Antara Cinta Dan Cita-cita

Antara Cinta Dan Cita-cita

gagal melamar pekerjaan

"sial, gagal lagi, mengapa begitu sulit untuk melamar pekerjaan? apa hanya keturunan bangsawan atau hartawan saja yang bisa sukses? apa orang biasa seperti aku begitu sulitnya untuk merubah hidup?"

Agung telah bosan melamar pekerjaan, begitu banyak perusahaan yang telah didatanginya namun semua menolak lamarannya.

"ya sudahlah, aku ke tempat Andre saja, mungkin dia punya kawan yang bisa bantu aku untuk cari kerja"

"halo Andre dimana posisi?" Di rumah ? Oke aku ke sana ya?"

setelah memastikan bahwa Andre teman alumninya ada di rumah, agung berangkat ke sana dengan motor bututnya.

"dari mana aja lu Gung? kayaknya kacau banget penampilan lu" ucap Andre melihat agung yang sedang memarkirkan motor bututnya.

"biasa Andre, pulang nyari kerja dan hasilnya tetap seperti biasa, hasilnya gagal dan gagal lagi " jawab agung tersenyum kecut.

"nyantai aja brother ayo masuk"

mereka masuk ke dalam rumah Andre, sebenarnya Andre cukup prihatin melihat nasib teman karibnya ini, sebenarnya Agung adalah mahasiswa yang iq-nya di atas rata-rata, ketika mereka masih kuliah, bahkan dapat nilai cum laude.

" ndre, bantu dong cari kerja"

"emangnya lu mau kerja apa?"

"apa aja deh yang penting kerja"

Andre terlihat sedang berpikir apa yang bisa dia lakukan untuk membantu agung.

"brother, nurut aku, lu nggak usah ngelamar kerjaan lagi, otak lu kan encer sebaiknya lu coba buka usaha aja"

"mau buka usaha apa, emangnya gampang buat usaha?"

selama ini agung memang memiliki usaha jasa' konsultasi bagi para mahasiswa yang ingin konsultasi masalah kuliah dan pembuatan skripsi, namun hasilnya hanya pas-pasan dan dia juga terpikir untuk membuka usaha lain namun dia kekurangan modal.

"pikir aja sendiri otak lu encer, masak mahasiswa cumlaude nggak bisa mikir"

"oke aku sebenarnya ada rencana bikin usaha, tapi butuh modal lu mau nggak nanam saham?"

"memangnya lu mau buka usaha apa dan modalnya berapa?"

Andre ingin tahu usaha apa yang akan dijalankan oleh agung, sebenarnya dia cukup percaya dengan kemampuan agung, karena selama ini dia tahu agung adalah orang yang sangat hati-hati dalam melakukan sebuah pekerjaan.

"siang, aku tetap melakukan pekerjaanku seperti biasa, menawarkan jasa pada mahasiswa yang ingin konsultasi, nah malamnya kalau lu ada modal, aku mau bikin usaha 10 gerobak jamu , jadi kita cari orang yang mau kerja bikin jamu dan kita latih mereka, kemudian kita tempatkan mereka di tempat nongkrong orang-orang yang ngojek lagi nunggu sewa, gimana brother?"

"menarik juga sih, tapi berapa modal yang lu butuhin? dan gimana bagi hasilnya?"

agung mengeluarkan laptopnya dan mulai menghitung modal dan keuntungan untuk usaha yang mereka rencanakan.

"oke, biaya untuk buat gerobak, peralatan, lampu, mixer dan bahan jamu, serta sewa lapak, diperhitungkan 12jt, jadi kalau dikali 10 , totalnya 120 juta nah aku punya modal 50 juta dan brother harus siapkan 70 juta"

"kalau untuk keuntungan kita bagi hasil aja sama pekerja, mereka dapat keuntungan 40% dan kita 60%, kemudian kalau lu setuju, keuntungan kita bagi dua karena yang bertanggung jawab di lapangan adalah aku gimana brother?"

