Kesalahan satu malam membuat Meisya harus menanggung akibatnya seorang diri. Kekasih yang seharusnya bertanggung jawab atas kehamilannya, malah mengabaikan dan mengira kehamilan Meisya sebagai lelucon.
Meisya yang ketahuan hamil, justru diusir oleh keluarganya dan terpaksa membesarkan anaknya seorang diri. Dia dituntut untuk hidup mandiri dan kuat demi anaknya.
Sampai akhirnya, takdir mempertemukan Meisya dan Ello, mantan kekasih sekaligus ayah dari anaknya. Akankah Meisya bersedia mengungkapkan kebenaran tentang anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesalahan Semalam Bab 8
Meisya berdiri mematung di depan gerbang rumah mewah milik keluarga Ello. Cukup lama dia menatap gerbang tinggi yang di dalamnya sudah tidak ada lagi ayah dari anaknya itu. Jika bukan karena kakaknya, mana mungkin Meisya mau mendatangi rumah laki-laki yang tidak bertanggung jawab itu.
Tidak berapa lama setelah Meisya dan kakaknya sampai, Rendy kakak ipar Meisya pun datang langsung dari kantornya setelah menghadiri pertemuan penting. Laki-laki itu sudah membawa beberapa bukti rekaman yang didapatkan dalam waktu cepat. Meskipun pada kenyataannya tersangka utama yang ingin dia temui tidak ada di rumah itu karena sudah terbang ke luar negeri beberapa jam yang lalu.
Tanpa berkata-kata lagi, Rendy segera memencet bel rumah Ello hingga akhirnya seorang penjaga keamanan rumah muncul dengan seragamnya.
“Mau cari siapa?” tanya laki-laki tua berkumis tebal itu.
Rendy mengeluarkan kartu namanya dan memperkenalkan diri. “Saya Rendy Pratama, kakak ipar dari kekasihnya Ello yang tinggal di sini. Apa Ello ada?” tanya Rendy dengan suaranya yang tegas.
“Tuan Muda tidak ada di rumah. Nyonya dan Tuan sedang mengantarnya ke bandara sejak pagi tadi,” jawab laki-laki tua yang bekerja sebagai satpam itu.
Meisya menyentuh lengan sang kakak untuk mengajaknya pergi karena mereka hanya akan membuang-buang waktu saja di rumah itu. “Lebih baik kita pulang saja, Kak. Ello nggak ada di rumahnya!” ajak Meisya putus asa.
Mirna mengerutkan kening dan menatap suaminya. Namun, laki-laki itu sepertinya tidak mau beranjak dari rumah Ello tanpa menghasilkan apa-apa.
“Kira-kira kapan mereka kembali, Pak?” tanya Rendy coba menunggu dengan lebih sabar, daripada pulang dan harus kembali lagi di lain waktu.
“Saya kurang tahu, Pak,” jawab sang petugas keamanan.
“Mas Rendy, kita pulang aja deh. Percuma kita di sini!” ajak Meisya yang sama sekali tidak yakin bisa diterima oleh keluarga Ello.
Rendy membuang muka, masih kesal dengan kebodohan yang dilakukan adik iparnya itu hingga menyeretnya dalam masalah.
Beberapa menit kemudian, suara klakson mobil yang berhenti di depan gerbang membuat keempat orang dewasa itu menoleh. Itu adalah mobil mewah milik orang tua Ello yang baru kembali dari bandara.
Dengan sigap, petugas keamanan itu pun membukakan pintu untuk sang majikan yang pasti bingung dengan kedatangan tamu yang tak diundang ke rumah mereka.
Satpam itu segera menjelaskan siapa Rendy dan Mirna, juga Meisya yang masih menunggu di depan gerbang. Lalu, tidak lama laki-laki itu menghampiri mereka bertiga dan mengizinkannya masuk untuk bertemu dengan orang tua Ello.
Setelah berbasa-basi dan memperkenalkan diri, Rendy pun menyatakan maksud dan tujuannya menemui orang tua Ello.
“Jadi, sebenarnya adik ipar saya dan Ello anak Bapak, sudah melakukan kesalahan yang sangat besar. Mereka sudah melakukan hubungan badan yang menyebabkan adik ipar saya hamil,” ungkap Rendy dengan lugas.
Kedua orang tua Ello saling bertatapan. Rasanya tidak mungkin anak mereka Ello melakukan hal yang akan merusak masa depannya sendiri.
“Kalian jangan mengada-ngada. Ello itu sejak naik kelas tiga sudah menentukan akan kuliah di mana. Jadi, tidak mungkin dia melakukan kebodohan itu, apalagi sampai membuat orang lain hamil anaknya.”
Ekspresi yang ditunjukkan oleh ayah Ello itu jelas sedang meragukan apa yang Rendy ungkapkan. Hal itu membuat Rendy tak bisa lagi menunggu dengan sabar untuk menjelaskan semuanya.
“Ini adalah bukti rekaman CCTV bahwa Ello dan Meisya memang menginap di hotel itu sampai pagi. Kejadiannya satu bulan yang lalu dan sekarang Meisya hamil dan Ello tidak mempercayainya,” jelas Rendy dengan rahang yang mulai mengeras.
Mama Ello justru menertawakan barang bukti yang Rendy bawa. “Jadi kalian sengaja menjebak kami? Sampai-sampai mempersiapkan CCTV di hotel itu? Kalau Ello memang melakukannya dengan gadis ini, kenapa Ello meragukan anaknya sendiri? Kalau memang mereka melakukannya, tidak menutup kemungkinan juga gadis ini juga melakukannya dengan orang lain dan menjadikan Ello sebagai kambing hitam,” cibir wanita itu dengan senyum menyeringai.
Hati Meisya terasa hancur saat mendengar hinaan yang keluar dari nenek kandung bayinya itu. Dia tidak semurah itu sampai-sampai mama Ello tega menghina dirinya.
“Berapa uang yang kalian minta? Tujuan kalian pasti hanya demi uang, 'kan? Kami akan memberikannya tapi jangan pernah mengganggu kami lagi. Biarkan Ello tenang kuliah dan mewujudkan mimpinya!” ucap wanita. “Katakan, berapa yang kalian butuhkan?”
***
tapi untuk kebodohannya luar biasa dan sangat luar biasa.
jempol terbalik buat Ello.