"Lalu bagaimana dengan aku mas? bagaimana dengan pernikahan kita?" Lirih nya dengan suara yang hampir tercekat.
"Kita akan tetap seperti ini sayang, mas mencintaimu."
"Tidak, ceraikan aku, menikahlah dengan dia."
"Aku hanya menginginkan seorang anak, kamu tidak bisa memberikan nya," Ucap nya dengan nada tinggi.
"Kamu menuduh aku mandul mas? Tega kamu mas..." Lirih Aira, ia sudah tidak tahan lagi menahan tangis nya.
Aira Putri Renjana sudah menikah selama lima tahun, namun setelah lima tahun pernikahan ia masih belum memiliki keturunan.
Kehidupan rumah tangga yang bahagia selama lima tahun itu, harus hancur karena tiba tiba, sang suami yang ia cintai membawa dan langsung memperkenal kan istri kedua nya yang sedang mengandung.
Hari itu membuat Aira seperti mimpi buruk yang tidak berkesudahan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bingung
"Aku harus mencari kemana lagi, aku sudah mencari mu kemana mana Ra, tapi sampai detik ini aku belum menemukan kamu," Ucap Angga sambil memegang foto Aira.
"Mas, kamu belum menemukan mbak Aira juga?" Tanya Siska, ia merasa bersalah atas kepergian Aira.
"Belum, mas sudah mencoba mencari kemana mana, mas juga sudah menanyakan ke semua teman teman nya, tapi mereka tidak ada yang tahu," Jawab Angga.
***
Di sisi lain, orang yang sedang di cari sedang menikmati kehidupan nya.
"Sam, sarapan dulu, aku sudah memasak makanan kesukaan aku, cobain ya, siapa tahu kamu suka," Ucap Aira.
"Boleh, memang nya apa yang kamu masak?" Tanya Samudra dengan senyuman khas nya.
"Ada deh, makanya ayo kita turun ke bawah," Ajak Aira yang sudah tidak sabar masakan nya di cicipi oleh sang suami.
"Boleh sayang," Jawab Samudra.
"Ih Sam kamu ini kaya anak kecil aja, baju ga rapih gitu," Ucap Aira yang melihat pakaian suami nya kurang rapih.
"Soal nya udah ga sabar mau makan yang kamu masak tadi, soal nya masakan kamu enak banget," Ucap Samudra.
"Hm kamu ini, sini aku rapihin dulu, nanti kalo karyawan kamu melihat kamu ga rapih gini bisa bisa mereka membicarakan aku, jadi istri ga becus," Ucap Aira yang mengomel sambil merapih kan baju suami nya.
Cupp...
Satu kecupan mendarat di bibir Aira yang sedang mengomel itu.
"Sam.." Ujar Aira malu.
"Abis nya lucu kalo lagi ngomel gitu," Kata Samudra menggoda sang istri.
"Berarti aku harus ngomel terus gitu sama kamu," Kata Aira.
"Jangan juga," Ucap Samudra yang takut dengan perkataan suami nya.
"Kamu ini, yaudah ayo turun. Baju nya sudah rapih jadi waktu nya kita sarapan sebelum kamu kerja," Ajak Aira menggandeng tangan suami nya.
"Ayo," Jawab Samudra mengikuti langkah sang istri tercinta nya.
"Ayo ka cepat makan, nanti makanan nya abis sama kakek," Kata Fera yang kesal dengan sang kakek.
"Ada apa ini, pagi pagi sudah ribut," Tanya Samudra.
"Adik mu sama kakek kamu itu rebutan makanan yang di buat sama istri kamu," Jawab mommy Meilani.
"Cuman gara gara itu doang, kaya ga ada makanan lagi," Ujar Samudra yang bingung dengan kelakuan mereka.
"Cobain dulu ka, enak banget masakan ka Aira," Kata Fera memberitahu.
Setelah itu, Samudra mencoba masakan makanan yang di buat istri nya itu, memang enak pantas saja keluarga nya sangat menikmati masakan sang istri.
"Gimana Sam, enak ga?" Tanya Aira cemas.
"Selalu enak, masakan kamu ga pernah gagal," Jawab Samudra.
"Syukur deh kalo enak," Kata Aira merasa lega.
Setelah beberapa saat, acara makan pun sudah beres, satu persatu sudah pergi.
"Eh mommy," Ucap Aira kaget melihat sang mertua sudah berada di belakang nya.
"Rajin amat sayang," Kata mommy Meilani memuji sang menantu yang sedang menyiram tanaman nya di.
"Bosen aku mom, Samudra ga izinin aku kerja," Jawab Aira.
"Kenapa harus kerja, uang suami kamu banyak, ga bakal habis kalo untuk menghidupi cucu mommy nanti," Kata mommy Meilani.
"Cucu.." Ucap Aira dalam hati.
"Maaf sayang, tidak usah di pikir kan," Ucap mommy Meilani yang meyadari perkataan nya.
"Iya mom, terus mommy ke sini ada apa?, ada perlu sama aku?" Tanya Aira.
