suap nasi goreng ke dalam mulutnya.

Farrel tercekat begitu merasakan nasi goreng buatan Renata sangat keasinan, sampai Farrel memaksakan diri agar bisa menelan nasi goreng yang sudah dia kunyah dengan sekuat mungkin. "E-enak. Sangat enak!"

Farrel ingin menghargai perasaan Renata. Jika seandainya Renata tidak bisa memasak, dia sama sekali tidak peduli. Dia tidak peduli Renata adalah wanita yang galak, tidak bisa memasak, dan suka berkata ketus. Bahkan dia tidak peduli jika seandainya dihukum melakukan push up lagi oleh Renata, atau kakinya diinjak, atau juga perutnya dicubit. Yang penting wanita itu adalah Renata, dia akan menerima apapun yang ada di diri Renata.

Begitulah cinta, bisa membuat Farrel lupa segalanya dan menggila. Padahal dia bisa saja mendapatkan wanita single yang lemah lembut dan berasal dari keluarga kaya raya. Tapi perasaan ini datang begitu saja tanpa dia pinta.

Sehingga akhirnya Farrel berhasil menghabiskan nasi goreng yang asin itu. Padahal Farrel adalah seorang pemilih dalam soal makanan, dia tidak akan memakan masakan para pelayan yang tidak sesuai dengan seleranya.

Benar saja, nasi goreng yang keasinan buatan Renata telah menjadi penyemangat untuk Farrel. Farrel sangat giat belajar hari ini. Dia sedari tadi mendengar semua materi yang dijelaskan oleh Renata. Sampai Renata sangat merasakan gugup ketika Farrel terus saja memandanginya disaat dia sedang menjelaskan materi yang dia sampaikan kepada Farrel.

"A-apa kamu mendengarkan apa yang sudah aku sampaikan?" tanya Renata kepada Farrel dengan nada gugup.

"Tentu saja, menjadi seorang CEO harus memiliki Standar Operasional Perusahaan yang jelas dan rinci. Bukan itu saja, tapi harus menghindari sebisa mungkin bisnis yang melanggar hukum dan ilegal. Seorang CEO juga harus mampu memperkuat branding perusahaan melalui strategi marketing multichannel dan meningkatkan kualitas sumber daya karyawan. Dan seorang CEO harus memiliki sifat yang terbuka dengan berbagai kritik dan saran yang membangun."

Farrel menjelaskan kembali garis besar apa yang sudah dia tangkap dari semua materi yang Renata sampaikan tentang apa saja yang harus dilakukan seorang CEO jika ingin sukses memimpin perusahaannya.

Renata tertegun, dia memandangi Farrel dengan tatapan penuh rasa takjub. Ternyata Farrel adalah seorang pria yang cerdas, pria itu bisa menyerap apa yang sudah dia jelaskan. Padahal Renata baru satu kali menjelaskannya. Apakah nasi goreng buatannya benar-benar bisa membuat Farrel belajar sesemangat itu?

Renata pun mengalihkan pandangannya ke arah lain, dia tidak boleh berlama-lama memandangi wajah saudara sepupu suaminya yang tampan itu.

"Sudah jam 7 malam. Aku harus pulang," pamit Renata.

"Biar aku antar." Farrel menawarkan tumpangan kepada Renata.

Namun, Renata menolaknya. "Gak usah, aku pulang sendiri saja."

...****************...

Sudah satu jam Renata menunggu taksi, tapi tak ada satupun kendaraan yang lewat. Saat ini dia sedang berada di halte bus yang jaraknya tak jauh dari Mansion Gibson.

Renata merasakan suasana disekitar sana sangat sepi sekali, membuatnya sedikit ketakutan. Dia pun segera menghubungi Edho.

Sudah tiga kali Renata menelpon pria itu tapi Edho sama sekali tidak mengangkat panggilan telepon darinya.

Renata pun menghela nafas dengan kasar, Edho memang tidak pernah ada disetiap dia membutuhkannya. Bahkan Edho tidak bisa dijadikan tempat sandaran untuknya.

Renata memutuskan untuk berjalan kaki, meninggalkan halte bus, siapa tahu akan ada taksi ataupun bus yang lewat.

"Hei cantik, sendirian aja nih. Mau abang temenin?"

Renata dikejutkan dengan suara seorang pria, rupanya ada dua orang preman sedang berjalan dibelakangnya, kedua orang preman itu memang sengaja mengikuti Renata.

Renata segera mempercepat langkahnya, tanpa sedikitpun menoleh ke belakang. Dia sangat merasakan tegang dan ketakutan, sampai tangannya gemetaran.

Renata semakin dibuat terkejut ketika ada satu orang preman menghadang, berdiri di hadapan Renata. Sehingga jumlah preman itu kini menjadi tiga orang.

"Dari pada sendirian disini, mending ikut Abang bersenang-senang yuk!" ajak preman yang memakai baju hitam, dia menarik tangan Renata.

Sementara kedua orang preman yang lainnya tertawa puas, seakan telah mendapat jackpot yang besar, bisa memiliki kesempatan untuk bersenang-senang dengan seorang wanita yang sangat cantik di tempat yang sepi seperti itu.

Renata berusaha untuk memberontak, "Lepaskan!" Dia menarik-narik tangannya dari cengkraman seorang preman berbaju hitam tersebut. "Cepat lepaskan tanganku!"

"Hahaha... jangan takut dong, cantik. Abang cuma ingin ngajak yang enak..."

Bugh!

Preman berbaju hitam itu tidak meneruskan perkataannya ketika merasakan tendangan yang sangat keras dari Renata, tepat mengenai burung perkututnya.

"Arrghh anj**g!" Preman tersebut meringis kesakitan. Dia segera mendorong Renata, membuat wanita itu terhuyung jatuh ke aspal.

"Shhhh akh!" Renata merintih, merasakan sakit pada bagian lututnya.

Dengan tersulut emosi, preman berbaju hitam itu melayangkan tangannya untuk menampar wajah Renata. "Cewek brengsek! Berani lu..."

Renata segera menundukkan kepalanya, dia sangat ketakutan sekali. Namun, dia merasakan ada sesuatu yang aneh, mengapa preman tersebut tiba-tiba berhenti berbicara dan tidak jadi menamparnya.

Perlahan-lahan Renata mendongakkan kepalanya ke atas, betapa terkejutnya dia saat melihat ada seorang pria yang sedang berdiri untuk melindunginya. Pria tersebut menahan tangan seorang preman yang hampir saja menampar Renata.

1
Anonymous
keren
Imapurnama
Luar biasa
Araaa
hoo
laelatul qomar
Luar biasa
ai
dahlah emosi bgt sma edho, info santet online 😭
ai
wah ora sopan sama sekali😏
ai
yang semangat dong yang semangat rell, jangan kalah sama si edho
S yaquila
tapi msa iya umur 40 ganjenn🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤣
S yaquila
ya iyalah farell yg jd ceo.. lah lu,bapak lu cuma sodara tiri/angkat,saham jg cuma 10%🤦🏻‍♀️ kok ngayal jdi CEO🤣🤣🤣🤣
Desak Putu Ayu Srinadi
Menikmati Moment yg dibuang oleh Sepupumu Farel.. bukan mencuri
Ety hans hans
Biasa
Regi Imanuela
makasih tip es batunya thor 😆😆😋
Uun Handayani
Luar biasa
Uun Handayani
Biasa
Riza Riza
Luar biasa
Oka Derza
lu aja yg bego Do
Xyzz Naila
Lumayan
Xyzz Naila
Kecewa
Atoen Bumz Bums
sumpah farel manjur y
Gladys Aira
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!