NovelToon NovelToon
My Bad Boy My Boss

My Bad Boy My Boss

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Bad Boy / Office Romance
Popularitas:851.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: Puput

"Buang obat penenang itu! Mulai sekarang, aku yang akan menenangkan hatimu."
.
Semua tuntutan kedua orang tua Aira membuatnya hampir depresi. Bahkan Aira sampai kabur dari perjodohan yang diatur orang tuanya dengan seorang pria beristri. Dia justru bertemu anak motor dan menjadikannya pacar pura-pura.
Tak disangka pria yang dia kira bad boy itu adalah CEO di perusahaan yang baru saja menerimanya sebagai sekretaris.
Namun, Aira tetap menyembunyikan status Antares yang seorang CEO pada kedua orang tuanya agar orang tuanya tidak memanfaatkan kekayaan Antares.
Apakah akhirnya mereka saling mencintai dan Antares bisa melepas Aira dari ketergantungan obat penenang itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35

Aira melebarkan kedua matanya saat merasakan sesuatu. Dia tersenyum kaku dan berusaha melepas tangan Antares yang melingkar di perutnya. "Hmm, aku mau merapikan meja dulu karena sebentar lagi pulang."

Antares masih saja menahan Aira. "Tidak mau tanggung jawab? Hem?"

"Belum saatnya." Aira melepas paksa tangan Antares. Dia segera berdiri dan berlari keluar dari ruangan itu.

Antares masih saja tersenyum melihat Aira yang telah keluar dari ruangannya. "Semoga saja besok bertemu dengan ayah kandung Aira, agar aku bisa cepat menikahinya." Antares mematikan layar monitornya lalu memakai jasnya dan keluar dari ruangan.

Dia kini berdiri di depan meja kerja Aira untuk menunggu Aira membereskan mejanya. "Jangan lupa, besok kita ada meeting di luar lalu ke pelabuhan."

Aira hanya menganggukkan kepalanya. Setelah memakai tasnya, dia berjalan mendekati Antares dan menggandeng tangannya.

Antares tersenyum melihat genggaman tangan Aira. "Tadi melarangku, tapi sekarang menggandengku dulu."

"Ih, ya udah kalau gak mau."

Antares menahan tangan Aira yang akan melepasnya. Dia semakin mengeratkan genggaman tangannya.

"Ayo." Mereka berdua berjalan menuju lift. Setelah pintu lift terbuka, mereka masuk dan kedua tangan mereka masih saling terpaut. Tak peduli dengan staf lain yang satu per satu masuk dan memenuhi lift itu.

"Pak Ares, maaf kami mengganggu momen berdua," kata salah satu staf yang berdiri di dekat pintu lift.

"Tidak apa-apa," kata Antares sambil tersenyum menatap Aira. Hingga akhirnya mereka sampai di lantai dasar. "Mau langsung pulang?" tanya Antares sambil berjalan menuju mobilnya yang terparkir.

"Iya, hari ini aku capek sekali baru pertama kerja setelah libur satu minggu."

Antares membuka pintu mobil untuk Aira. Setelah Aira masuk, dia juga segera masuk dan duduk di sebelah Aira di kursi penumpang.

Beberapa saat kemudian, mobil yang dikemudikan Anton itu mulai melaju. Sedangkan Antares kini meraih kepala Aira agar bersandar di bahunya.

...***...

Malam itu, Antares sudah bersiap untuk tidur. Baru juga merebahkan dirinya, ponselnya berbunyi dengan keras. Dia segera mengambilnya dan melihat panggilan masuk dari Miko.

"Ada apa?" tanya Antares. Mendengar kabar gawat dari Miko, dia segera turun dari ranjangnya. "Ya sudah, aku ke sana sekarang. Suruh teman lain berkumpul tapi jangan membantunya dulu. Aku punya satu rencana."

Antares segera memakai jaket kulitnya lalu keluar dari kamarnya. Untunglah tidak ada kedua orang tuanya yang melihat. Jika melihatnya, jelas saja dia akan ditahan di rumah.

Setelah memakai helm dan mengendarai motor sportnya, dia segera melajukan motornya ke jalanan yang biasanya digunakan anak motor balapan liar.

Beberapa saat kemudian, dia telah sampai di tempat itu. Teman satu gengnya sudah berkumpul. Mereka melihat dari kejauhan anak motor lain yang sedang menindas seseorang.

"Berapa taruhan yang dijanjikan Yudha?" tanya Antares. Dia biarkan Yudha diberi pelajaran terlebih dahulu, baru dia akan menolongnya.

"10 juta. Gila tuh Yudha, udah tahu gak punya uang malah nantangin Althar."

Antares hanya tersenyum miring. "Kita ke sana." Kemudian dia melajukan motornya bersama teman satu gengnya.

Althar melihat motor Antares mendekat, lalu menyuruh temannya berhenti memukul Yudha. "Bang Ares, lama kita tidak bertemu."

Antares turun dari motornya lalu berjalan mendekati Althar dan menepuk bahunya. "Iya, sudah lama kita bertemu. Kenapa dia?" Antares menatap Yudha yang sudah babak belur.

"Biasalah. Ajak balapan tapi gak mau bayar uang taruhan. Gayanya saja sok jagoan tapi mental krupuk."

Antares mendekati Yudha yang tersungkur di aspal dan mengulurkan tangan di hadapannya. "Butuh bantuan?"

Yudha hanya membuang wajahnya. Dia menepis tangan itu dan berusaha berdiri sendiri.

