NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Pasutri

Mendadak Jadi Pasutri

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rill Ridho

menceritakan tentang pernikahan paksa antara Latifa siswi kelas 2 sma dengan Sandi seseorang yang sangat populer di kalangan kaum hawa. Sandi adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di unkversitasnya.

akankah kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rill Ridho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gue mau Lo!!!....

"Tolong jelaskan apa arti ini semua, San? " tanya Raka yang sangat keget.

"Tolong urus kedua teman dia... " kata Sandi menepuk bahu Raka.

Bukannya menjelaskan, Sandi malah membawa Tifa pergi gitu aja. Saat melewati Raka Tifa sempat menarik ujung baju pria itu, namun dengan cepat Sandi melepaskannya.

"Gila tu bocah, apa dia mau memperkosa Tifa? " gumam Raka tak percaya.

"Tapi mana mungkin Sandi mau berbuat seperti itu. " gumamnya lagi.

Raka pun melakukan apa yang di suruh Sandi kepadanya tadi.

Sementara di dalam mobil, Tifa terus memberontak minta di lepaskan.

"Lo mau apa sih sebenarnya? " tanya Tifa jengah.

"Gue mau lo! "

Deg!

Muka Tifa pucat seketika.

"Jangan gila lo ya, lepasin gue!!! " teriak Tifa.

Sandi tidak menjawab dan dia menjalankan mobilnya dengan kecepatan kencang. Niat hati dia i gin membuat Tifa takut, tapi dugaannya salah gadis itu terlihat biasa saja dan terlihat sangat menikmatinya.

"Kenapa dia tidak terlihat takut sedikit pun? " batin Sandi.

"Gimana pun caranya, gue harus bisa lolos dari pria gila ini. " batin Tifa.

"Gue pengen ke toilet! "

"Tahan lah dulu, sebentar lagi kita juga sampai" jawab Sandi tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.

"Sampai kemana dan ini bukan jalan kerumah gue! Lo mau bawa gue kemana? " tanya Tifa.

"Ke apartemen gue. " jawab Sandi dan mulai memarkirkan mobilnya di depan sebuah gedung tinggi.

"Ayo keluar! " ajak Sandi.

"Ogah, gue mau pulang! Ngapain lo ajak gue kesini?! " tanya Tifa.

"Tc! Yakin lo mau pulang dengan keadaan seperti ini? " tanya Sandi dan menunjukkan sesuatu yang ada di leher Tifa.

Tifa yang penasaran pun melihat lehernya di kamera hpnya.

"Ini.... Brengsek lo! "umpat Tifa kesal.

Karena kesal Tifa pun memukul Sandi dengan membabi buta.

" Aw... Sakit, stop! Stop!..."

Sandi yang mendapatkan serangan dadakan itu pun tidak dapat mengelak, tapi itu tidak berjalan lama karena dengan sekali gerakan Sandi berhasil mengunci pergerakan Tifa.

"Stop atau lo akan menyesal nantinya! " ancam Sandi. Latifa sangat takut melihat tatapan mata Sandi dan ia pun diam.

"Lo jadi ke toilet atau nggak? " tanya Sandi dan Tifa hanya menggeleng.

"Gue mau pulang! " ujar nya.

Sandi hanya diam dan dia kembali menjalankan mobilnya meninggalkan gedung tersebut.

"Syukurlah kalau dia gak jadi bawa gue ke apartemennya" batin Tifa merasa lega.

Zela dan Hana yang sudah capek berjoget pun menuju sofa, mereka menunggu Tifa yang dari tadi belum juga kelihatan.

"Eh... Han... Tifa lama banget ya di kamar mandi? " Tanya Zela

"Iya.. Dari tadi belum kelihatan tuh anak... " Jelas Hana.

"Apa jangan -jangan dia pingsan atau di culik lagi" Sambung Hana lagi.

"Kita samperin  aja yuk!.. " Ajak Zela.

Belum sempat mereka ke kamar mandi, mereka sudah di cegah sama Raka.

"Loh... Kak Raka ada di sini juga? " Tanya Hana.

"Iya, kalian pasti lagi nyariin Tifa kan? " Tanya Raka.

"Kakak kok bisa tahu?.. " Tanya Zela.

"Tifa berusan diantar pulang sama Sandi, dia kayaknya lagi sakit deh... " Jawab Raka bingung nyari alasan.

"Ha??... Tifa sama kak Sandi? " Tanya Zela tidak percaya.

"Iya, ceritanya panjang... Tapi yang penting Tifa dalam keadaan yang aman dan di jamin selamat. " Jawab Raka berusaha meyakinkan kedua gadis itu

"Yaudah deh kak, kalau gitu kita cabut pulang aja, yuk Han! " Ajak Zela pada Hana.

"Berarti Tifa gak jadi nginep di rumah lo dong" Kata Hana.

"Kakak aja yang nginep gantiin Tifa , gimana? " Tanya Raka cengengesan.

