NovelToon NovelToon
Terjerat Dosen Galak

Terjerat Dosen Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / dosen / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance / Enemy to Lovers
Popularitas:13.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Demi menjaga nama baiknya sendiri Aylin sampai rela terjerat dosennya yang galak.

"Pak Aland = Sialand." Aylin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TDG Bab 33 - Aland Menggeleng

"Sudahlah Berta, jangan menekan Aland terus seperti itu. Sekarang aku tidak akan memintanya untuk menikah lagi," ucap Oma Hazel, sejak tadi dia menguping pembicaraan Berta dan Aland.

Diam-diam dia dan papa Betran mendengar semua pembicaraan tersebut.

Hati Oma Hazel makin terluka saat mendengar ucapan Aland, Aland yang mengatakan bahwa dia tak akan menikah jika bukan dengan Aylin.

Sementara saat ini Aylin memang masih sangat muda, jelas pernikahan masih jauh dari pikiran gadis tersebut.

Saking sakitnya hati Oma Hazel dia jadi menunjukkan dirinya seperti ini, tapi ucapan sang Oma tidak membuat hati Aland jadi lega, justru merasa bersalah.

Ditegur oleh Oma Hazel, mama Berta jadi terdiam. Dia menghela nafasnya dengan kasar.

"Maafkan aku Oma," ucap Aland kemudian.

"Oma juga minta maaf, karena Oma kamu jadi merasa tertekan seperti ini. Katakan pada Aylin kami tidak akan memaksanya lagi untuk menikah denganmu, jalani saja hubungan kalian sebagaimana mestinya," jawab Oma Hazel.

Kali ini Aland hanya mampu mengangguk, tentang hubungannya dengan Aylin dia belum mampu menerka, harus diakhiri atau bagaimana.

"Lain kali ajaklah Aylin untuk datang ke sini, tidak untuk membicarakan tentang pernikahan. Oma hanya ingin mengenalnya saja," pinta Oma Hazel lagi dan Aland mengangguk.

Tak lama setelah pembicaraan itu akhirnya Aland pamit pulang, namun di ruang tengah tersebut semua orang masih berkumpul.

"Maafkan aku Oma," ucap mama Berta.

"Sudahlah Berta, Oma tidak ingin ada perselisihan lagi, Aland memang tidak ingin menikah," balas Oma Hazel, dia menyentuh jantungnya yang terasa terbakar, namun hanya sakit sejenak lalu menghilang.

Aku akan tetap mengenalkan Aland dengan wanita pilihan ku. Setelah Aland mengenalnya mungkin saja dia akan berubah pikiran. Batin mama Berta.

Dia sebenarnya tidak ingin mengambil langkah sejauh ini, Tapi semua dia lakukan demi sang ibu. Kesehatan Oma Hazel setiap hari makin menurun dan keinginan terakhirnya hanyalah melihat Aland menikah.

jadi sebisa mungkin keinginan itu akan dia wujudkan.

Lagipula siapa yang tahu tentang jodoh, bisa saja Aylin memang bukan jodoh Aland. Inilah yang diyakini oleh mama Berta.

*

*

Senin ini Aylin, Nora dan William pergi ke salah satu proyek yang ditangani oleh Diamon Group.

Bukan Mega Proyek yang sedang di ditangani langsung oleh Aland. Melainkan Proyek lain yang masih ada di sekitar kota, yaitu pembangunan sebuah Mall.

Ketiga karyawan kontrak tersebut datang dengan menggunakan helm dan sepatu boots. Mereka mengamati dan mempelajari secara langsung ilmu yang di dapat oleh para senior.

Kunjungan mereka kali ini di dampingi oleh 3 senior sekaligus.

Saat makan siang mereka bahkan makan siang bersama para tukang yang mengerjakan proyek tersebut, mulai dari mandor dan beberapa kuli.

Cuaca panas ini membuat pekerjaan jadi terasa begitu berat.

Makin berat bagi Aylin karena sejak tadi dia tidak mendapatkan kabar dari sang dosen.

Pagi tadi Aylin langsung mengirim pesan bahwa dia tidak ingin dijemput dan Aland mengiyakan, selebihnya tak ada pembicaraan apapun lagi.

Jam 3 sore akhirnya mereka kembali ke kantor pusat. Dinginnya AC di perusahaan itu membuat Nora sampai mengucap syukur.

"Ya ampun, aku lelah sekali," adu Nora.

Aylin hanya mengangguk saja untuk mengiyakan. Sikap diam Aylin tersebut terpantau oleh William.

"Apa kamu sakit Lin?" tanya William, Nora yang mendengar pertanyaan itu jadi menatap ke arah Aylin juga.

"Tidak, aku hanya lelah," jawab Aylin.

Diantara langkah mereka bertiga yang menuju lift, tiba-tiba asisten Ben datang menghampiri.

"Aylin ayo ikut aku, Tuan Aland memanggil mu," ucap asisten Ben.

