Namaku Lakas, klan vampir dari darah murni, aku adalah seorang bangsawan dari raja vampir terkuat.
Adanya pemilihan pangeran pewaris tahta kerajaan vampir, menjadikanku salah satu kandidat utama sebagai penerus klan vampir darah murni.
Namun, aku harus menemukan cinta sejatiku dibawah cahaya bulan agar aku dapat mewarisi tahta kekaisaran vampir selanjutnya sebagai syarat utama yang telah ditetapkan oleh kaisar vampir untuk menggantikannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Miliki Aku Malam Ini
Lakas menatap lama Cornelia didalam ruangan toko kue yang sepi.
Keduanya saling berpandangan dan sama-sama terdiam.
Lakas tak kuasa menahan kesedihan dalam hatinya saat memandang ke arah Cornelia yang menawarkan tubuhnya untuk dimiliki oleh Lakas.
Ketika Lakas melihat Cornelia tanpa ragu-ragu melepaskan seluruh pakaiannya dari tubuhnya agar Lakas menginginkannya, membuat sang vampir tersentuh hatinya dan jatuh iba terhadap gadis muda itu.
Lakas menggeram lagi sembari mendongak ke atas sedangkan kedua matanya berubah merah lalu terpejam.
"Cornelia...", gumamnya perih.
Hembusan nafas Lakas semakin kuat saat dia menghelanya.
Gejolak gairah dalam dirinya meluap-luap kuat keluar dari tubuh Lakas.
"Cornelia...", pekiknya terharu.
Lakas bergerak cepat ke arah Cornelia yang berdiri dihadapannya sembari menunggu kedatangan sang pangeran vampir mendekati dirinya.
"Cornelia...", panggil Lakas dengan sorot mata dinginnya yang membuncah kuat ketika dia mendekati Cornelia.
"Lakas...", ucap Cornelia dengan bibir bergetar pelan.
Lakas tak kuasa menahan gairah dalam jiwanya terhadap Cornelia.
Diraihnya tubuh Cornelia ke dalam pelukannya, disentuhnya leher jenjang milik gadis itu dengan usapan bibir kasarnya.
"Cornelia...", bisik Lakas disela-sela deru nafasnya yang menggebu-gebu oleh aroma tubuh Cornelia.
"Lakas...", sahut Cornelia sembari berbisik lembut.
Lakas yang tak mampu lagi menahan kerinduan terhadap Cornelia langsung menangkupkan kedua telapak tangannya ke arah dua bukit kembar yang membusung indah milik Cornelia yang ada dihadapannya itu.
"Cornelia..., hmmm...", gumam Lakas memburu cepat.
Cornelia memekik pelan, tak kuasa untuk menahan luapan gairah dalam dirinya yang tiba-tiba muncul.
Tatapannya nanar saat tubuhnya dipermainkan oleh Lakas tanpa ampun.
Cornelia melingkarkan kedua lengannya ke arah leher Lakas, berusaha mencari pegangan kekuatan pada sang vampir sedangkan nafasnya memburu cepat penuh gairah.
"Lakas...", gumamnya mengerang kuat saat Lakas mengusapkan bibirnya ke arah kedua dadanya yang membusung itu.
Cornelia merasakan tubuhnya gemetaran kuat ketika Lakas mencium tubuhnya penuh hasrat.
"Lakas !" jeritnya tak tertahan lagi.
Lakas menarik tubuh Cornelia ke arah meja toko kue yang tersedia disana, dihimpitnya tubuh cantik itu dengan tubuh jantannya.
Disesapnya setiap jengkal lekuk tubuh Cornelia dengan lidahnya yang bermain-main kasar sedangkan Cornelia hanya mampu menerimanya dengan pasrah.
Terdengar erangan lirih dari arah Cornelia saat Lakas menindihnya erat, pegangan Cornelia semakin kuat, melingkar dileher milik Lakas.
Lakas tenggelam dalam gairah dirinya terhadap Cornelia, dia larut memasuki permainan terlarangnya yang penuh hasrat. Bahkan mereka lupa jika masih berada di dalam toko kue.
