NovelToon NovelToon
Dibalik Cadar Istriku

Dibalik Cadar Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Raka Sebastian, seorang pengusaha muda, terpaksa harus menikah dengan seorang perempuan bercadar pilihan Opanya meski dirinya sebenarnya sudah memiliki seorang kekasih.

Raka tidak pernah memperlakukan Istrinya dengan baik karena ia di anggap sebagai penghalang hubungannya dengan sang kekasih.

Akankah Raka menerima kehadiran Istrinya suatu saat nanti atau justru sebaliknya?

Yuk simak ceritanya 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

"Auh!" Jeritan seorang anak laki-laki menyadarkan Nirma dari lamunan.

Ia langsung melirik ke arah taman dan melihat adik-adik santri sedang berkerumun di taman.

Matanya menyipit saat melihat seorang anak laki-laki terduduk di rerumputan.

Bukankah ia adalah rombongan keluarga Mas Raka tadi?

Nirma sempat melihatnya datang bersama Ibu dan Ayahnya.

"Astaghfirullah. Kamu kenapa, Dek?" tanya Nirma lalu berjongkok di hadapan anak laki-laki itu.

Tanpa sengaja Nirma memindai wajah anak lelaki itu.

Ada getaran yang ia rasakan. Anak di hadapannya itu sangat tampan, kulitnya putih bersih, pakaiannya juga bagus.

Dari penampilan, Nirma yakin ia berasal dari keluarga berada.

"Dia jatuh, Kak." jawab salah satu anak pondok.

"Tadi kita sudah katakan tidak boleh memanjat ke pohon, soalnya licin."

"Astagfirullah, Kamu jatuh dari pohon?"

"Iya, Kak. Tapi tidak tinggi kok jatuhnya." Salah satu anak pondok menunjukkan dari bagian mana anak lelaki itu terjatuh.

Nirma langsung memeriksa tubuhnya demi memastikan tidak ada luka yang lebih serius. Ia bernapas lega ketika hanya menemukan luka lecet di sana.

"Tunggu sebentar, Kakak ambilkan obat di dalam, ya."

Bangkit dari posisi berjongkoknya, Nirma tergesa-gesa masuk ke rumah dan kembali dalam hitungan menit dengan membawa kotak obat.

Ia kembali berjongkok di hadapan anak lelaki itu sambil membersihkan lukanya.

"Tidak apa-apa, hanya lecet, Dek!" ucap Nirma lembut.

"Perih banget, Kak." keluh anak lelaki itu.

"Kan lukanya baru, nanti juga perihnya hilang." Di balik cadar Nirma mengulas senyum.

"Nama kamu siapa?"

"Bimantara. Tapi Mama sama Papa panggilnya Bima."

Deg!

Jantung Nirma berdegub cepat. Keningnya berkerut tipis. Rasanya nama itu tidak asing di telinga.

Seperti pernah mendengarnya entah di mana. Tanpa sadar ia kembali meneliti pemilik wajah tampan itu.

"Ya Allah, Bima kenapa, Nak?" Suara seorang wanita berhasil mengalihkan perhatian Nirma.

Ia mendongak menatap wanita yang baru saja menghampiri mereka.

Selama beberapa saat waktu seakan terhenti bagi Nirma. Dua kali ia merasakan sesuatu yang berbeda saat melihat wanita itu.

Pertama adalah saat kedatangannya ke pondok tadi. Bahkan aroma tubuhnya terasa tidak asing.

"Jatuh, Ma!" Bima menunduk.

Raut wajahnya menggambarkan ketakutan. Takut sang Mama akan marah akan ulahnya.

Melihat itu, Nirma segera menyela. "Tidak apa-apa, Bu. Hanya lecet sedikit, kok. Sudah saya oles antiseptik."

"Makasih ya, Nak." Wanita yang terlihat masih begitu muda itu tersenyum, yang membuat wajahnya terlihat semakin cantik.

