"Mari kita bercerai, Kakak kembar mu sudah kembali." Elmer berucap dengan nada dingin.
Wanita itu meremas tespack yang ia pegang, sebuah kado yang ingin berikan, ternyata dirinyalah yang mendapatkan kado terindah dari suami tercintanya.
Dibenci oleh kedua orang tuanya dan suaminya.
Gerarda Lewis di hidupkan kembali setelah menerima kenyataan pahit, dimana suaminya Elmer Richards menyatakan akan menikahi saudara kembarnya Geraldine Lewis, sang kekasih yang telah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia Putri Ku
Elmer tak bisa memalingkan wajahnya barang sedikit pun, kedua netranya terus melihat ke arah wanita yang wajahnya asing, namun hatinya mengatakan ia sangat dekat.
Kedua netranya teralihkan pada anak kecil yang di gendong tuan Hardiand, tawanya, wajahnya, suaranya, semua itu mirip sekali dengan istrinya.
"Gege,"
Tuan Arthur kebingungan, ia tidak pernah melihat sosok asing di samping saudara tirinya itu. Mau di katakan putrinya, tidak mungkin. Putrinya telah meninggal dan hal inilah yang membuatnya di musuhi.
Baru pertama kalinya pula ia melihat Hardiand, saudaranya itu tertawa lepas.
"Hardiand," sapa Arthur. Kedua kakinya ingin menghampiri saudara tirinya itu yang terlihat bahagia.
Kedua netranya melihat dari bawah tubuh wanita di depannya, ia seperti melihat sosok Gege. "Dia siapa?"
Deg
Deg
Jantung Elmer berdetak kencang, sangat kuat seakan ingin keluar. Semakin dekat, semakin ia melihat istrinya. Ia pun berhenti tepat di samping tuan Hardiand.
Clarissa tersenyum dengan ramah, kemudian mengalihkan pandangannya. Anehnya, hatinya merasa sakit melihat wajah di depannya dan tidak ingin melihatnya.
"Gege,"
Tuan Hardiand menoleh dan menatap tajam. Hatinya tersentil saat Elmer mengatakan nama yang sudah ia kubur bertahun-tahun lamanya.
"Jangan bicara sembaranga, siapa yang kau maksud Gege? Dia putri ku, Clarissa." Tegas Hardiand.
"Kakek jangan malah." Krystal memanyunkan bibirnya dan melihat kanan kiri, dua pria asing yang berdiri di samping kakeknya.
"Maaf sayang, ayo kita pulang." Ajak Tuan Hardiand. "Dia pun menggenggam tangan Gege dan menyuruhnya masuk lebih dulu. "Sayang, kamu sama Mommy dulu ya. Kakek masih ada urusan sebentar."
Sedangkan Elmer hatinya tergerak, ia ingin menggendong bocah perempuan itu. Kedua tangannya sangat gatal, seandainya anaknya hidup pasti seumuran dengan bocah menggemaskan di depannyaitu.
Tuan Hardiand menghadapi dua pria di depannya. "Aku rasa kita sudah lama tidak saling menyapa dan selamanya seharusnya seperti itu."
"Tuan Elmer saya harap anda menjaga perkataan anda. Dia bukanlah Gege tapi Clarissa putri ku."
"Maaf, saya merasa melihat istri saya."
Tuan Hardiand menarik salah satu sudut bibirnya, seakan mengejek. "Tuan Elmer sangat cerdas dan tentunya bisa melihat wajah Clarissa dan Gege tidak sama."
"Oh iya, karena kalian sudah ada di sini. Selamat untuk pernikahan anda. Waktu saya ke Itali, saya mendengar kabar kalau anda sudah menikah dengan Gege, bukan begitu tuan Arthur?"
"Semoga saja pernikahan kalian bahagia dan semoga secepatnya memiliki anak. Pasti sangat menyenangkan memiliki seorang anak. Gege gadis yang baik, jika menyakitinya pasti akan memiliki penyesalan yang dalam."
