berkali-kali tertipu, sehingga membuat mereka terbiasa dengan hal tersebut,
karena sering kali kena tipu,Aya dan Jaka pun memulai bisnis mereka hingga akhirnya mereka pun bisa membedakan mana penipu dan mana orang yang benar-benar tulus,
mari baca novel pertama aku,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kesalahan terbesar
Hari Minggu,Aya baru selesai menyiapkan semua kebutuhan yang sudah dipesan oleh teman temannya, Walaupun saat ini,jaka lebih memilih untuk tidur,dari pada harus memaksa untuk membantu Aya,
"Mah,kamu sendiri bisa kan?,ayah ngantuk banget,dari kemarin kurang tidur," Ujar jaka suami Aya.
"Bisa ayah,lagian Nunu sedang bermain dengan kakak nya Nana," Jawab Aya yang sedang membereskan pesanan teman temannya.
Teman nya pun satu persatu datang,Aya tidak keteteran seperti hari kemarin, justru Aya masih bisa bermain dengan kedua anak anak nya.
"Nana,mandi dulu yuk,udah mau siang," Ucap Aya pada Nana anak pertama nya, "Na,ngga mau sama mamah,na mau mandi sama ayah," Jawab Nana yang tidak mau dimandikan oleh Aya ibunya sendiri.
"Ayah sedang tidur, mungkin ayah ngantuk, sebaiknya mandi dengan mamah,lagian apa bedanya mamah dan ayah," Ucap Aya yang langsung mengajak Nana ikut ke kamar mandi.
"Ngga mau,Nana mau sama ayah, teriak Nana yang membuat adiknya Nunu terbangun dari tidurnya," Suara kedua tangisan bocah ini, membuat Jaka, terbangun dari tidurnya,
"Mah,kamu apakan anak anak?", Tanya jaka yang langsung marah pada Aya. "Aku hanya suruh Nana mandi yah, tapi Nana justru menangis, makannya Nunu jadi bangun," Ucap Aya yang sedang menggendong Nunu,
"Begitu doang kamu ngga bisa, ayo Nana, mandi sama ayah," Ajak jaka pada Nana anak perempuan nya,
Dengan senang nya Nana mengikuti ayahnya ke dalam kamar mandi,tak seperti saat Aya menyuruh Nana,hal ini membuat Aya sedikit kesal dengan anaknya Nana.
Begitu juga dengan Nunu, Nunu menangis saat dimandikan oleh Aya ibunya sendiri, melihat Aya kerepotan,
Jaka pun langsung mengambil alih Nunu, benar saja, Nunu justru terlihat bahagia saat ayahnya yang memandikan tubuh nya.
"Na,ini baju kamu,sini mamah pakaikan," Ujar Aya pada anaknya Aya.
Dengan masih terbalut handuk, Nana justru menolak saat hendak dipakai kan bajunya,
"Aku mau sama ayah,ngga mau sama mamah," Jawab Nana yang menolak Aya kedua kalinya,
"Terserah kamu saja,kamu mau tidak sama mamah,itu bukan urusan mamah, Awas saja kalau kamu minta sesuatu pada mamah, minta saja sama ayah Kamu," Ujar Aya yang terlihat sangat marah pada anak sekecil Nana.
Mendengar ucapan dari mulut ibu nya, Nana pun langsung menangis, membuat ayah nya harus terburu buru saat masuk ke dalam kamar.
"Kenapa lagi kamu mah, terus saja membuat anak anak menangis, seharusnya kamu bisa memahami apa keinginan anak anak," Ucap Jaka yang langsung memakai kan baju Nana dan Nunu.
"Anak anak saja yang tidak mau dengan aku,apa bedanya coba aku sama kamu, wajar,jika saat ini anak anak dekat dengan kamu, setiap hari mereka dengan kamu, sedangkan aku hanya hari Minggu Ayah," Jawab Aya yang langsung pergi meninggalkan suami dan anak anak nya.
Melihat Aya yang sangat marah, Jaka pun langsung menasehati Nana,tidak boleh menolak perintah ibunya,jaka pun menyuruh Nana untuk meminta maaf pada ibunya,yang sedang berada di kamar tidur nya.
"Mamah, Nana boleh masuk tidak?," Tanya Nana yang berdiri di depan pintu kamar Aya.
"Boleh,buka saja,kan kamu bisa sendiri," Jawab Aya yang sedang menulis laporan untuk besok,
Nana pun langsung masuk ke dalam kamar ibunya,dan tangan nya langsung Memeluk tubuh ibunya yang sedang bekerja, "Mamah, maafin Nana, Nana yang salah," Ucap Nana anak kecil yang berumur tiga tahun ini.
"Iyah, mamah juga salah, ngga pernah ada waktu buat kamu, wajar kalau kamu lebih dekat dengan ayah kamu," Jawab Aya yang masih memeluk tubuh mungil Nana.
Tak lama kemudian,jaka menyuruh Nana untuk bermain dengan Nunu yang masih berumur empat bulan,
"Nana, tolong jagain dede bayi,ayah mau bicara berdua dengan mamah," Ucap Jaka pada Nana anaknya.
"Iya ayah,nanti kalau nangis Nana teriak panggil ayah," Jawab Nana yang langsung lari ke kamar adiknya, "Apa sudah selesai Aya," Tanya Jaka yang melihat Aya menutup laporan nya,
"Sudah,aku sudah beres, jadi malam tak perlu lagi begadang," Jawab Aya yang langsung memeluk tubuh Jaka.
"Apa kamu sudah kasih modal ke Rena teman kamu?," Tanya Jaka pada Aya yang kini dia peluk kembali.