"Cornelia...'', bisik Lakas mendengus kasar lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Cornelia semakin merapatkan tubuhnya kepada Lakas, dipeluknya vampir itu erat-erat, seakan-akan dia tidak ingin melepaskan Lakas dari dirinya.
Angin malam berhembus pelan dari arah luar ruangan toko kue, menerpa tubuh keduanya yang sedang bergumul kuat diatas meja toko kue.
"Lakas...", bisik Cornelia disela-sela deru nafasnya yang menggebu-gebu kuat.
"Cornelia...", sahut Lakas.
Tiba-tiba Lakas menghentikan gerakannya pada tubuh Cornelia lalu memandanginya dengan tatapan teduhnya yang mengandung arti dalam.
"Apa kau yakin menyerahkan dirimu untukku ?" ucap Lakas.
Cornelia membalas tatapan Lakas dengan sorot mata sendu.
Namun pandangan Cornelia memburu tajam ke arah Lakas yang menatapnya teduh.
"Untuk apa kau meragukan diriku ?" sahut Cornelia.
"Kau yakin, Cornelia...", bisik Lakas.
"Milikilah aku, tuanku Lakas !" ucap Cornelia sembari merentangkan kedua tangannya lebar-lebar ke arah Lakas.
Lakas semakin tersentuh hatinya dengan pengorbanan yang dilakukan oleh Cornelia untuk dirinya.
Pandangan Lakas berubah takjub terhadap Cornelia yang mau menyerahkan tubuhnya untuk Lakas, sang vampir.
Cornelia tersenyum lembut sembari berkata pada Lakas yang ada dihadapannya itu.
"Milikilah aku untukmu seorang, tuanku Lakas...", bisik Cornelia.
Lakas tak mampu menahan luapan hatinya yang paling dalam, direngkuhnya tubuh Cornelia ke dalam pelukannya.
"Cornelia...", bisik Lakas lembut diatas kepala Cornelia.
Lakas tampak terenyuh oleh pengorbanan Cornelia yang merelakan tubuhnya untuk dinikmati oleh dirinya.
"Cornelia...", bisik parau suara Lakas disela-sela belaian lembutnya.
"Lakas milikilah aku...", ucap Cornelia dengan membalas belaian Lakas sembari menyesap lembut bibir milik sang vampir.
Lakas tersentak kaget saat Cornelia mencium bibirnya, terdiam sesaat sembari menatap gadis cantik dihadapannya itu dengan wajah gelisah.
"Cornelia...", ucapnya.
Lakas tak pernah menduga kalau Cornelia akan menciumnya mesra seperti itu.
"Lakas..., tuanku...", bisik Cornelia.
Cornelia menarik cepat tubuh milik Lakas sehingga merapat kepadanya lalu disesapnya kembali bibir milik sang pangeran vampir itu dengan penuh gairah menggebu-gebu.
Lakas membalas dengan cepat setiap ciuman mesra Cornelia kepadanya, disesapnya bibir lembut milik gadis itu yang terasa manis.
Ciuman mereka terlihat kasar, penuh gairah yang membuncah kuat.
Membakar suasana didalam ruangan toko kue yang berubah menjadi sangat panas dengan penuh gelora cinta mereka berdua yang dipenuhi hasrat.
Lakas mengarahkan tangannya ke arah samping lalu menghentakkannya kuat-kuat.
Tiba-tiba saja seluruh jendela toko tertutup rapat semuanya, begitu juga, pintu toko yang turut terkunci dengan sendirinya sedangkan lampu didalam ruangan berubah meredup temaram.
Lakas menarik pelan tubuh Cornelia hingga naik ke atas pangkuannya lalu merebahkan tubuh gadis itu perlahan-lahan.
Dibelainya setiap jengkal bagian tubuh milik Cornelia yang berubah hangat serta polos itu dengan telapak tangannya yang terbuka lalu diangkatnya mendekat ke arah dirinya.
"Cornelia...", bisik lembut Lakas ditelinga Cornelia.