Deg! Jantung Aylin sampai berdenyut saat mendengar ucapan itu. Rasanya sudah lama sekali dia tidak melihat sang dosen.

"Baik asisten Ben," jawab Aylin. Dia menatap Nora ingin pamit, namun Nora dengan cepat mendorong tubuhnya untuk segera pergi.

Tiap Aylin pergi seperti ini Nora senang sekali, karena dia jadi bisa berdua saja dengan William.

"Kenapa pak Aland sering sekali menemui Aylin?" tanya William.

"Kakaknya Aylin itu temanya pak Aland, wajar saja jika pak Aland sering menemui Aylin, karena dia merasa dititipi Aylin," jelas Nora dengan semangat.

Setelah Aylin dan asisten Ben semakin menjauh, Nora pun memeluk lengan William untuk kembali melanjutkan langkah.

Di lantai 10, Aylin masuk seorang diri ke dalam ruang kerja sang CEO.

Langsung di sambut dengan tatapan pak Aland yang kali ini terlihat sendu.

Aylin tidak langsung masuk, dia sedang menunggu diperintahkan untuk mengunci pintu, namun pak Aland tidak melakukannya.

"Kamu lelah? Duduklah," titah Aland, dia tahu Aylin baru saja pulang dari tempat proyek.

Melihat Aylin datang dia pun bangkit dari kursi kerjanya dan menyambut. Aland bahkan menarik Aylin untuk duduk di sofa.

"Bapak mau apa?" tanya Aylin ketika melihat pria itu berjongkok di hadapannya.

"Lepas sepatumu, aku sudah menyiapkan air hangat untuk merendam kakimu," jawab Aland.

Aylin melihat ke samping kirinya, melihat foot spa yang sudah ada di sana, entah bagaimana pak Aland mendapatkan alat tersebut.

Aylin menurut, karena kedua kakinya terasa lelah sekaligus.

Saat Aylin menggunakan alat tersebut, Aland menemani dengan duduk di samping sang gadis.

"Kemarin aku sudah menemui mama Berta," ucap Aland kemudian.

Sebuah pembicaraan yang entah kenapa tak ingin Aylin dengar.

"Lalu apa kata beliau?" tanya Aylin, hati dan mulutnya memang tak sejalan. Hatinya berbisik tak ingin tahu, tapi mulutnya malah bertanya.

Sementara Aland juga begitu ragu untuk menjelaskan semuanya, mendadak takut jika hubungan mereka berakhir.

"Oma Hazel sudah tidak memaksaku menikah," kata Aland, pada akhirnya dia pilih untuk bicara tentang Oma Hazel saja.

"Oma ingin kita menjalani hubungan sebagaimana mestinya," jelas Aland kemudian.

Diam-diam Aylin tersenyum kecil saat mendengar cerita tersebut. Ini artinya mereka tidak perlu putus kan? tidak juga harus menikah?

Entahlah, Aylin jadi merasa senang dengan hubungan yang tidak jelas ini.

"Jadi bagaimana?" tanya Aylin kemudian, pura-pura polos.

"Bagaimana apanya?" tanya Aland balik.

"Tentang hubungan kita? Apa putus?" balas Aylin, bertanya dengan menoleh dan membalas tatapan sang dosen.

Melihat pak Aland yang langsung menggeleng.

"Tidak, kita tidak putus."

1
Dewi Lukitasari
percaya ngga... aku baca ini juga ikut berdesir donk
Nur Tini
selalu bagus karya author lunoxs
𝕊𝕚𝕥𝕚 𝕄𝕒𝕣𝕚𝕪𝕒𝕥𝕦𝕟
keren
Dwi Oethamie
Luar biasa
Yus Nita
waoowww...
kamu gak romantis siAland 😃😃😃
Osin Saharamaryana
bagus lucu kocak dibawa roler Coster waktu nangisnya ❤❤🥰🥰🥰
Mytha🕊
hahahaha... belom tau kau velli, bisa2 pintu mu akan minta ampun pada aylin 🤣🤣🤣
Ana Restika
ada² aja kLakuan ny ,,
Lailatul Ella
Luar biasa
Nurrul P.𝆯⃟ ଓε
astaghfirullah... Nor, Nor, Nor ... bangun Nor... 🤣🤣🤣🤣
Dita Suriani
tuh kaaan jadi baper yg baca/Chuckle//Chuckle/
Mytha🕊
hahahaha...licik sekali si aland ini buat ngejerat aylin biar gak kemana2 🤣
Nurrul P.𝆯⃟ ଓε
Miss BRAK beraksi, memperlihatkan taringnya pada Velli... 💪💪💪
Zareen Qu
Buruk
Maria Kilis
Luar biasa
Khusnul Khotimah
jadi ikutan nangis/Sob/
Hajjah Bariah
nah jawab aylin 😂
Hajjah Bariah
ya ALLAH aylin hufff😂🤭
Curly kesayangan
Aston ini anaknya azran apa cucunya Thor 🤭
dina
wes,gak diragukan lagi,novelnya selalu happy ending
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!