"Sudah yah,Rena minta Lima puluh juta," Jawab Aya tanpa ada perhitungan sebelum nya.
"Apa!, sebanyak itu Aya,apa kamu sudah gila," Ujar Jaka yang langsung marah pada Aya.
"Karena memang dua pabrik dengan suami nya, awal nya juga aku tidak mau,tapi setelah diberi tahu,ya sudah aku kasih deh,'' Jawab Aya yang benar benar tanpa perhitungan yang matang dengan Jaka suaminya.
"Perasaan ayah tidak enak Aya,aku takut nanti malah kita yang harus nombok, buat nutupin hutang mereka," Ujar Jaka yang melihat wajah Aya.
"Tenang ayah,aku kenal Rena,dia tidak mungkin seperti itu," Jawab Aya meyakinkan Jaka suaminya.
"Ya sudah lah,lagi pula uang nya juga sudah kamu berikan, tapi ingat Aya, jangan terlalu besar nominal yang kamu berikan pada Rena, jika suatu saat dia meminta modal kembali,'' Ucap Jaka yang mengingat kan Aya,
"Iya, tenang saja, jangan terlalu takut ayah, aku tahu siapa Rena," Ucap Aya yang langsung keluar dari kamar nya, Tentu saja karena suara Nana berteriak kencang memanggil ayah nya.
"Ayah,apa aku harus pulang kampung dulu,ada telepon dari ibu,agar aku bisa bisa pulang sebentar," Ucap Aya yang meminta izin pada Jaka.
"Terus kerjaan kamu gimana Aya,apa lagi kamu tidak akan cukup satu hari atu dua hari disana,bisa memakan waktu satu Minggu atau dua Minggu lamanya," Jawab Jaka yang keberatan dengan Aya.
"Terus,kapan kita akan mengurus semua surat surat kita," Tanya Aya yang tidak mau kehilangan pekerjaan nya,
"Gampang aya, dengan uang semuanya bisa beres, lihat saja, orang tua kita tidak ribut lagi, selama ada uang, kita pasti bisa," Jawab Jaka pada Aya yang sedang terlihat kebingungan.
Aya pun mengikuti saran dari suaminya, surat surat bisa dilakukan nanti, terpaksa Aya dan Jaka membiarkan KTP nya mati, ditambah kartu akta kelahiran anak anak nya pun belum sempat mereka buat,
Tentu saja, karena kesibukan mereka, hal sepenting itu pun sampai kalah karena mereka sedang berburu cuan.
Hari berganti bulan, bulan pun berganti tahun,Aya masih lupakan surat surat nya, masih merasa ada dizona aman, Hingga membuat mereka lupakan kewajibannya sebagai warganegara.
"Ayah,apa KTP aku tidak akan bermasalah di perusahaan," Tanya Aya pada jaka, "Tenang, semua itu berubah kalau kamu keluar dari pabrik kamu yang lama," Jawab Jaka yang langsung memeluk tubuh Aya.
"Terus anak anak gimana, mereka pun harus sekolah yah," Ujar Aya yang masih bertanya pada Jaka.
"Sudah lah Aya, jangan terus membahas masalah itu,kamu terlalu takut dengan keadaan yang belum benar terjadi kedepan nya," Ujar Jaka yang merasa rindu dengan Aya.
***Masalah lain***
Rena yang bertahun tahun ikut dengan Aya pun, mulai terlihat aneh,kadang suka menghindar saat Aya ajak bertemu, setoran per bulan nya pun sering kurang,mau tidak mau,Aya harus memakai uang pribadi nya tanpa sepengetahuan Jaka suaminya.
Apa lagi, jumlah modal yang diberikan pada Rena, hampir tembus diangka empat ratus juta, tentu saja,gaji perbulan Aya tidak akan mampu menutupi kekurangan Rena.
"Aya, kenapa kamu sering melamun," Tanya jaka yang mulai melihat perbedaan pada Aya, "Aku tidak kenapa napa, hanya saja, banyak masalah dipabrik,mau tidak mau,aku harus berpikir ulang," Jawab Aya yang memilih membicarakan masalah yang lainnya,
"Kenapa lagi memang nya, bos besar kamu marah lagi?," Tanya Jaka yang sudah terbiasa dengan curhatan Aya.
"Iya ayah, masalah nya,ini barang bukan dari Indonesia,barang ini langsung dari Amerika, pabrik Aya terpilih sebagai supplier untuk ajang Miss universe tahun ini Ayah," Jawab Aya yang terlihat sangat kebingungan.
"Hebat juga pabrik kamu Aya,terus apa kata bos besar Kamu," Tanya jaka yang terlihat ikut bingung juga.
"Habis aku yah, dimaki maki didepan ribuan karyawan, rasanya aku ingin berteriak saat itu, hanya saja aku tidak bisa berkata apa apa," Jawab Aya yang mengingat kembali kejadian itu.
"Pasti kamu cuma bisa nahan tangis, iyakan,itu sih sudah kebiasaan kamu,dari dulu, sampai sekarang, mana ada kamu berubah," Jawab jaka yang mencoba menghibur Aya.
"Ya iyalah, masa ngga, coba kamu disisi aku," Tanya Aya berbalik bertanya pada Jaka. "Terus apa kata bos besar Kamu," Tanya Jaka kembali.
"Gaji seumur hidup aku juga tidak akan bisa melunasi nya ayah," Jawab Aya yang langsung memeluk tubuh Jaka suaminya.
Mendengar ucapan dari mulut Aya, Jaka pun langsung terdiam, Apakah Aya bisa membayar hutang nya pada barang yang disebut hilang? Apakah Rena bisa membayar hutang nya pada Aya?
Kita lanjutkan di bab berikutnya,