Andre yang mendengarkan penjelasan dari agung mengganggukkan kepalanya, karena penjelasan agung cukup jelas dan dimengerti oleh Andre.

"oke jadi kapan lu mulai buka usahanya?"

"secepatnyalah, hari ini gua mau nyari tukang untuk buat gerobaknya sekalian mau lihat-lihat dimana kira-kira lapak yang cocok dan kalau bisa tolong bantuin gua untuk nyari orang yang mau kerja"

" oke jangan khawatir, urusan pekerja serahkan saja sama gua"

setelah beberapa saat mereka berdiskusi tentang rencana usaha mereka, akhirnya agung pamit untuk mencari tukang dan survei lapak.

"Oke aku jalan dulu, nanti kalau ada perkembangan aku kabari kamu"

setelah meninggalkan rumah Andre , agung menemui seorang tukang yang berada di dekat tempat dia ngekos.

harga yang diminta oleh tukang untuk satu gerobak sesuai dengan perhitungannya, setelah memberikan panjar agung meneruskan perjalanannya untuk mencari lapak.

agung menjalankan motornya ke arah jalan Sisingamangaraja karena dia tahu di sana banyak orang-orang yang ngojek nongkrong menunggu penumpang.

namun di saat dia menjalankan motornya dengan santai, tiba-tiba di depannya dia melihat ada terjadi tabrakan antara mobil dengan sebuah truk.

mobil menabrak bagian belakang truk. agung yang turun dari motor bututnya terlihat kesal, karena orang-orang hanya menonton dan tidak ada seorangpun yang berniat untuk membantu, begitu juga dengan sopir truk bukannya membantu malah dia mencoba menjelaskan bahwa kecelakaan ini bukan salahnya.

tanpa berpikir panjang, agung berjalan ke arah mobil yang kelihatan bagian depannya hancur, agung membuka paksa pintu mobil, karena pintu mobil tampaknya sudah penyok, sehingga susah untuk dibuka, untungnya mobil tidak terkunci dari dalam.

di dalam mobil agung melihat satu orang lelaki dan wanita setengah baya menurut agung mereka adalah suami istri.

sebelum dia mengeluarkan kedua orang yang ada di dalam mobil, agung menghentikan sebuah taksi karena dia berencana membawa kedua orang yang terluka di dalam mobil ke klinik terdekat dengan taksi.

Agung mengangkat kedua orang yang terluka ke dalam taksi dan sebelum dia mengantarkan mereka ke klinik, terlebih dahulu dia menitipkan motor bututnya di salah satu toko yang berada di tempat kecelakaan.

"ayo pak tolong bawa kami ke klinik permata"

Agung tahu klinik terdekat dari tempat dia saat ini adalah klinik permata, sopir taksi sebenarnya merasa berat membawa mereka karena risiko yang diterimanya cukup besar,pertama kemungkinan dia akan diminta menjadi saksi oleh polisi atau bisa saja orang yang mengalami kecelakaan meninggal di taksi dan yang terakhir tentu taksinya akan kotor oleh darah kedua orang yang mengalami kecelakaan.

namun karena ongkos yang ditawarkan oleh agung cukup besar, akhirnya dia tidak menolak.

karena jaraknya tidak terlalu jauh akhirnya setelah 10 menit mereka sampai di depan klinik permata.

" pak tolong dibantu ada pasien kecelakaan!"

agung memanggil dua orang penjaga keamanan yang berdiri di depan klinik permata,untuk membantu mengeluarkan kedua orang yang terluka dari dalam mobil.

dengan sigap kedua petugas keamanan mengangkat dua orang pasien kecelakaan yang ada di dalam mobil dan membawanya ke dalam klinik.

agung diminta pergi ke bagian administrasi untuk mengisi data penjamin dan membayarkan dana awal.

setelah menyelesaikan administrasi dan membayar uang jaminan awal agung pergi ke ruangan pasien dirawat.

dia mengambil ponsel lelaki setengah baya yang berada di dalam kantong bajunya dan dia juga mengambil KTP yang berada di dalam dompet.

