NovelToon NovelToon
Daisy Lovely

Daisy Lovely

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

Menikah itu berdasarkan 1 hal , saling mencintai. Tapi tidak denganku, aku menikah karena menggantikan pengantin wanita yang tiba-tiba menghilang begitu saja.
"maafkan aku Henry aku tidak bisa meninggalkan karirku"
Henry meremas kertas berwarna kuning itu dengan marah. Tak hanya dirinya, orang tuanyapun tak bisa menahan kemarahan dan malu yang harus di tanggungnya.
Seorang gadis mendekat dengan senyuman cerah wajahnya manis dengan polesan make up tipis membuatnya semakin cantik.
"menikahlah dengannya"
"apa maksud mama?"
Perdebatan Ibu anak terjadi memicu ketegangan yang sulit terpecahkan, Henry meraih tangan Erica dan menariknya menujua ke sebuah ruangan tertutup, di sana mereka diam sejenak.
Henry dan Erica harus mencapai kesepakatan agar tidak saling merugikan. Mungkinkah mereka akan jatuh cinta seiring berjalanya waktu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Henry sudah berdiri tepat di belakang Erica , seketika pria - pria yang bersama Erica melihatnya dan perlahan mundur menghindari tatapan tajam mata Henry yang terus melihat ke arah mereka, Erica menyadari itu segera melihat ke belakang, lalu melempar senyum pada Henry.

“uh Henry !”

Erica meletakan gelas minumanya , sebelum itu dia meneguk habis minuman yang sudah terlanjur di tuangnya .

Henry menatap Erica dengan diam ,dia menarik nafas panjang , entah kenapa dia selalu megurus Erica seperti ini, sejak mereka menikah ada saja hal yang merepotkan yang harus di lakukan oleh Henry .

“mari kita pulang “ ucap Henry

Henry meraih tangan Erica perlahan, Erica pun berdiri tepat di hadapan Henry, tapi kemudian menarik tangan Henry ke lantai dansa , dia kembali menari dengan lincah di hadapan Henry yang diam mematung.

“aku rasa dia marah “ bisik Viona

“aku rasa juga begitu, Henry menyeramkan jika sudah marah “

“apa ? kalau begitu kita harus menyelamatkan Erica “

“sudah biarkan saja “

“hey ! Erica sahabatku , aku tidak akan membiarkannya mendapat perlakuan buruk dari suami palsunya itu “

“ssttt,apa yang kau katakan , orang bisa mendengarmu “

“aku tidak peduli “

Erica melingkarkan kedua tanganya ke pundak Henry lalu meliukan tubuhnya, tak ada yang bisa menghentikannya bahkan Henry sekalipun .

“Henry menarilah denganku “

Henry tak menjawab , dia menjaga Erica agar tidak terjatuh karena tubuhnya sudah hilang kendali terlalu banyak minum. Tiba-tiba saja kecupan mendarat di pipi Henry.

“aku menyukaimu ! Henry …. aku  menyukaimu !!! “ teriak Erica

Henry meraih pinggang Erica ketika akan terjatuh . sudah cukup ! sudah waktunya membawa Erica keluar dari sini, Henry meraih tangan Erica dan membuatnya meninggalkan lantai dansa , merekapun keluar club setelah berbagai drama yang Erica lakukan mulai dari enggan berjalan , mengganggu beberapa orang yang sedang bersenang-senang tak terkecuali mengambil paksa minuman seseorang yang di lewatinya .

Erica juga mengambil beberapa botol minuman untuk di bawa pulang dan Henry harus menanggung semuanya. Saat Henry membayar minuman yang di ambil Erica dalam sekejab saja dia kehilangan Erica .

“Erica ! “

Rupanya Erica sudah menunggu di luar Club , dia duduk di sana sambil memeluk 2 botol minuman yang di ambilnya tadi .

Henry membawa Erica masuk ke dalam mobil , saat akan pergi Ben menghampiri Henry dia memberikan tas milik Erica.

Tak selesai dengan semua masalah yang di timbulkan saat di club , Erica juga membuat Henry kesal dan lelah ketika tiba di rumah.

“berikan minuman tadi , kemana kau menaruhnya , aku ingin minum “ pinta Erica

“minuman itu tidak ada , kita meninggalkanya disana “

“benarkah ? tidak .. aku yakin sudah membawanya , berikan padaku … huhuhu cepat berikan , aku mohon “

Erica duduk dilantai menangis sambil menghentakan kedua kakinya seperti anak kecil , dengan tenang dan sisa kesabaranya Henry mendekati Erica .

“besok , okay , sekarang sudah malam, aku lelah , mari kita tidur “

Erica menekuk wajahnya tapi kemudian tersenyum lalu meminta gendong Henry untuk ke kamarnya , Henry pun melakukanya .

“ahh tunggu ! “

Erica yang sudah di tempat tidur kembali bangun .

“aku harus berganti baju dulu kan ? “

Erica menuju ruang ganti, dia mengambil kopernya lalu mengambil baju dan di kenakanya , dia kembali ke tempat tidur .

“tidurlah “

Ujar Henry menyelimuti Erica .

