agung seorang pemuda dari kalangan biasa yang baru saja menyelesaikan kuliah S-1 nya,.
agung terus bermimpi bisa meraih kesuksesan meskipun dia bukan anak bangsawan maupun hartawan.
untuk mewujudkan mimpinya agung terus berjuang dengan otak dan ototnya.
disaat berjuang untuk meraih mimpinya, agung jatuh cinta pada seorang gadis bernama Fika.
ketika agung menyatakan cintanya, dilema kehidupan muncul, karena Fika mengatakan dia akan menerima cinta agung asal agung akan melamar fika secepatnya.
pilihan antara cinta atau cita-cita harus ditentukan ......
dan perjalanannya untuk menggapai cinta dan cita-citanya harus menempuh liku-liku yang terkadang menegangkan
bahkan dia terkadang harus bertarung menggunakan ilmu silat warisan almarhum ayahnya.
dan Agung juga bertemu dengan orang-orang karena dia mereka dengan ilmu pengobatan tradisional warisan almarhum ayahnya.
maaf cerita ini adalah cerita fiksi jika ada persamaan nama atau tempat itu hanya kebetulan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dihadang
tanpa menghiraukan Tommy mereka membungkukkan badan mereka ke arah Agung.
"maaf tuan Agung, apa yang bisa kami bantu?" tanya Aswin.
"pak Ferry manager HRD ya? "
"benar tuan,apa yang bisa saya bantu untuk tuan?"
"saya minta tolong sama pak Ferry, yang pertama tolong selidiki dari mana Tommy mendapat uang segitu banyaknya, yang kedua tolong selidiki pamannya dan semua pegawai yang memasukkan karyawan melalui jalur nepotisme, yang ketiga saya tunggu dalam waktu setengah jam , kumpulkan semua pegawai yang ada di Cemerlang Jaya kecuali Tommy karena mulai hari ini dia bukan lagi pegawai di kantor ini dan pak Aswin tolong laporkan sama Tuan Hendrik kalau bisa dia ikut rapat nanti"
"baik Tuan"
Jawab keduanya , pak Aswin masuk kedalam kantor untuk menemui Tuan Hendrik.
sedangkan pak Ferry memandangi wajah Tommy,
"mulai hari ini kau bukan lagi pegawai di cemerlang Jaya dan secepatnya kami akan menyelidiki mu, jika memang ada bukti kau melakukan pelanggaran, kami akan melaporkan ke polisi pergilah"Ucap pak feri dengan nada marah kepada Tommy , kemudian dia berjalan masuk ke dalam perusahaan.
mendengar ucapan pak Ferry Tommy langsung terduduk seperti orang linglung, dia tidak pernah menyangka bahwa dia harus berhenti dari PT Cemerlang Jaya sebuah perusahaan besar dan bahkan sudah menjadi satu diantara 5 perusahaan terbesar di kota Medan.
"ampun Tuan saya salah tolong jangan pecat saya"
Tommy bersujud di depan Agung, Kini dia baru sadar Agung adalah orang nomor 2 di perusahaan Cemerlang Jaya dan Agung adalah orang kepercayaan kepercayaan dari tuan Hendrik di perusahaan ini, alangkah bodohnya dia tidak melihat sikap Sheila yang begitu hormat kepada Agung
Agung hanya mencibir dan tidak menanggapi permohonan ampun dari Tommy dia melangkah masuk ke dalam kantor Cemerlang Jaya
setelah berada di dalam ruangannya Dia memanggil Sheila untuk mempersiapkan persiapan rapat setengah jam lagi.
sementara itu Tommy yang masih bersujud di tanah bangkit dengan mata kosong dan seakan ingin menghabisi Nina yang menyebabkan dia berhentikan dari perusahaan Cemerlang Jaya
"dasar kau wanita sialan gara-gara kau aku dipecat dari sini aku akan menghabisimu..."
"plaaak.. plaaak...bukkk..."
beberapa kali wajah Nina terkena tamparan yang dilayangkan oleh Tommy dan kini wajah mulus Nina sudah babak belur terkena pukulan dan tamparan yang dilayangkan oleh Tommy ke wajahnya sehingga wajahnya Kini susah dikenali dan selain pukulan ke wajah sesekali Tommy menendangnya sehingga Nina kini tersungkur di tanah
"bang jangan pukul lagi aku tidak sanggup lagi tolong bang jangan pukul lagi...tolong..."
Nina terus memohon agar Tommy berhenti memukulinya namun Tommy seperti orang gila dan terus menampari nya, untungnya petugas keamanan yang melihat kejadian langsung melerai dan menghentikan Tommy yang masih terus memukuli Nina.
Nina yang sudah babak belur dan tidak sadarkan diri di bawa ke rumah sakit setelah petugas keamanan menghubungi ambulans
petugas keamanan yang sudah dua kali merasakan kejadian seperti ini hanya bisa menggelengkan kepala dan berjanji mereka akan bekerja lebih baik dan tidak akan menyepelekan orang lain lagi.
setengah jam kemudian tuan Hendrick dan Agung telah duduk di meja depan, para pejabat Cemerlang Jaya duduk di samping kiri kanan sedangkan para karyawan duduk berhadapan dengan Tuan Hendrik dan Agung.