Lakas meraup cepat tubuh gadis itu ke dalam dekapannya, diciumnya kembali Cornelia dengan penuh mesranya.
Cornelia membalas setiap belaian mesra dari Lakas terhadap dirinya dengan ciuman mesra.
Keduanya saling bermesra-mesraan dengan penuh gairah yang menggebu-gebu kuat.
Tubuh Lakas berdesir kencang ketika memeluk tubuh indah milik Cornelia, diusapnya dengan penuh gairah setiap lekuk indah bagian tubuh gadis itu.
"Lakaaas...", jerit Cornelia meronta kuat saat Lakas mulai menyentuhnya kasar.
Lakas tak berhenti menggerakkan jari-jemari tangannya terhadap tubuh Cornelia, dia terus menyerang tubuh indah itu dengan belaian lembut penuh gairah.
Membuat Cornelia merintih nikmat saat Lakas menyentuh tubuhnya.
"Lakaaasss...", erang Cornelia mengadu kenikmatan dengan penuh hasrat.
Cornelia meliukkan tubuhnya dengan cepat lalu menukik tajam saat Lakas memberinya kenikmatan tak terhingga pada tubuhnya.
Deru nafasnya bergerak tak beraturan serta naik-turun, bibirnya yang merekah merah terbuka penuh gairah nafsu.
"Tolong..., jangan permainkan aku..., miliki aku segera, tuanku Lakas...", bisik Cornelia disela-sela deru nafasnya yang memburu kuat.
Lakas hanya melengos pelan lalu menarik cepat tubuh Cornelia hingga mendekat ke bibirnya.
"Grrrmmm...", geramnya tertahan.
Ketika mencium aroma tubuh Cornelia yang mendekat pada wajahnya, Lakas menjadi bergairah kuat.
"Cornelia...", bisik Lakas.
Cornelia semakin merapatkan tubuhnya ke tubuh Lakas sehingga pandangan sang pangeran vampir leluasa terbuka sepenuhnya kepada tubuh milik Cornelia.
"Apa kau siap menjadi bagian diriku, Cornelia ?" tanya Lakas sekali lagi berusaha meyakinkan Cornelia.
"Ya...", sahut Cornelia dengan kedua mata sendu penuh hasrat.
Lakas tersenyum lembut, mencoba mencari kesungguhan didalam sorot mata Cornelia terhadap dirinya lalu direngkuhnya tubuh gadis itu kembali ke dalam pelukannya.
"Cornelia...", ucap Lakas.
Lakas menghujamkan ujung taringnya ke arah leher Cornelia, dihisapnya kuat-kuat, darah segar yang mengalir dalam tubuh gadis itu sehingga Cornelia kehilangan akal sehatnya.
Tampak sorot mata Cornelia berubah tajam serta liar saat gairah dalam tubuhnya terpacu kuat oleh hisapan taring milik Lakas.
Darahnya berdesir kencang ketika Lakas menyesap darahnya penuh hasrat.
"Lakas miliki aku !" teriak Cornelia.
Terdengar suara jeritan panjang dari Cornelia saat Lakas sang vampir menghisap darahnya kuat-kuat.
"Aaaaaaaaaaaaaaakhhhhhhhhh... !!!" jerit Cornelia mengerang keras sembari menghentakkan tubuhnya diatas pangkuan Lakas.
Lakas tak kuasa menahan hasrat terlarangnya untuk memiliki Cornelia, dia meraih tubuh gadis itu hingga menyatu dengan tubuhnya.
Cornelia semakin merasakan tubuh Lakas dalam tubuhnya, mereka bergerak serta bersatu kuat saat Lakas memasuki tubuhnya.
Keduanya saling berbagi gairah kenikmatan satu sama lainnya dalam permainan cinta mereka.
Akhirnya pertahanan selama sepuluh tahun yang mereka bangun kuat berakhir sudah, dengan menyatunya Lakas dan Cornelia malam ini, meneguhkan hubungan keduanya bertambah intim.
Sebuah hadiah ulang tahun yang sangat indah teruntuk Cornelia dimalam ini.
Hadiah ulang tahun Lakas untuk Cornelia.