NovelToon NovelToon
Isekai Slime? Reincarnation Into Another World

Isekai Slime? Reincarnation Into Another World

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Harem / Fantasi Isekai
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chizella

Genre : Fantasi, Fantasi-Isekai, Action, Harem, Romance, Adventure, Reinkarnasi, Isekai, Magic, Demon, Royal.

[On Going]

- Sinopsis -

Setelah berkali-kali di bully oleh orang kaya. Sion yang sudah tidak tahan dengan semua itu, akhirnya meluapkan amarahnya.

Sampai akhirnya kepuasannya berakhir dengan bunuh diri. Dan dia tidak menyesalinya, seperti kebanyakannya dia bereinkarnasi di dunia lain.

Apakah Sion akan mencoba meraih puncak? Tetap dibully? Atau sebaliknya dia membully?

- Untuk jumlah kata ga full 1k yah gaes, kadang cuma 800 atau bisa aja lebih sampai 1,5k kalau benar-benar niat. Kalau agak sibuk yahh, antara 1k atau 800+ doang.

- Up-nya yah suka-suka aku wkwk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chizella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 : Ujian Lise

[POV Lise]

Aku akhirnya akan melaksanakan ujianku, setelah mengatakan beberapa kata pada Sion, aku mendatangi Pengawas arena.

"Kau siap?" katanya, dengan nada meremehkan.

"Ya."

"Kau petarung tipe apa? Penyihir? Atau Jarak dekat?"

"Aku bisa melakukan keduanya, ku ingatkan padamu, jika ingin melawanku lawanlah aku dengan serius."

"Ini hanya ujian untuk menentukan Rankmu, tidak perlu seserius itu."

"Oh benarkan? Kalau begitu akan kubuat kau serius."

Aku bersiap dengan kuda-kuda, sementara dia hanya menggunakan sebuah pedang. Aku bisa merasakannya. Pedang itu dialiri sihir yang membuatnya menjadi lebih kuat dari pedang biasa.

Dengan satu langkah aku langsung melesat kedepannya melancarkan satu tinju, yang mana ia tahan menggunakan sisi datar pedangnya.

KRANK!

Ia terpental mundur dengan wajah kaget, setelah itu ekspresinya berubah menjadi lebih serius. Di sisi lain Sion memperhatikanku dengan mulut terbuka. Sebegitu terkejutnya kah dia?

Aku melupakan hal itu sejenak, dan fokus pada pertarungan ini. Kali ini Pengawas menyerang lebih dulu, ia mengayunkan pedangnya dari samping, membuatku harus menunduk untuk menghindar.

Tak berhenti disitu ia memutar pedangnya, arahnya berubah ke arahku. Aku menahannya dengan tanganku. Membuat ledakan kecil terjadi, tak terjadi apa-apa karena pedang itu berhasil ku tahan menggunakan tanganku yang sudah dilapisi sihir penguat.

Ia mundur sejenak, setelah menghembuskan napasnya ia kembali menyerang. Serangan dari tengah, serangan menusukkan pedang tepat ke arah jantungku.

Dia! Apa dia berusaha membunuhku.

Dengan cepat aku merubah posisiku dan menggunakan kakiku untuk menendangnya dari arah samping. Ia menahannya dengan tangan kirinya, tatapi tetap saja membuatnya terpental.

"Kau lumayan juga! Tenanglah, aku tak mencoba membunuhmu. Tapi, aku akan melihat sampai mana kau bisa melawanku," ucapnya, ia tersenyum seperti menikmati pertarungan ini.

Baiklah, aku juga harus menikmati ini.

Aku mengarahkan tanganku padanya. "Hellfire!" setelah itu mengeluarkan api dari lingkaran sihir yang ku buat.

Serangan itu di tebas olehnya, aku tak heran soal itu karena pedangnya dialiri sihir tentu saja cukup kuat untuk menahan sihirku. Lagi pula dia ini Pengawas.

Aku melapisi tanganku dengan api, kembali melesat menyerangnya dari belakang. Dengan cepat ia berbalik dan menahan tinju-ku.

