NovelToon NovelToon
Cinta & Cappuccino

Cinta & Cappuccino

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: SangMoon88

Kisah cinta dua sejoli, yang kembali terjalin setelah beberapa tahun terpisah, kini diuji kembali. Sosok dari masa lalu yang mencoba menghancurkan hubungan mereka, hingga membuat keduanya berada dalam pilihan yang sulit, bahkan hampir meregang nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7

POV ALVIAN

Hari pertama ia menggantikan Papi menjadi CEO diperusahaan, membuatnya sedikit grogi. Ia dan kedua sahabat baiknya itu turun dari mobil, dan disambut oleh seluruh karyawan.

Dengan seksama Alvian memperhatikan satu demi satu karyawannya, hingga matanya tertuju pada seorang wanita yang berambut hitam kecoklatan.

Wajahnya begitu putih mulus, mata yang kecoklatan, dengan polesan makeup yang tidak terlalu tebal, membuatnya begitu cantik, membuat Al tak berhenti menatapnya.

Raisya yang merasa bahwa ia terus dipandangi oleh atasannya itu menjadi sedikit grogi, sehingga tanpa disadari pipinya mulai kemerahan, sehingga ia menundukan kepalanya menahan malu, karena dipandang oleh pria tampan selama itu.

Sampai akhirnya Al pun berlalu menuju ruangannya, dan diikuti karyawan lain. Mereka hendak masuk ke dalam lift. Tapi kemudian Alvian yang masih penasaran dengan wanita itu, menghentikan langkahnya, dan membalikan tubuhnya seraya ingin melihat kembali wanita yang sudah menarik perhatiannya tadi.

Tanpa disadari olehnya, Raisya yang sedang berjalan menunduk dibelakang Al bersama kedua sahabatnya terkejut, kala Alvian berhenti begitu saja dan membalikan tubuhnya 180°, hingga mereka pun bertubrukan.

Mereka semua kaget bukan main. Al yang tubuhnya ditubruk oleh Raisya, membuat Raisya hampir terjatuh, langsung Al reflek melingkarkan tangannya pada pinggang Raisya, berusaha menangkap tubuh wanita itu dan menariknya kedalam pelukannya.

Seketika aroma parfum Raisya menyeruak dan membuat Al mabuk kepayang dengan aroma itu. Mengingatkannya saat pertama kali mencium aroma yang membuatnya candu.

Mereka saling menatap dalam satu sama lain, menciptakan keheningan disana. Mata bertemu mata, saling tatap begitu dalam.

Seolah hanyut dalam pikiran masing-masing, Alvian dan Raisya masih asik dengan pandangan mereka dan mematung. Membuat orang-orang yang berada disana jadi saling pandang.

"Eeeheeeem , anda baik-baik saja pak??," Tanya Anton, membuyarkan lamunan mereka.

"Ah.. Iya!! Kamu baik-baik saja kan??," Tanya Alvian sambil melepaskan tangannya pada pinggang Raisya.

"I- iya pak, maaf saya tadi menabrak anda, saya tidak sengaja!," Jawab Raisya sembari menunduk.

"Justru saya yang minta maaf karena berhenti mendadak,!" Balas Alvian karena ia merasa bersalah.

" Aaah tidak pak saya yang minta maaf , karena tidak fokus pada pandangan saya," Sanggah Raisya dengan menggelengkan tangan dan kepalanya.

"Saya yang minta maaf karena tadi hampir membuat kamu terjatuh."  Jawab Al tidak mau menyalahkan.

Reza dan Anton saling pandang melihat tingkah Alvian pada Raisya membuat mereka saling melempar senyum. Kemudian TIIIIIINGGGG pintu lift terbuka.

" Silahkan pak, liftnya sudah terbuka," Ajak Reza pada Alvian.

"Saya duluan ya", pamit Al pada Raisya disertai senyuman manis.

"Baik pak silahkan," Jawab Raisya mempersilahkan dengan wajah yang masih memerah.

Alvian dan yang lainnya masuk kedalam lift. Meninggalkan Raisya bersama rekan-rekannya yang lain termasuk kedua sahabatnya Kanaya dan Areta.

"Wah wah wah, pemandangan apa tadi, romantis banget!!," Goda Kanaya sambil terkekeh.

"Beruntung banget lu Ra, aaaahhhh jadi ngiri gw," Timpal Areta dengan gaya sok imutnya.

"Iisssssh apaan sih kalian bedua, sssssttt malu ah," Sambil menepuk lengan keduanya.

"Cieee, pipi lu kenapa merah gitu Ra??," Ejek Kanaya lagi kali ini sambil menutup mulutnya yang terkekeh melihat ekspresi Raisya.

"Roman-romannya ada yang lagi salting nih, abis dipeluk sama CEO ganteng." Ejek Areta yang ikut-ikutan menggoda sahabatnya itu.

"Apaan sih, udah-udah!!," Elak Raisya sambil memegang kedua pipinya dan mengibaskan kedua tangannya seolah mengipas-ngipaskan kegerahan.

Mereka pun masuk kedalam lift dan menuju ruangan masing-masing.

**************************

Karena hari ini mereka harus datang lebih pagi, membuat Raisya belum sarapan. Ia memutuskan pergi ke pantry, untuk membuat secangkir kopi agar lebih bersemangat pagi itu.

Memang bukan Cappuccino seperti kesukannya, tapi setidaknya dengan meminum kopi ia merasa lebih relaks untuk memulai pekerjaannya.

