Di saat membutuhkan uang tambahan, Roro yang bekerja sebagai perawat mendapat tawaran pekerjaan untuk mengasuh anak yang menderita kanker darah.
Tidak disangka anak itu adalah anak direktur rumah sakit tempat Roro bekerja.
"Ternyata pak direktur adalah duda!" seru Roro.
Direktur sekaligus dokter bedah itu tidak pernah dikabarkan sudah menikah, lantas bagaimana sudah menjadi seorang duda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menepati Janji
Sesuai dengan rencana Roro hari ini, dia menyiapkan acara kemping untuk nanti malam. Gadis itu mendirikan tenda di taman belakang yang terdapat danau buatan di sana.
Tempatnya sangat cocok dan Roro berharap nanti malam tidak akan turun hujan.
Sementara Chila mengamati Roro dari ruangan belajarnya sekarang.
"Nona, apa sudah selesai?" tanya guru home schooling Chila.
Chila menganggukkan kepalanya lalu memberikan hasil jawaban dari soal yang dia kerjakan.
Seperti biasa, Chila selalu menyelesaikan soal dengan benar. Andaikan saja Chila menempuh pendidikan di sekolah pada umumnya pasti gadis kecil itu akan menjadi juara kelas karena memang IQ Chila di atas rata-rata.
"Bagus, Nona," ucap guru home schooling itu.
"Bagaimana menurut guru tentang pengasuh baruku?" Chila menanyakan hal di luar topik pembelajaran.
"Kenapa lagi? Apa Nona berniat mengusirnya?"
"Dia mengatakan kalau aku jadi anak baik, aku akan bertemu dengan mommy, bukankah itu kebohongan?"
"Tapi, bagaimana kalau memang benar? Jangan membuat Vincent atau tuan Armon kesulitan lagi mencari pengasuh untukmu Nona, semua orang ingin anda bisa sembuh,"
Chila mendengus kasar karena sudah lelah dengan pengobatan yang dia jalani.
"Apa memang benar aku bisa sembuh?" gumam Chila. Setidaknya jika memang umurnya tidak panjang lagi, dia ingin bertemu dengan ibu kandungnya walaupun hanya satu kali.
Seperti biasanya, Chila akan meminum obatnya setelah belajar.
Dan lagi-lagi Roro memberi perhatian lebih padanya.
"Bagus, anak cantik," ucap Roro seraya mengusap kepala Chila. "Sekarang Nona bisa beristirahat, saat bangun nanti tempat kempingnya sudah jadi!"
"Benarkah?" tanya Chila jadi antusias.
"Maka dari itu, Nona harus istirahat dan menyimpan tenaga untuk nanti malam," Roro menarik selimut untuk menutupi kaki Chila.
Sementara Armon yang ada di rumah sakit, sibuk seperti biasanya. Lelaki itu harus menangani operasi besar untuk beberapa pasien.
Ketika istirahat dia jadi teringat janji kempingnya pada Chila.
"Berapa pasien lagi yang harus aku bedah hari ini?" tanya Armon pada asistennya.
Asisten Armon memberikan rekam medis pasien yang harus lelaki itu bedah selanjutnya. Ada pasien kecelakaan yang mengalami patah tulang dan kerusakan organ dalam, biasanya operasi seperti ini akan dilakukan gabungan dengan dokter lain dan membutuhkan waktu lama.
"Kalau begitu, percepat rapatnya sekarang!" perintah Armon.
Mereka juga harus melakukan rapat sebelum melakukan tindakan operasi.
Rencananya Armon yang akan melakukan bagian bedah organ dalam, ketika tugasnya selesai nanti dia akan menyerahkan sisanya pada rekan dokter lainnya.
Setelah cukup melakukan rapat, Armon dan rekan-rekannya segera melakukan operasi gabungan itu.
Jika sudah bekerja, Armon akan konsentrasi penuh dengan pekerjaannya dan membuang masalah lainnya sejenak.
Sampai beberapa jam kemudian, Armon sudah selesai dengan bagiannya, dia mencuci tangan dan keluar dari ruang operasi.
"Tuan..." panggil asisten Armon yang ingin memberi kabar penting.
"Ada apa? Aku harus pulang cepat malam ini," balas Armon.
"Ini tentang nyonya Prada..." sang asisten menyebutkan nama mantan istri Armon yang selama ini susah ditemukan.
"Cepat katakan!" Armon terdengar gusar jika mendengar nama mantan istrinya itu.
Ternyata perempuan bernama Prada itu berhasil ditemukan.
Tentu saja Armon langsung datang ke tempat di mana mantan istrinya itu disekap supaya tidak bisa kabur lagi.
Dan hal itu membuat Armon jadi terlambat untuk pulang ke rumah.
"Percuma saja, daddy pasti tidak akan pulang," ucap Chila penuh rasa kecewa.
Namun, Roro berusaha memberikan pengertian pada gadis kecil itu.
"Tuan Armon memang sibuk tapi aku yakin kalau dia tidak akan mengingkari janjinya," balas Roro.
Dan benar saja, walaupun sudah lewat jam makan malam, Armon kembali untuk menepati janjinya. Lelaki itu terlihat berantakan, tidak rapi seperti sebelumnya.
"Apa terjadi sesuatu, Tuan?" tanya Roro yang ikut menyambut kedatangan Armon bersama Vincent.
"Tidak ada apa-apa," balas Armon yang menutupi sesuatu. Dia memberikan jas dan tasnya pada Vincent seperti biasanya.
"Tunggu dulu!" Roro mendekat dan mencoba memperbaiki rambut Armon yang berantakan. Dia biasanya selalu melihat majikannya tampil perfeksionis.
"Anda harus terlihat tampan di depan nona Chila!"