NovelToon NovelToon
Misi Rahasia JAKA SATYA

Misi Rahasia JAKA SATYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Jaka Satya yang berniat menjadi seorang Resi, diminta Raja Gajayanare untuk bertugas di Sandhi Ponojiwan, yang bermarkas di kota gaib Janasaran.
Dia ditugaskan bersama seorang agen rahasia negeri El-Sira. Seorang gadis berdarah campuran Hudiya-Waja dengan nama sandi Lasmini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gertakan

"Tentara yang akan mengurusnya,"sahut Wibisono. "Tapi orang itu perlu diperas keterangannya!"

"Kau mau menerjang hujan tembakan di sana itu, heh ?" Wibisono meludah ke jalan. Bola matanya menyiratkan tanda tanya.

"Apakah sebenarnya maksud dari kedatanganmu kemari, bung?"

"Mungkin untuk membantumu, Yudho!"

sahut Jaka Satya.

"Ha..ha..ha.." Wibisono tergelak.

"Kami menghargai kerja samamu, dan tak ingin sampai kehilangan kamu Wib!"

Kecurigaan terpantul dari relung mata Wibisono. "Jadi....?"

"Jadi aku datang kemari untuk membantumu. Kedudukanmu rawan sekali, bung! Kau pernah mengenal dan mengetahui berbagai jenis manusia di berbagai tempat, Wib!"

"Mungkin Sheik Zeid mencurigai bahwa kau yang telah mengatur pembunuhan terhadap ayahnya. Seandainya demikian, maka kau berada sendirian di negeri ini bung!"

"Sialan!" Wibisono menggerutu.

"Kau telah bertindak cepat Jagoan! Kau baru menginjakkan kaki di negeri ini setengah jam yang lalu namun telah berhasil memojokkan aku."

"Kau bermaksud membuatku gentar dan ketakutan sehingga aku tak mempunyai kesempatan untuk menyelidiki apa tujuan kedatanganmu!"

Ternyata Wibisono bukan tipe manusia yang gampang digertak. Kecerdasannya tak bisa dianggap enteng, pikir Jaka Satya.

Ia menatap Wibisono dengan nanar dan sekilas dia melihat sinar keraguan terbersit dari matanya.

Jaka Satya memutuskan untuk melancarkan gertakan lagi ia menoleh pada Lasmini sambil berkata,

"Ayo, sayang! Kita cari kereta kuda lain dan kembali ke lapangan terbang. Hanya kita terpaksa menyampaikan kepada Senopati Wirabumi bahwa Wibisono Yudhodiningrat tak bersedia lagi untuk bekerja sama!"

Jaka Satya merasakan tangan Wibisono menahan lengannya. "Hei, tunggu dulu. Sat..." ia menghela napas panjang pertanda mengalah.

"....Apa keinginanmu?"

"Aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada pembunuh Sheik Yusuf." sahut Satya

"Dia telah mati!" cetus Wibisono, "Mereka telah menghajarnya sampai mati selama diinterogasi."

Jaka Satya menatap kearah langit seakan sedang mempertimbangkan jawaban Wibisono.

Keringat telah bercucuran di sekujur tubuhnya, membasahi kemejanya.

"Dapatkah kau berusaha mendapatkan untukku catatan hasil interogasi?" tanya Jaka Satya.

"Hem, aku tak tahu apakah ada gunanya untukmu, namun akan kuusahakan!"

"Aku akan menemuimu di penginapan setengah jam lagi," ujar Wibisono

Jaka Satya melemparkan map tebal yang berisi laporan interogasi terhadap tawanan bernama Ali Bin Rashid.

Interogasi dilakukan oleh Panglima Naissir beserta dua orang staf pembantunya dan dihadiri oleh tumenggung Wibisono dari dinas rahasia kerajaan, Panglima Zaki Aziz yang menjabat sebagai kepala keamanan Rahbain.

Tak banyak yang dapat diungkapkan dari interogasi itu Ali Bin Rashid yang mengaku bertempat tinggal di Jalan Al Khor, tak memberikan keterangan-keterangan yang berarti.

Menurut pengakuannya, Ali Bin Rashid membunuh Emir Rahbain, Sheik Yusup ..dengan tujuan untuk menyelamatkan bangsa Bara dan dilakukannya sendiri tanpa diperintah orang lain.

Ali Bin Rashid telah datang dari Kinosia, Pysrus, pada hari tertembaknya Sheik Yusuf.

Dan tetap bertahan pada pendiriannya bahwa tak seorangpun yang menyewa nya untuk melakukan penembakkan itu.

"Sudah kukatakan bahwa kau tak memperoleh apa-apa dari laporan interogasi itu" ujar Wibisono.

la mereguk minuman mineral kemudian mengawasi Jaka Satya dengan seksama.

"Bagaimana dengan pengecekan di Kinosia?" tanya Satya

"Kami telah mengadakan pelacakan ke sana namun hasilnya nihil." sahut Wibisono sambil mengangkat pundaknya.

Jaka Satya bangkit dari tempat duduknya dan melangkah ke dekat jendela balkon kamar penginapannya.

Tampak di kejauhan kapal tanker sedang melaju di selat Rahbain.

"Mengapa kau membiarkan mereka membunuh tawanan itu?" Jaka Satya melontarkan pertanyaan kembali.

1
Delita bae
saya mampir 😇salam kenal 👋jika berkenan mampir juga 🙏
Delita bae: mksh ada kisah baru pasti seru🙏
Tenth_Soldier: Boleh...
total 2 replies
Guns
Maju terusss.. gua suka spionase
Guns
ini agak2 modern jamannya... udah ada pistol sama balon udara
Rosy
aku boleh baca yg ini nggak Bang TS
Tenth_Soldier: Boleh
total 1 replies
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
kenapa aku liatnya sharelok yak/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Tenth_Soldier: bukan kamu itu si Ussy Kusumawati
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!