"Mau ngobrol ngobrol aja sama menantu mommy, emang nya ga boleh?" Kata mommy Meilani menggoda sang menantu.
"Boleh dong mom," Jawab Aira tersemyum.
"Kamu sudah menjadi menantu kami selama seminggu, bagaimana rasa nya?" Tanya mommy Meilani iseng.
"Enak, bahagia. Pokonya ga bisa di gambar kan deh se happy apa aku punya keluarga seperti kalian," Jawab Aira tersenyum.
"Syukurlah kalo kamu merasa happy dan bahagia, mommy senang sekali," Kata mommy Meilani tersenyum.
"Iya mom," Jawab Aira.
"Lalu dengan Samudra?" Tanya mommy Meilani tiba tiba membuat Aira menghentikan aktivitas nya.
"Happy mom,"Jawab Aira gugup, ia bingung menjawab pertanyaan sang mertua.
" Maaf kalo pertanyaan mommy lancang, kamu sudah memberikan hak suami kamu?"Tanya mommy Meilani.
Aira menggelengkan kepala nya, lalu ia berkata, "Sampai detik ini aku belum memberikan hak Samudra mom," Ucap Aira tertunduk.
"Apa alasan kamu belum mencintai suami kamu?" Tanya mommy Meilani.
"Aku belum siap mom," Jawab Aira.
"Sayang kalo alasan kamu belum cinta dan belum siap memberikan hak mu kepada suami kamu, lalu bagaimana kamu akan mencintai suami mu?" Kata mommy Meilani yang menasehati Aira.
"Aku takut mom," Jawab Aira gugup.
"Sayang, sekarang mommy akan bicara seperti sama sama wanita, bukan seperti menantu dan mertua. Nasib masa lalu kita hampir sama nak, gagal mempertahankan rumah tangga karena ada nya orang ketiga, apakah kamu tidak takut kejadian lalu terulang lagi karena kamu tidak memberikan hak suami mu, apakah kamu siap nanti suami mu mencintai wanita lain hanya karena istri nya tidak memberikan hak nya, hak dalam artian di sini bukan hanya melakukan hal begitu, tapi hak mencintai. Suami kamu berhak di cintai kamu, paksakan dan berikan hak suami mu, kamu akan terbiasa. Mommy yakin kalian itu sebenar nya saling mencintai," Kata mommy Meilani menasehati menantu nya.
"Mommy benar, aku harus memberikan hak suami ku, aku memang menganggumi Samudra dari awal bertemu, tapi aku masih ragu dan aku takut mengecewakan Samudra mom," Ucap Aira.
"Takut dalam artian apa nak?" Tanya mommy Meilani.
"Aku takut, aku tidak bisa memberikan keturunan," Jawab Aira.
"Samudra dan kami tidak akan menuntut anak dari kalian, biar kan tuhan yang mengatur semua nya, kamu jangan terlalu mencemas kan hal seperti itu sayang," Kata mommy Meilani menenangkan sang menantu nya itu.
"Mom aku belum terlalu tahu tentang Samudra, mau ga mommy ceritain dikit aja tentang Samudra, mau itu masa kecil nya atau masa sekarang nya," Kata Aira.
"Boleh sayang, sebenar nya dulu saat Samudra masih kuliah, dia sempat mempunyai kekasih, tapi kekasih nya itu selingkuh dengan teman nya, dari situ Samudra kaya ga tertarik lagi dengan wanita, mommy sempat khawatir, soal nya mommy sudah men jodoh kan Samudra kesana kemari, tapi dia menolak, tapi kalo ga salah delapan bulan yang lalu dia sempat cerita sama mommy kalo dia ada kerjaan ke jakarta gitu, terus ketemu perempuan cantik kata nya tapi lagi sedih gitu, terus mommy tanya lah siapa gitu wanita nya, dia jawab ga tau, tapi dia bilang kalo suatu saat nanti mau bertemu lagi dengan wanita itu tapi dengan versi yang berbeda," Ucap mommy Meilani.
"Oh gitu ya mom," Ucap Aira yang merasa lega mendengar cerita dari sang mertua nya.
"Iya, kalo gitu mommy mau ke dalam dulu ya, mau nganterin obat buat nenek," Ucap mommy Meilani.
"Iya mom, makasih sudah menasehati aku," Kata Aira tersenyum.
"Iya sayang, jangan lupa dengan ucapan mommy tadi, kamu bisa dan berusaha lah yaa," Jawab mommy Meilani.
Sepeninggalan mommy Meilani, Aira terduduk bingung apakah ia akan memberikan hak suami nya itu.
Namun disisi lain lebih tepat nya di kamar mommy Meilani dan nenek Sinta, mereka sedang tertawa karena rencana nya berhasil.
"Mantep banget kamu beri nasehat nya, pasti anak mu nanti malam bakalan bahagia melayang layang," Ucap nenek Sinta tertawa.
"Demi kebahgiaan bersama bu, biar cepet punya cucu," Jawab mommy Meilani tertawa.