Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Keira yang merasa sakit di bagian kepalanya merasa pusing, tubuh yang sudah basah akibat siraman air yang di lakukan mertuanya sendiri tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menangisi nasib nya sendiri.

Kalau di tanya Tania ke mana, ya sebelum Magdalena menyiksa menantunya Magdalena sudah terlebih dahulu menyuruh Tania membersihkan perkarangan belakang yang di bantu bibi Darmi juga, agar dirinya tidak di ketahui telah menyiksa menantunya itu.

Akh,,,,, rintihan Keira saat rambutnya kembali di jambak mertua egois nya itu.

"Ampun, 'Mah!?. Mohon Keira saat merasakan sakit di bagian kepalanya semakin membuatnya ingin menjerit sekuat tenaga, namun apa daya dirinya tidak bisa melawan mertuanya.

"Denger ya gadis kampung, jangan sampai Kevin tau soal ini. Jika sampai Kevin tau, aku tidak akan segan-segan menyingkirkan sahabatmu itu!". Ancam Magdalena.

Hiks,,,, hiks,,,,, "Ba-baik ma!. Dengan tangisan yang sudah tak tertahan Keira berusaha menjawab semua penuturan mama mertuanya.

"Dan ingat jangan pernah memanggil aku dengan sebutan mama! Saat kita berdua, 'Apa kau paham!?. Dengan melepaskan rambut menantunya yang masih di jambaknya Magdalena mencampakkan tubuh sang menantu dengan cukup kuat. Magdalena pergi begitu saja seperti orang yang tidak melakukan sesuatu kesalahan.

Akh,,,,, hiks,,,,, hiks,,,,, "Apa segitu tidak pantasnya aku bahagia sebentar saja!? Dengan tangisan yang pecah, Keira berusaha berdiri untuk membasuh wajahnya dan mengganti pakaian yang basah karena tersiram air dingin.

☆☆☆☆☆

Jam sudah menunjukkan pukul 19:00 malam.

Keira dan Tania yang saat ini sudah menyajikan masakan di atas meja makan.

Keira yang terlihat sedikit celingak celinguk menatap ke arah pintu utama, di kejutkan oleh Tania yang merasa heran dengan tingkah sahabatnya itu.

"Kei, kamu kenapa sih? Dari tadi kaya orang kebingungan, apa jangan-jangan kamu lagi nunggu my husband kamu ya!?" goda Tania dengan menyenggol lengan sahabatnya itu.

"Apaan sih kamu! Kesal Keira yang tidak terima sahabatnya itu asal bicara, meski kenyataan nya memang benar.

"Udah deh, bilang ajah kalau kamu lagi mikirin sua--

"Mikirin siapa?. Dengan menatap tajam ke arah Tania, Magdalena sangat kesal mendengar bahwa menantunya itu sedang merindukan anak semata wayang nya itu.

Tania dan Keira yang terkejut nyonya besar yang ada di rumah itu tiba-tiba saja muncul dan langsung memberi pertanyaan yang bisa membuat ke dua wanita muda itu merasa takut.

"Ah-itu, Anu-- ucap gugup Tania.

"Kami hanya membahas tentang warga desa yang ada di Sekar Wangi nyonya!. Jelas Keira yang tak ingin mertuanya itu memberi hukuman seperti yang dia alami tadi siang, apa lagi Tania adalah orang yang sedikit keras dan tidak menerima siapa saja yang menindas dirinya atau sahabat terbaiknya itu.

"Ja-

Belum juga nyonya Magdalena menyelesaikan ucapannya tiba-tiba saja suara tuan Danil menghentikan ucapan nya yang hampir saja menghina menantu dan putri angkat mereka.

"Mamah kenapa? Tanya dingin tuan Danil. Saat melihat sang istri seperti melayangkan tatapan kebencian kepada sang menantu.

"Gak kenapa! Dengan duduk di kursi meja makan Magdalena merasa kesal karena kehadiran sang suami nya yang selalu saja berpihak kepada menantu nya itu.