Dan saat memasuki pantry, ada seorang pria yang sedang duduk memunggunginya sambil meminum secangkir kopi, dari aromanya ia hafal betul, pria yang sedang duduk memunggunginya itu meminum cappuccino.

Dirasa tidak mengenal pria itu, ia mengabaikannya lalu mengambil cangkir, dan ketika hendak membuat kopi, pria yang sedang duduk itu menoleh dan menyapanya.

"Hey, kamu wanita yang tadi kan??," Sapa Alvian dengan ramah dan tersenyum manis.

"Eh, pak Alvian, maaf saya pikir karyawan lain, karena bapak tidak memakai jas, saya tidak tau kalau itu anda!!!." Jawabnya terkejut, dan memposisikan tubuhnya menghadap Alvian.

"Hehe iya tidak apa-apa!!," Kamu mau buat kopi??," Tanya Alvian lagi.

"Iya pak, tadi saya tidak sempat ngopi, jadi saya kesini untuk bikin kopi" Jelas Raisya.

"Kebetulan, apa kamu suka Cappuccino??, ini saya pesan 2, tadinya saya juga mau buat kopi, tapi saya tidak suka kopi hitam, karena tanggung sudah disini, yasudah saya ngopi disini saja." Alvian menyerahkan kopi lalu menggeserkan kursi untuk Raisya.

"Oh begitu, iya saya suka pak, cappuccino memang favorit saya!!," Jelas Raisya lagi sambil tersenyum.

"Syukurlah kalau kamu suka, silahkan diminum mumpung masih hangat." Seru Alvian sambil meminum kopinya.

*********************

Alvian dan Raisya duduk di pantry sambil meminum cappuccino kesukaan mereka. Kemudian Alvian pun bertanya.

"Siapa nama kamu??." Tanyanya dengan tersenyum.

" Ah.. Nama saya Raisya pak," Jawabnya dengan malu-malu.

"Hmm saya Alvian, sudah lama bekerja disini??," Tanyanya lebih lanjut.

" Hu'um sudah mau 5 tahun pak!!! ," Jawab Raisya sambil meminum kopinya.

"Betah??," Tanya Al lagi.

"Alhamdulillah, betah pak!!," Jelasnya sambil mengangguk.

"Syukurlah, oh iya boleh saya tanya sesuatu??," Tanya Alvian membuat Raisya menatapnya serius.

" A-apa itu pak??,"

"Ini mengenai parfum kamu!!," Jawab Alvian membuat Raisya mengerutkan dahi.

" Parfum saya?? Memang ada apa pak?? Apa aromanya terlalu menyengat??," Tanya Raisya dengan perasaan was-was.

"Bu-bukan, hmm maksud saya, kamu pakai parfum apa, saya suka aromanya, bikin saya candu!!!," Jelas Alvian tidak ingin membuat Raisya salah paham.

" Eeeh i-itu.." Jawab Raisya terbata-bata.

"Maaf kalau pertanyaan saya menyinggung kamu, tidak usah kamu jawab, tidak apa-apa!!," Alvian memotong kata-kata Raisya sebelum menyelesaikan kalimatnya, karena merasa tidak enak dengan pertanyaannya yang menjadi canggung.

" Ehhhhmmm ini parfum racikan saya sendiri pak!!!," Jawab Raisya sambil menunduk.

"Oouh begitu, pantas saja saya asing dengan wangi parfumnya, tapi jujur aroma ini bikin saya candu, makanya saya penasaran dari pas pertama saya cium aroma ini, wangi khasnya langsung bisa bikin orang tau siapa pemiliknya." Jelas Alvian, mencoba mencairkan suasana

" Maksudnya pak??," Tanya Raisya tidak paham dengan maksud ucapan bosnya itu.

" Iya wangi parfum ini bisa menjadi ciri khas kamu, karena dengan tanpa melihat, orang pasti sudah tau kalau itu kamu, hanya dari aromanya saja," Jelas Alvian sambil tersenyum manis.

Ya, Selain wajahnya yang tampan, dengan alis tebal, mata kecoklatan, hidung mancung, dan rahang yang tegas. Senyum Alvian benar-benar mampu menghipnotis para wanita.

Begitu sempurna sosok Alvian, badan tinggi berisi, kulit putih, wajah yang mampu meluluh lantahkan hati wanita yang memandangnya bak seorang Idol K-pop.

"Oh begitu, bapak sendiri, kenapa ngopi disini?? anda kan bisa meminta OB untuk mengantar kopi ke ruangan anda??," Tanya Raisya penasaran, mengapa atasannya berada di pantry.

" Saya tidak terbiasa menyuruh, selagi bisa saya lakukan sendiri, ya saya lakukan, lagi pula saya hanya ingin tau suasana di kantor ini bagaimana, makanya saya sambil berkeliling,"  Jawab Alvian sambil menghabiskan kopinya.

"Oh begitu, tapi kenapa bapak sendiri??," Tanya Raisya yang juga sambil menghabiskan kopinya.

" Reza sama Anton sedang mengurus beberapa pekerjaan diatas, hmm baiklah Raisya kalau begitu saya duluan ya." Pamit Alvian sambil berdiri.

" B-baik pak, silahkan, terima kasih untuk cofee nya," Jawab Raisya sambil berdiri juga.

"Sama-sama." Alvian pun berlalu.

Tidak berapa lama, Raisya kembali ke ruangannya, dan melanjutkan pekerjaan sebelum jam makan siang tiba.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!