Tuan Hardian merasa senang melihat wajah Elmer yang terlihat sedih. Tuan Arthur berderhem menghilangkan rasa canggungnya. Sepertinya saudara tirinya itu belum tau kalau Gege sudah tiada dan semua orang belum menerimanya.
Setelah membuat luka di hati Elmer, tuan Hardiand memasuki mobilnya bersama dengan cucu dan satu putrinya.
"Kakek, orang itu kasihan." Tunjuk Krystal ke arah Elmer.
Tuan Hardiand tersenyum, ikatan memang tidak bisa di pisahkan. Keduanya akan terikat dan merasakannya. "Cucu ku anak yang baik, dia tidak suka melihat orang lain sedih."
"Krystal ingin menghibur om itu,"
Clarissa mengusap lembut surai milik putrinya. "Jangan dekat dengan orang asing sayang. Kita tidak mengenalnya."
....
Elmer dan Tuan Arthur pulang dengan wajah di tekuk. Kedua pria berbeda umur itu sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Dad, bukannya tuan Hardiand tidak memiliki putri. Clarissa bukannya sudah meninggal?" tanya Elmer merasa janggal.
"Tentu saja dia bukan Clarissa, mungkin mengadopsi orang lain. Tapi anehnya, aku merasa dia mirip dengan Gege. Padahal sudah jelas wajahnya bukan Gege."
"Aku juga merasa begitu. Anak kecil itu mirip sekali dengan Gege."
"Siapa yang mirip?" tanya Mommy Becca. Dia baru saja bangun tidur. Beberapa saat lalu ia merasa pusing, lalu istirahat sebentar.
Mommy Becca pun duduk berhadapan dengan Tuan Arthur.
"Aku bertemu dengan Hardiand, dia memiliki seorang putri dan cucu. Tetapi aku tidak pernah mendengarkan dia mengadopsi anak perempuan dan pernikahan putri angkatnya itu."
"Cucunya mirip dengan Gege sewaktu kecil dan putrinya sangat mirip dengan Gege."
"Mungkin karena kita merindukan Gege. Aku juga melakukan hal serupa, aku melihat Gege di wanita lain dan anak kecil." Mommy Becca menggenggam tangan Elmer, yang paling sakit saat ini pasti Elmer. Dialah yang kehilangan istrinya.
"Sebenarnya ada sesuatu yang seharusnya kalian ketahui," ucap Elmer. Bertahun-tahun dia membohongi kedua mertuanya dan kini saatnya dia mengatakan sejujurnya.
"Aku mencintai Gege sebelum aku mencintai Rara. Waktu itu aku berniat melamar Gege, tapi ada seseorang yang mengirimkan sebuah foto." Elmer memperlihatkan foto Gege sampai saat ini ia belum menghapusnya.
"Ini ..." Daddy Arthur tak bisa berkata apa pun melihat Gege tidur bersama dengan Dion, temannya.
Mommy Becca pun merampas ponsel di tangan Daddy Arthur. "Ya Tuhan, ini putri ku."
"Aku mendatangi Dion dan pria itu mengatakan benar. Inilah alasan ku melamar Rara, karena aku tau Rara mencintai ku setelah itu. Aku pikir seiringnya waktu aku bisa mencintai Rara, tapi tidak hati ku masih bersama Gege dan setelah kejadian itu aku menikahi Gege." Elmer mengusap air matanya. "Aku bersikap mengabaikan Gege."
"Gege pergi karena Rara datang, dia ingin melepaskan aku demi Rara. Dia memberikan surat pada ku."
Prang
Ponsel di tangan Mommy Becca jatuh ke lantai. "Ini salah ku Dad, Mom."
"Ini bukan salah mu saja, tapi ini salah kita. Kita justru membenci Gege padahal Gege menjelaskan kalau dia di jebak. Kita tidak mempercayainya." Mommy Becca menangis tersedu-sedu.