NovelToon NovelToon
Bawa Aku Pulang

Bawa Aku Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Slice of Life
Popularitas:285.1k
Nilai: 5
Nama Author: yu aotian

Hidup Nicho Javariel benar-benar berubah dalam sekejap. Ketenaran dan kekayaan yang dia dapatkan selama berkarir lenyap seketika akibat kecanduan obat-obatan terlarang. Satu per satu orang terdekatnya langsung berpaling darinya. Bukannya bertobat selepas dari rehabilitas, dia malah kecanduan berjudi hingga uangnya habis tak tersisa. Dia yang dulunya tinggal Apartemen mewah, kini terpaksa pindah ke rumah susun lengkap dengan segala problematika bertetangga. Di rumah susun itu juga, ia mencoba menarik perhatian dari seorang perempuan tanpa garis senyum yang pernah menjadi pelayan pribadinya. Dapatkah ia menemukan tempat pulang yang tepat?

"Naklukin kamu itu bangganya kek abis jinakin bom."

Novel dengan alur santai, minim konflik penuh komedi sehari-hari yang bakal bikin ketawa-ketawa gak jelas tapi tetap ada butterfly effect.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu aotian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Entah kesialan apa yang mengikutinya sehingga strategi keempat yang sudah dipersiapkan dengan matang kembali gagal. Meski begitu, ia berhasil mendapat sedikit atensi dari Sera.

Sudah tertimpa Ucup yang memiliki bobot badan berat, Nicho yang bersusah payah bangun dan berdiri, masih berlagak baik-baik saja di hadapan Sera. "Aku gak papa, kok. Kamu juga gak kenapa-kenapa kan, Cup?"

"Iya, Neng, kita gak papa kok," imbuh Ucup ikut meyakinkan sambil mengelus-elus tangannya yang nyeri.

Tanpa berkata apa-apa, Sera langsung berjalan meninggalkan mereka untuk mulai menemui kucing-kucing liar yang sudah menantinya. Namun, saat berjalan cukup jauh, tiba-tiba ia memalingkan tubuhnya hanya untuk sekadar melihat kembali ke arah Nicho yang mulai masuk ke dalam rusun dengan langkah tertatih.

Memegang pinggangnya, Nicho berjalan terseok-seok sambil menaiki tangga-tangga rusun. "Lu berat banget, anjiiir!"

Ucup yang tak kalah sempoyongan, lantas berkata, "Bukannya Abang sering angkat beban berpuluh-puluh kilo? Masa ditindih sama Ucup aja langsung KO."

"Iya gua emang terlatih angkat beban, tapi gak pernah kejatuhan beban."

Begitu memasuki lantai dua, sebuah nampan melayang nyaris saja menghantam kepala mereka jika tak segera menunduk. Ternyata, sepasang suami istri penghuni unit samping tangga itu kembali bertengkar.

"Gaya-gayaan nyuruh gua lemah lembut kek Ainun. Noh Habibie kerjanya bisa bikin pesawat, gak kek lo gak ada kerjaan, bisanya cuma bikin darah tinggi!" cetus sang istri sambil berkacak pinggang.

Tak mau terkena benda-benda terbang berikutnya, Nicho dan Ucup lantas buru-buru menaiki tangga berikutnya.

"Tuh, pasutri kok kerjaannya bertengkar mulu!" Nicho berdecak tak habis pikir.

Begitu sampai di lantai hunian mereka, mereka bertemu pak Ngadimin yang tengah duduk di depan rumah sambil menyeruput kopi.

"Lah, Cup, kalian berdua kenapa?" tanyanya heran melihat cara berjalan keduanya yang tampak pincang.

"Gak papa, Pak RT. Saya sama Abang Nic—"

Ucup hampir saja keceplosan menyebut nama Nicho, jika Nicho tak segera menginjak kakinya. Sementara, pak RT yang sudah terlanjur mendengar keterangannya, lantas mengernyit.

"Abang siapa lu bilang?" tanya pak RT.

Sempat kelimpungan, Ucup tak hilang akal. Ia berlagak mengeluarkan bunyi suara yang berulang-ulang disertai bahu yang terangkat.

"Nik ... Nik ... Nik ..." Ucup sengaja mengeluarkan suara yang dibuat melengking seolah tengah mengalami cegukan.

