Cintai Aku Suamiku

" alex..." ujar pria itu dengan suara tegas nya

" clara..." ujar clara langsung menarik lengan nya

" sini nak kita duduk..." ujar pa wijaya yang menyuruh clara untuk duduk di samping nya. clara pun nurut dan ikut duduk di samping ayah nya. clara tidak berani menatap pada wajah alex.

" jadi bagaimana nak alex kapan kau akan menikahi putri ku..." ujar pa wijaya langsung to the point pada alex

" ayah..." guman clara merasa sangat malu karena ayah nya seperti orang yang sedang menuntut sebuah pertanggung jawaban.

" lebih cepat lebih baik...." ujar alex dengan wajah datar nya, membuat clara hanya terkejut. semudah itu pria di hadapan nya menyetujui pernikahan dengan nya, dengan seorang wanita yang baru saja di temui nya.

kalo di bilang cinta pada pandangan pertama rasa nya itu sangat mustahil. karena seingat clara pertemuan pertama dengan pria itu sangat lah dingin dan bagai tidak mau disentuh oleh nya. bahkan jas nya pun langsung di bersih kan ketika tubuh clara tak sengaja menabrak nya.

" apa sebenar nya yang di ingin kan alex...?" guman clara dalam hati.

" Bagaimana kalo minggu depan..." ujar pa wijaya dengan wajah bahagia nya.

" ayah...." pekik clara dengan wajah kesal nya

" baiklah aku setuju..." ujar alex tanpa ekspresi apa pun di wajah nya. membuat clara semakin terpojokan , lalu clara langsung meninggal kan ruangan tamu karena merasa percuma diri nya berada di ruangan tersebut.

" clara..." ujar pa wijaya yang memanggil anak nya untuk kembali ke ruang tamu. namun clara yang di panggil malah terus berjalan.

" sebentar nak alex..." ujar pa wijaya, langsung mengejar clara. sementara alex hanya diam menatap pada punggung clara.

pa wijaya yang sudah berada di depan kamar clara berusaha membujuk clara. namun clara tidak mau membuka kan pintu kamar nya.lalu pa wijaya kembali ke ruang tamu untuk berbicara dengan alex

" maaf kan putri ku seperti nya dia malu karena pertama kali bertemu dengan mu..." ujar pa wijaya yang merasa tidak enak dengan alex

" tidak apa apa pa...! aku akan mengurus semua surat surat nya yang di perlukan..." ujar alex.

" ya lebih baik kau yang mengurus nya..." ujar pa wijaya.

" baiklah aku harus pergi karena ada rapat yang harus aku hadiri..." ujar alex, lalu berpamitan pada pa wijaya.

dari lantai kamar atas nya clara menatap pada seorang pria yang berada di bawah, sedang akan masuk ke dalam mobil nya. namun pria itu langsung menatap ke atas dengan wajah dingin nya.membuat clara langsung bersembunyi di balik gorden.

setelah mendengar suara mobil yang menjauh clara langsung bisa bernafas dengan lega. entah mengapa hati clara merasa takut menatap wajah alex yang dingin, seperti ada perasaan tidak enak yang menyelimuti hati nya.

" tok..tok..." bunyi suara pintu kamar

" boleh ayah masuk...." ujar pa wijaya, clara pun langsung membuka pintu kamar nya

" ara kenapa kau tadi pergi begitu saja...!" seru pa wijaya.

" yah, apa bisa pernikahan ini di batalkan...?" pinta clara pada ayah nya.

" kenapa kau ingin membatalkan nya...? apa kau tidak tertarik pada alex..?" tanya pa wijaya

" ara hanya merasa alex bukan orang yang tepat untuk ara..." ujar clara sambil menundukan kepala nya.pa wijaya menarik nafas nya dengan panjang

" ara apa kau percaya pada ayah...?" tanya pa wijaya

" ara percaya yah..." ujar clara pada ayah nya.

" aku yakin alex akan bisa menjaga mu..." ujar pa wijaya. clara pun hanya terdiam mendengar kata kata ayah nya