NovelToon NovelToon
CINTA IMPIAN ALEYA

CINTA IMPIAN ALEYA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Enemy to Lovers
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: BLUEW

Diperebutkan oleh beberapa pria merupakan suatu hal sangat menjengkelkan bagi seorang perempuan . Aleya merupakan wanita cantik yang populer dikalangan banyak pria. Namun ia hanya mencintai satu pria yang belum tentu juga pria itu menyukainya. Apakah Aleya akan mendapatkan feedback dari pria yang dicintainya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BLUEW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

Semalam setelah Arivin selesai menemui Aleya, Arivin sudah diajak oleh Laura untuk membicarakan masalah ini. Dan dia secara pribadi juga sudah mengatakan bahwa kata rujuk atau kembali tidak pernah ada di dalam kamusnya.

Hingga Arivin sama sekali tidak memiliki keinginan untuk mengulang kisah mereka yang sebetulnya sudah tidak menyenangkan dan sehat.

Arivin sudah merasa bahwa ucapan atau kata-kata tidak akan mungkin bisa menyadarkannya. Sehingga sebuah tindakan langsung tentu lebih diperlukan. Arivin lalu mengambil ponselnya dari dalam saku pakaiannya dan menekan beberapa nomor.

"Panggil keamananmu kemari. Aku dari kamar apartemen nomor 305. Ada seorang penyusup dan aku ingin kalian bertanggungjawab," pinta Arivin dengan dingin dan ketus.

Laura sudah menatapnya tidak percaya.

"Apa kau bercanda? Kau benar-benar ingin mengusirku secara paksa, Arivin?" ucap laura merasa gerah. Laura sungguh sulit menerima semua perlakuannya.

Harga diri juga sikap baiknya seolah terus diuji. Namun Arivin merasa sebaliknya, kesabaran dan sikap baiknya juga sedang diuji.

"Ingat! Aku sudah pernah memberikanmu peringatan. Karena itu jangan terkejut ketika aku sudah melakukan tindakan yang tegas,"

Beberapa orang sudah mengetuk pintu kamarnya tidak lama setelah ia menghubungi pihak keamanan apartemennya dari ponselnya.

Laura tentu merasa sangat kesal saat ini karena dia pikir jika dia memutuskan panggilan telepon yang sudah terpasang di dalam apartemen Arivin. Arivin tidak akan mungkin bisa menghubungi mereka dan meminta bantuan.

Kini semua tindakannya tersebut ternyata sia-sia karena Arivin ternyata memiliki nomor panggilan cepat ke nomor tersebut?

Arivin langsung buru-buru berlari keluar untuk membukakan pintu kamarnya.

Dua orang petugas keamanan langsung memberikan salam padanya.

"Siang, Tuan. Ada yang bisa kami bantu dan apa ada masalah yang serius?" tanya salah seorang penjaga dengan sikap sopan dan sigapnya.

Arivin sudah mempersilahkan kedua petugas tersebut untuk masuk dengan tatapan kesal.

"Usir wanita itu dan jangan pernah biarkan dia masuk hingga berkeliaran kesana kemari di sekitaran tempat ini. Kalian bisa menjaminnya?" tanya Arivin dengan sikapnya yang bossy.

Ketegasan dan kegarangan jelas perlu ia tunjukkan pada kedua petugas keamanan itu untuk membuat mereka lebih serius dalam menanggapi keluhannya. Hingga tidak akan membiarkan masalah seperti ini sampai terjadi kembali.

Sang petugas sudah memberikan salam dan hormatnya.

"Baik, Tuan. Dan maafkan kami," ucap kedua petugas keamanan tersebut secara serempak dan cepat.

Keduanya kemudian masuk ke dalam untuk menangkap penyusupnya. Laura yang panik, langsung sibuk mencari tempat persembunyian. Namun tidak ada satupun tempat persembunyian yang berhasil ia temukan.

Laura spontan berteriak ketika ia melihat sepasang pria mulai mendekat ke arahnya dengan tampang yang mereka buat se-garang mungkin.

"Apa yang kalian mau?!" tanya Laura sembari membuat sikap kuda-kuda.

"Kalian tidak bisa mengusirku seenaknya dan membawaku pergi begitu saja. Aku pacarnya! Dan aku masih perlu bicara dengannya,"

Arivin terus menggeleng dengan tidak percaya ketika ia tidak hentinya mendengar semua omong kosong tersebut.

Salah seorang petugas sudah berusaha membujuk kembali.

"Nona, sebaiknya Anda mendengarkan kami dan mengikuti keinginan dari penghuni apartemen ini sesegera mungkin. Karena kami tidak bisa menjamin apa yang akan berani kami lakukan jika Anda masih saja keras kepala dan memaksa. Kami bisa saja menyeret Anda dengan paksa dan memberikan hukuman,"

Laura spontan menjadi panik. Dan dia langsung mencari bantuan dari mantan kekasihnya.

