kisah ini merupakan Season dua dari buku dengan judul Ku Berikan Ginjal Untuk Papah Mu Tetapi Ku Kau Tinggalkan ( KBGUPMTKKT)
Sinopsis : Salah ku telah menyia- nyiakan kesetiaan kekasih ku yg kini dia telah tiada karna satu ginjal nya di berikan kepada papah ku diriku sangat menyesali nya karana kesetiaan nya ku balas penghianatan. sungguh ini semua salah ku , kini aku hidup di hantui rasa bersalah atas kematian nya .semua kenangan itu ku selalu mengingat nya meski kadang diri ini merasa berdosa karna telah menyia- nyiakan dia .diriku telah mendapat karma nya yaitu mengandung benih dari lelaki yg memuaskan hasrat nya saja. sungguh penyesalan ku sangat besar pada nya .kini Dia telah tenang di Syurga sana. dia begitu baik dan sabar dalam menghadapi ku yg emosian pemarah dan tak menghargai nya . ini merupakan penyesalan terbesar dalam hidup ku . ginjal nya ada di tubuh papah ku .
ikuti kisah ku penyesalan (Diani)
selamat membaca .bagi yg tak tau kisah awal nya baca dulu season 1 nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 31" pertunangan Ditya & penyesalan om Rudy.
Hari ini di rumah Ditya banyak orang , karna sedang melangsungkan pertunangan , dengan Bunga, aku datang bersama Rizwan karna ke lima kakak nya nggak mau datang karna ingin menemani Daddy nya.
Acara itu di gelar dengan mewah dan meriah, tamu undangan di suguhkan makanan yg lezat sambil di iringi live musik dari grup band Abang Jack.
Serasa aku menghadiri acara pernikahan di dalam rumah, sampai Erlang ikut menyumbangkan satu lagu untuk kedua nya.
Aku berjalan masuk sambil mengenggam erat tangan Rizwan.
" Selamat ya , kalian udah resmi, semoga nanti sukses sampai pernikahan" aku memeluk Bunga sambil tersenyum.
" iyah, makasih , ini putra mu ya? Kemana suamimu?" Bunga mengelus pipi Rizwan sambil tersenyum.
" iyah, suamiku sedang sakit " aku berusaha tegar dan ceria agar dia tidak ikut sedih.
" sabar ya, aku yakin suamimu akan sembuh" Bunga memeluk ku sambil tersenyum manis sambil mengelus punggung ku.
Tiba - tiba ponsel ku berdering tertera nama Mamah , ku angkat dengan penasaran sambil hatiku gelisah dan tak karuan.
" Hallo mah, ada apa ?" aku memulai sambil memberikan senyuman pada mereka.
" Sayang, suami mu kritis " mamah dengan nada bergetar sambil menahan tangis nya.
" apa........." aku kaget dan langsung berlari di susul Rizwan dan Erlang mengikuti ku karna Rizwan kaget dan bingung.
Aku bergegas masuk ke mobil , setelah Erlang dan Rizwan masuk aku langsung tancap gas.
5 menit perjalanan, kami pun sampai di rumah sakit lagi.
Aku masuk dan terlihat semua orang sedang duduk dengan lemas sambil bergetar termasuk abang Daniel pun ada.
" mah gimana kondisi suamiku?" aku berlari mendekati sambil bercucuran keringat dingin.
" belum tau dokter nya belum keluar" mamah memeluk ku sambil berusaha kuat dan tegar.
Seorang pria berjas putih keluar dengan wajah sedih .
" dok gimana kondisi suamiku?" aku mendekati dokter sambil berlinang air mata.
" kondisi nya semakin memburuk , nadinya sangat lemah" dokter menjawab sambil memandangi ku.
" hiks, dok lakukan saja yg terbaik, tolong selamatkan nyawa suamiku" Aku menyeka butiran air mata ku .
" baiklah, kami akan berusaha melakukan apa pun demi kesembuhan nya" dokter melangkah sambil tersenyum.
Aku hanya tersenyum sambil masuk ke dalam .Ditya Vero , dan keluarga nya datang.
" gimana kondisi Idham?" om Dika masuk sambil cemas mendekati brankar suamiku.
" kritis om" aku menyeka air mata ku sambil menjawab.
" sabar ya, semoga bisa sembuh" Tante Amel memeluk ku sambil berlinang air mata.
"hiks aku nggak kuat tan, dia orang yg bisa membuat ku bahagia setelah kehilangan David" aku memeluk nya sambil berderaian air mata.
" sabar , Om Rudy sedang di susul oleh Bima sebentar lagi ke sini, jangan takut ya, kita berdoa aja, siapa tau dengan kedatangan nya Idham bisa sembuh dan melewati semua ini" Vero mengelus ku sambil tersenyum.
Benar saja , Om Rudy datang dengan wajah enggan untuk melihat putra nya .
" kak lihat lah dia sedang butuh semangat dari mu tolong usap saja sekali kepala nya" paman Hadi membuka suara nya .
" iyah , om tolong terima lah suamiku , dia juga darah daging mu " aku menyeka air mata ku sambil memandangi wajah kesal om Rudy.
" saya malas berurusan dengan dia!!" om Rudy kesal sambil memalingkan muka.
Tiiitttt......!!
Tiiitttt.......!!!
Suara monitor berbunyi kami panik dan langsung menekan tombol panic button tak lama datang lah dokter bersama suster.
Kami tidak keluar melihat suamiku di tangani .
Dokter berusaha dengan keras agar jantung suamiku normal lagi. setelah beres aku bertanya .
" dok gimana kondisi suami saya?" aku dengan bergetar.
" maaf pasien tidak tertolong" jawab dokter .
Aku langsung terpaku dalam diam . Hatiku hancur melihat suamiku tak lagi bernyawa.
" Tidakkkkkk sayang bangunnnnn" aku memeluk tubuh kurus nya yg bertelanjang dada.
" kak sekarang kau puas hah !! Lihat dia sudah tiada!!" paman Hadi menarik kaos Om Rudy.
Om Rudy lemas memandangi sang putra , kami semua menangis .
Dengan hati yg merasa bersalah Om Rudy mendekati brankar suamiku lalu melihat wajah nya.dengan air mata terus turun membasahi pipi.
" nnnakk ma ma afkan ayyah" om Rudy meraih kepala suamiku sambil bergetar .
" terlambat!! Plakkk" Paman Hadi menarik dan menampar pipi om Rudy.dengan berlinang air mata.
Maafkan ayahhhhhhhhhh!!" teriakan om Rudy tersungkur sambil di penuhi air mata.
Suara monitor pun terdengar lagi .membuat nya berusaha bangkit dokter pun memeriksa nya lagi .
" dok gimana kondisi nya?" Erlang menyeka air mata .
" jantung pasien berdetak lagi tapi dia koma" dokter menjawab sambil memandangi kami.
" syukurlah " paman Hadi mengelus dada.
" iyah , ini sebuah keajaiban " dokter melangkah keluar .
Kami hanya tersenyum sambil memandangi suamiku.
" Mas di sini ada ayah mu, kau harus sadar dia sudah menyesali semua nya " aku memeluk tubuh nya sambil berlinang air mata.
Mereka hanya diam sambil menyeka air mata nya .
kebahagiaan terlihat lagi setelah suamiku hidup kembali.
Penyesalan begitu nyata bagi om Rudy , karna hampir saja dia kehilangan putra yg berhati seperti malaikat. Sekarang hatinya di penuhi rasa bersalah dan penyesalan . Suamiku belum sadarkan diri .
berjumpa lagi di karya lain saya . 🙏