NovelToon NovelToon
Balasan Buat Suami Selingkuh

Balasan Buat Suami Selingkuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna

Menikah dengan pria idaman adalah dambaan tiap wanita. Adelia menikah dengan kekasihnya bernama Adrian. Di mata Adelia Adrian adalah laki-laki yang baik, taat beragama, perhatian sekaligus mapan. Namun ternyata, setelah suaminya mapan justru selingkuh dengan sekretarisnya. Apakah Adelia mampu bertahan atau justru melangkah pergi meninggalkan suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memilih Tinggal Di Apartemen

"Bagaimana menurutmu? Kau suka apartemen ini?" tanya Kartika.

"Bukan masalah suka atau tidak yang penting aku punya tempat tinggal," balas Adelia.

"Del, kamu ini lucu. Kamu itu bos perusahaanmu sendiri. Kamu bisa membeli rumah yang besar jika kamu mau," ucap Kartika.

"Enggak, ah. Aku tidak suka rumah besar. Yang penting bisa aku tinggali dan privat untukku," balas Adelia.

"Ya sudah, apa rencanamu setelah ini?" tanya Kartika.

"Aku juga tidak tahu. Semuanya terasa masih baru untukku. Aku harus mulai membiasakan diri hidup tanpanya." Adelia meletakkan kopernya di sudut ruangan.

"Kau tidak ingin bercerai?" tanya Kartika.

"Tidak untuk saat ini."

"Apakah kau masih mencintainya?" tanya Kartika lagi.

"Entahlah, perasaanku sudah hancur lebur ketika pertama kali ia mengkhianatiku. Harga diriku sudah terinjak-injak sebagai wanita."

"Oke, aku tahu perasaanmu. Aku harap suamimu tidak menemukanmu. Aku takut jika dia menyakitimu," kata Kartika.

"Makasih, ya. Hari ini kamu sudah mencarikanku tempat tinggal," ucap Adelia.

"Ya elah, kita kan sahabat. Dulu kamu juga sering menolongku jika kesulitan," balas Kartika. Ia pun bangkit dari tempat duduknya.

"Maaf, ya aku enggak bisa lama-lama. Karena aku sudah janjian sama Sean," pamit Kartika.

"Oke, salam buat Sean. Dan nikmati masa pacaran kalian."

Kartika tersenyum menanggapi pesan sahabatnya itu. Adelia mengantar Kartika sampai depan pintu saja. Ia melambaikan tangannya saat Kartika pergi.

Pandangan Adelia terhenti pada seorang lelaki yang masuk ke dalam lift. Ia seperti mengenalnya, sayangnya hanya melihat punggungnya saja. Lalu pintu lift tertutup kembali.

'Ah, mungkin hanya perasaanku saja,' batin Adelia.

**

Di rumah, Adrian di kejutkan dengan perginya Adelia. Ia merasa kecolongan karena baju-baju di lemari Adelia tidak ada di tenpatnya. Itu berarti, Adelia memang pergi dan tak akan kembali.

"Mboook! Mbok Darsih!" teriak Adrian.

Mbok Darsih langsung berjalan tergopoh-gopoh mendekat ke arah tuannya. Ia sudah tahu jika hal ini pasti akan terjadi.

"I ... iya, Tuan. Ada apa?" tanya Mbok Darsih gugup.

"Mbok tahu kemana istriku?" tanya Adrian.

"Istri yang mana, Tuan? Kan istri Tuan ada dua," balas Simbok Darsih pura-pura tidak tahu.

"Adelia, dimana dia?" tanya Adrian. Ia kesal karena Mbok Darsih di tanya malah jawabannya muter-muter. Tapi, memang benar juga jika istrinya sekarang ada dua.

"Saya kurang tahu, Tuan. Tadi saya tidak memperhatikan karena bersih-bersih habis acara," kata Simbok Darsih.

"Gimana sih, Simbok ini kok kerjaannya makin tidak becus saja," keluh Adrian.

"Ada apa sih, Mas?" tanya Salsa keluar dari kamar. Ia memakai baju super ketat dengan belahan dada yang rendah.

"Adelia, dia minggat."

"Apa? Minggat?" tanya Salsa.

"Iya, dia makin kurang ajar saja. Minggat dari rumah," gerutu Adrian.

Salsa malah terkikik geli, ia kegirangan karena Adelia pergi dengan sendirinya tanpa susah-susah ia usir.

"Ya, bagus dong. Kalau ia tahu diri. Lagi pula di sini dia tidak ada gunanya, hanya numpang makan dan tidur," ucap Salsa ceplas-ceplos tanpa pikir panjang.

"Tidak bisa, dia harus pulang. Aku masih membutuhkannya," jawab Adrian.

"Kok gitu sih, Mas. Kan ada aku sekarang. Aku juga istri sahmu," balas Salsa. Ia merangkul Adrian dari belakang.