Agung menghubungi salah satu nomor dengan identitas yang tercantum di dalam HP yaitu my son.

merasa kalau ini adalah Putra mereka dia langsung mencet tombol panggil.

" halo ini dengan anaknya pak Mukhlis?, saya agung, mau memberitahukan kepada bapak kalau pak Mukhlis dan ibu, mengalami kecelakaan dan sekarang mereka sudah saya bawa ke klinik permata di jalan Sisingamangaraja, Oke pak saya tunggu di sini"

Setelah menutup panggilan, Agung duduk di bangku tunggu, dia membeli sebotol air mineral dan meminumnya.

15 menit kemudian seorang lelaki berumur 30 tahunan berlari masuk ke dalam klinik, dia berjalan ke loket, untuk menanyakan ruangan pasien yang ingin dikunjungi, petugas yang berjaga di loket menunjukkan ruangan pasien dan menjelaskan, bahwa Agung yang duduk di kursi tunggu yang membawa pasien ke klinik.

"maaf apa anda adalah pak Agung yang membawa orang tua saya kemari?"

"oh bapak anaknya pak Mukhlis?"

"benar saya Rudi anaknya pak Mukhlis, terima kasih sudah membantu orang tua saya"

Rudi membungkukkan badannya mengucapkan terima kasih kepada agung dan agung hanya mengangguk.

"tidak apa-apa Kita sebagai manusia harus saling tolong-menolong, kebetulan saya lewat dan melihat kecelakaan, jadi saya membawa mereka kemari"ucap agung.

"Saya ingin melihat orang tua saya bisakah pak agung menemani saya "

"Oke ayo.."

mereka berjalan ke ruangan pasien yang masih mendapat perawatan dari dokter, untungnya luka mereka tidak terlalu berbahaya karena cepat dibawa ke klinik.

wanita setengah baya yang bernama indah belum sadarkan diri, sedangkan pak Mukhlis telah bangkit duduk di atas ranjang klinik,

," Anda pasti nak Agung yang membawa kami kemari, terima kasih bantuannya nak Agung"

"tidak usah dipikirkan pak, yang penting bapak cepat sembuh, dan bapak sebaiknya istirahat"

"baiklah bapak istirahat dulu dan Rudi akan menemani bapak disini."

Agung menganggukan kepalanya dan keluar dari ruangan pasien.

"

Episodes
1 gagal melamar pekerjaan
2 menolong Fika
3 cita-cita Agung
4 Agung memulai usaha
5 pembukaan usaha gerobak jamu
6 hati Fika yang gundah
7 patah hati
8 Agung tersadar
9 menyelamatkan Dila
10 menolong tuan Hendrik
11 tawaran pekerjaan di perusahaan
12 Agung ke perusahaan Cemerlang Jaya
13 memaparkan rencana kerja
14 bertemu teman SMA
15 Dihadang
16 dalang penganiayaan Dila
17 memeras ayah tiri Dila
18 mempelajari warisan pengobatan tradisional
19 mengobati orang pingsan di trotoar jalan
20 benturan di lapak bypass
21 pertarungan
22 Angkat saudara
23 berkunjung ke rumah tuan Dedi
24 mendapatkan hadiah dari tuan Dedi
25 fasilitas untuk Agung dari perusahaan Cemerlang Jaya
26 memulai usaha bimbel
27 konflik di toko baju
28 Kemarahan Roy
29 Reuni
30 Reuni 2
31 identitas Agung di perusahaan Cemerlang Jaya
32 negosiasi
33 menolong profesor Julian
34 kesepakatan dengan profesor Julian
35 menyerang markas geng harimau
36 geng harimau mengaku kalah
37 Draft
38 membantu tuan Darto
39 pesta pertunangan Fika
40 pesta pertunangan Fika 2
41 persiapan pembukaan bimbel
42 menolong orang yang mengalami kecelakaan
43 membeli kado ulang tahun Kakek
44 masalah di tempat pusat perbelanjaan
45 bertaruh
46 Bibi meminta maaf
47 semua meremehkan Agung
48 Draft
49 Beni jadi wakil manajer
50 acara ulang tahun kakeknya Agung
51 pemberian kado ulang tahun
52 kado ulang tahun untuk kakek Aditya
53 Draft
54 anak buah Tuan Bram
55 Draft
56 geng banteng hitam
57 menunjukkan geng banteng hitam
58 peresmian pembukaan bimbel
59 nama bimbingan belajar
60 ikrar persahabatan
61 Draft
62 launching obat kecantikan
63 lelang obat kecantikan
64 bertarung dengan preman
65 ketua geng elang hitam
66 berlatih teknik beladiri
67 kerusuhan di tempat bimbel
68 mengembangkan bisnis lain
69 mengatur rencana bisnis
70 kebakaran
71 berhasil menyelamatkan pelanggan restoran
72 berniat membeli rumah
73 konflik di perumahan elit
74 Tuan Hendrik berangkat ke perumahan elit
75 menjadi anak angkat Tuan Hendrik
76 bertarung dengan lelaki bertopeng
Episodes

