"Setahun menjadi istriku maka kau akan mendapatkan uang 500 juta yang kau butuhkan!" Kata Justin pada Lily yang sedang membutuhkan dana yang sangat besar untuk membantu ekonomi keluarganya.
Tawaran yang terdengar cukup menguntungkan untuk dirinya membuat Lily terpaksa menerima tawaran Justin. Lily berpikir jika tawaran yang Justin berikan kepadanya saat itu merupakan jalan keluar dari permasalahannya.
Tanpa Lily sadari jika satu tahun pernikahan yang dia jalani bersama Justin membuatnya terbelenggu dengan cinta pria itu dan membuatnya sulit untuk melepaskannya di saat wanita yang pria itu cintai telah kembali dan ingin merebut posisinya sebagai istri Justin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 - Dia Tidak Boleh Bahagia
Lila tidak ingin terlalu lama meladeni Arneta yang menurutnya sangat tidak penting untuk diladeni. Dia langsung saja melangkah pergi meninggalkan Arneta tanpa peduli Arneta berteriak memanggil namanya.
"Sial, berani sekali dia melawanku seperti tadi!" Gerutu Arneta. Dia dibuat kesal dengan sikap Lila baru saja. "Lebih baik aku pergi saja dari sini dari pada membuatku semakin kesal!" Sambung Arneta. Lagi pula dia tidak lagi memiliki urusan di sana karena dia sudah mengetahui dimana Lila tinggal saat ini.
Di saat Arneta sudah pergi meninggalkan gedung apartemen, Lila yang sudah berada di lantai tempat unit apartemennya berada, nampak melangkah masuk ke dalam apartemen. Dia menghela napas dalam-dalam saat mengingat pertemuannya tadi dengan Arneta.
"Kenapa Arneta bisa berada di sini. Apa jangan-jangan dia sengaja mengikutiku?" Gumam Lila. Jika hal tersebut benar adanya, maka tidak tenang sekali hidup Lila karena selalu diganggu oleh ibu dan adik tirinya.
"Sudahlah, apapun tujuannya berada di sini, itu bukanlah hal yang penting untukku." Sambung Lila. Dia berusaha bersikap tidak peduli pada Arneta yang selalu berusaha menjadi pengganggu di dalam hidupnya.
**
Setelah memutuskan pergi meninggalkan gedung apartemen, Arneta langsung saja pulang menuju kediamannya dan ibunya. Setibanya di rumah, dia langsung saja memberitahukan hal penting yang sudah dia dapatkan tentang Lila.
"Jadi Lila sekarang mimiliki pekerjaan tambahan sebagai pembantu?" Tanya Bu Maria pada Arneta.
Arneta mengangguk membenarkan perkataan ibunya itu. "Pantas saja dia bisa pergi bekerja menggunakan motor baru karena motor itu adalah motor milih bosnya, Bu." Balas Arneta.
Bu Maria merasa lega mendengarnya. Akhirnya pertanyaan yang sejak kemarin bersarang di kepalanya dan membuatnya jadi tidak tenang terjawab sudah dan membuatnya tenang.
"Baguslah kalau seperti itu. " Kata Bu Maria seraya tersenyum sinis.
Arneta menarik tipis sebelah sudut bibirnya. Dia tahu apa yang ada di dalam pemikiran ibunya saat ini karena dia juga memikirkan hal yang sama.
"Pasti hidupnya saat ini sangat menderita karena capek bekerja hanya untuk melunasi uang yang dia pergunakan untuk membayar hutang-hutang kita!" Kata Arneta.
"Pastinya begitu. Dia memang harus merasakan penderitaan itu. Dia gak boleh bahagia setelah terusir dari sini!" Sahut Bu Maria tanpa perasaan. Ya, dia memang sejahat itu menginginkan hidup Lila menderita padahal selama ini Lila tidak pernah berbuat jahat kepada dirinya dan selalu bersikap baik kepadanya.
**
Setelah mendapatkan izin untuk mengambil cuti bekerja, Lila tidak pernah lagi pergi ke kafe. Kegiatannya sehari-hari hanya berdiam diri di apartemen dan sesekali mengunjungi makam ke dua orang tuanya untuk melepas rindu atau berbagi cerita di sana.
Seperti saat ini, Lila yang sudah kembali merasa rinduk pada kedua orang tuanya nampak berziarah ke makam ayah dan ibunya. Di atas pusara yang bertuliskan nama ibunya, Lila memberitahukan sesuatu pada ibunya.
"Ibu, sebentar lagi putri kecil ibu ini akan segera menikah. Doakan Lila ya Bu agar bisa menjadi istri yang baik walau Lila tahu jika pernikahan yang Lila jalani akan berakhir setahun setelah kami menikah." Kata Lila dengan kedua bola mata yang mulai berkaca-kaca.
Walau tidak mungkin mendapatkan tanggapan dari sang ibu yang sudah menghadap pada sang pencipta, namun Lila tetap bercerita. Memberitahukan bagaimana hidupnya saat ini dan sesekali mengeluh karena hidupnya saat ini terasa pelik dan sangat menyedihkan.
***
Sebelum lanjut ke bab berikutnya, jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya dulu teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih kesayangan semua🤗🤗