Tangannya yang halus mengulur membelai puncak kepala Nirma yang tertutup hijab. Membuat gadis itu kembali terpaku.

Nirma sendiri tidak mengerti perasaan apa yang sedang menghinggapi hatinya.

Ia sudah biasa dibelai oleh Umi, namun rasanya sangat berbeda dengan wanita ini. Begitu hangat meresap ke hati.

"Semoga kamu selalu dilimpahi kebahagiaan. Raka sangat beruntung mendapatkan gadis seperti kamu."

Nirma menunduk, menyembunyikan genangan yang memenuhi bola matanya. Ia tiba-tiba merasa sesak.

"Aamiin, terima kasih doanya, Bu" ucap Nirma lirih. "Saya permisi, mau beres-beres dapur."

Nirma seketika bangkit, berjalan menuju dapur dengan tergesa-gesa. Menahan sesak yang menggumpal di dada.

"Ya Allah, perasaan apa ini? Kenapa rasanya sedih melihat Ibu tadi?"

***

Suasana hati Raka benar-benar buruk malam ini. Setelah acara lamaran tadi, amarah di hatinya benar-benar memuncak. Ingin meledakkan amarah, entah kepada siapa.

Akhirnya, ia memilih menghabiskan waktunya dengan menyendiri di apartemen pribadinya.

Berharap rasa kecewa dan kesal akan sedikit berkurang.

"Kalian dapat informasi apa?" tanya Raka pada tiga orang pria berbadan besar yang baru saja masuk ke penthouse mewahnya.

"Untuk sementara, kami masih terus mencari."

Rahang Raka mengetat. Matanya menyorot tajam.

"Ini sudah belasan tahun dan pembunuh orang tuaku masih berkeliaran! Apa saja yang kalian kerjakan!" Teriakan lelaki itu menggema di ruangan.

Napasnya memburu. Ingin rasanya ia hantamkan kepalan tinjunya ke wajah tiga lelaki itu.

"Maaf, Bos! Kami masih butuh waktu. Menurut data terakhir yang kami kumpulkan, Mulan pergi keluar negeri dan menjadi TKW ilegal."

Mata Raka terpejam dengan hela napas berat. Amarah dan dendam menyala dalam tatapannya.

Kenangan menyakitkan saat ia kehilangan sang Ayah belasan tahun lalu masih membekas begitu dalam di hatinya.

"Kuberi kalian waktu tiga bulan lagi untuk mencari. Kalau tidak ketemu juga kalian tahu akibatnya!"

"Baik, Bos! Kami mengerti."

Raka mengibaskan tangan, membuat anak buahnya segera beranjak. Meninggalkannya dalam kesunyian.

Ia benar-benar frustrasi, terlebih pernikahannya dengan Nirma, wanita yang sama sekali tidak disukainya itu akan segera tiba.

***

Waktu menunjukkan pukul sebelas malam saat Raka tiba di rumah. Ia langsung menuju kamar.

Setelah berganti pakaian ia memilih merenung di balkon. Memandangi langit gelap yang dihiasi kilauan bintang.

"Memikirkan apa?" Suara Pak Darren membuyarkan lamunan lelaki itu.

"Tidak ada, Abi." jawab Raka pelan.

Darren duduk di kursi sebelah Raka. Mengusap punggungnya berulang-ulang.

"Abi tahu apa yang kamu pikirkan."

Raka menatap lelaki yang membesarkannya itu. Sejak orang tuanya meninggal, Pak Darren dan Tante Mawar yang membesarkannya.

Merawat layaknya anak sendiri. Bahkan mereka tidak membedakan Raka dengan dua anak kandungnya.

"Tentang pernikahan kamu dengan Nirma?" tambah Darren.

Raka mengangguk dengan hela napas kasar.

"Di antara jutaan perempuan, kenapa Abi dan Opa memilih Nirma? Apa yang lebih dari dia?"

