Cinta Dalam Genggaman Tasbih

Saat ini Hanna tampak begitu kebingungan untuk membantu Lucas karena saat ini kondisi nya terlihat lemah. Hanna mencari obat P3K di ruangan tersebut untuk membantu membalut luka Lucas.

"Dimana ya kotak nya?" Hanna mencari di setiap sudut ruangan dan saat membuka laci di meja, Hanna menemukan kotak P3K tersebut.

Hanna langsung berlari menuju ke arah Lucas yang saat ini wajah nya terlihat pucat bahkan badan nya terasa panas karena demam. Hanna membuka semua baju Lucas yang penuh dengan darah dan betapa terkejutnya Hanna saat dia melihat begitu banyak luka di badan Lucas.

"Siapa lelaki ini? Kenapa begitu banyak luka di tubuh nya? Mungkinkah dia salah satu anak buah di Mansion ini dan ada seseorang yang menyerangnya hingga membuat dia terluka seperti ini," kata Hanna tampak bertanya-tanya tentang lelaki yang berada di depan nya ini.

"Sudahlah Hanna, siapa lelaki ini sekarang tidak penting, kau harus segera menyelamatkan nya," kata Hanna dan mulai membersihkan luka di tubuh Lucas.

Hanna tampak begitu sangat hati-hati saat mengobati luka Lucas lalu Hanna pun memberikan obat di setiap luka di tubuh Lucas setelah itu Hanna langsung memperban luka nya.

Lucas yang merasa bahwa ada seseorang di samping nya sedikit membuka ke dua matanya karena kondisinya masih belum begitu stabil. Lucas melihat kearah seorang wanita yang saat ini sedang mengobati luka nya, pandangan yang sedikit kabur membuat Lucas tidak terlihat begitu jelas siapa wanita yang telah mengobati nya tersebut.

"Siapa wanita ini?" gumam Lucas di dalam hatinya sambil berusaha melihat dengan jelas siapa wanita yang mengobati nya tapi keadaan Lucas yang benar-benar lemah membuat dia kembali memejamkan matanya dan mulai tertidur.

Setelah lebih satu jam akhirnya Hanna selesai memperban semua luka Lucas, Hanna juga mengecek denyut nadi Lucas yang semakin membaik. Hanna tampak tersenyum lega karena melihat kondisi Lucas yang terlihat lebih baik dari sebelumnya tak lupa Hanna mengambil handuk kecil dan menempelkan pada dahi Lucas untuk menurunkan demam nya.

"Syukur lah kondisi nya sudah mulai stabil, sekarang hanya tinggal menunggu demam nya turun," ucap Hanna lalu menyenderkan tubuh nya di dinding ruangan tersebut berada di samping Lucas.

Hari yang sudah mulai larut membuat Hanna merasa ngantuk, Hanna juga tidak berani kembali ke kamar nya karena Hanna takut jika para anak buah tadi masih menunggu Hanna. Akhir nya Hanna pun memutuskan untuk beristirahat di ruangan ini bersama dengan Lucas.

Hanna yang saat itu sedang tertidur tiba-tiba bermimpi bertemu Ayah nya, Hanna tampak tersenyum saat melihat wajah Ayah nya bersama dengan Ibu nya.

"Ayah, Ibu," ucap Hanna di dalam mimpinya dan langsung memeluk mereka berdua.

"Kalian berdua datang untuk menjemput Hanna kan?" tanya Hanna menangis bahasa saat bertemu dengan mereka berdua.

Mereka tampak hanya diam sambil menggelengkan kepalanya lalu di saat itu juga ke dua orang tua Hanna melambaikan tangan nya.

"Ayah, Ibu, Kalian mau pergi kemana? Tunggu Hanna," teriak Hanna sambil mengejar mereka berdua hingga Hanna pun terbangun dari tidur nya dengan raut wajah panik nya.

Hanna melihat sekeliling ruangan dan Hanna menyadari bahwa pertemuan nya dengan ke dua orang tuanya hanyalah sebuah mimpi.

"Ternyata hanya mimpi," kata Hanna mengusap wajah nya yang berkeringat.

Hanna pun melihat kearah Lucas dan mengambil handuk kecil yang mengompres dahi nya. Hanna juga memegang dahi Lucas yang tidak lagi terasa panas.

