Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3
Allah selalu memiliki cara untuk melembutkan hati seseorang...
Fatih Maheswari -- pria berusia 28 tahun, pemilik Cafe tempat Lydia bekerja..
Pria berbadan tinggi dan berparas tampan, masih melajang di usianya sekarang..
Anak semata wayang, dari seorang janda bernama Zulaikha, wanita yang lemah lembut nan santun apa bila bertutur kata.. Ayahnya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, akibat sakit jantung..
_____
"Maaf Ly, aku enggak bermaksud--"
Fatih menundukkan kepalanya, merasa bersalah dengan Lydia, dirinya hanya ingin memberi hadiah kepada Zahra, tapi Fatih yakin Lydia marah dengannya, dan keberatan dengan hadiah tersebut.
Lydia menghembuskan nafasnya kasar. "Aku yang minta maaf sama bapak, karena sudah sering tidak menghargai pemberian dari bapak" ucap Lydia. Pandangannya menerawang ketika dulu, Fatih sering datang dan membawakan berbagai macam bingkisan, tapi Lydia menolaknya. Dan hari ini Lydia belajar dari kesalahannya, ketika melihat binar di wajah Zahra, Lydia tersadar, jika Zahra sangat menyukai pemberian dari Fatih...
Deg!!
Fatih tersentak, kepalanya langsung mendongak menatap Lydia, yang duduk berseberangan dengannya, ada rasa gembira di dalam hatinya ketika Lydia mengatakannya.
"Kamu beneran enggak marah kan?" Tanya Fatih memastikan, takut jika pendengarannya salah...
Lydia menggelengkan kepalanya. "Enggak pak, saya yang harusnya minta maaf kepada bapak atas sikap saya selama ini. Saya harap bapak bisa memaafkan saya"
Deg!!
Lagi-lagi jantung Fatih di buat berdetak kencang, ketika Lydia mengatakannya. Sungguh ini membuat Fatih ingin terbang melayang di angkasa... Mimpi apa semalam dirinya, sehingga mendapati sosok Lydia yang lain dari seperti biasanya...
"Ly, aku kesini juga mau bilang, kalau nanti soreh aku mau ke Singapura, mau lihat keadaan bunda," ucap Fatih, walaupun sudah tau ekspresi Lydia yang akan acuh menanggapi ucapannya, tapi Fatih tetap ingin menunjukkan perasaannya yang serius dengan Lydia, jadi mau di tanggapi atau tidak itu terserah, yang penting dirinya sudah mencoba berusaha keras... Untuk hasilnya, biarlah Allah yang menentukan..
Lydia mengangguk kan kepalanya, dan itu sudah menjadi hal biasa jika Fatih berbicara, namun perkataan yang keluar dari Lydia selanjutnya membuat Fatih membeku...
"Hati - hati ya pak, saya doakan semoga Bunda Zulaikha cepat sembuh, dan bisa berkumpul dengan keluarga" ucap Lydia lembut,
Subhanallah... Rasanya hari ini Fatih harus banyak mengucapkan rasa syukur, karena hal yang tidak terduga datang tiba-tiba hari ini....
Lydia merespon perkataannya,
Tring Tring Tring
"Eh" Fatih terkejut ketika ponsel yang ada di saku celana nya berdering, pria itu lantas meraihnya dan melihat siapa yang menelponnya...
Menekan tombol hijau, Fatih langsung bisa mendengar suara wanita yang sangat di sayanginya -- Zulaikha .. ibunya .
"Assalamualaikum Fatih?"
"Wa'alaikum salam Bunda! Bagaimana kabar bunda"
"Uhuk uhuk uhuk..." Terdengar suara Bunda Zulaikha terbatuk di ujung telepon,
"Bunda kenapa? Jangan banyak ngomong dulu, Fatih tutup ya teleponnya, nanti sore Fatih akan kesana bunda" ucap Fatih panik...
"Engg--gak Fatih.. bunda cu--cuman kangen sama Lydia"
"Lydia?"
"Iya.. kamu dimana?"
"Ekhm, kebetulan aku lagi di rumah Lydia, bunda" lalu Fatih menoleh ke arah Lydia yang juga tengah menatapnya.
"Ly, Bunda kangen sama kamu, bisa kamu ngomong sama bunda? Tapi kalau kamu enggak mau juga enggak--"
"Aku mau pak" Lydia langsung menyela perkataan Fatih, dan hal tersebut membuat Fatih mengembangkan senyumannya.
Fatih lalu beralih ke ponsel miliknya, "bunda Lydia mau ngomong sama bunda," ucap Fatih.
"Video call ya nak, Bunda kangen banget sama Lydia"
Fatih mengangguk, lalu mengubah panggilan menjadi video call...