Darren mengulas senyum tipis.

"Anakku... menikah adalah ibadah terpanjang dalam hidup. Abi dan Opa menginginkan kamu mendapatkan jodoh yang terbaik. Yang bekal agamanya bagus, yang bisa menerima kamu tidak hanya karena kelebihan yang kamu miliki, tapi dia juga bisa menyempurnakan kekurangan kamu, yang memiliki akhlak yang baik, dan semua itu ada di dalam diri Nirma. Insyaallah dia adalah pilihan terbaik." ucap Pak Darren panjang lebar.

Raka hanya menarik napas dalam, kemudian menghembus secara perlahan.

"Sebelum Ayah kamu menghembuskan napas terakhirnya, dia sudah menitipkan kamu kepada Abi. Jadi, Abi ikut bertanggung jawab untuk masa depan kamu, termasuk dalam hal mencari jodoh yang terbaik."

"Iya, Abi. Aku paham."

"Kamu hanya ragu karena belum menjalani. Suatu saat kamu akan paham bahwa kami melakukan ini bukan karena ingin membuat kamu terluka. Abi, Umi dan Opa kami semua mengharapkan yang terbaik untuk kamu."

"Maafkan aku, Abi. Aku tidak bermaksud menyakiti Abi, Umi atau Opa. Aku hanya belum siap dan merasa kurang cocok dengan gadis itu."

"Kamu, kan belum mengenal Nirma. Berpacaran lah dengan dia setelah menikah nanti. Pacaran yang halal, bukan pacaran yang haram dan membawa kamu pada kemaksiatan."

Raka menatap Abinya itu. Ia memang sangat pandai dalam membungkam Raka. Membuatnya benar-benar tersentil.

"Abi nyindir?"

Pak Darren terkekeh.

"Kalau kamu tersinggung artinya ucapan Abi benar, dong!"

Pak Darren mengusap bahu pemuda itu.

"Kamu sangat beruntung, Nak. Karena hanya kamu yang akan berhak melihat wajah Nirma. Ingat, segala sesuatu yang ditutupi itu memiliki kesan mahal. Sedangkan yang terbuka memiliki kesan murah."

Raka menarik napas dalam. Ini kembali merasa tersindir lagi.

**************

**************

1
Konny Rianty
Thorrrr"" bikin Raka jatuh cinta sm Nirmaaa....
Konny Rianty
lamuttt Thorrrr" yg Buanyakkkk heeee heeee....
Umu Kahar
/Angry//Angry//Angry/
Elfira Yozarina
ko nga ada lanjutanya....
Al Thaf
bagus si
Konny Rianty
Akh...sedih thorrr" bc nya pengen nangiss...kapan raka mau membuka hati nya untuk Nirmaa"" kamu pergi aja dr rumah, biar nyahok si Raka sableng ituu....
Uthie
keep 👍
Wiwik murniati
Luar biasa
Rieya Yanie
jangan jangan adiknya bryan
Eka raffasya
sangat² bagus/Rose//Rose/
Konny Rianty
Lanjut Thorr" bgs cerita nyaaa....
Asmarni Sias
lanjut
Reni Fitria Mai
sabungan nyo dong 🙏😭
Reni Fitria Mai
Hati saya yg menjerik melihat perlakuan suaminya 😭😭😭😭
Konny Rianty
lanjut Thorrrr" bgs cerita nyaaa....
Konny Rianty
Muak kaliii nengok raka" bikn si raka pisah dgn Nirma thoorr" biar nyesel ntiii
Konny Rianty
Zahraaa nya" pasti Nirma itu..
lanjut Thorrr" bgs cerita nyaaaa....
Rian Moontero
lanjooot yuuukk smangaaaaat💪💪🤸🤸🤩
erlina herliani
Luar biasa
Yaya Sukmalia
bagaimana nasib Norma?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!