NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Gadis Kembar

Perjalanan Cinta Gadis Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:555.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Bunda RH

Kisah cinta si kembar Winda dan Windi. Mereka sempat mengidamkan pria yang sama. Namun ternyata orang yang mereka idamkan lebih memilih Windi.

Mengetahui Kakanya juga menyukai orang yang sama dengannya, Windi pun mengalah. Ia tidak mau menerima lelaki tersebut karena tidak ingin menyakiti hati kakaknya. Pada akhirnya Winda dan Windi pun tidak berjodoh dengan pria tersebut.

Suatu saat mereka bertemu dengan jodoh masing-masing. Windi menemukan jodohnya terlebih dahulu dibandingkan Kakaknya. Kemudian Winda berjodoh dengan seorang duda yang sempat ia tolak lamarannya.

Pada akhirnya keduanya menjalani kehidupan yang bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah sakit

Sampai di rumah, Rayyan bercerita kepada Maminya tentang pertemuannya dengan Om Javier di taman. Anak itu sangat antusias menceritakan keseruannya bermain bola dengan Om Javier.

"Tapi kasian, Mami. Om nya kakinya sakit. Pake tongkat jadinya. "

"Oh ya? Kasihan sekali."

"Tapi Om nya baik, mau main sama Rayyan. Om nya juga kenal sama anti."

Fatin langsung melirik adiknya seolah memberi kode menanyakan siapakah sebenarnya orang yang diceritakan putranya.

"Rekan kerja, Mbak. Sudah ah, aku mau shalat Maghrib dulu."

Sementara Rayyan masih saja nyerocos bercerita soal Om Javier dan keseruannya naik motor bersama Anti Windi.

Windi masuk ke kamarnya untuk berwudhu' kemudian ia turun ke bawah shalat jama'ah bersama keluarganya. Biasanya mereka akan menunggu waktu isyak jika tidak ada kepentingan. Setelah selesai shalat isyak mereka makan malam.

Saat ini mereka sedang berkumpul di ruang keluarga. Bunda Salwa, sangat senang jika anak-anaknya ngumpul seperti ini. Hanya Fatin yang tidak bisa ikut ngumpul karena istrinya baru melahirkan dua minggu yang lalu. Fatin pulang ke Surabaya karena menjenguk keponakan barunya.

Keesokan harinya.

Windi berangkat ke kantor menggunakan mobil karena motornya sedang di service. Satu minggu yang lalu, kantor dihebohkan dengan kebenaran soal jati diri Windi. Noval tidak ingin ada kesalahpahaman di kantor, sehingga ia mengungkap kebenaran soal status Windi yang merupakan sepupunya dan juga memiliki hak di dalam perusahaan itu. Mendengar hal tersebut Rida yang sebelumnya selalu memberi peringatan kepada Windi menjadi insecure. Ia malu sekali kepada Windi. Bahkan tidak berani menampakkan wajahnya di hadapan Windi. Doni pun demikian. Ia jadi tak enak hati karena sempat salah sangka kepada Windi. Meski begitu Windi tetaplah menjadi orang yang rendah hati.

Windi berangkat lebih pagi karena ia takut kena macet.

Di jalan yang hampir sampai ke kantor, Windi tidak sengaja menabrak seorang anak kecil yang dengan tiba-tiba menyebrang jalan. Beruntung laju mobil tidak terlalu kencang.

Ciiit...

Windi ngerem mendadak. Dan anak kecil tersebut sedikit terpental.

"Soni.....!"

"Astagfirullahal 'adhim."

Sontak Windi membuka self belt dan segera turun. Ibu anak tersebut langsung berlari. Ada beberapa orang yang mendekati.

"Soni... "

"Ibu... "

Anak tersebut pingsan setelah memanggil Ibunya.

"Mbak anda harus bertanggung jawab." Ujar seorang Ibu.

"Iya, Mbak."

"Maaf, saya pasti akan bertanggung jawab kok."

"Mbak ini ndak salah. Sebenarnya saya yang teledor. Anak saya terlalu aktif dan lepas dari pengawasan." Sahut Ibu Soni.

Meski begitu, Windi tetap bersikukuh membawa anak tersebut ke rumah sakit. Ia tidak ingin terjadi apa-apa dan nantinya takut disalahkan.

Mereka sampai di rumah sakit.

"Suster, tolong!"

Seorang perawat mendorong brangkar untuk membawa anak tersebut masuk ke ruang UGD. Dokter dan suster langsung menanganinya.

"Bagaimana, anak saya, dok?"

"Dia pingsan karena terkejut. Alhamdulillah tidak ada luka yang serius. Tulangnya juga aman. Luka di kaki dan tangannya biar dibersihkan agar tidak infeksi. Sebentar lagi dia pasti siuman."

"Terima kasih, dok."