"Yudha, kalau hidup kamu masih terus seperti ini, hidup kamu akan hancur. Kamu masih sangat muda, apa kamu tidak ingin melanjutkan hidup yang lebih baik? Aku bisa bantu kamu bayar uang taruhan ini, bahkan aku juga bisa beri kami pekerjaan yang layak tapi aku tidak mau memberinya cuma-cuma. Aku ingin melihat usaha kamu terlebih dahulu," kata Antares yang membuat langkah tertatih Yudha berhenti.

"Aku tidak butuh!"

"Lalu, kamu ingin menghancurkan hidup kamu sendiri? Selama ini kamu sudah salah jalan, kalau kamu masih ingin meneruskannya, kamu akan semakin tersesat."

Yudha hanya terdiam sambil mengepalkan tangannya.

"Baik, kalau kamu memang tidak butuh bantuanku, aku akan membiarkan Althar menghabisi kamu. Kamu tahu kan siapa Althar, dia tidak akan melepaskan orang yang sudah membuat masalah dengannya."

Althar menatap Antares yang memberinya kode untuk meneruskan menghajar Yudha. "Jadi benar, Yudha calon adik ipar Bang Ares?"

"Aku memang mencintai kakaknya tapi aku tidak akan memanjakan siapapun yang berbuat salah. Aku pasti akan membantu dia, asal dia mau berubah."

Satu teman Althar kembali menendang kaki Yudha hingga membuatnya kembali terjatuh ke aspal.

Antares mendekati Yudha yang sedang meringis kesakitan. Dia berjongkok di dekatnya. "Hampir semua anak motor di sini memiliki masalahnya sendiri tapi mereka mau berubah. Kamu tahu, saat aku pertama bertemu dengan Althar? Dia anak broken home yang salah pergaulan dan lebih parah dari kamu. Tapi, dia mau berubah dan sekarang mendapatkan pekerjaan yang layak. Kamu boleh menjadi anak motor saat malam tapi harus tetap menjalani kehidupan dan menata masa depan kamu. Hidup sesuai kemampuan kamu, jangan menantang geng lain balapan kalau kamu tidak punya uang taruhan. Aku tahu skill kamu balapan sangat buruk."

Yudha masih saja diam dan tidak mau menatap Antares sama sekali.

"Apa kamu memikirkan perasaan ibu kamu sekarang? Ibu kamu pasti sangat mengkhawatirkanmu di rumah. Meskipun ibu kamu terus memarahi kamu, itu karena ibumu sayang kamu. Sedangkan ayah kamu yang biasanya membela kamu, dia tidak sayang sama kamu dan hanya ingin menjerumuskan hidup kamu."

Kini Yudha menatap Antares. "Jangan pernah menilai ayahku!"

"Oke, kalau ayah kamu baik, dia tidak mungkin masuk penjara. Kalau kamu mau membela ayah kamu, apa kamu mau aku balas dendam sama kamu atas apa yang sudah dia lakukan padaku?"

Yudha hanya mengepalkan tangannya. Dia menundukkan pandangannya, tak lagi berusaha untuk berdiri.

"Althar, nanti aku transfer uang taruhannya ke rekening kamu," kata Antares pada akhirnya.

"Tidak perlu, Bang Ares. Untuk biaya pengobatan dia saja." Althar dan teman-temannya kembali menaiki motornya lalu pergi.

Antares menepuk punggung Yudha, kemudian dia berdiri dan berjalan kembali ke motornya. Tapi langkahnya berhenti saat mendengar panggilan dari Yudha.

"Kak Ares, tolong bayar uang semesterku. Aku ingin melanjutkan kuliah."

Antares kembali dan membantu Yudha berdiri. "Aku antar kamu ke klinik dulu lalu pulang. Jangan pikirkan soal itu, asal kamu benar-benar berubah menjadi lebih baik, tidak masalah."

💕💕💕

1
Dwi Ratnaningsih
gak sengaja lewat, tpi kelihatannya menarik untuk dibaca
Hariyanti
Thor, thanks ya sdh buat karya yg bagus.tetap semangat berkarya 👍👍👍👍
Hariyanti
awas loh..dari sebal ntar jadi suka🤪
Made Putra
Luar biasa
Hariyanti
Thor...koq aku jijik ya sama pecundang kayak Yudha.ngapain jg ditolongin😤
Hariyanti
salah paham 😰
Hariyanti
mampus lu😤😤😤😤😤
Hariyanti
jijik aku sama adik kamu, aira.baru bisa jadi benalu aja banyak lagak😤😤😤
Hariyanti
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hariyanti
😂😂😂😂 moody pak Ares cuma sama kamu, Aira
Hariyanti
pindah aja Aira....... bapakmu sehat dan masih kuat cari nafkah.jangan mau diporotin, walaupun itu keluarga sendiri
Hariyanti
Thor mendingan Aira hidup sendiri aja.punya keluarga jg percuma.bisanya cuma morotin dgn alasan balas budi.
Hariyanti
amit2.... jgn sampai ketemu ortu matre kayak gitu🤭🤭🤭
Hariyanti
astaga 😰
Anonymous
mampus kau...makax jdi orng jangan sombong diatas langit masih ad langit...camkan itu
Sri Wahyuni
Luar biasa
TNS Slayer
ayah tiri kayaknya
Sastri Dalila
👍👍👍😀
Shanty Yuniawati
Luar biasa
Liya Aliya
kok aku ya yg jadi salting sendiri 😁berasa jadi aira akunya😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!