Nicho langsung merangkul Ucup. "Wah, Pak RT keknya bengeknya Ucup kambuh lagi nih," celetuknya sambil segera membawa Ucup pergi.

"Hampir aja!" gumam Ucup sambil memukul-mukul ringan bibirnya.

Sesampainya di rumah, Nicho memindahkan kursi kayu ke bawah jendela, kemudian mendudukinya dalam posisi terbalik dengan kedua tangan yang berpangku di atas sandaran kursi. Matanya memandang ke seberang unit, tepatnya di rumah Sera yang tertutup rapat.

"Kenapa dia tinggal di sini, ya? Padahal dia bekerja sebagai butler tamu VVIP hotel bintang lima. Gajinya pasti di atas UMR Jakarta. Pasti juga sering dapat tip gede. Untuk gaji segitu seharusnya bisa memilih tempat yang lebih layak," ucap Nicho dengan tatapan yang masih terpaku ke seberang unit.

"Cie ... Abang mulai kepo dengan kehidupan neng Sera. Uhuyy ...."

Nicho menoleh malas ke arah Ucup. "Gua cuma penasaran. Cewek-cewek kek dia di Jakarta, banyak yang rela-relain jadi simpanan sugar daddy cuma buat tinggal di apartemen mewah. Lah, dia kok malah milih tempat kek gini. Gua aja yang lakik gak betah!"

"Justru di situ letak mahalnya perempuan, Bang! Ketika dia enggan menggadaikan harga diri untuk hal-hal kemewahan. Abang bilang kan dia pelayan pribadi tamu VVIP, pasti sering ketemu modelan pria-pria tajir buaya darat. Dengan paras cantik kek gitu, sebenarnya mudah aja kalo dia jadi ani-ani."

Nicho tertegun sejenak. Sejujurnya, belum pernah ada satu wanita pun yang membuatnya sepenasaran ini. Selama ini, dia begitu mudah dekat dengan perempuan mana pun, bahkan bebas mengencaninya.

***

Sore hari, seperti sebelumnya, Nicho tengah latihan beban di depan rumah. Ia yang bertelanjang dada mulai mengangkat galon. Tepat saat Sera keluar untuk menjemur handuk mandinya, Nicho berlagak menghitung repetisi gerakan dengan suara yang lantang.

"Dua puluh satu, dua puluh dua, dua puluh tiga ...."

Menurut tips yang dia baca dari internet, seorang pria harus menonjolkan kelebihannya di depan perempuan yang hendak ia dekati. Satu-satunya kelebihan yang bisa ia perlihatkan saat ini adalah tubuh indahnya yang dipenuhi pahatan otot beserta kekuatannya dalam mengangkat galon hingga puluhan kali. Sayangnya, meski sudah mencari perhatian dengan sengaja mengeraskan suara, tetap saja Sera tidak menoleh ke arahnya. Suaranya semakin menipis bahkan hilang tenggelam ketika perempuan itu kembali masuk ke rumah.

"Dicuekin, ya, Bang?"

Nicho tersentak kaget ketika terdengar suara dari arah samping. Saat menoleh ke samping, bocah berkepala plontos yang merupakan anak tetangga tengah menyengir kuda ke arahnya.

"Njirrr, abis lihat musim semi, langsung ketemu musim gugur," gumam Nicho dengan wajah yang masam.

"Sabar, ya, Bang, kata bapak aku ... suara rakyat jelata kek Abang ini emang sering gak didengar," ejek bocah itu sambil menjulurkan lidahnya.

"Dasar bocah laknat! Mandi sana! Biar dekil lu lunturan dikit!"

"By the way, dari gayanya Abang aku bisa nebak pekerjaan Abang sebelumnya!" cetus bocah tersebut sambil melihat Nicho dari atas ke bawah.

"Emang apa coba?" tantang Nicho.

"Pasti dulunya Abang ini tukang antar-antar galon keliling kompleks!"

Mata Nicho terbelalak seketika. "Enak aja gua disangka kang galon! Gak lihat apa wajah gua sekeren ini!"

"Semangat, ya, Bang Lele!" bisik bocah tersebut yang kemudian masuk ke dalam rumahnya.