Windi menghubungi Noval untuk memberitahukan bahwa ia akan telat sampai di kantor.

"Bu, duduk saja dulu. Sebentar saya belikan minuman."

Windi berjalan ke arah kantin rumah sakit. Ia membeli minuman dan roti untuk Ibu Soni. Namun saat akan kembali ke ruang UGD, ia melihat seseorang jatuh.

"Mari saya bantu."

Saat orang tersebut menoleh.

Jreng jreng...

"Tuan Javier... "

"Nona Windi... "

"Javier sudah aku bilang jangan keras kepala!" Ujar Kanzha yang baru saja sampai.

Windi menoleh ke sumber suara.

"Eh, maaf Mbak. Tadi saya hanya ingin membantunya. Karena sudah ada anda, jadi saya permisi dulu. Mari... " Windi membungkukkan badan.

Khanza belum membalas ucapan Windi, namun Windi sudah berlalu dari hadapan mereka.

Kanzha membantu adiknya berdiri.

"Kak, kamu datang salah waktu."

"Ck... apa maksudmu? Apa kamu kenal sama cewek tadi, hem? Ayo kita ke ruang dokter Adi. Dia sudah menunggu kita."

"Iya, ya... "

Javier tidak ingin Kakaknya bertanya lagi.

Sementara Windi meraba dadanya.

"Duh untung saja aku tidak sampai menyentuhnya tadi. Bisa-bisa aku disangka pelakor. Ih serem... Istrinya cantik juga." Batin Windi.

Windi sudah sampai di ruang UGD. Ternyata anan yang ia tabrak sudah siuman. Windi memberikan air minum dan roti kelada Ibu Soni.

"Harus, bu."

Ibu Soni memberikan air mineral untuk anaknya. Windi memanggil dokter untuk memeriksa ulang keadaan Soni.

"Kepalanya sakit?"

Soni menggeleng.

"Apa yang dirasa?"

"Perih di kaki dan tangan, dok."

"Iya itu karena kamu terluka."

"Ya sudah tunggu beberapa saat lagi, nanti boleh pulang." Ujar dokter.

20 menit kemudian, Windi pergi ke tempat resepsionis untuk membayar administrasi dan menebus obat untuk Soni.

Javier dan Kanzha baru saja keluar dari ruang dokter Adi. Mereka baru selesai konsultasi masalah kaki Javier.Mereka pun turun ke lantai bawah.

"Javier duduk di kursi itu dulu, aku mau ke toilet. Awas jangan ke mana-mana dulu!"

"Oke."

Namun Javier tetap saja melanjutkan langkahnya sampai ke ruang resepsionis. Windi baru saja selesai melunasi administrasi Soni. Lagi-lagi Javier bertemu dengan Windi. Mereka berpapasan di depan ruang resepsionis saat Windi baru saja berbalik badan, ia membentur tongkat Javier. Hampir saja Javier kehilangan keseimbangan. Namun Windi dengan sigap memegang lengan Javier.

"Maaf-maaf, Tuan."

"Au... "

"Eh ada yang sakit, Tuan?"

"Kakiku kram."

Kaki Javier kram karena menahan.

"Astagfirullah.... bagaimana ini?"

Windi mulai panik.

"Jangan panik! Bentar lagi juga akan sembuh."

"Tuan, anda sendiri? Mana istri anda. Bukankah tadi anda bersamanya?"

Javier mengerutkan dahinya. Otaknya belum terkoneksi dengan ucapan Windi.

"Bisa tolong bantu saya?"

"Eh iya, Tuan."

Windi menu tun Javier untuk duduk di kursi.

"Kamu di sini sedang apa?"

"Tadi saya tidak sengaja menabrak seorang anak kecil yang lepas dari pengawasan Ibunya. Untungnya anaknya tidak apa-apa."

"Bukannya ini sudah jam 10? Kamu tidak ke kantor?"

"Iya, tadi juga pas mau berangkat kejadiannya. Jadi saya ijin terlambat."

Kanzha yang baru saja keluar dari toilet mencari keberadaan adiknya.

"Ya Allah... Javier, kamu itu bikin khawatir! Kemana lagi tuh orang!" Gerutu Kanzha.

Namun saat melihat adiknya sedang ngobrol dengan perempuan yang tadi sempat ia lihat sebelumnya, Kanzha memutuskan untuk memperhatikan mereka dari jauh.

Entah kenapa Windi justru duduk di kursi samping Javier dan menanyakan keadaannya.

"Tuan, apa kaki anda sudah tidak kram?"

"Alhamdulillah..."

"Maaf Tuan, kalau boleh tahu kenapa dengan kaki anda?"

"Kecelakaan."

"Innalillahi wainna ilaihi roji'un. Maaf saya tidak tahu, Tuan. Semoga anda diberikan kesabaran dan kesembuhan seperti sedia kala."