Tuan Hendrik langsung membuka rapat
"saudara-saudara sekalian tujuan dari rapat ini yang pertama memperkenalkan Tuan Agung kepada semuanya, sejak hari ini Tuan Agung akan menjadi wakil saya di perusahaan ini, dia hanya dibawah saya, selainnya adalah bawahannya termasuk para manajer sekalian.
dan tugas khususnya di perusahaan ini adalah untuk membina para karyawan untuk meningkatkan kualitas perusahaan ini, untuk itu saya persilahkan kepada tuan Agung untuk memimpin rapat*
"terima kasih Tuan Hendrik baiklah langsung saja saya akan menyampaikan tujuan rapat kita hari ini, yang pertama saya melihat mental karyawan di perusahaan ini sudah tidak sesuai lagi dengan yang kita harapkan para karyawan tidak disiplin yang kedua terindikasi melakukan korupsi yang ketiga bertindak sesuka hati yang keempat suka menyalahi wewenang yang kelima perekrutan melalui nepotisme.
, untuk itu saya tidak ingin membahas masa lalu saya hanya ingin membicarakan sekarang dan akan datang, jadi mulai sekarang saya diberi wewenang oleh Tuan Hendrik untuk menertibkan dan mendisiplinkan serta meningkatkan kinerja karyawan perusahaan ini.
saya ingin mengingatkan, saya akan beri waktu selama satu bulan kepada bapak ibu sekalian, perhatikan yang saya sampaikan tadi, jangan sampai terulang lagi kalau masih terulang berarti tiada maaf untuk bapak ibu, yang melanggar akan dikeluarkan dari perusahaan ini terima kasih ini bukan ancaman tapi kita buktikan kalau ada yang berani main-main di perusahaan ini..
dan perlu kami sampaikan bahwa tadi kami telah sepakat dengan Tuan Hendrik mulai bulan depan akan diberikan reward kepada 5 karyawan terbaik setiap bulannya dan hadiahnya adalah satu bulan gaji mungkin ini yang bisa kami sampaikan terima kasih"
Terdengar tepuk tangan yang meriah dari barisan karyawan, tentunya mereka sangat setuju dengan peraturan yang disampaikan oleh Agung
Karena perusahaan sudah terlalu bobrok selama ini di perusahaan ada istilah kerja seribu tidak kerja 500 kerja tidak kerja 1500 jadi mindset karyawan di perusahaan akhir-akhir ini adalah lebih bagus kerja tidak kerja karena hasilnya lebih banyak.
setelah menjawab beberapa pertanyaan akhirnya Agung menutup rapat dan mempersilahkan para pejabat dan karyawan untuk kembali
sementara itu Agung pamit kepada tuan Hendrik untuk pulang duluan dan tuan Hendrik tidak keberatan.
tuan Hendrik sangat puas dengan kinerja yang ditunjukkan oleh Agung dan dia berharap Agung akan terus berusaha untuk mau memperbaiki perusahaan Cemerlang Jaya yang akhir-akhir ini sudah mulai menurun dan tentunya dia tidak akan pelit pada Agung.
Ketika Agung sedang mengendarai motor bututnya tiba-tiba sebuah mobil pick up berisi sepuluh orang bergaya preman berhenti menghadang didepan motornya.
Sepuluh orang yang berada di bak belakang mobil melompat turun sambil membawa senjata tajam dan pentungan.
Dari pintu sopir keluar Tommy, setelah Tommy dan pamannya dipecat dari perusahaan Cemerlang Jaya, Tommy sangat marah.
Sebelumnya Tommy telah melampiaskan kemarahannya pada Nina, namun dia ingat penyebab dia dan pamannya dipecat adalah Agung, sehingga dia membayar beberapa preman untuk membantunya menghabisi Agung.
"oh, tenyata kau, maumu apa, kenapa kalian menghadang ku?"
Agung sangat tenang, sedikit pun tidak terlihat rasa gugup diwajahnya meskipun 10 orang preman dan Tommy telah berniat untuk menghabisinya.
"kau telah merampas masa depanku kenapa kau datang ke perusahaan Cemerlang Jaya hanya untuk memberhentikan ku apa salahku padamu? jadi akan kubuat kau setengah mati kau harus menderita, kau akan aku siksa sampai aku puas"
Agung hanya mencibir mendengar ucapan Tommy dia telah terbiasa dengan ancaman seperti ini sudah berapa orang yang mengancam untuk menyiksa atau menghabisinya.
"sudahlah aku mau pulang, kalau mau bertarung , ayo cepat lah"
seakan mereka menjadi preman tak dianggap membuat 10 orang preman yang disewa oleh Tommy untuk menghabisi Agung merasa sangat tersinggung.
"tampaknya kau memiliki banyak nyawa serap ya, sehingga kau berani menyinggung kami, tadinya kami ingin menghabisimu hanya karena uang tapi sekarang kami akan menghabisimu karena kau menghina kami"
"banyak bacot kita mau bertarung atau mau berdebat? kalau mau berdebat bukan di sini tempatnya"
"kau memang betul-betul sudah ingin mati baiklah kawan-kawan, ayo habis itu dia...!??"
tanpa menunggu komando dari Tommy kapan mereka harus menghabisi Agung, kini para preman langsung bergerak menyerang Agung Karena tersinggung dengan ucapan Agung yang terlalu menghina mereka.
10 senjata yang ada di tangan para preman mengarah pada Agung, mungkin kalau orang lain yang berada di posisi Agung pasti mereka sudah meminta ampun dan akan buang air kecil di celana.
tapi kali ini lawan mereka adalah Agung yang memiliki ilmu silat warisan ayahnya , dan mungkin akan sangat susah menemukan orang yang bisa menghadapi Agung di kota Medan.
"dasar kalian hanya sekelompok kecoa tapi sudah berani anggar di depanku, aku akan memberi kalian pelajaran agar jangan sombong lagi ke depan nya...plak..plak.."
"