"Bang Lele?" Nicho terbengong sejenak, sebelum menyadari dirinya yang sekarang telah berkumis. "Kurang ajar, gua disamain ma lele!" gumamnya kesal.

***

Selama beberapa hari berada di rusun, Nicho masih belum bisa beradaptasi dengan suasana gaduh dan karakter penghuninya yang bermacam-macam. Setiap tidur, ia harus menyumbat telinganya dengan kapas, bantal hingga tangannya sendiri dari aneka keributan tetangganya. Meski begitu, pria itu selalu bersemangat menanti pagi hari. Demi satu hal, yakni bertemu dengan Sera di taman rusun.

Hari berikutnya di jam seperti biasa, Nicho kembali memasuki area taman rusun sambil membawa kantong plastik yang berisi stok dada ayam miliknya. Rencananya, dada ayam tersebut akan ia berikan pada kucing-kucing liar yang sering diberi makan Sera. Ini karena dia kembali mencoba mengikuti tips yang didapatkannya dari artikel internet. Menurut artikel tersebut, jika ingin mendekati seorang wanita, pria harus bisa ikut dengan kegiatan yang disukai wanita tersebut.

"Push ... Push!" Nicho mulai memanggil kucing-kucing yang sedang bersantai di taman. Sayangnya, tak satu pun dari mereka yang datang mendekat.

"Ngapain kamu di sini?"

Suara familiar seorang perempuan membuat Nicho tersentak. Ketika berbalik, ia mendapati Sera telah berada di belakangnya sambil membawa makanan kaleng untuk kucing.

Nicho tersenyum lalu menunjukkan potongan dada ayam bawaannya. "Gini-gini, aku juga cat lovers loh!"

Tak seperti dirinya, kehadiran Sera langsung membuat para kucing itu mendekatinya dan mengeong-ngeong. Sera langsung berjongkok dan memeluk salah satu anak kucing.

Nicho mencoba mengikuti yang dilakukan Sera. Ia yang sama sekali tak pernah menjamah kucing, tampak ragu dan takut ketika hendak menyentuhnya. Salah satu dari kucing-kucing itu malah membuat gerakan seakan hendak mencakarnya. Nicho refleks berteriak dan langsung berdiri dan bersembunyi di belakang Sera. Dengan begitu, ia gagal membuktikan kalau dirinya adalah seorang pecinta kucing seperti yang dia katakan sebelumnya.

.

.

.

Like dan komeng

1
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
semangat terus. kang galon
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
wkwkwk sokor wajah sangar hati selembut bidadari 🤣🤣
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
kasihan banget loh Nic gagal mulu mana sampah yang di jambret 🤣🤣🤣
💥deWi💥
kesabaran kamu emang setipis tisu ya😅bingung ya nic cari kerja🤣🤣
💥deWi💥
ya salam nicho🤣🤣🤣🤣
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
yeaahhh akhirnya ada Sera Aulia ketemu deeh
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
masih nggak sadar juga loh Nic udah nggak punya apa-apa mending loh masih di dengerin musik judiiii💃💃
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
ya ampun inget bulu ketek yang sering di buat avaaa akuuu🤣🤣🤣
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
astaga tuh banciii malah bikin beneran ngakak ditengah malam begini
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
jadi ingat sama Ucup di Sopo Jarwo kan ya
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
beneran ngakak Ucup marucup...tapi kamu harus merasakan apartemen rakyat jelata cup
Y.S Meliana
😜😜😜
S.Syahadah
udh oke aja karya engkong mah
Osin Saharamaryana
jangan kau buat Nico besar kepala cup.. ak liat idungnya ud mekar itu 😂😂😂🤣🤣
Atiqa Fa
kak Yu knp pakai nama ucup marucup kan dia punya andil besar dicerita Nicho
Lisstia
gak apa" jadi sopir nic yang penting kan halal,,gak mungkin jg kn nyari kerja pke ktp sama ijazah kamu nic
Lisstia
cemburu,kesel dan insecure kan kamu nic makanya kamu nyasarin mantan suami sera
🍇ᴅʏᴀʜⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈
cup cup, bener juga.. kalo udah tkdr ya menginggoy, kalo belum ya selamat
Lisstia
entahlah kok q yang kecewa ya dengan perubahan sikap nicho ke sera
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
kapoook sokorrr makanya jangan aneh²🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!