"Amin, Terima kasih. "

"Oh iya maaf saya sampai lupa. Saya harus segera ke UGD, karena anak yang saya tabrak sudah boleh pulang. Saya permisi duluan, Tuan. Mari, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

Javier menyunggingkan senyumnya saat Windi berlalu dari hadapannya.

Kanzha yang sudah lama tak melihat senyum adiknya itu, kini penasaran dengan sosok Windi. Ia menghampiri adiknya dan pura-pura tidak tahu apa-apa.

Bersambung....

...****************...

1
Jenong Nong
jgn judes2 pak Noval.... 😂😂❤❤🙏🙏
Rizky Tria
Mimi ga beda jauh sama Winda.. sabar ya Mi ngadepin gunung es 🤭😅
Eka
lanjut thor makin seri
Bunda RH: besok ya kak
total 1 replies
Tri Handayani
Nich kulkas 4pintu,serem amat melebihi kak pras'apa g sedikit pun hatinya tersentuh.
Bunda RH: mati rasa kali kak 😄
total 1 replies
Eka
khaira ayoo bikin drama supaya abi sama umi bersatu minta bantuan nenek sama bude ira
Bunda RH: ayo kita rencanakan dulu
total 1 replies
Kak Yuniah
Noval lbih serem dri setan ya mi,,setan ngk bkl gigit kmu tpi pak duda hihi
Kak Yuniah: up doubel boleh Thor hihi
Bunda RH: wkwkk adudu gigit nggak tuh
total 2 replies
Marsiyah Minardi
Yuk pepet terus Pak Noval si Mimi, hilal jodoh di depan mata
Tar nyesel lho kalau ditikung pria lain
Anak sama ibu sudah kasih lampu hijau
Bunda RH: ho'o bener tuh kak
total 1 replies
Yani Anwar11
bagus
Bunda RH: MasyaAllah, Terima kasih kak
total 1 replies
Nur rochman
Ya Alloh pak Noval benar2 kulkas 4 pintu😄😄 sama dengan papa pras sebelum menikah dg bunda winda, bedanya papa pras trauma sama wanita karena kelakuan mantan isteri, lah ini cuek karena membentengi diri yg masih terikat dg masa lalu sang isteri yg meninggal hadeehh, ayo bu yani action aja dulu dekati onty mimi buat Khaira 😅😅😅
Bunda RH: melebihi Pras 🤣
total 1 replies
Sri Rahayu
ayo Noval....buka hati mu utk Mimi... Khaira membutuhkan sosok ibu dan itu ada pd Mimi...lanjut Thorr 😘😘😘
Bunda RH: buka hatimu bukalah sedikit untukku
yah jadi nyanyi kan
total 1 replies
🌷💚SITI.R💚🌷
pa duda mshbkaku de sm mimi..smg aja mereka berjodoh dan cocok
Bunda RH: ayo kita dukung 😄
total 1 replies
secret
hayolooo Val udh pada dukung, tinggal kamunya ambil tindakan 😁😁
Bunda RH: Noval lelet
total 1 replies
🌷💚SITI.R💚🌷
ayo mimi jenguk khsira biar cpt sehat klu di tengok sm kamu
🌷💚SITI.R💚🌷
udah fixs kgaira cocok sm mimi..tinggal tindakan abinya khaira mau maju atau tetap jalan di tempat..
🌷💚SITI.R💚🌷: oc siapa tau dapat hadiah..wkwkwk
Bunda RH: Betul, yok kita jadi mak comblang
total 2 replies
Restu Ningsih
kaku banget si Noval nanti KLO udah jadi bucinnya amit² 🤭😄😄
Bunda RH: wkwkkk kita ledekin nanti kak
total 1 replies
secret
kasian Khairaa, smg cepet sembuh ya Khaii.. Noval smg hatimu segera bisa menemukan cinta kembali, demi kebahagiaan mu dan Khaira
Bunda RH: amin, makasih kak
total 1 replies
Eka
khaira swmoga dengan kamu sakit abimu sadar dan cepet cari umi untukmu swmoga sama mimi ya khaira
Bunda RH: semoga 😇
total 1 replies
Nuri 73749473729
up lagi Thor makin penasaran
Bunda RH: hehe besok kak
total 1 replies
Nur rochman
Semoga sicantik Khaira segera sembuh dan sehat kembali 🤲
Ayo onty mimi bu dosen baru besuk Khaira ke rumah sakit, ajak bunda winda to menemani 😁😁😊
Bunda RH: amin 😇
total 1 replies
Jenong Nong
buka hatilah Noval se cinta apapun kmu sm istrimu klo sdh dipanggil ya harus move on hidup harus tetap berjln tak baik lah terlalu terpuruk dgn masa lalu... ❤❤🙏🙏
Bunda RH: kita do'akan semoga hatinya segera terbuka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!