Chiara harus meninggal dunia bersama dengan bayi di dalam kandungannya dalam sebuah kecelakaan yang direncanakan oleh keluarganya dan suaminya sendiri. Setelah dia mengetahui rahasia besar yang mereka simpan selama ini.
Namun, siapa sangka Chiara malah terbangun di saat 3 tahun yang lalu, tepatnya di hari pernikahannya dengan Riko. Setelah hidup kembali karena mengulang waktu, Chia pun bertekad untuk membalas dendam dengan lari dari pernikahannya dengan Riko dan menikahi pria lain yang sama sekali tidak dikenalnya.
Dan sungguh tak terduga bahwa pria yang Chia nikahi adalah Glenn Alexander Agraham. Yang merupakan seorang Ceo perusahaan besar sekaligus Mafia yang terkenal dengan sikap kejamnya yang tak kenal ampun.
Akankah rencana balas dendam Chiara kepada keluarga dan suaminya berhasil? Ataukah dia malah jatuh cinta pada suami kontraknya? Ikuti kisah serunya hanya ada di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon .
Dengan judul ....
𝙋𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙡𝙖𝙨 𝘿𝙚𝙣𝙙𝙖𝙢
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Berusaha Mencari Bukti
Ya, berbeda dengan Jivin yang langsung melakukan perannya sebaik mungkin mengikuti scenario dadakan Tuan mudanya. Sebab jika sampai terbongkar, maka dia yang menjadi orang pertama yang disalahkan oleh Tuan mudanya.
“Ouh, jadi begitu! Tapi aku tidak nyaman jika anda juga memanggilku dengan sebutan Nyonya muda. Sebaiknya kita saling memanggil dengan nama saja agar bisa lebih nyaman,” ujar Chia yang entah polos atau terlalu tidak peduli, dia percaya begitu saja dengan apa yang Glenn mencoba jelaskan kepadanya.
“Tidak bisa!” Secara serentak Glenn, Jivin dan Andre menolaknya dengan cepat.
“Kenapa tidak bisa?” tanya Chia yang sedikit terkejut sekaligus kebingungan dengan respon dari ketiganya.
“Karena kau istriku sekarang! Akan aneh jika mereka memanggilku sebagai Tuan muda, sedangkan memanggilmu dengan nama. Sebaiknya kau biasakan saja dirimu di panggil sebagai Nyonya muda oleh mereka,” jelas Glenn sekenanya, otak genius sudah kehabisan bahan untuk mencari alasan.
“Sebaiknya kau biarkan saja, Chia! Percuma kau berdebat mereka akan tetap memanggilmu seperti ini. Mama juga pada akhirnya harus menyerah dan membiarkan mereka menggunakan panggilan seperti itu,” sela Mama Mira yang akhirnya turun tangan membantu Glenn.
“Mmm, baiklah kalau begitu,” ujar Chia yang tidak bisa menolak lagi kalau Mama Mira sudah berkata seperti itu.
“Kau pasti akan terbiasa nantinya, Chia!” ucap Mama Mira menyakinkan menantunya.
“Ouhya, kapan kau akan pindah ke sini? Kalian sudah menikah, seharusnya sekarang kau tinggal di rumah suamimu bukan di rumah orang tuamu lagi,” ujar Mama Mira yang sengaja mengubah topik pembicaraan.
“Apa yang harus aku katakan untuk menolak pindah? Aku harus tetap berada di rumah itu untuk mencari bukti bahwa aku bukan putri kandung mereka dan tentang surat warisan itu. Aku harus segera mendapatkannya dan mengambil alih semua harta orang tuaku,” batin Chia yang tampak kebingungan untuk menolak pindah.
Hingga tiba-tiba Glenn berkata, “Maaf, Ma! Untuk sementara waktu sepertinya kami masih harus tinggal di rumah orang tuaku, sebab mereka masih merasa tidak rela melepaskan putri kesayangannya.”
Ya, Glenn tahu persis apa yang tengah Chia khawatirkan saat ini. Jika ingin membalas dendam, kita harus mengetahu kelemahan musuhnya lebih dulu. Dengan berada di tempat yang sama, maka akan mempermudah Chia mendapatkan kelemahan Yudha dan yang lainnya yang bisa dia gunakan untuk menyerang nantinya.
“Tapi Glenn—”
“Tidak apa-apa, Ma! Glenn juga harus mendekatkan diri dengan keluarga dari istriku, bukan?” potong Glenn yang mengisyaratkan ibunya untuk berhenti berdebat.
“Baiklah, kalau itu sudah menjadi keputusan kalian berdua, maka Mam hanya bisa mendukungnya. Tapi kalian harus janji sering mengunjungi Mama di sini,” ujar Mama Mira yang sebenarnya sangat ingin tinggal bersama menantunya.
“Tentu, Ma!” sahut Glenn dan Chia bersamaan.
