NovelToon NovelToon
GADIS MANJA DAN PANGERAN DINGIN

GADIS MANJA DAN PANGERAN DINGIN

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahmuda / Cintamanis / Romansa-Teen school
Popularitas:26.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Akibat trauma masa lalu, Chaby tumbuh menjadi gadis yang sangat manja. Ia hidup bergantung pada kakaknya sekaligus satu-satunya keluarga yang peduli padanya.

Di hari pertamanya sekolah, ia bertemu dengan Pika, gadis tomboi yang mengajaknya loncat pagar. Kesialan menimpanya, ia tidak tahu cara turun. Matanya berkaca-kaca menahan tangis. Disaat yang sama, muncul pria tampan bernama Decklan membantunya turun.

Decklan itu kakaknya Pika. Tapi pria itu sangat dingin, dan suka membentak. Tatapan mengintimidasinya selalu membuat Chaby menunduk takut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

Hampir satu jam berlalu dan Danzel akhirnya muncul di cafe itu.

Pria itu menatap Bara dan Chaby bergantian. Raut wajahnya heran.

Selama ini ia mengira Bara tidak senang kakaknya bergaul dengan mereka. Ia makhlum cowok itu merasa marah karena Galen lebih banyak waktu menemani Chaby dibanding pulang ke rumahnya menemani mama mereka. Tapi melihat Chaby dan cowok itu saling bercanda dan tertawa bersama seperti sekarang ini, tentu saja membuatnya merasa heran.

Bara kembali bersikap dingin seperti biasa saat menyadari kedatangan Danzel.

Sebagai cowok yang dipandang dingin oleh banyak orang, pastinya akan terlihat aneh kalau ia bersikap manis seperti yang dilakukannya pada Chaby tadi. Ia lalu berdiri dan melirik gadis yang juga sedang menatapnya saat ini.

Cowok itu tersenyum tipis.

"Gue balik duluan, kakak lo udah ada." katanya menatap cewek didepannya yang membalas dengan lambaian tangannya. Cowok itu melirik Danzel sekilas sebelum meninggalkan tempat itu.

"Gue balik." pamitnya pada pria itu dan langsung pergi.

Danzel masih tidak berhenti menatap kepergian Bara. Entah ia harus senang atau tidak, yang pasti ia merasa aneh saja melihat sisi berbeda dari adik sahabatnya itu.

"Kakaaakk... kok lama? aku kan capek nungguiinn.."

Suara rengekan itu menyadarkan lamunan Danzel. Tatapannya beralih ke adiknya yang tengah menatapnya dengan wajah cemberut sambil merentangkan kedua tangannya lebar-lebar mengisyaratkan ingin dipeluk. Danzel tertawa kecil, dasar manja.

Ia lalu melangkah maju menyambut adiknya kedalam pelukannya tak lupa mengelus-elus kepalanya lembut. Mereka tak peduli meski banyak pasang mata sedang memperhatikan mereka saat ini.

"Kok bareng Bara?

Danzel bertanya. Mereka sudah di mobil, pulang ke apartemen. Ia melihat Chaby senyum-senyum senang. Pria itu tambah penasaran apa yang dilakukan Bara dan gadis itu tadi.

"Kak Bara udah nggak benci sama aku. Tadi kak Bara minta maaf dan sekarang kita temenan." seru Chaby semangat.

Ia menyuruh kakaknya untuk cepat-cepat menyetir. Alasannya karena ia pengen lapor ke kak Galen.

Danzel geleng-geleng kepala melihat kelakuan adiknya itu. Ia ikut senang mendengar Bara yang sudah tidak lagi membenci adiknya. Ia tidak ingin bertanya kenapa tapi baginya sudah jelas. Walau Chaby punya banyak sekali kekurangan, tapi gadis itu pun punya daya tarik tersendiri yang membuat dirinya gampang disayangi banyak orang.

Ekspresi Danzel berubah datar.

Tidak.

Tidak semua orang bisa luluh pada gadis seimut adiknya ini.

Mama.

Kenyataan mama mereka membenci Chaby membuat hati Danzel terluka. Ia berharap mereka tidak akan bertemu mama mereka lagi. Sudah cukup ia melihat adiknya disiksa dulu, saat mereka kecil.

"Kakak?"

Chaby menatap Danzel bingung. Tampaknya ada sesuatu yang mengganggu kakaknya. Atau jangan-jangan kakaknya tidak senang lagi ia berteman dengan kak Bara.

"Mm?" gumam Danzel tetap fokus menyetir.

"Kakak nggak suka yah aku sama kak Bara temenan?"

Pertanyaan itu sontak membuat Danzel menghentikan mobil dipinggir jalan sebentar lalu menatap adiknya lekat.

"Kok mikir gitu?" tanyanya balik.

