Niat baik salsa untuk membantu sang bos yang sedang hangover ternyata membawa petaka untuknya. bagaimana tidak, malam ini kesuciannya di rengut oleh Azka Aditama dengan paksa.
sementara Azka sendiri bingung, sudah hampir tiga puluh tahun dia tahu dirinya impoten, tapi malam ini, kamar apartemennya menjadi saksi bisu,bagaimana keperkasaan alatnya saat menggagahi gadis di bawah kungkungannya.
Azka-Salsa here
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bali
Untuk ke berapa kalinya, Azka menghentikan mobilnya di depan kontrakan Salsa. dari dalam mobil dia memperhatikan kontrakan itu, mobil Salsa bahkan masih terparkir rapi disana. Membawa sebuah senyum terbaiknya, Azka menghampiri kontrakan itu.
Mengetuk pintu berkali kali, hingga tak lama, Rara keluar dengan pakaian rapi hendak ke kampus.
"selamat siang pak!" sapa gadis itu dengan sopan sembari membungkukkan badannya.
"selamat siang, Salsanya ada?" tanya Azka menatap Lamat gadis itu. Rara mendongak, dia tidak tahu apakah harus memberitahu Azka tentang keberangkatan Salsa ke Bali atau tidak.
lama dia berpikir, hingga jentikan tangan Azka menyadarkannya.
"eh,,maaf pak.." Rara jadi tidak enak hati, dia mengajak Azka untuk duduk di kursi yang ada di depan kontrakan kecil itu. Azka menurut, mengikuti gadis tersebut.
"pak, sebenarnya sejak kemarin sore kak Salsa sudah pergi.." ujar Rara dengan sedikit keraguan. Mendengar itu, Azka kembali menatapnya dengan mata yang membulat sempurna. Ada rasa takut andai Salsa benar benar pergi dari jakarta hanya karena perbuatannya.
"pe-pergi?? Ke-kemana?" tidak tahu lagi, jujur, Azka sudah agak gemetaran, bukan tipenya menjadi seperti itu, tapi tak ayal, dia memang benar benar takut hingga suaranya pun sudah berbeda.
"kak Salsa ke Bali pak, menenangkan diri katanya" Jelas Rara yang sudah tak tahan melihat raut wajah Azka.
"ke Bali? Dengan siapa?"
"dengan kak Novia,," Azka mengangguk, kemudian hendak pamit. Sebelum pergi, Azka berterimakasih pada Rara terlebih dahulu.
.
.
"Adit, untuk sementara kamu urus perusahaan hari ini, besok Deddy yang akan menghandlenya dan kau susul aku ke Bali!!" saat sudah sampai di kantor, Azka memberitahu asistennya untuk mengantikan dia untuk sementara di kantor hari ini. Setelah mengatakan itu, Azka kemudian berlalu keluar dan menuju apartemen.
Sampai di apartemen, Azka mengemaskan beberapa pakaiannya ke dalam koper, bergerak cepat, dia harus sampai di Bali hari ini. Tidak lupa pria itu memesan tiket penerbangan siang, semua itu dia lakukan sendiri tanpa bantuan Aditya.
Usai bersiap, Azka benar benar berangkat ke bandara.
.
.
.
Di Bali, di vila milik sepupu Novia, Salsa tinggal seorang diri menikmati sejuknya pemandangan di halaman belakang Vila tersebut.
Novia sendiri, dia sudah pergi ke lokasi shooting sejak tadi pagi. Meninggalkan Salsa dalam kesendirian. Walau begitu, Salsa senang senang aja, memang ini adalah tujuannya, yaitu menyendiri sembari menyenangkan pikirannya sejenak.
Sudah hampir jam enam sore, wanita itu masih betah berkeliling. Hingga Suara mobil Novia membawa langkah gadis itu untuk masuk..
"nov, sudah pulang??" tanya wanita itu pada sahabatnya.
"sudah, capek banget Sa.." keluhnya sambil melempar sepatunya ke sembarang arah.
"aku buatin susu jahe, mau??"
"boleh.." Salsa berjalan ke dapur, dia membuat susu jahe dua. Setelah selesai, dia dan Novia menikmati minuman itu di halaman belakang.
"ntar malam kita ke pantai ya.." ajak Novia dengan suara kembali bersemangat. Salsa hanya mengangguk, ide itu tidak buruk, menikmati suasana pantai di malam hari sepertinya bagus.
..
Desiran ombak pantai yang terdengar menghanyutkan, Salsa dan Novia berada disini sekarang, di sebuah pantai indah dekat dengan hotel bintang lima di Bali.
"gimana rasanya Sa? Udah lumayan membaikkan?" lagi, salsa hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. Memang untuk saat ini semuanya baik baik saja, tapi tak ayal, setiap malam nanti pasti ingatan gadis itu kembali ke dua malam lalu.
Di sudut lain, masih di tempat yang sama, pria yang baru saja sampai beberapa jam yang lalu kini fokus melihat objek yang menjadi membawa dia ke pulau Dewata ini.
Melihat Salsa dari jarak jauh, Azka tersenyum tipis saat melihat kondisi wanita itu yang kelihatannya cukup baik dari kemarin.
Tidak ingin gegabah, pria tampan itu belum berani mendekat, dia hanya memantau dari jauh. Sangat kebetulan, Salsa dan Novia datang ke pantai ini, jadi Azka tidak perlu repot repot mencari keduanya, sejak datang tadi, pria itu memang sempat mencari tahu keberadaan Salsa disini, tapi tak kunjung dapat. Dan malam ini, dua wanita itu menampakkan diri di pantai sekitar hotel dia menginap.
Sudah lumayan lama dia pandangi keduanya, Azka berlalu begitu saja usai melihat Novia dan Salsa hendak pulang.
Tidak mau lagi ketinggalan jejak karena belum tentu hari esok Salsa akan datang ke pantai ini lagi, Azka berinisiatif untuk membuntut kedua orang itu, mencari tempat Dimana keduanya menginap.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...