"Jangan begini, ingat kandunganmu," peringat Adrian.

Bibir Salsa mengerucut, ia menjadi jengkel dengan kehamilannya karena tidak bisa bermesra-mesraan secara leluasa.

"Kau mau kemana, Mas?" Melihat Adrian tiba-tiba mau pergi dari hadapannya.

"Mau cari Adelia," balas Adrian.

"Enggak usah di cari, paling nanti ia pulang sendiri. Mau makan sama apa, dia kan pengangguran," ucap Salsa.

Adrian terdiam sejenak. Ia membenarkan perkataan Salsa. Ya, mau makan pakai apa? Selama ini Adelia kan bergantung padanya. Mungkin hari ini bisa bertahan, apalagi jika ia mencabut fasilitas kesehatan buat mertuanya. Adrian yakin tanpa susah payah mencari, Adelia pasti akan kembali dengan sendirinya.

'Aku yakin, uang pasti akan membuatmu kembali.'

'Kau pikir bisa mengalahkanku, jangan mimpi aku akan mencarimu,' batin Adrian.

"Gimana Mas? Jadi, mau cari Adelia?" tanya Salsa memastikan.

Adrian menggeleng. "Biar dia pulang sendiri."

Salsa tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat senang karena Adrian menurut padanya. Kini langkah pertama telah berhasil, langkah kedua sukses telak menyingkirkan Adelia tanpa kesulitan, tinggal tahap berikutnya menjadi penguasa harta Adrian. Salsa senyum-senyum sendiri membayangkan kemenangannya sebentar lagi tiba.

"Kalau begitu kita senang-senang lagi yuk," ajak Salsa.

Adrian diam tidak bergeming. Ia tidak lagi nafsu melakukan hal itu dengan Salsa. Karena sebelumnya yang di inginkan adalah melakukannya bersama Adelia. Adrian memang serakah, semenjak Salsa hamil ia cenderung membutuhkan Adelia. Adrian tidak suka bila Salsa sebentar-sebentar mau muntah. Di saat permainannya sudah memuncak, Salsa minta ke kamar mandi.

"Tidak, kau tidak boleh kelelahan sayang. Ingat, kau sedang hamil muda. Bahaya jika kita sering melakukannya," tolak Adrian secara halus.

"Tapi aku lagi pingin sekarang," pinta Salsa manja.

"Tadi, kan sudah. Ingat kamu sedang hamil loh," balas Adrian.

"Tapi_."

Belum sempat Salsa menyela lagi Adrian sudah memberi isyarat agar Salsa diam tidak membantahnya lagi. Ia memberi tatapan keras pada Salsa agar tidak meneruskan perkataannya.

"Ya, sudah terserah Mas saja."

"Nah, gitu dong sama suami harus penurut."

"Kalau kamu nurut kan, aku jadi makin sayang," balas Adrian memagut bibir Salsa. Mereka tidak kenal tempat, padahal di tengah ruangan masih ada ART yang wira-wiri membersihkan ruangan. Salah satu di antara mereka hanya bisa geleng-geleng kepala menyaksikan kemesraan mereka.

"Kasihan, Nyonya Adelia," bisik salah seorang ART.

"Ssst, lebih baik kita diam saja kalau tidak mau di pecat," bisik teman ARTnya yang lain. Mereka tidak berani berkomentar banyak karena masih membutuhkan pekerjaannya.

Adrian melepaskan pagutannya. Ia memandangi wajah Salsa sesaat. Namun, ingatannya tiba-tiba tertuju pada Adelia. Wanita itu entah pergi kemana. Adrian egonya masih tinggi, ia tidak akan mencari Adelia. Ia masih yakin jika istrinya akan pulang dengan sendirinya.

"Mas, kenapa sih liatin aku terus? Mesti pingin yang lebih ya," goda Salsa.

"Tidak, aku hanya berpikir dimana Adelia sekarang," balas Adrian.

Salsa langsung terdiam. Ia cemburu karena suaminya ternyata masih memikirkan istri pertamanya. Salsa pikir Adrian sudah mengabaikan Adelia. Bukankah selama ini mereka berjauhan. Baru sehari saja Adelia tidak ada, suaminya sudah kebingungan. Padahal kalau tiap hari di rumah, Adrian tidak pernah menganggapnya ada.

'Menyebalkan, orangnya tidak ada di sini kenapa kau masih memikirkannya, Mas,' batin Salsa.

"Aku mau buka kado-kado dulu, mas mau ikutan?" tanya Salsa.

"Kamu saja yang buka kadonya, Mas lelah pingin istirahat," balas Adrian meninggalkan Salsa berdiri termangu sendirian.

Salsa menghentakkan kakinya, ia kesal dengan sikap Adrian. Baru saja menikah tapi sudah bertingkah menyebalkan.

---Bersambung---

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!