"Abisnya kakak keliatan gak senang gitu." jawab Chaby. Bibirnya bergerak maju mundur menatap kakaknya.

Danzel terkekeh mengusap kepala gadis itu lembut.

"Pikiran kamu aja. Kakak seneng kok kamu punya banyak teman, apalagi  Bara." katanya kali ini mencium kening Chaby.

                                ***

"KAK GALEENN..."

Chaby berhamburan ke Galen yang tengah berkutat dengan pekerjaan di laptopnya. Ia kehilangan fokus saat gadis itu memeluknya dari belakang. Terpaksa ia harus meninggalkan pekerjaannya sebentar.

Pria itu berbalik dan tangannya meraih tangan Chaby yang melingkar di lehernya.

Pandangan Galen berpindah ke Danzel yang sudah duduk santai didepan mereka. Ekspresinya seolah bertanya ada apa dengan Chaby. Tidak biasanya gadis itu sesenang ini.

Danzel mengangkat bahu acuh tak acuh. Galen berdecak menatap sahabatnya itu dan kembali menatap lurus gadis didepannya.

"Kenapa, kamu kangen banget sama kakak, Hm?" ucapnya lembut tak lupa mengusap-usap kepala gadis itu penuh sayang.

Akhir-akhir ini ia sangat sibuk dengan pekerjaan dan harus bolak-balik keluar Kota sampai-sampai membuat mereka jadi jarang bertemu. Awalnya ia mengira Chaby bersikap begini karena kangen padanya. Tapi ternyata ia salah saat melihat gadis itu menggeleng.

Dahi pria itu berkerut.

"Kak Galen kenal kak Bara kan?"

Galen tambah bingung kemudian tertawa kecil.

"Bara kan adeknya kakak, masa ia kakak nggak kenal." kekehnya. Dasar Chaby.

"Emangnya kenapa?" tanyanya lagi penasaran. Gadis didepannya ini terlihat sangat gembira. Namun kenapa ia menyebut nama Bara?

"Kak Bara udah nggak benci lagi sama aku. Kita udah temenan sekarang. Kata kak Bara kapan-kapan aku bakal di ajak ke rumahnya terus dikenalin sama mamanya Kak Galen sama kak Bara." seru Chaby antusias. Tangannya memegangi kedua pipi Galen supaya pria itu terus melihatnya.

Galen kembali menatap Danzel antara percaya tidak percaya.

"Mereka terlihat akrab tadi." kata Danzel menatap Galen. Lagian nggak mungkin kan Chaby berbohong.

Galen malah makin bingung. Ia seolah masih tidak percaya mendengar Bara yang dingin dan berpendirian kuat itu sudah bisa menerima Chaby. Bukan berarti dirinya tidak senang, dia malah sangat senang hanya belum bisa percaya saja sebelum melihat buktinya.

"Kak Galen?"

Panggilan itu memudarkan lamunan Galen. Iya kembali menatap Chaby. Tangannya terangkat merapikan anak rambut gadis itu yang berantakan.

"Jadi kamu udah nggak takut lagi kan sama kak Bara?" tanyanya di sela-sela kesibukannya.

"Mm." Chaby mengangguk kuat-kuat.

Danzel didekat mereka ikut tersenyum. Ia senang melihat adiknya bahagia. Ia harus berterimakasih pada Bara nanti.

                                ***

Seperti halnya Galen dan Danzel, hal yang sama terjadi pula pada Decklan, Andra dan Pika. Mereka sampai tertegun melihat Bara dan Chaby yang tampak akrab. Bahkan Bara yang seperti balok es itu sering sekali tersenyum ketika Chaby mengajaknya ngobrol. Ia juga sering membalas obrolan cewek itu dan menjawab dengan lembut saat Chaby bertanya.

Tiga makhluk disamping mereka itu saling berpandangan, masih tertegun melihat kebersamaan Chaby dan Bara.

"Gimana ceritanya mereka jadi akrab gitu?" tanya Andra melirik Pika. Seingatnya kemarin Chaby masih takut pada Bara. Kapan juga mereka bertemu dan membangun hubungan akrab begitu.

Pika mengangkat bahu.

"Kemaren setelah nitip Chaby ke kak Bara aku langsung pergi." jelasnya.

Sekalipun kedekatan Bara dan Chaby membuat mereka penasaran dan keheranan, tapi hal itu juga membuat mereka senang. Karena suasana gak bakal canggung lagi kalau berkumpul sama-sama.

Buat Decklan sendiri, ia merasa senang cewek itu tidak akan lagi ketakutan tiap kali melihat Bara, itu hal yang baik menurutnya.

"Kak Bara kapan ngajak aku main ke rumah kakak?"

Pertanyaan itu kontan membuat semuanya kompak menatap Chaby. Gadis itu balas menatap mereka dengan senyum lebarnya.

"Kata kak Galen di rumahnya kak Bara kolam renangnya bagus banget." tambah gadis itu lagi.