"Tertangkap."

"Freezer!"

Dalam sekejap kaki-ku telah dibungkus oleh sihir Es miliknya, di lanjutkan dengan dia yang menyerang dari depan.

Tak berpikir panjang aku menggunakan kedua tanganku untuk menahannya, dan terpental jauh karena itu.

"Ugh..."

"Jangan pikir kau bisa menahan semua seranganku." Ia memutar-mutar pedangnya, dengan wajah meremehkan.

Ini membuatku jadi kesal, aku menarik nafasku dalam kemudian menghembuskannya. Berusaha mengingat bahwa ini adalah ujian, jangan terpancing oleh kata-katanya, kalahkan saja dia.

Aku kembali melancarkan sihirku, "Wind Cutter." Angin yang berputar-putar di sampingku ku lemparkan ke arah Pengawas, ia menghindar dari serangan itu. Beberapa saat setelah berhasil menghindari semuanya ia kemudian kembali maju.

"Rasakan ini!"

Ia melompat tinggi, tepat di atasku mencoba menyerang dengan kekuatan penuh. Begitu dia turun aku langsung menahan pedangnya dengan tanganku. "Wind Chunks." Dengan sihir angin yang begitu tajam, aku membuat ia terpaksa menghindari serangan tanpa arah itu.

"Kenapa kau mundur? Kau takut?"

"Dalam pertarungan seseorang harus tau kapan harus maju, dan kapan harus mundur. Dan sekarang saatnya bagiku untuk menyerang!"

Ia kemudian melesat dengan begitu cepat, dari arah kananku. Gerakannya tak bisa kulihat.

Aku berpikir sejenak sesaat sebelum dia menyerangku, menutup mataku aku merasakan energy sihirnya, terasa jelas... Aku menemukannya.

Setelah yakin aku berbalik dan memfokuskan kekuatanku untuk menahan di bagian kiri, tepat saat itu juga dia benar-benar menyerangku dari kanan. Itu berhasil ku tahan.

"Lumayan juga," katanya, yang kemudian mundur lalu menyerang kembali.

Semua serangannya yang bertubi-tubi berhasil ku tahan, setelahnya giliranku untuk menyerang. Aku menggunakan sihir penguat tiga kali lipat pada tinjuku. Tepat membuatnya sekali lagi terpental.

Tak sampai di situ, aku kembali mendekatinya dengan cepat, serangan ku lancarkan dengan kaki-ku mengenai perutnya.

"Ugh!"

BOOM—!

Usai asap terlihat ia yang terbaring, "Hahaha, lumayan. Kau berpotensi menjadi kuat, kalau menurutku dirimu yang sekarang bisa kumasukan ke Rank A."

Melihat pertarungan sudah selesai, Sion mendekat dan bertanya pada Pengawas. "Tunggu, Pengawas. Apa Rank itu bukan pada kekuatan party tapi pada kekuatan masing-masing?"

"Yah, kurang lebih begitu. Kalian berdua akan mendapat Rank masing-masing, jika dia dapat Rank A, maka kau belum tentu bisa. Kau harus membuktikan kekuatanmu."

Aku hanya melongo kurang mengerti apa yang mereka katakan, yahh kurasa tidak perlu kupikirkan. Aku sudah mendapat Rank-ku dan itu sudah cukup untuk sekarang.

"Kalian istirahat dulu, aku akan memanggil Pengawas lain. Aku sudah tak bisa bertarung lagi," ucapnya, senyuman nampak di wajahnya.

Apa aku menendangnya terlalu keras?

Aku duduk bersama Sion di sebuah kursi yang di sediakan, menunggu kedatangan Pengawas berikutnya aku hanya memakan cemilan yang Sion berikan. Katanya itu hadiah karena berhasil mencapai Rank A.

Sion tiba-tiba memegangi pundakku. "Kau baik-baik saja? Tidak terluka kan?" tanyanya, nadanya serius.

Aku diam sejenak dengan wajah datar sebelum menjawab. "Bodoh apa kau tidak lihat, kaki-ku terluka!"

"Hee, mana. Tidak ada luka tuh."