"Alhamdulillah, demam nya juga udah mulai turun," kata Hanna lalu dia pun berdiri membersihkan darah yang berceceran di lantai.

Hanna juga membersihkan tubuh Lucas lalu setelah itu Hanna pun melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 3 pagi.

"Astaghfirullah, udah jam 3 subuh. Aku harus segera kembali ke kamar jika tidak nanti Bibi Wang akan datang menghukum ku karena tidak melihat aku di dalam kamar. Aku harus segera pergi," kata Hanna bergegas pergi dari ruangan tersebut dan meninggalkan Lucas seorang diri.

Hanna berlari sambil melihat sekeliling sudut ruangan karena Hanna takut jika anak buah tadi yang berniat jahat kepada Hanna akan datang dan kembali menangkap nya. Setelah tiba di depan pintu kamar nya, Hanna tampak berjalan sangat pelan agar tidak membangunkan pelayan lain nya.

Hanna tampak bernafas lega saat dia sudah berada di dalam kamar nya, Hanna pun langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya setelah melaksanakan sholat tahajud Hanna menunggu waktu sholat subuh. Hanna menjadikan selimut sebagai mukenah meskipun terlihat aneh tapi dengan selimut ini Hanna bisa menutup aurat nya dan melaksanakan sholat.

Pagi hari pun kembali menyapa, saat ini Hans tampak terlihat kebingungan menunggu kedatangan Lucas. Para anak buah yang bersama Lucas sudah kembali tapi Hans sama sekali tidak melihat keberadaan Lucas.

"Dimana Tuan? Kenapa Tuan belum kembali juga? Mereka bilang bahwa Tuan Lucas sudah pulang lebih dulu apalagi kondisi Tuan saat itu penuh dengan luka," Hans tampak terlihat cemas sambil terus melihat kearah gerbang.

Benar, Lucas memang pulang lebih dulu setelah dia membunuh semua keluarga Miller tapi sayang karena kekuatan keluarga Miller yang cukup kuat membuat Lucas dan beberapa anak buah nya terluka parah. Bahkan hanya sedikit anak buah Lucas yang selamat dan semua nya meninggal karena misi tersebut. Keadaan Lucas pun juga sangat parah dengan luka di sekujur tubuh nya tapi untung saja Lucas masih bisa selamat dan kembali ke Mansion meskipun kedatangan nya tidak di ketahui oleh Hans.

"Bagaimana, Apakah kalian sudah menemukan Tuan Lucas?" tanya Hans kepada anak buah nya yang di tugaskan untuk mencari Lucas di kediaman keluarga Miller.

"Tuan, kami sama sekali tidak menemukan Tuan Lucas di kediaman keluarga Miller," jawab anak buah nya.

"Apa! Bagaimana bisa? Apakah kalian sudah mencari nya dengan benar?"

"Tuan kami sudah mencari keberadaan Tuan Lucas di setiap sudut tempat kediaman keluarga Miller tapi kami sama sekali tidak menemukan Tuan Lucas dan kami yakin bahwa Tuan Lucas sudah kembali ke Mansion karena kami semua melihat Tuan Lucas membawa mobil nya menuju ke Mansion," jelas anak buah nya saat dimana Lucas membawa mobil nya untuk menuju ke Mansion.

"Tapi sekarang Tuan Lucas tidak ada di Mansion! Aku tidak mau tau, kalian harus mencari dimana pun sampai Tuan Lucas di temukan. Jangan kembali jika kalian belum menemukan Tuan Lucas, kalian mengerti!" bentak Hans kepada anak buahnya agar segera menemukan Lucas.

"Baik Tuan," jawab mereka serentak lalu mereka pun pergi melakukan tugas nya untuk menemukan keberadaan Lucas.

Saat pikirannya sedang kacau karena Lucas belum kembali, tiba-tiba handphone milik Hans berbunyi dan saat itu juga Hans pun mengangkat telepon nya.

"Hallo,"

"Hans, cepat datang ke ruangan ku," ucap seseorang yang tak lain adalah Lucas.

Hans tampak terkejut saat mendengar suara Lucas.

"Tuan? Baik, saya akan segera ke sana," jawab Hans dan dia pun langsung pergi ke ruangan Lucas.