"Arivin, maaf. Kau tidak bisa melakukan hal yang kejam seperti ini padaku. Bagaimanapun juga aku masih kekasihmu. Kata-kata putus hanya berasal dari mulutmu. Namun kini kau ingin mencampakanku dengan begitu mudah ketika kau sudah menemukan penggantiku?"

Ucapan Laura yang begitu memiliki makna membuat Arivin begitu merasa tertarik. Arivin kemudian melangkah maju ke depan untuk bertanya lebih jauh.

"Laura! Apa yang sebenarnya kau maksudkan?" tanya Arivin penuh dengan penekanan hingga ancaman yang mungkin saja akan ia berikan apabila wanita itu sampai melakukan hal yang nekat.

Laura sudah tertawa dengan tawa devilnya.

"Kenapa? Apa kau takut? Kau pikir aku tidak tahu apa yang sedang kau incar dan kau inginkan untuk menjadi kekasihmu yang baru?" tanya Laura penuh dengan rasa tidak puas dan senang.

Untuk pertama kalinya, Arivin nampak memperhatikannya dengan penuh minat dan fokus. Namun Laura tidak bisa memungkiri bahwa sudut hatinya cukup terluka hingga tidak bisa menerima bahwa ternyata perhatian pria itu kini telah berpaling pada oranglain.

Hingga Arivin hanya akan nampak peduli padanya ketika ia menyebut sosok lain yang kini menjadi penggantinya?

Arivin menatap Laura dengan tajam dan mencengkram tangan Laura dengan cukup kuat.

"Aku memperingatkanmu untuk tidak membuat masalah. Urusanmu hanya denganku. Dan urusan kita sudah lama berakhir. Jadi kini jangan mencoba-coba untuk mengacaukan apapun. Ini peringatan keras dariku!"

Walaupun Arivin mengancam Laura dengan cukup tajam. Dan Laura cukup bergidik ketika ia menerima peringatan semacam itu. Laura tidak bisa menutupi aura kelam dan kebencian yang ia tampilkan melalui tatapannya hingga ekspresinya.

Arivin kemudian menatap dua petugas yang berdiri kaku seperti robot itu dengan tatapan tajam dan juga dingin.

"Apa kalian tidak akan bergerak?" tanyanya meminta sejumlah gerakan yang lebih berarti. Kedua petugas itu spontan mengangguk mengerti dan bergerak mendekat pada Laura. Menarik lengannya untuk segera mengikuti mereka keluar dari apartemen tersebut. Sebelum sang pemilik menurunkan komplainnya lebih keras lagi.

"Ayo, Nona. Jangan membuat kami terlalu menunggu lama,"

Laura berusaha menarik diri dan melepaskan diri hingga berteriak.

"Lepaskan aku. Apa-apaan kalian ini? Bukankah aku sudah bilang bahwa kalian tidak bisa melakukan semua ini padaku?!" teriak Laura.

Dua petugas yang diteriakinya tidak nampak peduli hingga terus menariknya pergi. Apapun sumpah serapah dan teriakan mematikan yang diucapkan oleh Laura sama sekali tidak dihiraukan mereka.

Mereka terus membawa Laura pergi dan tidak akan pernah membiarkan wanita itu sampai berhasil masuk kembali ke apartemen mereka. Arivin sudah menatap kepergiannya tersebut dengan pandangan tidak tenang hingga serius.

Baru setelah beberapa menit berlalu, Arivin menutup apartemennya dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya. Namun baru beberapa menit ia memejamkan matanya untuk mulai beristirahat dengan tenang setelah seorang pengganggu pergi.

Sebuah telepon mendadak masuk dalam ponselnya?

Arivin langsung menjawab panggilan tersebut dengan kesal tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"Hallo!!" ucapnya dengan nada yang sangat ketus.

Sang penelepon nampak sangat terkejut hingga bingung sendiri dengan jawaban tersebut.

"Arivin? What are you doing? Something wrong happened?" tanya suara cantik yang dewasa dari seberang.

Arivin spontan membuka matanya dalam sekejam dan bangun dari tempat tidurnya.

"Mrs. Vero?" ucapnya reflek.

Ika sudah membalas sikap refleknya tersebut dengan sangat yakin.

"Yes. It's me. Who else?"

Arivin sudah meminta maaf.

"Maafkan aku, Nyonya. Aku baru saja memejamkan mata sejenak. Dan aku tidak melihat siapa yang menghubungiku barusan," ucap Arivin tanpa sadar.

Ika sduah mengerutkan keningnya dengan sangat bingung ketika ia baru saja mengecek waktunya.

1
Webcomics fan #2
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
Sania: terimkasih kak
total 1 replies
Ánh sáng
Baper banget sama ceritanya.
Sania: hehe makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!