AREKSA ( Pacar Antagonis )

£££££££££

**Taman samping sekolah**.

Sehabis dari kantin tadi , Keyvara memilih pergi ketaman untuk sedikit menenangkan pikirannya yang sekarang sedang berkecamuk.

Dan dia tidak mungkin mengatakan pada Maudy jika Pricilla akan melakukan sesuatu padanya , meski begitu Keyvara juga tidak bisa membiarkan Pricilla melakukan niat jahatnya , dan sepertinya dia membutuhkan bantuan seseorang yang bisa untuk membantunya nanti.

"Apa yang harus gue lakuin sekarang?"

"Dan gimana caranya gue bisa tahu niat jahat Pricilla itu?"

"Ck .. kalau kayak gini , mending kemarin gue enggak maki maki novel ini , kalau sudah kayak gini kan gue bingung sendiri"

Keluh Keyvara yang sekarang duduk di kursi panjang yang ada di bawah pohon yang ada di taman itu , lalu tatapannya pun mengarah ke langit yang terlihat cerah siang itu.

"Apa yang lo lakuin di sini?"tanya seseorang yang berjalan kearahnya.

"Gue pikir ini tempat umum , jadi enggak ada salahnya kan gue ada di sini"jawab Keyvara yang menatap tak suka pemuda yang berdiri tak jauh darinya yang sedang duduk.

"Memang tidak salah , hanya saja ini tempat gue yang biasanya gue gunakan untuk menghabiskan waktu gue"

"Serah lo lah .. , kalau gitu gue pergi"ucap Keyvara yang kemudian beranjak dari duduknya untuk berjalan pergi meninggalkan tempat itu.

"Tunggu sebentar , ada yang ingin gue tanyain ke lo"ucap pemuda itu yang menghentikan langkah Keyvara.

"Apa?"ketus Keyvara.

"Lo .. masih marah sama gue Key?"

Mendengar perkataan pemuda itu , membuat Keyvara menaikan satu alisnya bingung sambil memperhatikan pemuda yang asing bagi Keyvara itu.

"*Siapa ini cowok , apa dia kenalan Keyvara? tapi kenapa tidak di ceritakan di novel , jangan jangan gue melewatkan sesuatu yang penting lagi* .." batin bingung Keyvara saat melihat pemuda di hadapannya itu.

"Kenapa gue harus marah sama lo?"tanya balik Keyvara yang ingin mencaritahu ada hubungan apa pemuda di hadapannya itu dengan Keyvara yang asli.

"Rupanya lo masih marah sama gue sebab gue yang mutusin lo tiba tiba waktu itu"ucap pemuda itu hingga membuat Keyvara terkejut dengan perkataan orang yang tidak Keyvara kenal itu.

Sebab dia yang tidak mengunakan almamater yang ada nametag namanya , membuat Keyvara jadi tidak bisa tahu nama dari pemuda yang berdiri di hadapannya itu.

Hingga hal itu membuat Keyvara menjadi semakin bingung dengan situasi yang dia alami sekarang , dan disaat Keyvara yang masih asik dengan pikirannya , seseorang memeluk pinggang Keyvara posesìf , hingga hal itu membuat Keyvara tersentak lalu menoleh kesamping dimana ada wajah orang yang sejak kemarin bersikap aneh padanya.

"Rupanya lo masih berani menampakkan wajah lo di hadapan tunangan gue?"ucap dingin Areksa menatap datar pemuda di hadapannya itu.

Hingga hal itu membuat Keyvara sedikit terkejut saat tahu sikap Areksa yang berbeda dari biasanya.

"Gue enggak sengaja ketemu dia di sini , jadi lo enggak perlu marah kayak gitu"ucapnya yang tidak begitu memperdulikan sikap Areksa padanya.

"Lo pikir gue percaya omongan lo Kane , bukankah selama ini , secara diam diam lo juga masih memperhatikan tunangan gue"sambil menyeringai kearah pemuda yang bernama Kane itu.

"Terserah lo , mending lo bawa cewek lo pergi , karena gue mau tidur di sini"sambil berjalan menuju kursi yang di duduki oleh Keyvara tadi , lalu kemudian dia merebahkan dirinya di kursi itu , sambil menutup matanya dengan satu lengannya.

Dan menghiraukan Areksa yang sudah berjalan pergi sambil membawa Keyvara meninggalkan taman itu.

"Teryata lo sudah ngelupain gue Key , dan juga sepertinya gue sudah tidak memiliki kesempatan lagi"gumam Kane yang masih dengan posisi yang sama.

**€€€£££**

**Sedangkan di tempat Areksa yang membawa Keyvara tadi**.

Areksa terlihat menahan kesal saat mengingat mengenai orang yang bertemu dengan Keyvara barusan , dia bahkan berjalan cepat tanpa memperhatikan Keyvara yang tertinggal dan sengaja berhenti di tengah koridor yang menuju kelasnya.

Hingga beberapa menit kemudian , Areksa baru sadar jika dia meninggalkan Keyvara , dan saat menyadari Keyvara tidak ada di sampingnya , Areksa menoleh kebelakang , dimana Keyvara masih berdiri sambil bersedekap menyilangkan kedua tangannya di dada.

Sadar jika dia melakukan kesalahan , Areksa kembali berjalan menghampiri Keyvara yang masih diam di tempatnya.

"Maafkan aku sayang , karena kesal aku jadi meninggalkan mu"ucap sesal Areksa saat sudah sampai di depan Keyvara.

"Sadar juga teryata kalau salah , terus apa yang membuatmu kesal sampai seperti ini?"ucap Keyvara yang entah kenapa juga merasa kesal saat di abaikan oleh Areksa.

"Aku tidak suka jika mantamu itu dekat denganmu"

"*Mantan , jadi bener Keyvara punya mantan , tapi kok di novel enggak di ceritakan sih .. , kalau kayak gini bikin gue bingung aja*" batin kesal Keyvara dengan masalah baru yang muncul , padahal dia masih belum bisa menyelesaikan masalah yang lama , dan sekarang muncul lagi masalah yang membuat Keyvara bingung bagaimana caranya nanti untuk menyelesaikan masalah itu.

Hingga yang hanya bisa dia lakukan sekarang hanya menghela nafas , lalu melanjutkan jalannya menuju ke kelasnya.

Mengabaikan Areksa yang menatap bingung dirinya yang gantian di tinggalkan oleh Keyvara.

"Sayang .. kok di tinggal sih .. kamu lagi marah"teriak Areksa saat melihat Keyvara yang sudah cukup jauh darinya.

"Arsa , enggak perlu teriak juga kali .. , berisik tahu enggak"ucap Keyvara yang berbalik sebentar melihat Areksa yang malah tersenyum melihatnya.

Kemudian dia kembali melanjutkan jalannya yang sempat tertunda itu , dan benar benar mengabaikan Areksa yang mengikuti berjalan di belakangnya.

**£££££££**