Updated 76 Episodes

1
gagal melamar pekerjaan
2
menolong Fika
3
cita-cita Agung
4
Agung memulai usaha
5
pembukaan usaha gerobak jamu
6
hati Fika yang gundah
7
patah hati
8
Agung tersadar
9
menyelamatkan Dila
10
menolong tuan Hendrik
11
tawaran pekerjaan di perusahaan
12
Agung ke perusahaan Cemerlang Jaya
13
memaparkan rencana kerja
14
bertemu teman SMA
15
Dihadang
16
dalang penganiayaan Dila
17
memeras ayah tiri Dila
18
mempelajari warisan pengobatan tradisional
19
mengobati orang pingsan di trotoar jalan
20
benturan di lapak bypass
21
pertarungan
22
Angkat saudara
23
berkunjung ke rumah tuan Dedi
24
mendapatkan hadiah dari tuan Dedi
25
fasilitas untuk Agung dari perusahaan Cemerlang Jaya
26
memulai usaha bimbel
27
konflik di toko baju
28
Kemarahan Roy
29
Reuni
30
Reuni 2
31
identitas Agung di perusahaan Cemerlang Jaya
32
negosiasi
33
menolong profesor Julian
34
kesepakatan dengan profesor Julian
35
menyerang markas geng harimau
36
geng harimau mengaku kalah
37
Draft
38
membantu tuan Darto
39
pesta pertunangan Fika
40
pesta pertunangan Fika 2
41
persiapan pembukaan bimbel
42
menolong orang yang mengalami kecelakaan
43
membeli kado ulang tahun Kakek
44
masalah di tempat pusat perbelanjaan
45
bertaruh
46
Bibi meminta maaf
47
semua meremehkan Agung
48
Draft
49
Beni jadi wakil manajer
50
acara ulang tahun kakeknya Agung
51
pemberian kado ulang tahun
52
kado ulang tahun untuk kakek Aditya
53
Draft
54
anak buah Tuan Bram
55
Draft
56
geng banteng hitam
57
menunjukkan geng banteng hitam
58
peresmian pembukaan bimbel
59
nama bimbingan belajar
60
ikrar persahabatan
61
Draft
62
launching obat kecantikan
63
lelang obat kecantikan
64
bertarung dengan preman
65
ketua geng elang hitam
66
berlatih teknik beladiri
67
kerusuhan di tempat bimbel
68
mengembangkan bisnis lain
69
mengatur rencana bisnis
70
kebakaran
71
berhasil menyelamatkan pelanggan restoran
72
berniat membeli rumah
73
konflik di perumahan elit
74
Tuan Hendrik berangkat ke perumahan elit
75
menjadi anak angkat Tuan Hendrik
76
bertarung dengan lelaki bertopeng

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!