Selesai sarapan Glenn dan Chia tidak langsung pulan, karena Mama Mira yang melarangnya. Alhasil, Chia harus menemani Mama Mira melihat sekeliling kebun bunga yang tidak begitu luas dihalaman rumah sederhana itu. Sementara Glenn sendiri memutuskan untuk pergi menyelesaikan sedikit masalah di perusahaannya dengan alasan bahwa ada pekerjaan penting dari bossnya, padahal dia sendiri sang pemilik perusahaan. Alhasil, Chia harus terjebak di rumah sederhana mertuanya, setidaknya sampai Glenn kembali.
...****************...
Sementara Glenn kembali saat langit sudah berubah hampir gelap yang menandakan waktu sudah sore hari. Menyadari bahwa waktu sore hari rumahnya sedang kosong, Chia pun mendesak Glenn untuk segera kembali.
“Dimana semua orang? Kenapa rumah ini mendadak menjadi sepi?” tanya Glenn begitu memasuki rumah mewah itu.
“Mereka masih bekerja, sedangkan Mama Mita mungkin sedang arisan dengan teman sosialitanya,” jawab Chia yang segera mengamati keadaan sekitar.
“Baguslah, kalau begitu aku bisa beristirahat dengan tenang sebentar,” ujar Glenn yang langsung berjalan menuju kamar Chia.
“Hmm, kau duluan saja! Ada sesuatu yang harus aku lakukan lebih dulu,” balas Chia yang segera menuju ke ruang kerja Yudha untuk mencari bukti bahwa dia bukan putri kandung keluarga itu.
Bahkan sampai detik ini Chia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya, sebab dari kehidupan sebelumnya Chia hanya mendengar bahwa dia anak dari saudara Yudha. Akan tetapi, Chia juga tidak mengetahui kalau Yudha memiliki saudara lain. Semua seolah tertutupi sangat rapi agar Chia tidak mengetahui asal usulnya yang sebenarnya hingga akhir.
“Apa yang akan dia lakukan di ruangan itu? Apakah dia berusaha mencuri informasi penting tang bisa menjatuhkan keluarganya sendiri?” gumam Glenn yang terus memperhatikan Chia sampai wanita itu telah memasuki sebuah ruangan.
Glenn pun hanya bisa terdiam di tempat melihat Chia yang berjalan menuju salah satu ruangan yang bisa dia tebak adalah ruang kerja milik Yudha, karena lokasinya yang bersebelahan dengan kamar utama. Glenn yang sudah lelah dengan masalah klan dan perusahaannya tadi, lebih memilih untuk mengabaikan apa yang istri kontraknya itu lakukan. Dia pun berjalan menuju kamarnya untuk mengistirahatkan otak dan tubuhnya walau hanya sejenak.
“Sudahlah, lagipula bukan urusanku juga! Dia bahkan menolak bantuan yang aku tawarkan padanya,” sambung Glenn yang memilih tidak peduli dan segera pergi menuju kamar Chia.
...****************...
Sementara di ruang kerja Yudha, Chia segera berusaha mencari informasi tentang saudara kandung Yudha atau jika dia beruntung dia bisa menemukan surat wasiat yang ditinggalkan oleh mendiang kedua orang tuanya. Namun, sudah hampir setengah jam berlalu Chia sama sekali tidak menemukan informasi yang dia cari. Hanya berkas tentang masalah perusahaan yang dia temukan di ruangan itu.
“Sebenarnya dimana mereka menyimpannya? Apakah ada di kamar?” gumam Chia yang berusaha menebak Yudha menyimpan surat wasiatnya.
“Benar, sepertinya masih ada waktu untuk aku mencarinya di dalam kamar mereka sebelum mereka tiba di rumah,” ujar Chia yang menyakinkan dirinya bahwa dia tidak mungkin ketahuan menyelinap karena masih ada waktu sekitar satu jam dari waktu pulang Yudha dan yang lainnya.
“Semoga kali ini aku bisa menemukan sesuatu tentang kedua orang tuaku atau surat wasiat itu. Jika aku berhasil menemukannya, maka akan lebih mudah untuk menghancurkan mereka sekaligus,” sambung Chia lagi-lagi berharap keberuntungan berpihak padanya.
Chia pun segera keluar dari ruang kerja Yudha dan beralih memasuki ruangan tepat di sampingnya. Disaat yang bersamaan, Glenn juga keluar dari kamarnya dengan muka bantalnya. Glenn yang merasa sangat haus, terpaksa harus bangun dari tidurnya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air yang akan menghilangkan rasa dahaganya.
“Hmm, apakah dia belum mendapatkan apa yang dia cari sehingga kini dia berpindah mencarinya di kamar tidur?” gumam Glenn yang hanya menatap Chia yang sudah menghilang dibalik pintu, “Lebih baik aku mengabaikannya saja,” sambungnya yang memilih melanjutkan tujuannya.
Bersambung, ....