Menyerahkan ponsel miliknya ke Lydia.
"Assalamualaikum sayang" ucap Bunda Zulaikha, yang langsung melihat wajah Lydia. Senyumannya langsung terlihat walaupun wajahnya tampak sangat pucat.
"Wa'alaikum salam Bunda, bagaimana kabar bunda?" Tanya Lydia.
Tampak bunda Zulaikha menghela nafasnya panjang.. "ya beginilah nak, rasanya masih sesak dada bunda. Maaf ya sayang, bunda ganggu waktu kamu. Tapi bunda benar-benar kangen berat sama kamu"
Lydia menggelengkan kepalanya. "Bunda Enggak ganggu kok, Lydia juga udah siap beresin rumah... Lydia juga kangen sama bunda, kangen rasa cake buatan bunda hehe"
Bunda Zulaikha tersenyum, "nanti kalau bunda udah pulang kita buat bareng ya?"
Lydia mengangguk antusias...
Lalu hening...
Sampai beberapa saat kemudian...
Lydia menundukkan kepalanya, rasanya gugup, walaupun sudah sering berkomunikasi secara langsung dengan bunda Zulaikha, tapi entah mengapa kegugupan masih saja ada di dalam dirinya. Padahal bunda Zulaikha sungguh wanita yang baik, selalu memperlakukan Lydia seperti anak kandungnya sendiri.
Hingga suara bunda Zulaikha membuat Lydia mendongak, menatap kembali layar ponsel milik Fatih.
"Ly?"
"Iya bunda"
"Apa enggak ada tempat buat Fatih?"
Deg!!
Lydia menundukkan kepalanya ketika mendengar pertanyaan dari bunda Zulaikha yang sudah sering dirinya dengar, tapi kali ini nada bicara bunda Zulaikha agak lain..
Fatih yang sadar langsung menggeser duduknya, lalu menatap layar ponsel miliknya yang menampilkan wajah sendu bundanya.
"Bunda--"
"Ly, bunda udah tua, bunda sakit-sakitan, tapi Fatih-nya nakal enggak mau nikah-nikah, katanya enggak ada wanita yang di cintainya" ujar bunda Zulaikha di akhiri kekehan kecil di akhir kalimatnya, dan itu tidak luput dari pandangan Lydia dan Fatih..
"Bunda udah sering jodohin dia sama anak temen bunda, tapi dianya nolak, yaudah deh bunda enggak maksa... Dan setelah melihat kamu untuk pertama kalinya, Fatih itu kayak orang gila, dia jatuh hati banget sama kamu, dan bunda bisa lihat nya Ly, tapi sayang kamu enggak terima--"
"Bunda--"
"Ly, bunda enggak pernah ngelihat status kamu, bunda beneran sayang sama kamu"
"Bun--"
"Ly, kalau ini permintaan bunda yang terakhir, bunda pengen banget lihat kamu nikah sama Fatih terus kasih adek buat Zahra... Itu impian bunda--"
Dan kata-kata bunda Zulaikha membuat Lydia tertegun...
"Bunda udah, bunda istirahat ya, kita Nanti ketemu" ucap Fatih menyelanya, dirinya benar-benar tidak ingin membuat Lydia tertekan..
Tampak Bunda Zulaikha mengangguk singkat, lalu Fatih ingin meraih ponsel milik nya, namun Lydia menahannya.
"Pak saya belum siap bicara sama bunda Zulaikha" ucap Lydia,
Fatih terdiam, matanya tidak putus menatap Lydia...
"Bunda.."
Panggilan dari Lydia membuat bunda Zulaikha menoleh lagi menatap ke arah ponselnya..
"Bunda cepat sembuh ya, Lydia mau bunda cepat sehat, dan bisa melihat Lydia dan Fatih menikah..." Ucap Lydia sambil menggigit bibir bawahnya..
Deg!!
Fatih membulatkan kedua bola matanya,
Sedangkan bunda Zulaikha langsung mengucapkan hamdalah..
"Bunda janji bunda bakalan cepat sehat sayang, assalamualaikum"
"Wa'alaikum salam"
"Ini pak ponselnya" ucap Lydia menyerahkan ponsel milik Fatih,
Fatih tergelak, belum menerima uluran ponsel miliknya, tapi Fatih masih setia menatap Lydia...
"Ly, kamu bohong kan?"
Lydia menggelengkan kepalanya..
"Kamu serius mau nikah sama aku Ly?" Tanya Fatih..
"Iya pak"
"Ya Allah Alhamdulillah.. makasih ya Allah," Fatih langsung terduduk, dan bersujud syukur....
___oOo___
bonchap donk