Gaya bicaranya seperti Galen dan Bara berbeda rumah saja.

"Kenapa emangnya nanya-nanya kolam?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut Andra.

"Aku pengen berenang." sahut Chaby lagi semangat.

Pika tiba-tiba tertawa menatap cewek itu.

"Ya elah By, lo tuh sadar diri dong kalo nggak bisa berenang. Maksa banget deh mau terjun ke kolam." ledeknya terkekeh.

Ia berhasil membuat Chaby menunduk cemberut. Ketiga pria itu langsung menatap Pika dengan ekspresi memberi peringatan.

Pika malah cengengesan. Ia menatap Chaby lagi.

"Emang lo beneran pengen berenang?" tanyanya.

Chaby mengangguk pasti. Meski bukan itu alasan satu-satunya juga.

Pika menatap kakaknya dan dua sahabat cowok itu meminta pendapat.

Decklan lalu menarik kursi dan duduk di sebelah Chaby. Tangannya terangkat menyentuh dagu gadis itu, membuatnya menatapnya.

"Kalau ingin berenang, aku bisa ajarin."  ucapnya lembut. Chaby menatap cowok itu senang dengan mata berbinar-binar.

"Kak Decklan janji?" ia mengangkat jari kelingkingnya ke depan Decklan untuk membuat janji seperti yang dilakukannya pada Bara kemarin.

Ia takut cowok itu akan ingkar janji.

Ada-ada saja.

🌴🌴🌴

Buat yang pengen aku update episodenya banyak-banyak yang sabar yah🙏

Aku lagi coba kejar episodenya, tapi sekarang akunya lagi sibuk banget baru bisa upnya satu-satu. Aku masih harus mikirin ide juga biar ceritanya nggak muter-muter.

Intinya kalo kalian tertarik sama ceritaku tetap dukung aku terus yah biar aku lebih semangat ngumpulin ide-ide buat nulis.

Jangan lupa juga kasih vote, like dan komentar kalian dibawah. Nggak susah kok. Makasih semuanya🤗

1
Tiara Seftiany
Luar biasa
Fani Indriyani
karyamu keren thor 1👍👍👍
Fani Indriyani
Udh di kb belum Chaby,awas loh tar kebobolan kan kasian msh kecil dede Arinnya
Fani Indriyani
Tp salut sih ma orangtuanya Decklan karna mau menerima Chaby apa adanya,pdhal menantunya ajaib banget sifatnya
Fani Indriyani
Galen mana Galen....kasian deh blm ketemu jodohnya ,ma aku aja mau ga tp jd yg kedua 😜😜🤣🤣🤣
Fani Indriyani
Nanda ma Andra aja,masih jomblo dia dan pastinya ga kalah tampan dr Decklan dan Danzel atau kalo mau yg lebih dewasa ada Galen tuh yg nganggur 😁
Fani Indriyani
dokter nanda atau perawatkah yg merekam aksi luna,laporin aja ke Decklan jgn biarkan dia berkeliaran bebas
Fani Indriyani
wah keterlaluan si luna,pecat aja teruz penjarain biar kapok 😡mdh2an Chaby dan kandungannya baik2 aja
Fani Indriyani
Bara tinggal bilang aja ma Pika kalo skr mau fokus ke mama dulu gt,ya iyalah pasti Pika mikirnya macem2 lah udh berapa taun hubungan mereka tp ga lanjut2 ke jenjang pernikahan
Fani Indriyani
Danzel kebelet nikah gr2 dia denger desahan Chaby ma Decklan di kamar mandi wkwkwk
Fani Indriyani
Tuh kan ..... Danzel jgn marah2 ih,itu calon jodohmu loh tar malah lari dia karna ketakutan ma kamu wkwkwk
Fani Indriyani
Wah kayanya kak Sharon jodohnya kak Danzel deh
Fani Indriyani
Ara itu siapa kak ?drtadi Ara2 mulu deh 😁🤭
Fani Indriyani
Duh..tiap kali mereka berduaan dikamar aku yg deg2an karna tkt mereka kebablasan 🙈
Fani Indriyani
Astaga Chaby kebiasaan kalo abis bikin marah Decklan pasti kabur 🤣🤣🤣Pika nih parah isengnya tanggung jawab loh
Fani Indriyani
😂😂😂😂 tp keren loh Chaby ga ada jaim2nya,biasanya nih cewe pas msh pacaran suka jaim tp pas udh nikah baru deh ketauan aslinya 🤭🤭
Mirra Qurotulaini
Luar biasa
Fani Indriyani
si Pika nih ketularan Chaby kek nya 😂😂😂
Fani Indriyani
Chaby manja banget ya,ngelendot sana ngelendot sini..untung aja Decklan pengertian jd ga masalah ma sifat manja Chaby
Caca Marica
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!