"Sayang ayo kita makan malam bersama! Mungkin Kevin lagi sibuk. Jelas tuan Danil pada sang menantu yang mengetahui bahwa menantunya itu sedang menunggu kehadiran sang putra tercintanya.

"Baiklah pah. Ucap bareng Tania dan Keira. Segera menyajikan makanan di dalam piring sang papah dan mama mertuanya.

Acara makan malam pun hening tak ada suara orang yang berbicara, hanya ada suara dentingan sendok yang beradu di piring makan mereka masing-masing.

"Dasar katrok!. ejek Magdalena yang melihat menantunya mengenakan tangan saat makan bersama.

"Ma! Dengan menatap tajam ke arah sang istri tuan Danil menghentikan aktifitas makan malam nya.

"Mama sudah kenyang! Dengan melangkah pergi meninggalkan acara makan malam bersama suami dan menantu barunya Magdalena merasa sangat muak akan sikap suaminya.

"Sayang maafin mama kalian ya, mungkin saat ini dia belum bisa menerima semua kenyataan yang ada! Papa yakin suatu saat nanti mama kalian pasti akan menerima kalian berdua di sini!". Dengan memberi dukungan pada dua wanita muda yang ada di hadapan nya tuan Danil menatap sendu ke arah dua gadis malang yang saat ini sudah menjadi menantu dan putri angkatnya.

Acara makan malam pun sudah selesai tuan Danil sudah kembali ke kamar pribadi milik nya dan sang istri.

Jam sudah menunjukkan pukul 21:00 malam.

Tania sudah kembali ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yabg sangat lelah akibat bekerja seharian di taman belakang karena ulah sang nyonya besar Magdalena Sanjaya.

Keira yang sudah berada di dalam kamar sang suami pun masih belum bisa memejam kan matanya dan terus memikirkan sang suami yang saat ini belum juga kembali dari kantornya.

Akh,,,, "Ternyata lengan ku lebam! Dengan menggulung lengan bajunya Keira melihat lengan yang terbentur kuat ke tiang wastafel pun membiru dan merah, sakit yang di timbulkan pun tidak main-main.

"Sudah lah sebaiknya aku tidur! Jelas Keira yang berjalan ke atas sova warnah hitam yang ada di dalam kamar sang suami.

Dengan mengambil selimut yang ada di dalam lemari khusus selimut Keira mengistirahatkan tubuhnya yang sangat kelelahan.

Jam sudah menunjukkan pukul 21:30 malam yang tandanya sudah setengah jam yang lalu Keira tertidur pulas di atas sova.

Tak,,,, tak,,,, suara langkah kaki seseorang yang sedang menaiki anak tangga menuju kamar pribadinya.

Kevin yang baru saja tiba di kediaman nya segera berjalan menaiki anak tangga yang menuju kamar pribadinya dan sang istri yang baru saja di nikahinya dua hari lalu.

Klek. Suara pintu yang di buka dari luar.

Kevin yang baru saja tiba di dalam kamar nya sudah melihat pemandangan yang tidak biasa baginya, selama ini dirinya selalu tidur sendiri dan tidak akan membiarkan siapa saja masuk ke dalam kamar kecuali mama, papah, dan bibi Darmi.

Namun seakan sangat berbeda sudah dua hari ini kamarnya di tempati seorang gadis yang baru saja menyandang gelar sebagai menantu Sanjaya dan membuat suasana kamar seperti sangat asing bagi seorang pemuda tampan itu.

Dengan langkah tegapnya Kevin berjalan melewati sang istri yang saat ini sedang tertidur di atas sova yang berukuran cukup besar bagi tubuh mungil Keira.

Kevin yang sudah sangat kelelahan pun segera memasuki kamar mandi untuk melakukan pembersihan pada tubuhnya yang sudah sangat terasa lengket akibat keringat yang membasahi tubuhnya saat bekerja, meski tidak bekerja di panas nya matahari Kevin sosok pria yang mudah berkeringat jika dirinya merasa panas pada bagian suhu ruangan yang ada di kantornya.