"Enak aja, nggak boleh lah!.. " Jawab Zela ketus.

"Becanda... " Singkat Raka lagi.

"Yaudah gue pamit sama kak Jo dulu... " Ucap Hana berlalu.

"Kak Raka serius Tifa pulang sama kak Sandi? " Tanya Zela.

"Ngapain kakak bohong sih Zel? " Jawab Raka.

Zela pun mengangguk - angguk pertanda dia mengerti akan suatu hal.

"Kenapa lu? " Tanya Raka heran.

"Hehe... Nggak apa - apa kak. " Balas Zela cengengesan.

"Yuk, Zel!... Pulang, gue udah pamit sama kak Jo. " Sambung Hana kearah mereka

"Zel... Han... Gue nebeng ya, mobil gue masih tinggal di kampus tadi gue bareng Sandi kesini.... " Jelas Raka.

"Ok... " Jawab Zela.

"Gue makin curiga sama Tifa... Bener-bener lu ya sampai ngumpeti sesuatu dari gue... " Batin Zela penasaran.

***

Dimobil Tifa maupun Sandi sama-sama diam satu sama lain. Tifa yang melihat pemandangan malam ke arah kaca mobil, juga Sandi yang terus menatap kedepan dengan setirnya.

"Akhhhh... Pasti dia marah banget sama gue dan jangan sampai dia juga benci sama gue" Batin Sandi.

"Ehmm..... " Dehem Sandi tapi Tifa sama sekali tidak merespon, baru kali ini seorang Sandi Prasetya di cuekin sama seorang cewek.

"Kita pulang ke apartemen gue aja ya... " Ucap Sandi lembut.

"Gue mau pulang.. " Jawab Tifa.

"Nggak bisa... "

"Kenapa nggak bisa, lo tinggal antar gue pulang dan sisanya biar gue urus sendiri. " Ketus Tifa.

"Terserah lo mau pulang dalam keadaan seperti itu... Yang pasti tante Mita pasti akan murka dan om Fathan akan kecewa sama lo. " Jelas Sandi.

Tifa hanya diam menuruti apa yang di katakan Sandi.. Sebenarnya dia ingin menolak tapi sepertinya pria itu tidak akan memberikannya pilihan lain. Pulang kerumah Zela. Nanti pasti akan di introgasi sama mereka, dan hanya ini jalan satu-satunya.

Hampir satu setengah jam perjalanan mereka sampai di gedung apartemen Sandi, dan Tifa tahu kalau itu adalah kawasan elit.

"Ikutin gue! " Ucap Sandi ketika mereka sudah turun dari mobil.

Tifa hanya menurut saja, dia sendiri sudah benar - benar merasa ngantuk dan ingin segera merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk.

Sesampainya di apartement Sandi, Tifa mengikuti langkah Sandi masuk. Terlihat apartement mewah dengan ukuran yang luas  dan rapih... Sandi masuk ke dalam kamar mandi dan tinggallah Tifa yang berdiri tidak tahu kemana ia akan tidur. Tifa duduk di sofa, dia benar - benar sudah merasa sangat ngantuk hingga tak lama Tifa pun tertidur di sofa.

Sandi yang beru saja selesai mandi menghampiri Tifa, dia berniat untuk menyuruh Tifa membersihkan diri dan tidur di kamarnya sedangkan dia berniat tidur di sofa membuat Sandi tersenyum. Pemandangan yang begitu indah menurutnya, meskipun  tertidur dengan lelapnya tapi wajah Tifa tetap terlihat cantik bahkan begitu menggoda menurut Sandi.

"Sorry.. Gue tadi terlalu emosi... "Batin Sandi membopong tubuh Tifa yang sedang tertidur, dia mengelus pucuk kepala Tifa dan menciumnya, lalu dia merebahkan tubuhnya di sebelah Tifa.

Keesokan paginya waktu menunjuk pukul 09:00. Matahari sudah terbit dengan terangnya, Tifa yang baru sadar dari tidurnya merasakan tubuhnya begitu berat. Saat dia membuka matanya, seketika Tifa melotot..

"Kyyaaaa!! ... Loooo... "

-------------------------------------+TBC+---------------------------------

1
Anonymous
keren, alurnya gak nge-bosanin./Facepalm/
Anonymous
hai kak, ini karya pertama yg aku baca dan menurut aku ini keren sih... cepetan up-nya jangan bikin aku lama menunggu...
🌸ALNA SELVIATA🌸: Baca Novel "Suami di Alam Mimpi"
di jamin mata batin kamu akan terbuka, dan melihat keindahan alam dunia berbeda..
total 1 replies
Nurmai Yani
semangat ya thor dan kalau bisa jangan lama-lama up-nya....
🌸ALNA SELVIATA🌸: Baca Novel "Suami di Alam Mimpi"
di jamin mata batin kamu akan terbuka, dan melihat keindahan alam dunia berbeda..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!