“terima kasih “

Henry menatap Erica , mata mereka bertemu untuk beberapa saat , tiba-tiba ada buliran air mata mengalir dari pelupuk mata Erica .

“ada apa ?”

Henry duduk di samping Erica lantas menghapus air matanya .

“mau tidur disini , bersamaku ? aku kesepian , aku takut “

Setelah berpikir sejenak Henry pun tidur di samping Erica , dia akan pergi setelah Erica tidur , ya .. tidak apa-apa kan begini .

Erica meraih tangan Henry lalu menjadikanya bantal kemudian meraih tangan Henry yang satunya meletakannya di punggung, dia pun memeluk Erat tubuh Henry yang diam mematung tapi tetap menuruti keinginan Erica .

“tepuk-tepuk punggungku “ pinta Erica

“hm “

Henry menepuk perlahan punggung Erica hingga Erica terlelap dalam pelukanya , rupanya niat Henry yang akan pergi setelah Erica tidur itu tak terkabul dia menjadi nyaman dalam pelukan Erica hingga membuatnya mengantuk dan tidur , jadilah malam ini mereka tidur sambil berpelukan hingga pagi menjelang .

Henry terbangun dia merasakan sakit di separuh badanya terutaman tangan kirinya , ada beban yang menindihnya , benar .. Erica , sejak semalam posisi mereka tidak berubah ,Henry membuka matanya dia tak bisa berbuat banyak kecuali hanya diam lalu perlahan menarik tangannya namun hal itu membangunkan Erica yang langsung membuka matanya dan bertatapan mata dengan Henry .

“uhh .. Henry ! apa yang sudah terj….ahhh kepalaku “

Erica bangun tapi saat akan duduk dia merasakan kepalanya sakit luar biasa dia pun kembali tidur .

“Erica “

“huh “

“kau.. kau bisa bergeser sedikit ? tanganku sakit “ pinta Henry pelan

“ohh maaf “

Akhirnya Henry dapat menggerakan tanganya meski dengan sedikit merintih kesakitan .

“maaf ! pasti tanganmu sangat sakit “

Erica merasa sangat bersalah , dia juga melihat tubuhnya yang memakai beberapa lapis baju lalu tercium aroma alkohol di badanya.

“uhhh , apa yang sudah aku lakukan “

Erica duduk sambil mengingat kembali apa yang sudah terjadi semalam, kemudian dia menatap Henry yang meninggalkan tempat tidur berjalan ke arah kamar mandi sambil memegangi pundaknya .

Dia pasti kesakitan , apa yang sudah aku lakukan semalam ,dasar gila . ada apa denganku , memang alkohol itu penyakit . ahhh … apa yang akan aku katakan padanya ? dan kenapa juga aku bisa tidur denganya .

Erica belum bisa meninggalkan tempat tidur karena sangat pusing , Henry keluar kamar mandi lantas meninggalkan kamar, dia menuju dapur mengambil segelas air hangat lalu kembali ke kamar .

“air hangat . minumlah “

Erica menerima gelas dari tangan Henry lalu meneguk air hangat untuk menenangkan dirinya.

“terima kasih “

Henry pergi meninggalkan Erica yang masih diam melamun. Tak lama Erica menyusul Henry yang sedang duduk menikmati sinar matahari dengan di temani secangkir kopi .

“Henry , soal semalam “

Henry melihat ke arah Erica yang berdiri tak jauh darinya , entah kenapa dia melihat Erica dengan perasaan yang senang meski semalam sudah menyusahkannya , ada pancaran dari wajah Erica yang membuat Henry merasa tenang .

Erica nampak cantik dengan rambut tergerai mengenakan baju setelan pendek memperlihatkan kaki panjangnya yang cukup kecil.

Kira-kira berapa berat badanya ? kakinya kecil sekali. Apa dia memang sekecil ini?

Erica terdiam melihat Henry yang terus memandanginya , tiba - tiba dia teringat semalam dia membuat pengakuan yang tak terduga,

“oh my god !”

Erica tiba-tiba menutup wajahnya dan terkulai di lantai , perlahan mengintip dari sela jemarinya menatap Henry yang sejak tadi tak mengalihkan pandangan darinya .

~Henry aku menyukaimu~

Dasar gila apa yang sudah aku katakan , kenapa aku  mengatakan hal seperti itu padanya, tidak bisa … aku tidak bisa menghadapinya , ahhh bagaimana ini .

Henry memberi senyuman kecil lalu meneguk kopinya . Lucu sekali melihat Erica bertingkah menggemaskan di depanya.

1
Tini Timmy
lanjut kk/Smile/
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
benih-benih cinta mulai tiba
Tini Timmy
lanjut kk
Tini Timmy
lanjut kk...
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak😊
Tini Timmy
lanjut....
Tini Timmy: Hai, okee siap kk
Chan_Chan: Hai kaka bab berikutnya udh updt ya 🙏
total 2 replies
Killspree
Halaman terakhir bikin aku ngerasa kosong, seharusnya ada kelanjutannya lagi😔
Chan_Chan: Hai kak,
aku updt tiap hari ya,
di tunggu Bab 3 hari ini. terima kasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!