Aku menunjukkan bagian yang luka, itu hanya luka kecil. Meski begitu tetap saja sakit. "Kau lihat?"

"Ehh, itu kan cuma luka kecil," ucapnya kembali, nadanya mengejek.

"Padahal kau sendiri yang tanya, apa aku terluka!"

Dia membuatku sedikit kesal, setelahnya dia tertawa kecil, kelihatannya dia mentertawakanku. "Kau, mentertawakanku ya?!"

"Ahh, Tidak. Hanya saja dengan kelakuanmu tadi kurasa kau baik-baik saja," ucapnya begitu hangat tersampaikan padaku.

"Ehem-ehem," Aku batuk kecil, mencoba menyembunyikan perasaan senangku. "Jadi bagaimana kau akan melawan Pengawas?" tanyaku.

Sejauh ini yang ku lihat Sion tak pernah bertarung, kekuatannya Sebelumnya juga hanya berguna untuk mengambil uang orang lain, memangnya berguna juga di pertarungan?

Dan hal yang paling membuatku penasaran, kenapa dia membeli pedang yang sudah berkarat? Dengan uang yang ia ambil, harusnya bisa untuk membeli yang lebih bagus.

Ia mengangkat satu jarinya ke depan wajahnya. "Shuttt... Aku punya cara tersendiri, hehe." senyuman nampak di wajahnya saat ia memutar-mutar pedang karatan miliknya itu.

Tapi jika itu Sion, kurasa dia pasti punya cara tersendiri. Dia juga terlihat aneh, seakan tak tau apa-apa tentang dunia ini.

Beberapa saat kami menunggu, akhirnya Pengawas lain datang. "Ayo, biar ku lihat kemampuanmu."

Sion berjalan ke arahnya, sesekali melambaikan tangan padaku. Baiklah, mari lihat kemampuan bocah ini. Akankah dia berhasil, memikirkannya saja membuatku begitu bersemangat.

1
Frando Wijaya
next Thor 😃
☆White Cygnus☆
alurnya cepet, dan ya ... generik, tapi masih oke ...
☆White Cygnus☆: yep ...
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: emg cepet banget sih alurnya, thank dah mpir
total 2 replies
☆White Cygnus☆
tomlol moment
☆White Cygnus☆
udah stress ternyata beliau ...
☆White Cygnus☆
apalah, cepu
☆White Cygnus☆
amjinc cemen bener, baru segitu udah mau kabur aja ...
☆White Cygnus☆
tomlol!
☆White Cygnus☆
tapi emang iya, lu ngelawan malah tambah ancur, keluarga juga bisa keseret ...
ꩇׁׅ֪݊ αɾíղҽ
hm~ hm~
🎀𝓜𝓲𝓼𝓼 𝓥𝓲𝓪 𝓟𝓮𝓻𝓲🍒
gg
Frando Wijaya
btw next Thor 😃
Frando Wijaya
skrg hanya menunggu wkt
Frando Wijaya: itu emng bner.....tpi jgn lengah loh....terkadang lengah sikit langsung berakhir segalany
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: ngapain coba, kan tujuan mc cuma Lise seorang/Facepalm/
total 6 replies
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
berarti...raja sampah itu cari gara2
Frando Wijaya: hehehehe 😈
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: yah liat aja nanti, lagian tujuan raja nyari gara2 ama sion apa coba, raja aja ga kenal/Doge/
total 7 replies
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
ingin blg anuu yg ranjang tktny mlh sensor 😅
Frando Wijaya: syng sekali 😌
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: wkwk sensor dikit
total 2 replies
Frando Wijaya
btw next Thor 😃
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: yeppp
total 1 replies
Frando Wijaya
GILA! gk keberatan jd org ke 2 kekasih?! wah! bner2 gawat
Frando Wijaya: yare2....urusan cinta emng sgt rumit
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: loh yg mau kan si Liana, sion cuma ngikut doang
total 4 replies
ꩇׁׅ֪݊ αɾíղҽ
shi hao moment🗿👏
Frando Wijaya
next Thor 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!